- Beranda
- Stories from the Heart
Kelakuan Anak Kuliah
...
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Quote:
Quote:
Quote:
----------------------------------------------------------------------------------
========================================
pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
pujangga1000
#4260
Bunga dipatok ayam 4
"Aku lupa ngucapin makasih kak"
dari Iren

Seriously? Gue menunggu dan menunggu tanggapan dari Iren, lalu yang gue dapat cuman seperti ini? Sebuah terima kasih? Hanya itu? Tidak lebih?
Ahhh.. Mungkin gue yang terlalu berharap.. Hahahaha
"Sama-sama"
to Iren
Sebuah pesan singkat gue kirimkan kepada Iren.
Entahlah. Mungkin gue sudah terlanjur kecewa. Mungkin gue sudah menyerah. Atau bisa saja putus asa. Atau mungkin gue sama sekali tidak tahu apa tujuan gue dengan tindakan barusan.
Bodoh..
Cuman mau karena mau terlihat keren. Cuman karena tidak terima uang gue terbuang percuma. Cuman karena adrenalin gue yang tiba-tiba meningkat. Hasilnya? Nihil. Lebih baik tidak melakukan apa-apa. Anggap saja semua tidak terjadi. Anggap saja tidak ada apa-apa. Beres..

Gue gak pernah seperti ini. Ini sama sekali bukan gue. Apa gue berubah? Sejak kapan? Emosi gue masih tetap saja. Pendirian? Ah skip saja bagian ini. Pendirian gue berubah. Sekarang, gue terlalu mudah terbawa suasana. Gue kangen diri gue yang dulu. Orang yang cuek bebek. Masa bodoh. Harusnya gue seperti itu saja..
Gue mandi lalu mengerjakan beberapa tugas kuliah yang gue rasa perlu untuk gue kerjakan. Setelah itu gue beres-beres diri harus berangkat kerja. Rutinitas.
***
Hp gue bergetar, sepertinya ada yang menghubungi gue. Entar saja lah, gue sedang sibuk. Kalau jam segini, palingan sms dari bang Din mau titip rokok ketika gue pulang entar.
skip.. skip.. skip..
Akhirnya jam pulang. Hore! Sekujur badan gue pegelnya minta ampun. Saat gue membereskan barang-barang gue, tiba-tiba gue ingat kalo hp gue tadi berbunyi dan gue belum sempat ngecek. Gue lihat dilayar tertulis ada sebuah pesan baru. Palingan bang Din. Gue buka pesan tersebut...
Hah???!
Dari Iren..
Isinya..
"Still in a state of shock gara-gara kamu kak"
Dikirim jam 11 malam tadi.
Aishhh.. Harusnya tadi gue periksa hp gue. Siapa tau Iren mau mengatakan sesuatu..
Masih aja berharap ya..
Biarin aja lah. Mau ngarepin apa? Iren suka gue? Gue aja belum bilang kalo gue suka dia. Bodoh ah gue.
Tapi..
Entah lah..
Jari gue mengetik sendiri..
"Haha kenapa?"
to Iren
Gue gak mengharap ada balasan. Sekarang hampir jam 4 pagi. Palingan dia uda tidur. Paling besok baru dibalas. Atau mungkin tidak dibalas karena sms nya juga uda basi hehe..

Hp gue getar
Ada pesan yang masuk..
"Ya kaget donk kak, gak nyangka bunga nya dari kamu"
dari Iren
He?? Ni anak belum tidur? Uda jam segini?
"Belum tidur?"
to Iren
"Kebangun kak"
dari Iren
"Sorry"
to Iren
"Kakak? Belum tidur?"
dari Iren
"Udah"
to Iren
"Terus yang balas sms aku siapa donk?"
dari Iren
"Kembaran ku"
to Iren
"Siapa?"
dari Iren
"Joki"
to Iren
"Hahaha bisa aja kak.. kembarannya ada berapa?"
dari Iren
"Lima"
to Iren
"Siapa aja?"
dari Iren
"Jaki, Jeki, Joki, Jiki, sama Juki"
to Iren

"Ganti-ganti huruf vokal aja ya kak?"
dari Iren
"Yoi"
to Iren
"Belum mau tidur kak?"
dari Iren
"Belum, kamu?"
to Iren
Gak terasa, dari yang tadinya gue uda pake jaket dan beres-beres barang gue hendak pulang, akhirnya gue jadi duduk-duduk dulu sambil balas sms nya Iren. Ya walaupun sms gak jelas doank sih. Gue sengaja balasnya pendek-pendek dan agak dingin. Eh malah tetap dibalas juga sama si bocah..
"Belum juga"
dari Iren
"Emang mau ngapain?"
to Iren
"Nungguin ayam"
dari Iren
"Untuk?"
to Iren
"Siapa tau ngirim bunga lagi ( ; "
dari Iren
What??

"Minta ke pacarmu lah"
to Iren
"Belum punya kak v^.^ "
dari Iren

Gue senyum-senyum sendiri membaca sms terakhir. Kenapa? Masih perlu gue jelasin?
"Yauda, tunggu"
to Iren
Badan gue gerak sendiri. Suer..
Gue hidupin motor gue dan mengendarainya mengarah ke (lagi-lagi) kotabaru. Padahal tadi malam gue uda bilang sama diri sendiri kalo itu terakhir kalinya gue beli mawar lagi, tapi lagi-lagi gue gak punya pendirian
Gue beli ditempat biasa..
"Si mas nya, jadi dua kali sehari ya mas?" Kata mba penjual
"
" gue menebalkan muka
Gue keluarin dompet
"Gak usah mas" Kata mba penjual
"
"
"Gratis karena uda langganan" Kata mba nya lagi
"Makasih mba
"
Jadi sekarang bunga kalo beli tujuh kali bakal gratis sekali *abaikan*
Gue gak pernah se bahagia ini. Gak pernah. Sepanjang perjalanan gue cuman bisa senyam-senyum sendiri. Ketawa-ketawa geli sendiri memikirkan apa yang gue lakukan disubuh ini. Bego-begoan sendiri memacu motor gue dijalanan yang sepi. Melihat indahnya lampu-lampu kota yang ada dipinggiran jalan.
Kemarin-kemarin gue harus ngendap-ngendap waktu masuk ke gang kostan Iren. Motor gue parkir diluar portal. Gue takut suara mesin membangunkan anak kostan Iren dan mendapati gue. Sekarang, portalnya gue buka, gue parkir motor digerbang kostan Iren.
"Uda dibawah"
to Iren
Terdengar suara kunci pintu yang diputar. Ceklek! Terlihat sosok Iren disana. Masih memakai baju tidur seperti yang kemarin gue liat dengan sandal bonekanya. Tapi kali ini, mukanya terlihat kusut. Mungkin karena tidur.
Lucu..
Adorable..
Sambil berjalan ke arah pintu gerbang,
dia tertawa kecil melihat gue.
Iren memilih-milih kunci untuk membuka pintu gembok
"Belum tidur?" tanya gue
"Kakak uda dua kali nanya, ini yang ketiga dapat payung cantik
" kata Iren
"
" gue tertawa
"sssttt, jangan berisik" Kata Iren sambil menempelkan telunjuk dibibirnya
"
"
Akhirnya sekarang dia berdiri didepan gue.
Sambil tersenyum manis dia melihat ke arah mawar yang gue pegang.
Pipinya mulai merona
"Kenapa kamu" Goda gue
"
" Iren kebingungan
"Itu pipi kok merah
" Goda gue lagi
"Apa sih kak
" Iren melotot tapi tidak berhasil menutup raut wajahnya
"Nih sesuai janji
"
Iren menerima bunga dari gue dengan kedua tangannya.
Sebuah senyum mengambang lebar diwajahnya..
Ditatapnya terus bunga yang ada dipangkuannya sekarang..
"Bilang apa?" Kata gue mengejutkannya
"
"
"Ha? Gimana kak?" Kata Iren
"
"
"Gak lupa bilang makasih kan?" Kata gue
"Eh iya, makasih kak
" Iren nyengir
"Tidur gih" Kata gue
"
"
"
" Iren tersenyum
"Aku duluan ya" Kata gue
"Hati-hati kak" Kata Iren
Gue naik ke motor gue, menghidupkannya dan memacunya..
Setelah beberapa meter, gue melihat ke belakang..
Masih ada Iren disitu.
Dia melambai-lambaikan tangannya ke arah gue.
Gue tersenyum sendiri melihat sosok Iren..
Saat dikost, gue cek hp gue ternyata ada sms yang masuk.
Gue liat..
"Makasih ya ayam ( : "
dari Iren

"Kok ayam?"
to Iren
"Soalnya kamu bangun lebih pagi dari ayam"
dari Iren
"Mana ada ayam yang bisa kasih bunga"
to Iren
"Iya, emang cuman kamu kok ayam yang bisa kasih bunga ( ; "
dari Iren
Gue..
Gue gak tau kenapa gue gak grogi atau gugup seperti halnya kemarin.
Jujur, gue emang keringat dingin.
Tapi tidak separah kemarin..
Mungkin karena gue yang sudah terlalu capek sehingga tidak merasakan gugup?
Atau mungkin gue sudah terlalu senang?
Gue gak tau bagaimana menjelaskan perasaan gue saat ini.
Saat dia bilang kalo dia gak punya pacar.
Saat dia bilang kalo dia nungguin gue ngasih bunga lagi dipagi buta
Saat dia mulai manggil gue "ayam", tanpa ada embel-embel "kak"
Kalau emang ini cuman gue yang menganggapnya terlalu berlebihan,
biarlah..
Biarkan saja seperti ini..
Jangan merubah atau membetulkan apapun..
Karena tidak ada yang salah..
dan gue senang karenanya..
"Kamu orang pertama yang ngasih aku mawar"
dari Iren
"Ohya?"
to Iren
"Sedih ya? Seumur hidup belum pernah dikasih bunga"
dari Iren
"Yauda, jangan bosan ya kalo aku kirimin kamu terus"
to Iren
"Hihihi, aku tungguin deh kalo dari ayam ( ; "
dari Iren
"Ehhh enak aja manggil aku ayam!"
to Iren
"Ayam.. ayam.. weeeek"
dari Iren
"Sabar..."
to Iren
"Hihi.. Ayam kan lucu.. kukuruyuuuuk.. kok.. kok.. kok... hahaha"
dari Iren
"iya deh.. iya.. terserah..."
to Iren

Begitulah..
dari Iren
Seriously? Gue menunggu dan menunggu tanggapan dari Iren, lalu yang gue dapat cuman seperti ini? Sebuah terima kasih? Hanya itu? Tidak lebih?
Ahhh.. Mungkin gue yang terlalu berharap.. Hahahaha
"Sama-sama"
to IrenSebuah pesan singkat gue kirimkan kepada Iren.
Entahlah. Mungkin gue sudah terlanjur kecewa. Mungkin gue sudah menyerah. Atau bisa saja putus asa. Atau mungkin gue sama sekali tidak tahu apa tujuan gue dengan tindakan barusan.
Bodoh..
Cuman mau karena mau terlihat keren. Cuman karena tidak terima uang gue terbuang percuma. Cuman karena adrenalin gue yang tiba-tiba meningkat. Hasilnya? Nihil. Lebih baik tidak melakukan apa-apa. Anggap saja semua tidak terjadi. Anggap saja tidak ada apa-apa. Beres..

Gue gak pernah seperti ini. Ini sama sekali bukan gue. Apa gue berubah? Sejak kapan? Emosi gue masih tetap saja. Pendirian? Ah skip saja bagian ini. Pendirian gue berubah. Sekarang, gue terlalu mudah terbawa suasana. Gue kangen diri gue yang dulu. Orang yang cuek bebek. Masa bodoh. Harusnya gue seperti itu saja..
Gue mandi lalu mengerjakan beberapa tugas kuliah yang gue rasa perlu untuk gue kerjakan. Setelah itu gue beres-beres diri harus berangkat kerja. Rutinitas.
***
Hp gue bergetar, sepertinya ada yang menghubungi gue. Entar saja lah, gue sedang sibuk. Kalau jam segini, palingan sms dari bang Din mau titip rokok ketika gue pulang entar.
skip.. skip.. skip..
Akhirnya jam pulang. Hore! Sekujur badan gue pegelnya minta ampun. Saat gue membereskan barang-barang gue, tiba-tiba gue ingat kalo hp gue tadi berbunyi dan gue belum sempat ngecek. Gue lihat dilayar tertulis ada sebuah pesan baru. Palingan bang Din. Gue buka pesan tersebut...
Hah???!

Dari Iren..
Isinya..
"Still in a state of shock gara-gara kamu kak"

Dikirim jam 11 malam tadi.
Aishhh.. Harusnya tadi gue periksa hp gue. Siapa tau Iren mau mengatakan sesuatu..
Masih aja berharap ya..

Biarin aja lah. Mau ngarepin apa? Iren suka gue? Gue aja belum bilang kalo gue suka dia. Bodoh ah gue.
Tapi..
Entah lah..
Jari gue mengetik sendiri..
"Haha kenapa?"
to IrenGue gak mengharap ada balasan. Sekarang hampir jam 4 pagi. Palingan dia uda tidur. Paling besok baru dibalas. Atau mungkin tidak dibalas karena sms nya juga uda basi hehe..

Hp gue getar
Ada pesan yang masuk..
"Ya kaget donk kak, gak nyangka bunga nya dari kamu"
dari IrenHe?? Ni anak belum tidur? Uda jam segini?
"Belum tidur?"
to Iren"Kebangun kak"
dari Iren"Sorry"
to Iren"Kakak? Belum tidur?"
dari Iren"Udah"
to Iren"Terus yang balas sms aku siapa donk?"
dari Iren"Kembaran ku"
to Iren"Siapa?"
dari Iren"Joki"
to Iren"Hahaha bisa aja kak.. kembarannya ada berapa?"
dari Iren"Lima"
to Iren"Siapa aja?"
dari Iren"Jaki, Jeki, Joki, Jiki, sama Juki"
to Iren
"Ganti-ganti huruf vokal aja ya kak?"
dari Iren"Yoi"
to Iren"Belum mau tidur kak?"
dari Iren"Belum, kamu?"
to IrenGak terasa, dari yang tadinya gue uda pake jaket dan beres-beres barang gue hendak pulang, akhirnya gue jadi duduk-duduk dulu sambil balas sms nya Iren. Ya walaupun sms gak jelas doank sih. Gue sengaja balasnya pendek-pendek dan agak dingin. Eh malah tetap dibalas juga sama si bocah..
"Belum juga"
dari Iren"Emang mau ngapain?"
to Iren"Nungguin ayam"
dari Iren"Untuk?"
to Iren"Siapa tau ngirim bunga lagi ( ; "
dari IrenWhat??

"Minta ke pacarmu lah"
to Iren"Belum punya kak v^.^ "
dari Iren
Gue senyum-senyum sendiri membaca sms terakhir. Kenapa? Masih perlu gue jelasin?

"Yauda, tunggu"
to IrenBadan gue gerak sendiri. Suer..
Gue hidupin motor gue dan mengendarainya mengarah ke (lagi-lagi) kotabaru. Padahal tadi malam gue uda bilang sama diri sendiri kalo itu terakhir kalinya gue beli mawar lagi, tapi lagi-lagi gue gak punya pendirian

Gue beli ditempat biasa..
"Si mas nya, jadi dua kali sehari ya mas?" Kata mba penjual
"
" gue menebalkan mukaGue keluarin dompet
"Gak usah mas" Kata mba penjual
"
""Gratis karena uda langganan" Kata mba nya lagi
"Makasih mba
"Jadi sekarang bunga kalo beli tujuh kali bakal gratis sekali *abaikan*

Gue gak pernah se bahagia ini. Gak pernah. Sepanjang perjalanan gue cuman bisa senyam-senyum sendiri. Ketawa-ketawa geli sendiri memikirkan apa yang gue lakukan disubuh ini. Bego-begoan sendiri memacu motor gue dijalanan yang sepi. Melihat indahnya lampu-lampu kota yang ada dipinggiran jalan.
Kemarin-kemarin gue harus ngendap-ngendap waktu masuk ke gang kostan Iren. Motor gue parkir diluar portal. Gue takut suara mesin membangunkan anak kostan Iren dan mendapati gue. Sekarang, portalnya gue buka, gue parkir motor digerbang kostan Iren.
"Uda dibawah"
to IrenTerdengar suara kunci pintu yang diputar. Ceklek! Terlihat sosok Iren disana. Masih memakai baju tidur seperti yang kemarin gue liat dengan sandal bonekanya. Tapi kali ini, mukanya terlihat kusut. Mungkin karena tidur.
Lucu..
Adorable..
Sambil berjalan ke arah pintu gerbang,
dia tertawa kecil melihat gue.
Iren memilih-milih kunci untuk membuka pintu gembok
"Belum tidur?" tanya gue
"Kakak uda dua kali nanya, ini yang ketiga dapat payung cantik
" kata Iren"
" gue tertawa"sssttt, jangan berisik" Kata Iren sambil menempelkan telunjuk dibibirnya
"
"Akhirnya sekarang dia berdiri didepan gue.
Sambil tersenyum manis dia melihat ke arah mawar yang gue pegang.
Pipinya mulai merona

"Kenapa kamu" Goda gue
"
" Iren kebingungan"Itu pipi kok merah
" Goda gue lagi"Apa sih kak
" Iren melotot tapi tidak berhasil menutup raut wajahnya"Nih sesuai janji
"Iren menerima bunga dari gue dengan kedua tangannya.
Sebuah senyum mengambang lebar diwajahnya..
Ditatapnya terus bunga yang ada dipangkuannya sekarang..
"Bilang apa?" Kata gue mengejutkannya
"
""Ha? Gimana kak?" Kata Iren
"
""Gak lupa bilang makasih kan?" Kata gue
"Eh iya, makasih kak
" Iren nyengir"Tidur gih" Kata gue
"
""
" Iren tersenyum"Aku duluan ya" Kata gue
"Hati-hati kak" Kata Iren
Gue naik ke motor gue, menghidupkannya dan memacunya..
Setelah beberapa meter, gue melihat ke belakang..
Masih ada Iren disitu.
Dia melambai-lambaikan tangannya ke arah gue.
Gue tersenyum sendiri melihat sosok Iren..
Saat dikost, gue cek hp gue ternyata ada sms yang masuk.
Gue liat..
"Makasih ya ayam ( : "
dari Iren
"Kok ayam?"
to Iren"Soalnya kamu bangun lebih pagi dari ayam"
dari Iren"Mana ada ayam yang bisa kasih bunga"
to Iren"Iya, emang cuman kamu kok ayam yang bisa kasih bunga ( ; "
dari IrenGue..
Gue gak tau kenapa gue gak grogi atau gugup seperti halnya kemarin.
Jujur, gue emang keringat dingin.
Tapi tidak separah kemarin..
Mungkin karena gue yang sudah terlalu capek sehingga tidak merasakan gugup?
Atau mungkin gue sudah terlalu senang?
Gue gak tau bagaimana menjelaskan perasaan gue saat ini.
Saat dia bilang kalo dia gak punya pacar.
Saat dia bilang kalo dia nungguin gue ngasih bunga lagi dipagi buta
Saat dia mulai manggil gue "ayam", tanpa ada embel-embel "kak"
Kalau emang ini cuman gue yang menganggapnya terlalu berlebihan,
biarlah..
Biarkan saja seperti ini..
Jangan merubah atau membetulkan apapun..
Karena tidak ada yang salah..
dan gue senang karenanya..
"Kamu orang pertama yang ngasih aku mawar"
dari Iren"Ohya?"
to Iren"Sedih ya? Seumur hidup belum pernah dikasih bunga"
dari Iren"Yauda, jangan bosan ya kalo aku kirimin kamu terus"
to Iren"Hihihi, aku tungguin deh kalo dari ayam ( ; "
dari Iren"Ehhh enak aja manggil aku ayam!"
to Iren"Ayam.. ayam.. weeeek"
dari Iren"Sabar..."
to Iren"Hihi.. Ayam kan lucu.. kukuruyuuuuk.. kok.. kok.. kok... hahaha"
dari Iren"iya deh.. iya.. terserah..."
to Iren
Begitulah..
Spoiler for :
jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi
6

: Kaaaaaaaaaak!
: Apa?