- Beranda
- Stories from the Heart
Kelakuan Anak Kuliah
...
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Quote:
Quote:
Quote:
----------------------------------------------------------------------------------
========================================
pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
pujangga1000
#4015
Bunga dipatok ayam 1
Besok-besoknya, emang ada yang berubah ketika gue ketemu dengan Iren. Entah itu sekitar ketemu dijalan, atau berpapasan ditangga, ataupun ketika gue lagi asisten angkatan dia. Biasanya Iren bakal godain gue sama Ratu, tapi sekarang dia terlihat diam saja. Beberapa kali gue dan Iren bertatapan mata secara tidak sengaja. Namun seketika itu juga Iren langsung membuang muka dan mengalihkan pandangannya kearah lain.
Apa gue pura-pura bodoh saja?
Rasanya ada yang ganjal dihati..
Sampai suatu hari, ketika gue baru pulang kerja. Gue melihat sebuah adegan yang menurut gue romantis. Kala itu sudah jam 3 pagi lebih, teman kerja gue yang cewek dapat surprise dari cowoknya. Mereka LDR, cowoknya kerja diluar kota, daerah kabupaten Semarang. Tapi karena hari ini adalah hari ulang tahun si cewek, cowoknya bela-belain balik bentar ke Jogja naik motoran cuman untuk ngasih bunga.
Gue ngeliat dengan mata kepala sendiri skenario pemberian bunganya. Dari awalnya si cewek yang diajak ngobrol sambil jalan sama temannya, terus tiba-tiba si cowok nyolek pundak si cewek dari belakang. Si cewek secara reflek ngeliat ke belakang dan terkejut karena tidak percaya cowoknya berdiri dihadapannya. Lalu si cowok berlutut dan memberi bunga mawar yang sedari tadi disimpan dibelakang pundaknya.

Kita yang ngeliat cuman bisa memberi sorak sorai untuk menggoda mereka. Tapi pasangan ini tidak peduli dengan teriakan-teriakan sumbang yang ada disekitar mereka. Cowok dan cewek ini berpelukan. Lalu ada sekelompok orang yang mulai menyanyikan lagu happy birthday dan membawa sepotong kue tart dengan lilin yang menyala diatasnya.
Kebetulan Rara sedang berdiri disebelah gue,
"Romantis ya jek?" Kata Rara
"Iya, keren
" Gue mengacungkan jempol
"Cowoknya pinter, simple tapi berkesan, bawa bunga, kue tart.." kata Rara
"Iya tapi gak usah bawa bunga juga pasti berkesan lah" Kata gue
"
"
"Justru bunganya yang penting jek" Kata Rara
"Ha? Dimana-mana orang ulang tahun mah tiup lilin, bukan metik bunga Ra
" Kata gue nyengir
"Coba deh, kalo gak ada bunga, apa masih romantis?" Tanya Rara
"
" gue berpikir sejenak
"Kayaknya masih deh, kan cowoknya uda bela-belain kesini" Jawab gue
"No! Justru mawar itu yang bikin suasana jadi tambah romantis" Protes Rara
"Ngak ah" protes gue juga
"Bunga itu wajib!" Kata Rara
"Maksudnya
" gue bingung
"Misalnya mau nembak, pake bunga kan? Momen ulang tahun gini, gara-gara ada bunga jadinya romantis kan? Even ketika ada masalah dan mau minta maaf, bunga juga bisa bantu banyak loh jek" Jelas Rara panjang lebar
"Hmmm.." Kata gue
"Berarti kemarin aku ditolak gara-gara gak bawa bunga ya?" Goda gue ke Rara
"Uda berani kamu flirting ya?
" Kata Rara
"Ehhh
" muka gue merah
Gak ada maksud untuk menggoda Rara sih, sebenarnya cuman pengen bercandaaan doank ke doi. Karena mau gimana pun, ya sulit sih buat gue sama Rara. Aduuuh, gue ngomong kayak Rara mau aja sama gue, padahal kan doi cuman ngeliat gue sebagai abg labil
"Aku laporin bang Din loh!
" Kata Rara
"Lah? Kenapa bawa-bawa bang Din?
" Jawab gue
"Ya kan dia abangmu, mau aku laporin, adiknya uda berani goda cewek
" Kata Rara
"
"
Eh??
"Emang bang din sering ngehubungi kamu Ra?" gue penasaran
"Tiap hari" jawab Rara
"
"
Nah loh kan?!
***
Hmmm.. Bentar-bentar. Berarti seandainya gue minta maaf ke Iren sambil bawa mawar, gimana ya? Kejadiannya kira-kira hampir satu bulan yang lalu, tapi sampai sekarang sepertinya Iren belum maafin gue. Kesannya gak enak aja kalo ketemuan tapi saling menjauh gitu. Apalagi karena ini kesalahan gue sendiri. Tapi worthy to try sih..
Gue putar balik menuju daerah kotabaru. Kotabaru ini tempat jualan bunga kalo dikota Jogja. Toko-toko bunga disitu buka 24 jam non stop. *sekedar info*
Selama perjalanan itu juga gue mikir,
"Kapan mau gue kasih
"
Masa pas di kampus? Diliatin orang banyak? Malu lah gue! Entar dikira mau nembak pula, padahal kan gue cuman mau minta maaf.
"Oh iya, dikostannya aja!
"
Gue kan pernah nganterin doi balik ke kostan, jadi gue tau donk kostan dia dimana. Kalau gini kan aman. Gue gak perlu takut diejek orang. Gak perlu takut ada salah paham dari orang-orang. Tapi...
"Gue gak berani
"
Terakhir gue ngasih bunga ke cewek uda hampir setahun yang lalu. Saat itu, gue deg-degan parah, kaki gue gemetaran akut. Astaga.. Gak jadi deh. Kayaknya bukan gue banget deh harus jongkok-jongkok didepan cewek, lalu mengucapkan kalimat romantis, sambil menggenggam sekuntum bunga. Gue itu orangnya santai, cool, dan caem
"Lah terus gimana??
"
Aha! Gimana kalo gue beli bunga, terus gue tulis kata-kata disecarik kertas, terus gue gantungin dipintu gerbang kostannya. Besoknya pasti Iren juga nerima tuh bunga kalo gue tulis nama penerimanya.
"Pinter!
"
Gue beli mawar lima kuntum, warna putih semua, terus gue minta dirangkai sama mba-mba penjualnya. Terus gue juga minta secarik kertas ucapan gitu, disitu gue keluarin keahlian gue bikin doodle
Gue hiasin smiley-smiley yang banyak sampai mba-mba penjualnya ngomong ke gue,
"Berantem sama pacarnya ya mas?" Tebak si mba
"
gak kok mba hehehe" jawab gue
"Itu ada sowri-sowri nya" Kata si mba medok
"Oh ini hehehe" jawab gue kikuk
Setelah gue membayar semuanya, gue minta plastik gede dari si mba,
"Sukses ya mas, semoga dimaafin
" kata si mba sambil menyerahkan plastik
"Ha?? Eh.. Makasih mba hehehe" jawab gue
all things planned!
Gue pacu motor ke kostan Iren. Tapi lagi-lagi ketika diperjalanan..
"Bentar.. bentar..
"
Kalau bunga itu menambah kesan romantis. Jadi ibaratnya kalau cowok minta maaf ke cewek sambil bawa bunga, probabilitas dimaafin itu bisa naik jadi lebih tinggi. Tapi masalahnya gue dan Iren kan gak punya hubungan apa-apa!!! Pacarnya bukan.. Having crush juga ngak.. Masa tau-tau gue ngasih bunga gitu? Kayak orang bego donk gue??
Akhirnya setelah dipikir-pikir, gue gak ketemu jalan pikir yang mengarah kalo gue ngasih bunga ke Iren, gue bakal dimaafin. Entah kenapa gue bisa mikir gitu tadi. Kayaknya gue kesambet setan melow deh beberapa menit yang lalu.
Rencana ini ujung-ujungnya gue urungkan dan gue mengarahkan motor balik ke kostan. Ketika sudah sampai, bunganya gue lempar ke meja belajar, lalu gue mandi bentar dan ganti baju. Selama mandi gue mikir, sia-sia donk bunga itu. Malah mawar putih lebih mahal dari mawar merah pula. Tau gitu tadi beli mawar merah aja kalo ujung-ujungnya cuman untuk dibuang. Gue buka bungkusan plastik bunga tersebut. Gue liat-liat..
"
"
Sayang loh kalo dibuang. Gue kasih siapa tapi ya? Anak kostan gue cowok semua. Masa gue kasih cowok? Tapi dalam hati gue (mungkin hati kecil kali ya), ada yang berteriak
"Iren! Iren! Iren!"
Aduh jangan deh. Malu gue
Apa kasih Rara aja ya?
Tapi entah darimana asalnya, dorongan untuk memberi bunga ini kepada Iren begitu kuat. Hasilnya gue ambil selembar kertas HVS, gue potong segede kartu nama, lalu gue tulis
Tanpa ada embel-embel pengirim dan pesan apa pun. Tidak ada hiasan serta coretan lain seperti yang pertama kali gue buat. Gue cuman pengen ngasih bunga ini ke Iren, tanpa ia tau kalo gue yang ngasih.
Tetap stick pada rencana awal, gue mau gantung bunganya dipintu gerbang kost Iren. Gue turun kebawah, hidupin motor dan meluncur ke kostan Iren..
Gue gantung bunga itu seperti rencana awal gue. Lalu gue pun balik ke kostan.
Sambil nunggu matahari terbit dan kelas pagi jam 7, gue harap-harap cemas apa Iren bakal nerima bunga itu atau ngak ya? Tapi harusnya nerima kok, kan gue uda nulis nama penerima di kertas kecil yang gue selipin. Jadi harusnya Iren bakal nerima.
Eh bentar deh..
Kalo bunganya dipatok ayam dulu gimana?
Ayam kan bangun duluan dari manusia..
Malah pagarnya tadi rendah pula..
Alamak...

Apa gue pura-pura bodoh saja?
Rasanya ada yang ganjal dihati..
Sampai suatu hari, ketika gue baru pulang kerja. Gue melihat sebuah adegan yang menurut gue romantis. Kala itu sudah jam 3 pagi lebih, teman kerja gue yang cewek dapat surprise dari cowoknya. Mereka LDR, cowoknya kerja diluar kota, daerah kabupaten Semarang. Tapi karena hari ini adalah hari ulang tahun si cewek, cowoknya bela-belain balik bentar ke Jogja naik motoran cuman untuk ngasih bunga.
Gue ngeliat dengan mata kepala sendiri skenario pemberian bunganya. Dari awalnya si cewek yang diajak ngobrol sambil jalan sama temannya, terus tiba-tiba si cowok nyolek pundak si cewek dari belakang. Si cewek secara reflek ngeliat ke belakang dan terkejut karena tidak percaya cowoknya berdiri dihadapannya. Lalu si cowok berlutut dan memberi bunga mawar yang sedari tadi disimpan dibelakang pundaknya.

Kita yang ngeliat cuman bisa memberi sorak sorai untuk menggoda mereka. Tapi pasangan ini tidak peduli dengan teriakan-teriakan sumbang yang ada disekitar mereka. Cowok dan cewek ini berpelukan. Lalu ada sekelompok orang yang mulai menyanyikan lagu happy birthday dan membawa sepotong kue tart dengan lilin yang menyala diatasnya.
Kebetulan Rara sedang berdiri disebelah gue,
"Romantis ya jek?" Kata Rara
"Iya, keren
" Gue mengacungkan jempol"Cowoknya pinter, simple tapi berkesan, bawa bunga, kue tart.." kata Rara
"Iya tapi gak usah bawa bunga juga pasti berkesan lah" Kata gue
"
""Justru bunganya yang penting jek" Kata Rara
"Ha? Dimana-mana orang ulang tahun mah tiup lilin, bukan metik bunga Ra
" Kata gue nyengir"Coba deh, kalo gak ada bunga, apa masih romantis?" Tanya Rara
"
" gue berpikir sejenak"Kayaknya masih deh, kan cowoknya uda bela-belain kesini" Jawab gue
"No! Justru mawar itu yang bikin suasana jadi tambah romantis" Protes Rara
"Ngak ah" protes gue juga
"Bunga itu wajib!" Kata Rara
"Maksudnya
" gue bingung"Misalnya mau nembak, pake bunga kan? Momen ulang tahun gini, gara-gara ada bunga jadinya romantis kan? Even ketika ada masalah dan mau minta maaf, bunga juga bisa bantu banyak loh jek" Jelas Rara panjang lebar
"Hmmm.." Kata gue
"Berarti kemarin aku ditolak gara-gara gak bawa bunga ya?" Goda gue ke Rara
"Uda berani kamu flirting ya?
" Kata Rara"Ehhh
" muka gue merahGak ada maksud untuk menggoda Rara sih, sebenarnya cuman pengen bercandaaan doank ke doi. Karena mau gimana pun, ya sulit sih buat gue sama Rara. Aduuuh, gue ngomong kayak Rara mau aja sama gue, padahal kan doi cuman ngeliat gue sebagai abg labil

"Aku laporin bang Din loh!
" Kata Rara"Lah? Kenapa bawa-bawa bang Din?
" Jawab gue"Ya kan dia abangmu, mau aku laporin, adiknya uda berani goda cewek
" Kata Rara"
"Eh??

"Emang bang din sering ngehubungi kamu Ra?" gue penasaran
"Tiap hari" jawab Rara
"
"Nah loh kan?!
***
Hmmm.. Bentar-bentar. Berarti seandainya gue minta maaf ke Iren sambil bawa mawar, gimana ya? Kejadiannya kira-kira hampir satu bulan yang lalu, tapi sampai sekarang sepertinya Iren belum maafin gue. Kesannya gak enak aja kalo ketemuan tapi saling menjauh gitu. Apalagi karena ini kesalahan gue sendiri. Tapi worthy to try sih..
Gue putar balik menuju daerah kotabaru. Kotabaru ini tempat jualan bunga kalo dikota Jogja. Toko-toko bunga disitu buka 24 jam non stop. *sekedar info*
Selama perjalanan itu juga gue mikir,
"Kapan mau gue kasih
"Masa pas di kampus? Diliatin orang banyak? Malu lah gue! Entar dikira mau nembak pula, padahal kan gue cuman mau minta maaf.
"Oh iya, dikostannya aja!
"Gue kan pernah nganterin doi balik ke kostan, jadi gue tau donk kostan dia dimana. Kalau gini kan aman. Gue gak perlu takut diejek orang. Gak perlu takut ada salah paham dari orang-orang. Tapi...
"Gue gak berani
"Terakhir gue ngasih bunga ke cewek uda hampir setahun yang lalu. Saat itu, gue deg-degan parah, kaki gue gemetaran akut. Astaga.. Gak jadi deh. Kayaknya bukan gue banget deh harus jongkok-jongkok didepan cewek, lalu mengucapkan kalimat romantis, sambil menggenggam sekuntum bunga. Gue itu orangnya santai, cool, dan caem

"Lah terus gimana??
"Aha! Gimana kalo gue beli bunga, terus gue tulis kata-kata disecarik kertas, terus gue gantungin dipintu gerbang kostannya. Besoknya pasti Iren juga nerima tuh bunga kalo gue tulis nama penerimanya.
"Pinter!
"Gue beli mawar lima kuntum, warna putih semua, terus gue minta dirangkai sama mba-mba penjualnya. Terus gue juga minta secarik kertas ucapan gitu, disitu gue keluarin keahlian gue bikin doodle

Quote:
Gue hiasin smiley-smiley yang banyak sampai mba-mba penjualnya ngomong ke gue,
"Berantem sama pacarnya ya mas?" Tebak si mba
"
gak kok mba hehehe" jawab gue"Itu ada sowri-sowri nya" Kata si mba medok
"Oh ini hehehe" jawab gue kikuk
Setelah gue membayar semuanya, gue minta plastik gede dari si mba,
"Sukses ya mas, semoga dimaafin
" kata si mba sambil menyerahkan plastik"Ha?? Eh.. Makasih mba hehehe" jawab gue
all things planned!
Gue pacu motor ke kostan Iren. Tapi lagi-lagi ketika diperjalanan..
"Bentar.. bentar..
"Kalau bunga itu menambah kesan romantis. Jadi ibaratnya kalau cowok minta maaf ke cewek sambil bawa bunga, probabilitas dimaafin itu bisa naik jadi lebih tinggi. Tapi masalahnya gue dan Iren kan gak punya hubungan apa-apa!!! Pacarnya bukan.. Having crush juga ngak.. Masa tau-tau gue ngasih bunga gitu? Kayak orang bego donk gue??
Akhirnya setelah dipikir-pikir, gue gak ketemu jalan pikir yang mengarah kalo gue ngasih bunga ke Iren, gue bakal dimaafin. Entah kenapa gue bisa mikir gitu tadi. Kayaknya gue kesambet setan melow deh beberapa menit yang lalu.
Rencana ini ujung-ujungnya gue urungkan dan gue mengarahkan motor balik ke kostan. Ketika sudah sampai, bunganya gue lempar ke meja belajar, lalu gue mandi bentar dan ganti baju. Selama mandi gue mikir, sia-sia donk bunga itu. Malah mawar putih lebih mahal dari mawar merah pula. Tau gitu tadi beli mawar merah aja kalo ujung-ujungnya cuman untuk dibuang. Gue buka bungkusan plastik bunga tersebut. Gue liat-liat..
"
"Sayang loh kalo dibuang. Gue kasih siapa tapi ya? Anak kostan gue cowok semua. Masa gue kasih cowok? Tapi dalam hati gue (mungkin hati kecil kali ya), ada yang berteriak
"Iren! Iren! Iren!"
Aduh jangan deh. Malu gue

Apa kasih Rara aja ya?
Tapi entah darimana asalnya, dorongan untuk memberi bunga ini kepada Iren begitu kuat. Hasilnya gue ambil selembar kertas HVS, gue potong segede kartu nama, lalu gue tulis
Quote:
Tanpa ada embel-embel pengirim dan pesan apa pun. Tidak ada hiasan serta coretan lain seperti yang pertama kali gue buat. Gue cuman pengen ngasih bunga ini ke Iren, tanpa ia tau kalo gue yang ngasih.
Tetap stick pada rencana awal, gue mau gantung bunganya dipintu gerbang kost Iren. Gue turun kebawah, hidupin motor dan meluncur ke kostan Iren..
Gue gantung bunga itu seperti rencana awal gue. Lalu gue pun balik ke kostan.
Sambil nunggu matahari terbit dan kelas pagi jam 7, gue harap-harap cemas apa Iren bakal nerima bunga itu atau ngak ya? Tapi harusnya nerima kok, kan gue uda nulis nama penerima di kertas kecil yang gue selipin. Jadi harusnya Iren bakal nerima.
Eh bentar deh..
Kalo bunganya dipatok ayam dulu gimana?
Ayam kan bangun duluan dari manusia..
Malah pagarnya tadi rendah pula..
Alamak...

Spoiler for :
Diubah oleh pujangga1000 13-05-2015 03:11
jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
