Beberapa menit setelah teman-teman Erik pulang, Arthur kembali ke ruangan Erik. Pria Inggris itu duduk dan lagi-lagi mengambil camilan milik Erik. Arthur memakannya seorang diri dan bertingkah seolah camilan itu miliknya sendiri.



Erik langsung teringat akan cerita Amanda tentang teman imajinasi adiknya. Erik tidak sabar untuk segera membantu menyelidiki hantu macam apa yang menjadi teman imajinasi adiknya Amanda. Sudah ada rencana di otaknya untuk menyelesaikan masalah Amanda. Cukup menunggu beberapa hari untuk sembuh, mendatangi Amanda dan merayunya untuk menceritakan masalanya pada Arthur. Karena tentunya Arthur kenal banyak orang di Paladin khususnya orang-orang dari Divisi Hubungan Supranatural. Erik merasa tidak enak kalau menceritakan masalah orang yang baru dikenalnya pada orang lain.



Tiba-tiba ponsel Erik berbunyi. Erik segera menggapai ponselnya yang terletak di meja. Dilihatnya layar ponsel dan ternyata ada pesan dari Maya. Gadis itu berkata bahwa dia akan menjenguk Erik bersama dengan Mario segera setelah maghrib.



Sambil menunggu kedatangan Maya dan Mario, mereka berdua bermain catur. Keduanya sama-sama lihai. Erik mendapat pengajaran olah taktik dari Arthur sendiri maupun dari seniornya yaitu Leon Darkwing. Sementara Arthur memiliki banyak pengalaman. Selama dua jam bermain catur, Erik memenangkan dua pertandingan sedangkan Arthur memenangkan empat. Saat ini Erik yang kalah. Jadi, harus menata semua bidak catur untuk main lagi.

Mereka sempat menghentikan permainan catur karena ada perawat dan dokter yang melakukan cek pada Erik. Hanya sebentar. Kira-kira lima menit. Setelah itu, perawat dan dokter segera keluar.



Baru saja Erik selesai menata bidak caturnya, di saat itu Maya dan Mario langsung masuk. Mereka membawa satu kresek besar dan pastinya berisi makanan dan camilan. Melihat kresek besar berisi camilan seperti itu, justru Arthur yang senang. Dia langsung menyambut kedatangan camilan terlebih dahulu. Bukan kedatangan Maya dan Mario.



Maya adalah gadis yang juga merupakan anggota Silver Sword. Berbeda sekolah dengan Erik dan Mario. Dia memakai jaket kulit berwarna merah dan celana panjang berwarna biru. Tangan kirinya memainkan kunci mobil. Rambut Maya sebahu dan dicat agak kemerahan. Bibirnya seperti bibir Angelina Jolie. Wajahnya memang cantik, hanya saja terlihat seperti orang yang berpikir keras. Dengan muka seperti itu, Maya lebih cocok jadi seorang detektif, ilmuwan atau bahkan seorang filsuf yang bijak. Tingkahnya juga sedikit tomboy. Kekuatannya adalah mengendalikan angin. Ketika bertempur, Maya sering menggunakan kacamata berjenis google untuk melindungi matanya dari debu yang berterbangan akibat anginnya.



Inilah Mario Suryaputra, legenda playboy yang satu sekolah dengan Erik. Dia terkenal di empat angkatan: angkatannya sendiri, dua angkatan atas dan satu angkatan bawah. Mukanya memang sangat mendukung profesinya sebagai playboy di sekolah. Putih dan nyaris tanpa jerawat seperti boyband. Muka playboy yang dimiliki oleh Mario rasanya membuat Erik ingin menghajarnya. Rambutnya pendek dan lembut mirip iklan shampoo. Ada belahan rambut di bagian kiri kepalanya. Poninya menyentuh alisnya. Hidungnya mancung. Mukanya mengingatkan kita akan seorang vokalis band (yang juga tak kalah playboynya) yang terkenal sekitar tahun 2004.



Arthur langsung terdiam mendengar nama seorang Jerman disebut oleh Mario. Pria Inggris itu mengerutkan keningnya sambil menunduk. Mukanya pun merah padam dan dia menggigit bibir bawahnya. Seakan-akan berusaha menahan amarah. Kemudian, dia memandang Mario lagi dan mulai bertanya.



Arthur mengangguk dan berterima kasih pada Mario atas informasinya. Dia lalu bersalaman dengan Erik, Mario dan Maya kemudian segera pergi dari ruangan Erik.