- Beranda
- The Lounge
JONES : Ketika Bermimpi Sudah Terlalu Mainstream (Kisah Nyata)
...
TS
Battosai99
JONES : Ketika Bermimpi Sudah Terlalu Mainstream (Kisah Nyata)
Spoiler for "pembuka":
Ane tulis kisah ini dengan berlinang air ma**

Kisah ini terinspirasi pada saat ane mengetahui kalau seseorang yang ane cintai akan menikah
. Ditengah kegalauan yang mendalam, ane mulai buka laptop ane dan menulis pengalaman ane bersamanya 
Nama2 didalamnya sengaja ane samarkan

Btw ini jadi novel komedi pertama ane gan

Spoiler for "Caci Maki":
Belum Ada

Spoiler for "Indeks":
CHAPTER 1 : Galau Tak Berujung here
CHAPTER 2 : Cahaya Baru here
CHAPTER 3 : Film Makjleb Part 1Part 2
CHAPTER 4 : Sesi Wawancara
CHAPTER 5 : Rencana Minggu Depan
CHAPTER 6 : H-7
CHAPTER 7 : Berangkat Ke Sukabumi
CHAPTER 8 : Kereta Api Pangrango
CHAPTER 9 : Tiara dan Andini
CHAPTER 10 : Keputusan
CHAPTER 11 : Pernikahan
CHAPTER 12 : Wanita Yang Aq Cintai
CHAPTER 13 : Dengarkanlah Aq
CHAPTER 14 : Tiara
CHAPTER 15 : Sozamahr
CHAPTER 16 : Seseorang Yang Aq Lupakan
CHAPTER 17 : Retno
FINAL CHAPTER : Perpisahan
Diubah oleh Battosai99 16-05-2015 21:53
0
6.4K
Kutip
58
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•104KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Battosai99
#4
Spoiler for "CHAPTER 3 part 2 : Film Makjleb":
“Hai kak, aneh ya, padahal wanita ga cuma Hayati, kayak ga ada wanita lain ja ya kak,” terang Tiara kepada q. Perkataannya membuyarkan aq yang sedang galau.
“Kamu ga ngerti perasaan gimana jatuh cinta ma orang yang kita suka (ya iyalah ma orang yang kita suka), itulah namanya cinta sejati,” terang q pada Tiara mantap.
“Emang kakak ngerti? Jalan sama cewek ja baru sekarang haha” ledek Tiara.
“Sial!” gumam q, “Ya ngertilah, kak juga pernah jatuh cinta ma seseorang lho,” jawab q.
“Oh ya? Sama siapa kak? Sama aq ya? Ih kakak co cweet. Kakak sampe segitunya ya cintanya ma aq, nanti kakak galau juga ya kak kalau jadinya aq nikah ma orang lain.”
“Kalau kamu nikah ma orang lain jadinya, bukan ma kakak, kakak ga bakal galau selama Asmirandah, Citra Kirana, ma Sandra Dewi, masih available, weeek!”
“Ih kakak, aq kan cantik kak, cuma satu lagi, jadi pantes buat digalauin *.* ”
“Buset pede bener,” gumam q, “Udah ah lanjutin lagi nontonnya, nanti sayang 70rb melayang gara-gara ngobrol ma kamu.”
“Buset masih dibahas haha, Weeek kakak pelit!” Kami pun fokus kembali pada film yang sedang kami tonton. Ya iyalah yang sedang kami tonton, masa yang sedang kami makan. Tapi aq jadi memikirkan ucapan Tiara, bukan ucapan yang ‘Weeek kakak pelit’ tapi ucapan kalau wanita itu tidak hanya Retno. Ibu-ibu yang jual nasi uduk didekat kosan q juga wanita, ibu-ibu yang kepeleset kulit pisang tadi pagi juga wanita, Mpok Nori juga wanita
. Ucapan Tiara sedikit mengobati kegalauan q padahal ga minum obat. Aq pun fokus kembali pada film yang q tonton, fokusnya masih manual belum autofocus ea ea. Ok lanjut, diceritakan Zainudin yang sedang galau disadarkan oleh sepupunya supaya bangkit dan balas dendam kepada Hayati suatu hari nanti (sebenernya ga gitu-gitu amat sih) serta mengajaknya pergi ke pulau Jawa untuk meraih peruntungan dan kehidupan yang lebih baik disana. Zainudin pun setuju untuk meninggalkan Tanah Minangkabau, tanah yang mengingatkannya pada Hayati, tanah yang menjadi saksi kekejaman yang telah diperbuat kepadanya. Singkat cerita, Zainudin dan sepupunya memperoleh kesuksesan di pulau jawa, itu semua dari hasil ngepet Zainudin. Bukan hasil ngepet Zainudin, tapi kemampuan Zainudin dalam menulis Hikayat, hanya dalam waktu 30 (tiga puluh) menit saja, tulisan Zainudin telah memikat banyak orang di seluruh pelosok tanah air, entah nulis pake apa secepat itu, belum nyetaknya, belum didistribusiinnya, jangan dipikirin juga, bisa gila. Akhirnya Zainudin pun mendapat kepercayaan untuk memimpin cabang perusahaan media cetak di Soerabaya (maklum tahun 1930 belum EYD). Bersamaan dengan itu, Azis dimutilasi (yang bener dimutasi) oleh perusahaan tempat ia bekerja ke Surabaya. Tak pelak istrinya, Hayati, harus menemani suaminya pindah ke Surabaya.Diceritakan bahwa Zainudin kembali memperoleh kesuksesan di Soerabaya, tempat dimana Lumpur Lapindo meluap, zaman dulu sih belum meluap, kalau udah meluap, Zainudin pasti meminta ganti rugi kepada pihak Lapindo Brantas. Takdir mempertemukan kembali Zainudin, Aziz, dan Hayati. Melihat kesuksesan Zainudin, Hayati pun menyesal menikah dengan Azis, dalam hatinya ia berkata “Sial, kalau tau jadi sukses kek gini, dulu mending kimpoi ma si Zainudin daripada si Azis.” Ok sebenernya itu fitnah, Hayati itu istri yang baik dan patuh ma suami, tapi ketika melihat Zainudin, hatinya tidak bisa bohong bahwa ia masih sangat mencintai Zainudin. Azis melihat dan mengerti bahwa Hayati masih mencintai Zainudin. Melihat Zainudin yang sekarang, Azis merasa tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Zainudin. Semenjak itu kebiasaan Azis bermabuk-mabukan, berjudi, dan bermain wanita semakin menjadi-jadi. Pernah suatu ketika Azis pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. Sikap Azis menjadi kasar kepada Hayati. Tiba-tiba ada adegan Azis yang sedang mabuk mencium Hayati.
“Kamu jangan coba-coba nyium aq ya Tiara, aq belum halal buat kamu,” kata q pada Tiara. Sebenarnya aq merasa miris melihat adegan ciuman antara Pevita Pearce dengan Reza Rahadian, bawaannya pengen ngegantiin si Reza
, secara logika mereka bukan suami istri, apalagi film ini bernapas Islam. Kalau pun tidak ada adegan itu, film ini masih bisa q nikmati seperti saat aq menikmati siomay yang dijual didekat kosan q dan membuat q sakit diare pada waktu malam harinya, ga bakal aq beli lagi tuh siomay.“Jiahaha lagi-lagi kepala kakak panas, tapi kak kalau aq jadi putri tidur dan kakak jadi pangerannya, gimana cara kakak ngebangunin aq kak? kan mesti dicium tuh kak.”
“Kak sirem pakai air keras pasti bangun. Ya kakak minta izin sang rajalah buat nikahin kamu, kalo udah ijab kabul, kak bangunin kamu.”
“Ih kakak so sweet, tapi sadis kak. Jadi pengen cepet-cepet dilamar kakak hihi” ujar Tiara. Mendengar hal tersebut q merasa seperti seorang lelaki jahat meskipun disini jadi protogonis ganteng. Di hati q masih ada Retno belum ada Tiara, q kira setelah menerima perjodohan ini aq bisa sedikit demi sedikit melupakan Retno. Tidak ada yang salah dengan Tiara, dia wanita, dia orang baik, cantik, tapi aq tidak merasakan getaran seperti getaran saat aq bersama dengan Retno ea ea. Jika saatnya tiba entah bisa aq memaksakan perasaan q ini untuk bersama orang yang tidak q cintai.
“Tiara, maafkan kakak sudah menjadikanmu pelarian saja,” gumam q dalam hati. Aq hanya tersenyum dan memberi isyarat pada Tiara untuk melanjutkan film yang sedang kami tonton. Tiara pun tersenyum balik kepada q. Ok lanjut coy, Azis yang semakin menjadi-jadi dipecat oleh Perusahaan tempat ia bekerja, hutangnya bertumpuk dimana-mana karena kebiasaannya berjudi dan main wanita, kalo main PS sih gpp
. Akhirnya mereka pun bangkrut, rumah dan harta benda mereka semua disita, disaat itulah Azis meminta pertolongan Zainudin untuk menampung mereka sementara waktu sampai ia memperoleh pekerjaan lagi. Zainudin pernah menyarankan Azis dan Hayati untuk pulang kembali ke Padang, tapi Azis malu pada keluarganya, padahal malu itu tidak pake baju. Akhirnya Azis pun pergi dari rumah Zainudin untuk mencari pekerjaan, sementara Hayati dititipkan di rumah Zainudin. Zainudin yang melihat kesempatan emas ini, mencoba merayu Hayati. Akhirnya Hayati pun berpoliandri dan menikah dengan Zainudin. Bukan seperti itu ceritanya, Zainudin sangat menghormati bahwa Hayati itu merupakan istri dari Azis dan sangat menjaga perilakunya. Suatu hari padahal 5 (lima) menit kemudian, Hayati membuatkan Zainudin teh hangat dan mengantarkannya ke ruang kerjanya. Tiba-tiba sepupu Zainudin menghalangi Hayati untuk memasuki ruang kerja Zainudin. Hayati pun bertanya-tanya kenapa, akhirnya sepupunya pun mengizinkannya masuk. Hayati pun masuk kedalam ruang kerja dan mendapati Zainudin tidak ada disana. Saat itu Zainudin lagi di WC, kebanyakan makan baso. Sepupunya menjelaskan mengapa Zainudin melarang seorang pun masuk ke ruang kerjanya selain dirinya dan sepupunya tentunya. Ternyata disana terdapat lukisan Hayati. Zainudin gagal Move On. Mario Teguh belum lahir pada saat itu sehingga Zainudin tidak bisa membaca Tweetnya Mario Teguh, akibatnya Zainudin sulit untuk Move On. Hayati pun hanya bisa menangis mengetahui bahwa Zainudin tidak bisa melupakan dirinya seperti Wisnu yang tidak bisa melupakan Retno T.TBerhari-hari Azis tidak pulang sampai suatu hari datanglah sepucuk surat yang dibawa oleh polisi belanda aka kompeni beserta barang-barang Azis dalam koper. Didalam surat itu Azis menyampaikan permohonan maafnya kepada Zainudin karena telah merebut Hayati dari tangannya, padahal Hayati ga kecil-kecil amat mpe muat ditangan. Didalam surat itu juga Azis menyampaikan bahwa ia mentalak Hayati dan mengembalikan Hayati kepada Zainudin padahal semenjak dulu Zainudin belum pernah minjamin Hayati kepada Azis.
“Pyuh, untung belum telat
,” gumam Zainudin. Sebenarnya Zainudin ga bergumam begitu, hanya q yang berpikiran seperti itu. Mereka pun bertanya kepada polisi Belanda aka kompeni kenapa hanya surat dan barang-barang Azis saja yang pulang ke rumah Zainudin, lalu Azisnya dimana? Polisi Belanda menjelaskan bahwa Azis bunuh diri meminum pil-pil buat bunuh diri gitu. Hayati pun menangis sejadi-jadinya mendengar hal tersebut padahal menangis bahagia. Zainudin pun nyuri-nyuri kesempatan memeluk Hayati pada saat itu. Lumayan pikirnya. Tidak seperti itu, Zainudin tidak mungkin berpikiran seperti itu. Akhirnya Zainudin pun menikah dengan Hayati dan hidup bahagia untuk selama-lamanya. Maunya gitu? Emangnya Cinderella hidup bahagia, bukan budaya kita kalau segala sesuatunya nggak dipersulit
pan Kapal Van Der Wijknya belum tenggelem. Beberapa hari kemudian setelah Azis wafat, Zainudin dengan Hayati jaim-jaiman hingga suatu ketika Hayati membuatkan teh untuk Zainudin dan percakapan pun dimulai. Hayati meminta kejelasan status, mau dianggurin atau dikimpoiin, Hayati tahu bahwa Zainudin masih mencintai dirinya begitu pula dengan Hayati, tapi apa jawaban Zainudin? Zainudin malah melampiaskan amarahnya kepada Hayati atas kekejaman cinta yang telah diperbuatnya sewaktu masih di Padang. Zainudin pun menolak untuk memperistri Hayati dan menyuruhnya untuk pulang kembali ke Padang menggunakan Kapal Van Der Wijk. Dari sini q dah tau kalo Hayati bakal meninggal pan kapalnya tenggelem. Keesokan paginya sepupu Zainudin mengantarkan Hayati untuk menaiki kapal Van Der Wijk yang akan membawanya ke Padang padahal membawanya ke Alam Barzah. Sebelum menaiki kapal, Hayati menitipkan surat untuk Zainudin kepada sepupunya, maklum masih surat-suratan belum ada email atau facebook pada waktu itu. Kapal Van Der Wijk pun mulai berlayar meskipun ga punya layar, jangan dipikirin ga punya layar atau nggak, itu urusan sutradaranya.“Engkuh ini ada surat dari Hayati,” ujar sepupu Zainudin kepada Zainudin sekembalinya ia mengantarkan Hayati. Zainudin pun membaca surat diiringi momen-momen tenggelamnya Kapal Van Der Wijk. Isinya intinya bahwa Hayati ternyata masih cinta sama Zainudin meskipun telah menikah dengan Azis. Hayati masih berharap untuk bersatu dengan Zainudin, Zainudin pun diingatkan kalau Hayati tidak pernah datang ke kehidupannya dan mem-PHPin dirinya, tidak mungkin Zainudin menjadi terkenal dan kaya seperti sekarang ini. Hikayat yang ditulis Zainudin yang membuatnya terkenal adalah kisah mereka berdua sewaktu di Padang. Dan terakhir, Hayati menyampaikan bahwa ia tahu kalau Zainudin masih mencintai dirinya tapi Hayati kecewa pada saat kesempatan untuk bersatu datang, Zainudin malah menolak dan melampiaskan amarahnya. Hayati pun berpesan kepada Zainudin untuk segera Move On dan mencari pengganti dirinya. Setelah Zainudin membaca surat itu, Zainudin sadar bahwa ia tidak bisa hidup tanpa Hayati padahal semenjak Hayati dulu menikah, Zainudin masih hidup, dasar cinta, lebay. Zainudin pun bergegas menyusul Hayati bersama sepupunya, tapi sebelum ia pergi ga lupa baca koran dulu coy. Zainudin kaget membaca berita bahwa Kapal Van Der Wijk, Kapal yang ditumpangi Hayati, tenggelam!! (pake tanda seru biar seru). Tanpa banyak cang cing cong lagi, Zainudin pun langsung menuju rumah sakit tempat para korban tenggelam dirawat.
Sampailah Zainudin di Rumah Sakit tempat korban tenggelamnya kapal Van Der Wijk. Zainudin banyak sekali melihat orang yang aduh-aduhan, dia terus mencari Hayati, orang yang dicintainya ea ea. Zainudin pun akhirnya menemukan Hayati yang tidak berdaya diatas ranjang. Zainudin terhenyak melihat kondisi Hayati yang sedang sekarat. Mendengar kekasihnya datang, Hayati membuka matanya untuk yang terakhir kalinya untuk mengucapkan selamat tinggal pada Zainudin. Zainudin meminta maaf dan berjanji akan menikahi Hayati, tapi aneh Hayati tidak mau menikah dengan Zainudin. Hayati hanya ingin dibacakan 2 (dua) kalimat suci di telinganya. Keinginan Wanita memang ga bisa ditebak, banyak maunya. Zainudin meminta dokter untuk menyelamatkan Hayati, tapi dokter malah geleng-geleng padahal tidak sedang dugem. Hayati terlalu banyak mengeluarkan darah dan air sudah terlalu banyak memenuhi paru-parunya. Ia tidak akan selamat. Zainudin pun menangis menyesali perbuatannya pada kekasihnya. Akhirnya perlahan-lahan Zainudin mendekatkan lisannya dan mulai membisikan 2 (dua) kalimat suci di telinga Hayati. Hayati mengerang kesakitan dan dengan terbata-bata membaca 2 (dua) kalimat suci yang dibisikan Zainudin kepadanya. Hayati pun akhirnya pergi untuk selama-lamanya. Zainudin menangis memeluk Hayati yang terbujur kaku didepannya.
“huhu sedih ya kak, kenapa ya kak mereka akhirnya tidak bisa bersatu padahal cinta mereka begitu suci,” ujar Tiara yang masih terisak dengan adegan yang ada didepan kami, ya iyalah didepan kami, kalo dibelakang kami, gimana nontonnya, kepala kami ga bisa berputar 360 derajat.
“huhu tanyain sama sutradara ma yang bikin naskahnya, jangan sama kakak, kakak gak tau kenapa.”
“huhu aq gak tau alamat sutradara ma yang bikin naskahnya kak.”
“huhu sial, punya calon istri oon,” isak q dalam hati, “huhu ntar kamu tanyain sama yang punya bioskop dimana alamatnya.”
“huhu sial, Tiara ternyata punya calon suami oon,” balas Tiara.
“Sial, kalo q cuma bergumam dalam hati, Tiara malah langsung dijeplakin,” gumam q.
“huhu yang yang gak tau alamat sutradara ma yang bikin naskah siapa?”
“huhu Tiara.”
“huhu jadi siapa yang oon?”
“huhu oh iya, jadi Tiara yang oon kak. Huhu tapi oon-oon gini kakak ko mau ma Tiara?”
“huhu pikirin ja ndiri. Huhu udah, lanjutin, udah mau ending.”
“huhu kakak jahat. Huhu iya kak, kok tau mau ending?”
“huhu soalnya pintu exitnya udah dibuka ma petugasnya.”
“huhu kakak emang pinter.”
“huhu sejak tahun 1945 sudah terpercaya.”
“huhu itu iklan kecap bango kak.” Kami pun melanjutkan menonton ending dari film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk. Zainudin di layar bioskop masih tampak bersedih dengan kepergian Hayati. Ketika sedang melamun tiba-tiba ia segera mengetik dengan mesin tik yang ada dihadapannya, berlembar-lembar, berlapis-lapis, berapa lapis? Ratusan (Loe kate Wafer Tango!), hingga jadilah satu naskah utuh, entah apa yang ditulisnya. Sepupunya kasihan melihat Zainudin bekerja keras seperti itu, seperti orang yang lari dari kenyataan. Akhirnya sepupunya menghampirinya.
“Sudahlah engkuh, jangan kau siksa dirimu seperti itu,” katanya.
“Hayati masih hidup,” ujar Zainudin. Zainudin sudah gila. Sepupunya udah wanti-wanti memastikan apakah ditangan Zainudin ada pisau atau tidak. Ia seperti akan mengambil langkah seribu dan berniat menelepon RSJ Soerabaya Terpadoe. Sambil gemetaran, sepupunya bertanya.
“Di di mana Ha hayatinya engengkuh?” Bukan salah ngetik, kalo gemetaran kan ngomongnya terbata-bata kayak orang gagap gitu.
“Disini!! Hihihihihihihihihi,” jawab Hayati sambil tertawa melengking melayang-layang diatas ruang kerja Zainudin memakai daster berwarna putih. Bukan seperti itu ceritanya, Hayati tidak jadi kuntilanak, tenggelamnya Kapal Van Der Wijk bukan film horor mesum. Zainudin memperlihatkan naskah yang telah dibuatnya. Hayati masih hidup disana katanya. Suatu hari nanti ayahnya Draco Malfoy akan memasukan buku itu kedalam tasnya Ginny Weasley. Hayati akan perlahan-lahan menghisap jiwa Ginny dan hidup kembali. Itu cerita Harry Potter, entahlah apa yang sedang q pikirkan. Naskah hikayat yang ditulis Zainudin berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk. Hayati masih hidup disana tuh artinya Hayati menjadi tokoh yang diceritain disana, gitu maksudnya.
“Tunggu sebentar, aq sekarang sedang menonton film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk, Hikayat yang ditulis Zainudin judulnya Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk, di dalam Hikayatnya diceritain kalo Zainudin nulis Hikayat juga dengan judul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk, di Hikayat Hikayat dalam Hikayat yang ditulis Zainudin judulnya Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk... nHikayat= Hikayat(n + 1), benar-benar film yang membingungkan.” Film pun tamat diiringi dengan soundtracknya yang dibawakan oleh Nidji berjudul ‘Sumpah Mati q’. Sepanjang film yang q inget cuma bagian ‘sumpah mati q’, sisa-sisa liriknya yang laen ga jelas, pengucapan lapalnya kurang bagus, control tunenya cukup, tapi penghayatannya kurang, maaf, sekarang ini saya harus berkata tidak untuk Indonesia Idol, maybe next time.
“huhu ayo kak.” Tiara masih terisak-isak setelah nonton film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk.
“Sudahlah Tiara, sabar, kakak ada disini.”
“huhu iya kak, apa jadinya Tiara kalau ga ada kakak disini, Tiara ga sanggup kak, sungguh ga sanggup.”
“Kalau kakak ga ada disini, kamu pasti ngeluarin 35rb buat nonton film ini.”
“Ih kakak kan ceritanya Tiara lagi sedih. Jadi Bt deh.”
“Kamu sedihnya kelamaan, tuh yang laen dah pada keluar, ayo!”
“Ayo kakak, makasih ya dah diajakin nonton.” Akhirnya kami pun keluar dari gedung pertunjukan bioskop.
“Kemana sekarang kita kak?”
“Kita sholat Ashar dulu yuk, udah waktunya nih.”
“Ok kakak.” Aq pun menuju mushola Mall yang letaknya tak jauh dari XXI. Tiba-tiba aq teringat sesuatu setelah melihat tas yang dipegang Tiara. Bawaannya pengen ngejambret aja, bukan seperti itu, aq bukan pencopet. Tiara tadi sudah janji untuk memberitahukan apa isi tasnya.
“Tiara, emang isi tas kamu apa? tadikan sudah janji mau kasih tau kakak.”
Sambil tersenyum Tiara menjawab, “Mukena Kak
” Deg! Benar juga, mengapa aq sampai tidak berpikiran kesana, malah aq berpikiran kesini. Ujian kecil dari Tiara mengingatkan aq untuk lebih memperhatikan seorang wanita, terutama apa yang menjadi kebutuhannya sehingga aq bisa membimbingnya kelak jika aq sudah menjadi suaminya. Aq malu sekali, malu karena gagal melewati ujian kecil dari Tiara. Sebenernya ngarang aja sih hehe gak tau tuh Tiara kenapa nyuruh nebak-nebak gitu.“Oh iya, kamu kan cewek, biasanya kak nonton ma temen kakak, cowok haha, dia jarang bawa mukena soalnya.”
“Jadi sedari kita nonton didalam kakak anggap aq ini apa? cowok? Aq ga punya apa yang dipunyai laki-laki kak, jenggot misalnya, terus apalagi ya hahaha”
“Udah ah, ayo cepet kita sholat dulu trus makan, kakak udah laper nih!” ajak q sebelum Tiara makin error.
“Iya kak, Tiara juga udah laper nih.”
“Kak ga tanya kamu laper atau enggak hehe”
“Ih kakak jelek!” Aq pun berlari dikejar Tiara, seperti film India. Nggak gitulah, biasa ja, ntar dikira copet. Tiara hanya mencubit lembut lengan q. Wanita yang mencubit lengan pria kalo sedang kesel gara-gara diledekin atau dijailin itu imut sekali mirip di film-film FTV getooh, mungkin sudah kodratnya wanita kali ya.
Diubah oleh Battosai99 16-05-2015 14:44
0
Kutip
Balas