Kaskus

Story

pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Kelakuan Anak Kuliah

Takut mati? Jangan hidup ~
Takut hidup? Mati saja... - Anak kostan

Quote:

Quote:

Buat ngobrol santai
(click!)Kamar 3A

Quote:


emoticon-rainbow----------------------------------------------------------------------------------emoticon-rainbow

emoticon-rainbow========================================emoticon-rainbow


pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
faeyzarbnAvatar border
hllowrld23Avatar border
yusrillllllAvatar border
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
#3865
Siang hari di kantin
Suatu siang hari di kampus. Gue baru selesai kelas dan perut gue keroncongan minta diisi segera. Telat lima menit aja gak makan, mungkin mulut gue bakal berbusa. Gak deh, lebay emoticon-Peace

Hari itu gue pengen makan dikantin, karena gue pengen makan lontong sayur yang dijual disana. FYI ya, susah banget nyari lontong sayur yang kuahnya itu pake santan di Jogja. Pokoknya lontong sayur yang kuahnya itu gurih dan tanpa gudeg. Yang paling gue sering temui adalah lontong yang dikasih gudeg plus kuah santan gitu. Rasanya jadi manis-manis kecap. Tapi lontong sayur yang dijual di kantin kampus gue ini rasanya mantep lah.

Ahh, gue lupa satu hal. Kantin pas jam makan siang itu sama aja kayak pasar di pagi hari. Penuh banget. Alamatnya ya gak dapet tempat duduk deh kalo gini. Dengan memegang sepiring lontong sayur dengan kedua tangan, gue menerawang dan mencari-cari kursi kosong. Tapi sejauh mata gue memandang, gak ada yang kosong sama sekali emoticon-Nohope

Baru saja gue berencana untuk duduk diatas tembok, tiba-tiba gue melihat ada beberapa orang yang berdiri dan terlihat akan meninggalkan meja mereka. Untung saja jaraknya cuman beberapa langkah dari tempat gue berdiri sekarang. Jadi dengan segera gue melangkahkan kaki menuju meja itu.

emoticon-Ngacir

tiga langkah lagi..

emoticon-Ngacir

dua langkah lagi..

emoticon-Ngacir

satu langkah lagi..

Kupreeeet... emoticon-Nohope

Ada satu cewek yang meletakkan piring serta sendoknya diatas meja yang gue incar. Pandangan gue yang sebelumnya tertuju pada meja kosong itu segera mencari sosok yang berani merebut meja ini dari gue. Saat gue mengangkat kepala ke atas..

" emoticon-Kagets "

Orang yang ada didepan gue terkejut melihat gue

"Kak Jeki!!!" Teriak orang itu

Suaranya lebih keras dari toa Masjid emoticon-Hammer

"Kebetulan aku nyari kakak!" Kata dia
"Kenapa ren emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)" saut gue
"Ihh di sms gak bales.. sombong! emoticon-Mad " gerutu Iren
"Mana ada emoticon-Confused " kata gue

Gue meletakkan piring diatas meja lalu merogoh tas mencari-cari telepon genggam gue. Tidak ada sms atau panggilan yang masuk kok..

"Ada kan??" Kata Iren gak sabaran
"Gak ada" Jawab gue sambil menyerahkan hp gue

Iren memeriksa hp gue sebentar..

"Pasti dihapus dulu kan?! emoticon-Mad " Teriak doi
" emoticon-Hammer "

Iren mengeluarkan hpnya dan membuktikan kepada gue sms yang telah dikirimkannya tadi.
Mata gue melirik pesan yang tertulis dilayar tersebut..

" emoticon-Nohope "

"Nama gue jeki, bukan je tiga ceh ka ye" protes gue
" emoticon-Big Grin " Iren nyengir

"Bagus gini ah kak" Kata Iren
"Terserah deh" saut gue enggan berdebat

Gue coba merestart hp gue. Siapa tau sms nya nyangkut. Ohya, buat yang pernah ngalamin masa-masa seperti ini pasti ngerti deh. Kalo dulu zamannya Nokia yang masih pake symbian, semacam n-gage qd punya gue. Kalo kelamaan dipake, hpnya bisa error sendiri. Jadi walaupun smsnya delivered ditempat pengirim, tapi smsnya gak diterima di hp kita. Salah satu solusinya adalah mancing sinyal dengan cara restart.

Setelah dihidupkan kembali, sms dari Iren tetap tidak terkirim ke gue.

"Nomornya salah mungkin?" Kata gue
" emoticon-EEK! "

Iren memeriksa nomor gue diponselnya. Lalu menunjukkannya kepada gue.
Gue liat sebentar.. Pantes aja gak masuk..

"Tiga nya cuman dua kali.. bukan tiga kali emoticon-Nohope " Kata gue
" emoticon-Roll Eyes (Sarcastic) "

Akhirnya Iren mengakui kesalahannya..

"Aku coba forward sms tadi ya kak" Kata Iren
Gue mengangguk

Hp gue berdering. Gue buka pesan tersebut, lalu gue tutup lagi.
Mata gue sakit emoticon-Nohope

"Uda masuk" Kata gue
"Oke deh" Jawab Iren
"Entar ajarin ya kak" Lanjut Iren
"Yooo" Jawab gue

SMS Iren isinya nanyain gue sibuk ngak pas siang, doi minta diajarin satu mata kuliah. Kalo gak salah beberapa hari lagi uda mau ujian. Gue sempat mikir sih, kemarin-kemarin sms Ratu nyampe ke tempat gue, tapi kenapa sms Iren bisa salah nomer gitu? Padahal yang minta nomer gue kan Iren. Hmm.. emoticon-Thinking

Ohiya.. Ngomong-ngomong soal Ratu, tumben ni anak cuman sendiri. Biasanya bareng Ratu kalo kemana-kemana.

"Ratu mana?" Tanya gue
" emoticon-Roll Eyes (Sarcastic) "

" emoticon-Big Grin "
Tiba-tiba Iren nyengir gak berdosa

"Ciyeh-ciyeh kak Jek nanyain Ratu. Ciyeh emoticon-Wink " Goda Iren
" emoticon-Hammer "
"Ratunya sakit kak" Kata Iren
"Sakit apa?" Tanya gue lagi

"Perhatian banget sih kak emoticon-Stick Out Tongue " Goda Iren lagi
" emoticon-Shutup "

Buset dah gue dikerjain junior dua kali cuy! Harga diri gue sebagai senior uda terjun bebas sepertinya..

"Sakit rindu, nungguin kakak nembak dia" Kata Iren
" emoticon-Nohope "

Tiga kali.. Hattrick dah Iren..

" emoticon-Big Grin "
"Katanya demam kak" Lanjut Iren setelah puas ngerjain gue
"Ohh" Saut gue
" emoticon-Roll Eyes (Sarcastic) "

"Sms donk kak, cepet sembuh gitu atau jaga kesehatan.. Gimana sih kak" Kata Iren
"Apa deh emoticon-Roll Eyes (Sarcastic) " Kata gue
"Ihh.. Masa gak perhatian jadi cowok" Kata Iren
"Kan gue bukan cowoknya emoticon-Hammer " Jawab gue

"Ya tembak donk kak emoticon-Wink " saut Iren
" emoticon-linux2 "

Gondok gue lama-lama kalo ngomong sama Iren.

"Kakak uda tau kostannya belum? Mau dianterin gak kak?" Goda Iren lagi
"Ngapain?" Tanya gue
"Ya harus tau donk kak, gimana sih... emoticon-Mad " Balas Iren
" emoticon-Nohope "

"Ato entar kita belajar di kostan Ratu aja kak?" Kata Iren
"Lah katanya lagi sakit, jangan diganggu lah" Jawab gue
"Ciyeeeh, perhatian banget sih kak emoticon-Embarrassment "
"Jaaaaaaaaaaaaaaaaaaangkriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiik!" Teriak gue dalam hati

Sambil ngobrol dengan Iren, gak terasa lontong sayur gue uda habis dan Iren juga sudah selesai dengan makan siangnya. Sialnya saat itu gue mendengar sebuah teriak kan memancing emosi gue..

"Ada cin* lagi pedekate"
"Hahahahahaha"

Siapa lagi kalo bukan Icung.. emoticon-Mad

Gini nih yang bikin gue males makan dikantin apalagi siang-siang gini. Soalnya pasti komplotan Icung tuh nongkrong dikantin. Gue males aja harus berantem terus sama ni anak. Gak akan naik level gue. Lah lawannya cupu kayak dia kok. Kalo dia uda tumbang, entar temennya yang ngajak ribut. Temennya tumbang, Icungnya uda bugar. Gitu-gitu doank dari Megawaty diganti sama SBY. Karena itu kadang gue biarin aja mereka teriak-teriak gak jelas. Eh dibiarin malah meraja rela. Kadang ditampar sekali dua kali, eh malah gak jera. Heran gue ni anak buatan mana sih. Kayaknya made in Germany deh. Tahan banting banget emoticon-Nohope

Tiba-tiba gue kepikiran satu ide emoticon-Thinking

Gue buka dompet gue.. Sial.. Ternyata duit gue gak cukup..
Gue liat orang yang didepan gue yang sedang memperhatikan gue juga

"Punya dua puluh ribu gak ren?" Tanya gue
"Ngapain kak emoticon-Confused " Iren bingung
"Pinjem dulu, nanti gue balikin" Kata gue

Iren merogoh dompetnya dan menyerahkan kepada gue selembar uang dua puluh ribuan. Gue ambil tas dan berjalan ke salah satu penjual untuk beli teh panas dua gelas. Iren menyusul gue.

"Ngapain kak?" Tanya Iren
"Lu balik aja duluan ya, entar kapan-kapan baru gue ajarin utk ujian" Kata gue
" emoticon-Confused " Iren berdiri mematung

Dua gelas teh panas gue uda jadi. Gue serahkan duit dua puluh ribu tersebut. Si ibu penjual menyerahkan kepada gue kembaliannya.

"Gak usah bu, saya beli gelasnya juga" Kata gue
"Mau ngapain sih kak? Uda biarin aja orang itu" Kata Iren yang mulai was-was

"Mau jadi superman dulu gue emoticon-Cool " Kata gue sambil memegang dua gelas teh panas

Gue jalan menuju meja Icung. Mereka juga melihat gue datang. Mereka mulai akan berdiri.

Buru-buru gue lempar segelas teh tadi ke arah meja mereka.

"Praaaaang!" Suara gelas pecah

Air teh yang tumpah membasahi baju mereka
Semua orang dikantin tiba-tiba melihat gue

"Woi anj*ng!" Teriak salah satu dari komplotan Icung

Gue mulai dekat dengan mereka

Gue siram teh panas ini tepat diwajah mereka bertiga. Mereka tidak sempat mengelak. Lalu gelas yang lumayan besar itu gue lempar ke kepala Icung. Kena dibagian dahinya.

Salah seorang yang paling dekat dengan gue bersiap-siap akan memukul gue. Sayangnya dia telah ditahan oleh beberapa orang yang ada disekitar situ. Gue juga baru siap-siap mau nonjok orang itu, tiba-tiba ditahan juga sama beberapa orang.

Ada salah satu penjual di kantin yang mendekat ke arah kami

"Mas, kalo berantem jangan disini!" Teriak si mas-mas ini

Gue pura-pura berontak ingin memukul Icung dkk..

Setelah agak reda kondisinya. Gue mulai dibiarin bebas sama orang yang megang gue tadi. Dengan gaya sok cool, gue balik badan, lalu berjalan pergi menuju parkiran. Menghidupkan motor, siap-siap balik ke kostan. Gue sengaja milih jalan utama yang banyak kendaraan berlalu lalang. Takut juga sih sebenarnya kalo dikeroyok lagi emoticon-Peace

Saat sudah sampai kostan, gue ambil hp untuk sms Iren.

"Sori ya, gue ajarin entar sore deh gimana?" emoticon-mail to Iren

Gue baru ingat, ujiannya beberapa hari lagi.

Hp gue bergetar lagi tanda ada sms yang masuk. Ternyata balasan dari Iren..

0Cre d3h KaK, NanTi aq cmz bza at0 gK
KaKa Gpp k@n?

Mostly, gue ngerti maksud sms Iren barusan. Kecuali..

"cmz apaan?" emoticon-mailto Iren

Dibalas Iren,

sms KaK

Astaga...
dari "sms" jadi "cmz" emoticon-Nohope

FYI, gue uda lupa gimana cara smsnya ni anak. Tapi yang gue ingat ya gitu deh.
Iren itu ekspresif, cantik, tapi A.L.A.Y
emoticon-Cape d... (S)
JabLai cOY
itkgid
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.