- Beranda
- Stories from the Heart
Kelakuan Anak Kuliah
...
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Quote:
Quote:
Quote:
----------------------------------------------------------------------------------
========================================
pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
pujangga1000
#3923
Dikadalin junior 2
Setelah gue maksa lanjut setengah putaran,
Gue gak kuat lagi

Bodoh ah soal gengsi, umur lebih penting..
Gue minggir ke samping tanpa ngomong dulu ke Iren. Gue duduk menjatuhkan badan ditrotoar. Mereganggan kaki dan menghirup udara sebanyak-banyaknya.
"Capek kak?
" Iren nyengir
"iyo" Kata gue sedikit menahan malu
"Lo lanjut aja, gue mau duduk disini" Kata gue setengah mengusir
"Yauda, jangan kemana-mana ya kak
" Kata Iren lalu pergi
Gue coba atur nafas gue yang memburu. Gue atur ritme. Apa rokok gue kebanyakan? Masa satu putaran yang kira-kira 10 menit doank gue uda gak kuat. Gue lap keringat gue pake baju, tapi ternyata baju gue juga uda basah banget. Akhirnya gue biarin keringat ini kering sendiri kena angin.
Mata gue mulai kunang-kunang. Gue masih mencoba untuk menenangkan diri. Gue butuh air..
Gue liat ada penjual minuman dingin disana. Gue rogok kogek dan menemukan selembar uang 10 ribu. Gue beli dua botol air mineral dingin. Yang satu gue teguk langsung sampai habis. Enak bangeeeeet...
Air yang mengalir lewat kerongkongan gue, rasanya seperti menyelamatkan jiwa gue yang tersesat dalam dunia gelap.
Nafas gue mulai kembali normal. Gue liat Iren sudah balik. Tapi dia memberikan gue kode dengan tangannya. Satu jarinya dinaikkan yang artinya dia masih mau jogging satu putaran lagi. Waduh.. Gue kalah sama cewek. Gue satu putaran uda KO, doi uda dua putaran tapi masih pengen putaran ketiga. Jago juga ya. Apa mungkin benar karena pengaruh rokok?
Gue masih duduk menunggu Iren balik. Setelah beberapa menit terlewati, akhirnya dia menunjukkan batang hidungnya.
Dia lalu menjatuhkan badannya disebelah gue.
"Capek kak" Kata dia ngos-ngosan
"Iyalah tiga putaran" Kata gue
"Daripada kakak cuman satu putaran
" ejek Iren
"
"
Sumpah gue malu dikatain begitu sama Iren.
>.<
Iren membuka resleting jaketnya. Lalu memperbaiki ikatan rambutnya yang terlihat kusut.
Ahh gue lupa, tadi gue beli satu botol air mineral untuk dia.
Gue menyerahkan botol tersebut..
"
" Iren memperhatikan gue
"Minum" Kata gue
"Makasih kak
" kata Iren bersahabat
"Sama-sama" Balas gue
Iren membuka botol tersebut dan meneguk air yang ada didalamnya.
Gue memperhatikan doi ketika minum..
"
"
"gluk..gluk..gluk.."
Dia berhenti sebentar sambil mengelap mulutnya
"
"
Gue masih memperhatikan Iren. Terlihat dia mulai mengatur nafasnya.
Tapi yang menarik perhatian gue...
Dia mulai melepas jaketnya..
"Panas" gumamnya
Astaga..
Makin jelas..
"gluk..gluk..gluk.."
Iren melanjutkan minum..
Lalu..
Entah dia sadar atau tidak, tapi yang jelas gue gak sengaja..
Tapi memang dasar otak cowok gue..
Iren masih berusaha mengatur nafasnya..
Setiap udara yang dihirupnya..
Dan setiap udara yang dihembuskannya juga..
Membuat badannya kembang kempis..
"
"
Mata gue tidak melepaskan pandangan ini..
Tatapan gue bukan lagi diwajahnya..
Tapi sudah..
turun..
sampai..
ke..
bagian..
Ahhhhh...
Apa dia gak sadar kaosnya itu ketat?
Apa dia gak sadar kaosnya basah karena keringat?
Apa dia gak sadar ada cowok yang duduk disebelahnya?
Apa dia gak sadar kalo gue memperhatikan "itu" nya?
Yang naik turun karena mengatur nafas??
Arrrggghhhhhh!!!
Gue kan cowok normal!
Mungkin gue sudah terlalu lama memperhatikan doi.
Sampai-sampai dia akhirnya sadar kalau sedang gue perhatikan.
Sampai-sampai dia akhirnya sadar apa yang gue perhatikan.
Sampai-sampai dia akhirnya....
Mengenakan kembali jaketnya..
Mengunci dengan rapat resleting jaketnya..
Sial.. Bahkan ketika dia mengenakan jaketnya.
Gue tetap tidak mengalihkan pandangan..
Karena..
Lalu Iren berujar,
"Liatin apa kak?!!!
" Teriak Iren
"
"
"Ehhhh.. Errrrr.." gue kebablakan
"
" Gue malu
"
" Iren juga malu
"Errrr.. pulang?" Tanya gue
Iren menganggukkan kepalanya..
Suasana jadi canggung..
Saat kita berdua jalan menuju parkiran motor gue, dia menyilangkan tangannya didepan sambil berjalan.
Tidak ada yang bersuara..
Aduh..
Apa sih yang lebih memalukan daripada ketahuan seperti yang gue lakukan tadi didepan wanita?
Aisssh, gue beneran malu..
Gue membuka kunci bagasi motor, lalu memberikan tasnya Iren yang dititipkan ke gue.
"Makasih kak" Kata Ireng tanpa melihat gue..
Aduh gue masih merasa bersalah.. Gue liat dia mulai jalan menjauhi gue tanpa pamit..
Tampaknya yang barusan gue lakukan adalah dosa besar..
Gue kejar dia
"Kamu pulang jalan kaki kan? Aku anterin aja gimana?" Tawar gue sekedar basa basi
Iren menggelengkan kepalanya..
Aduuuh..
Kok jadi gini, perasaan dia tadi ekspresif kok..
"Anu, tadi sori ya.. gak sengaja
" Kata gue
"Gpp"
Kata Iren sambil menunduk..
Lalu ia berpaling dari gue dan berjalan menuju ke arah yang berlawanan..
Gue merasa permintaan maaf gue tadi masih belum benar-benar dimaafkan Iren.
Gue kejar lagi doi,
"Ren.." Kata gue
"
"
"Aku beneran gak sengaja tadi.. beneran maaf ya.." Kata gue
"Iya kak, bawel ih" nada bicara Iren berbeda
"Hemmm.. Aku anterin aja ya.. sebagai permintaan maaf.. Mau ya" Kata gue sedikit memaksa
"Gpp kak, kostan ku deket kok" Kata Iren
"Gak.. Aku ngerasa belum dimaafin kalo belum nganter kamu pulang" Kata gue
"
"
"Mau ya? Sebagai permintaan maaf aku" mohon gue
"Gpp kak, aku bisa sendiri" masih ditolak Iren
"Ngak.. ngak.. aku gak enak sama kamu" Kata gue
"..."
Nampaknya Iren tau maksud ucapan gue dan dia juga tidak tau harus menolak dengan cara bagaimana lagi.
Akhirnya dia mengiyakan ajakan gue..
Saat dibonceng pun Iren duduk menyamping, padahal dia pakai celana.
Gue beneran gak enak banget deh sama Iren..
Gak banyak yang kami bicarakan ketika mengatar doi pulang.
Hanya beberapa patah kata yang memberi petunjuk kostannya.
Saat sudah sampai..
"Makasih kak" Kata Iren
"Aku yang harusnya makasih, karena uda dimaafin.." Kata gue
"
"
Dia tersenyum sejenak, lalu membalikkan badannya membuka pintu gerbang kostannya.
Dia masuk kedalam dan hilang bersama tertutupnya pintu utama rumah tersebut.
Gue pacu motor gue balik.
Tapi gue masih ngerasa gak enak sama Iren..
Bener-bener ngerasa seperti cowok kurang ajar gitu..
Sampai dikostan, gue sms doi
"Ren, tadi aku beneran gak sengaja, kamu jangan marah ya.. Aku beneran minta maaf sama kamu"
to Iren
Beberapa menit kemudian,
"GpP KaK"
dari Iren..
Justru gapapa itu yang ada apa-apanya..
Aduh Iren..
Beneran maaf..
Arghhhh..
Ini mata juga!
Jelatatan mulu!
Nakal!

Gue gak kuat lagi

Bodoh ah soal gengsi, umur lebih penting..

Gue minggir ke samping tanpa ngomong dulu ke Iren. Gue duduk menjatuhkan badan ditrotoar. Mereganggan kaki dan menghirup udara sebanyak-banyaknya.
"Capek kak?
" Iren nyengir"iyo" Kata gue sedikit menahan malu
"Lo lanjut aja, gue mau duduk disini" Kata gue setengah mengusir
"Yauda, jangan kemana-mana ya kak
" Kata Iren lalu pergiGue coba atur nafas gue yang memburu. Gue atur ritme. Apa rokok gue kebanyakan? Masa satu putaran yang kira-kira 10 menit doank gue uda gak kuat. Gue lap keringat gue pake baju, tapi ternyata baju gue juga uda basah banget. Akhirnya gue biarin keringat ini kering sendiri kena angin.
Mata gue mulai kunang-kunang. Gue masih mencoba untuk menenangkan diri. Gue butuh air..
Gue liat ada penjual minuman dingin disana. Gue rogok kogek dan menemukan selembar uang 10 ribu. Gue beli dua botol air mineral dingin. Yang satu gue teguk langsung sampai habis. Enak bangeeeeet...
Air yang mengalir lewat kerongkongan gue, rasanya seperti menyelamatkan jiwa gue yang tersesat dalam dunia gelap.

Nafas gue mulai kembali normal. Gue liat Iren sudah balik. Tapi dia memberikan gue kode dengan tangannya. Satu jarinya dinaikkan yang artinya dia masih mau jogging satu putaran lagi. Waduh.. Gue kalah sama cewek. Gue satu putaran uda KO, doi uda dua putaran tapi masih pengen putaran ketiga. Jago juga ya. Apa mungkin benar karena pengaruh rokok?
Gue masih duduk menunggu Iren balik. Setelah beberapa menit terlewati, akhirnya dia menunjukkan batang hidungnya.
Dia lalu menjatuhkan badannya disebelah gue.
"Capek kak" Kata dia ngos-ngosan
"Iyalah tiga putaran" Kata gue
"Daripada kakak cuman satu putaran
" ejek Iren"
"Sumpah gue malu dikatain begitu sama Iren.
>.<
Iren membuka resleting jaketnya. Lalu memperbaiki ikatan rambutnya yang terlihat kusut.
Ahh gue lupa, tadi gue beli satu botol air mineral untuk dia.
Gue menyerahkan botol tersebut..
"
" Iren memperhatikan gue"Minum" Kata gue
"Makasih kak
" kata Iren bersahabat"Sama-sama" Balas gue
Iren membuka botol tersebut dan meneguk air yang ada didalamnya.
Gue memperhatikan doi ketika minum..
"
""gluk..gluk..gluk.."
Dia berhenti sebentar sambil mengelap mulutnya
"
"Gue masih memperhatikan Iren. Terlihat dia mulai mengatur nafasnya.
Tapi yang menarik perhatian gue...
Dia mulai melepas jaketnya..
"Panas" gumamnya
Astaga..
Makin jelas..
"gluk..gluk..gluk.."
Iren melanjutkan minum..
Lalu..
Entah dia sadar atau tidak, tapi yang jelas gue gak sengaja..
Tapi memang dasar otak cowok gue..
Iren masih berusaha mengatur nafasnya..
Setiap udara yang dihirupnya..
Dan setiap udara yang dihembuskannya juga..
Membuat badannya kembang kempis..
"
"Mata gue tidak melepaskan pandangan ini..
Tatapan gue bukan lagi diwajahnya..
Tapi sudah..
turun..
sampai..
ke..
bagian..
Ahhhhh...
Apa dia gak sadar kaosnya itu ketat?
Apa dia gak sadar kaosnya basah karena keringat?
Apa dia gak sadar ada cowok yang duduk disebelahnya?
Apa dia gak sadar kalo gue memperhatikan "itu" nya?
Yang naik turun karena mengatur nafas??
Arrrggghhhhhh!!!
Gue kan cowok normal!
Mungkin gue sudah terlalu lama memperhatikan doi.
Sampai-sampai dia akhirnya sadar kalau sedang gue perhatikan.
Sampai-sampai dia akhirnya sadar apa yang gue perhatikan.
Sampai-sampai dia akhirnya....
Mengenakan kembali jaketnya..
Mengunci dengan rapat resleting jaketnya..
Sial.. Bahkan ketika dia mengenakan jaketnya.
Gue tetap tidak mengalihkan pandangan..
Karena..
Lalu Iren berujar,
"Liatin apa kak?!!!
" Teriak Iren"
""Ehhhh.. Errrrr.." gue kebablakan
"
" Gue malu"
" Iren juga malu"Errrr.. pulang?" Tanya gue
Iren menganggukkan kepalanya..
Suasana jadi canggung..
Saat kita berdua jalan menuju parkiran motor gue, dia menyilangkan tangannya didepan sambil berjalan.
Tidak ada yang bersuara..
Aduh..
Apa sih yang lebih memalukan daripada ketahuan seperti yang gue lakukan tadi didepan wanita?
Aisssh, gue beneran malu..
Gue membuka kunci bagasi motor, lalu memberikan tasnya Iren yang dititipkan ke gue.
"Makasih kak" Kata Ireng tanpa melihat gue..
Aduh gue masih merasa bersalah.. Gue liat dia mulai jalan menjauhi gue tanpa pamit..
Tampaknya yang barusan gue lakukan adalah dosa besar..
Gue kejar dia
"Kamu pulang jalan kaki kan? Aku anterin aja gimana?" Tawar gue sekedar basa basi
Iren menggelengkan kepalanya..
Aduuuh..
Kok jadi gini, perasaan dia tadi ekspresif kok..
"Anu, tadi sori ya.. gak sengaja
" Kata gue"Gpp"
Kata Iren sambil menunduk..
Lalu ia berpaling dari gue dan berjalan menuju ke arah yang berlawanan..
Gue merasa permintaan maaf gue tadi masih belum benar-benar dimaafkan Iren.
Gue kejar lagi doi,
"Ren.." Kata gue
"
""Aku beneran gak sengaja tadi.. beneran maaf ya.." Kata gue
"Iya kak, bawel ih" nada bicara Iren berbeda
"Hemmm.. Aku anterin aja ya.. sebagai permintaan maaf.. Mau ya" Kata gue sedikit memaksa
"Gpp kak, kostan ku deket kok" Kata Iren
"Gak.. Aku ngerasa belum dimaafin kalo belum nganter kamu pulang" Kata gue
"
""Mau ya? Sebagai permintaan maaf aku" mohon gue
"Gpp kak, aku bisa sendiri" masih ditolak Iren
"Ngak.. ngak.. aku gak enak sama kamu" Kata gue
"..."
Nampaknya Iren tau maksud ucapan gue dan dia juga tidak tau harus menolak dengan cara bagaimana lagi.
Akhirnya dia mengiyakan ajakan gue..
Saat dibonceng pun Iren duduk menyamping, padahal dia pakai celana.
Gue beneran gak enak banget deh sama Iren..
Gak banyak yang kami bicarakan ketika mengatar doi pulang.
Hanya beberapa patah kata yang memberi petunjuk kostannya.
Saat sudah sampai..
"Makasih kak" Kata Iren
"Aku yang harusnya makasih, karena uda dimaafin.." Kata gue
"
"Dia tersenyum sejenak, lalu membalikkan badannya membuka pintu gerbang kostannya.
Dia masuk kedalam dan hilang bersama tertutupnya pintu utama rumah tersebut.
Gue pacu motor gue balik.
Tapi gue masih ngerasa gak enak sama Iren..
Bener-bener ngerasa seperti cowok kurang ajar gitu..
Sampai dikostan, gue sms doi
"Ren, tadi aku beneran gak sengaja, kamu jangan marah ya.. Aku beneran minta maaf sama kamu"
to IrenBeberapa menit kemudian,
"GpP KaK"
dari Iren..Justru gapapa itu yang ada apa-apanya..
Aduh Iren..
Beneran maaf..
Arghhhh..
Ini mata juga!
Jelatatan mulu!
Nakal!

Diubah oleh pujangga1000 09-05-2015 03:35
jenggalasunyi dan 4 lainnya memberi reputasi
5
