- Beranda
- Stories from the Heart
Kelakuan Anak Kuliah
...
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Quote:
Quote:
Quote:
----------------------------------------------------------------------------------
========================================
pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
pujangga1000
#3455
Birthday Surprise
Okeh! Udah ya flash back-nya mengenai kuliah. Jadi alur kuliah yang setelah part "Confession from Bang Dino", semua kejadiannya terjadi paralel bersama dengan kejadian gue dengan Rara. Jadi bisa dibilang, part kali ini lanjutan dari kedua alur kuliah gue dengan alur dengan Rara. Kali ini gue campur karena entar saling berhubungan.
Ohya, kalo ditanya detail waktunya, semisal semester 3 kan lama, terus ada liburan juga sebelum semester 4, itu gue ngapain aja? Nah, gue lupa sama sekali hahaha. Jadi gue minta maaf banget kalo tetiba aja uda sampe semester 4, tiba-tiba gue jadi asdos, dan uda setengah jalan. Pokoknya patokannya itu kejadian yang bakal gue ceritain sekarang.
Awal bulan Maret, saat ulang tahun gue. My heart is full of love, i gone insane. I have a crush on someone and she is Rara. Gue gak peduli dengan apa yang dikatakan bang Din. Respek gue ke abang gue udah berkurang sedikit. Is he a gentleman? Dia skeptis. Dia terlalu banyak teori baik, tapi kelakuannya tidak mencerminkan apapun dari perkataannya. Apa maksudnya dengan,
Dia mau mengatakan bahwa Rara adalah "wanita murahan" dalam konteks lebih halus? Rara punya masa lalu. Setiap orang punya masa lalu. Bukan masa lalu yang harusnya jadi tolak ukur dalam menilai seseorang. Melainkan apakah dia ingin merubah jalur hidupnya menjadi lebih baik atau tetap terpuruk dalam masa lalunya. Roughly speaking, bang Din pecandu narkobah. Apa dia punya keinginan berhenti dan merubah hidupnya menjadi lebih baik? Gue pikir tidak sama sekali. Sepenglihatan gue, bang Din masih tetap terjebak dengan barang setan tersebut. Now, who is the good guy and the bad guy?
Beberapa hari sebelumnya, gue ketemu Rara ditempat kerja..
"Ra.." Gue memanggil doi
"
" Rara memandangi gue
"Lusa, ada acara?" Tanya gue
"Kenapa?" tanya doi balik
"
" gue malu untuk mengajaknya kencan
"
"
"Aku ulang tahun, jadi..." gue terbata-bata
"Mau makan-makan?" tembak Rara
"
" gue kaget, tapi menganggukkan kepala kemudian
"Hemmmm.." Rara berpikir sejenak
"
"
"
"
"Kamu bisa ambil cuti kan?" Tanya gue karena tidak mendapat jawaban
Doi menggelengkan kepala
"
"
"Kayaknya gak bisa deh Jek, maaf ya" Kata Rara
"
" Gue sedikit kecewa
"Kamu have fun ya, aku duluan
" Kata Rara sambil berlalu dari gue
"
" Gue mengacungkan jempol
Gue melihat Rara pergi berlalu dari gue. Gue berpikir sebentar..
"Haaaaaaa.. Susah banget ngajak Rara jalan.." gumam gue dalam hati
Sejak jalan bertiga dengan bang Din, gue dan Rara uda gak pernah jalan bareng lagi. Gue pernah ngajak dia dua kali sebelum ini, tapi gue ditolak. Pikir gue, siapa tau dengan menggunakan alasan bahwa gue sedang ultah, Rara mau gue ajak jalan. Ternyata dengan gue ulang tahun pun, gue tetap gak bisa mewujudkan keingingan gue.
"Setidaknya.. gue uda gak dicuekin lagi lah" gumam gue lagi dalam hati
Yup.. Cuman itu berita positif mengenai gue dan Rara. Gue gak dicuekin lagi seperti kemarin-kemarin..
***
Pas hari ultah gue. Paginya gue menerima sebuah sms dari nomor asing.
"Kak Jeki?"
dari nomor asing
"
"
Ini yang ngirim sms kayaknya sih orang kaya. Secara nomornya beda operator dari yang gue pake. Otomatis dia harus membayar 350 perak yang cukup mahal (dizaman gue), hanya untuk mengirim sms dua patah kata seperti ini. Gue balas,
"Ya, siapa?"
to nomor asing
Begonya lagi, gue lupa kalo gue bukan orang kaya
"Ratu.. Kakak sibuk nanti sore?"
dari Ratu
"
"
Seingat gue, yang minta nomor gue itu Iren, tapi sekarang Ratu yang sms gue. Ternyata teriakan suara-suara gaib tempo hari itu tidak benar-benar gaib..
"Yup, ada apa?"
to Ratu
Walaupun artis atau presiden yang sms gue, tetap akan gue balas sesingkat dan sedingin mungkin. Bukannya sombong, tapi males aja. Secara gue uda ngerti kalo Ratu sms gue, pasti ada maksud dan tujuan lain. Gue cuman gak mau aja kejadian Mia terulang. Lagipula, dipikiran gue cuman ada Rara.
"Ohh, mau minta bantuan untuk tugas, soalnya ada bagian yang kami gak ngerti dan mau nanya ke kakak"
dari Ratu
Seingat gue, mba Risma sudah membagi-bagi kelompok yang akan menjadi tanggung jawab asisten. Gue uda memohon-mohon dan meronta-ronta kepada mba Risma kalo gue gak mau jadi penanggung jawab kelompoknya Ratu dan permohonan gue sudah dikabulkan.
"Loh? Kenapa tidak ke mba Dita?"
to Ratu
"Mba Dita sibuk sore ini, kakak beneran gak bisa?"
dari Ratu
"Ohh yauda kalo gitu.. gue bantu sebisa mungkin"
to Ratu
"Sip deh, jam 1 ketemuan di selatsar ya kak"
dari Ratu
Gimana pun gue masih asisten. Masa gue sombong kalo seandainya mahasiswa yang sedang dalam "bimbingan" gue mengalami buntu dalam jalannya mencari ilmu pengetahuan (asek gak sih kalimat gue ini
?? ), ya mau gak mau harus gue bantuin donk.
Saat jam 1, gue beranjak menuju kantin. Gue liat ada Ratu, Iren, dan satu teman cowok mereka yang satu kelompok. Gue samperin mereka
"Hi
" sapa gue
Saat itu posisinya sebuah meja segi empat dengan dua bangku berhadapan. Satu bangku bisa diisi dua orang. Iren dan Ratu duduk sebangku, sedangkan teman cowok mereka duduk persis didepan Ratu. Jadi yang kosong cuman bangku didepan Iren.
"Halo kak
" Sapaan khas Iren yang riang
Gue duduk didepan Iren..
"Jo, pindah donk
" Kata Iren menatap cowok disebelah gue
"
" cowok ini mengerti maksud dari Iren
"Mas, pindah mas, kalo ngak, nanti aku diterkam harimau betina ini" Kata cowok itu sambil menunjuk Iren
"
"
"
" Iren melotot ke cowok ini
Buset daaaah.. Segitunya kah kerjaan anak-anak dihadapan gue ini? Segitu ngebetnya mereka jodohin gue dengan Ratu. Alamak..
Ketika gue uda tuker tempat duduk dengan Cowok tadi sehingga gue sekarang hadap-hadapan dengan Ratu.
"Kak, aku ke toilet bentar ya
" Kata Iren
"Ohiya, aku belum sholat, aku sholat bentar ya mas" Kata si cowok
"
"
Kenapa gak daritadi???! Kenapa baru sekarang???!!
Mereka nih emang beneran niat banget deh. Gue gak habis pikir. Jangan-jangan ini akal-akalan lagi ngomong mba Dita sibuk, padahal sebenarnya gak sibuk. Sebenarnya iseng gue pengen nanya mba Dita beneran sibuk atau ngak. Tapi gak gue lakukan karena ini aja uda terhitung sebagai kurang kerjaan, masa gue ikut-ikutan kurang kerjaan juga.
Gue liat Ratu duduk diam, lalu gue ajak ngobrol supaya gak hening-hening banget
"Kalian satu kelompok lima orang kan?" Tanya gue
"
" Ratu kaget karena gue nanya tiba-tiba
"Iya kak" Jawabnya
"Yang dua lagi?" Tanya gue
"Lagi sibuk organisasi, ada kepanitiaan kak" Jawab Ratu
"Ohhh.." Gue mengangguk-angguk
Nampaknya ini bakal jadi obrolan sepihak. Gue bertanya, Ratu menjawab. Masih mending gue ngomong sama operator telepon. Setidaknya gue diucapin selamat siang, terus diucapin terima kasih karena sudah bertanya kepada mereka
Lagi-lagi hening..
Sampai gue yang harus membuka obrolan lagi..
"Udah makan siang?" Tanya gue kepada Ratu
"Udah" Jawabnya sambil menganggukkan kepala
"Ohhh.." dengan suara dan intonasi yang sama seperti sebelumnya
Tik.. tok.. tik.. tok..
Kalo yang cowok masih bisa gue maklumin ya kalo misalnya lama. Secara kan dia lagi ibadah. Nah yang gue gak ngerti nih, kenapa Iren lama banget??? Ada kali 10 menit lebih gue duduk bego-begoan sama Ratu dikantin. Iren katanya mau ke toilet. Doi ngapain di toilet? Bersih-bersih kloset sampe segitu lamanya?
Gue liat jam tangan..
"Lama ya.." sindir gue
"Iya kak" Jawab Ratu
Apa Ratu gak punya jawaban yang lebih anggun dan elegan lagi? Dia kok irit banget sih ngomongnya. Gue mau memulai obrolan dengan doi, tapi gue males. Ujung-ujungnya mesti dijawab singkat doank. Tapi kalo gue gak ajak ngobrol, nanti gue dibilang sombong. Gue mau mulai bahas mengenai tugas mereka, tapi entar gue mesti ulangi lagi ketika kedua temennya dateng. Haduuuh..
Selang beberapa menit dalam keheningan..
"Kak" Kata Ratu
"
" Gue melihat doi
"Happy birthday ya" Katanya sambil mengacungkan tangan kanannya
"
"
Kok dia bisa tau??
Baru saja gue menjabat tangannya dan hendak mengucapkan terima kasih, pundak gue ditepuk dari belakang
"
"
"Happy birthday sob!
" kata seseorang
Ada beberapa sosok yang gue kenal disitu. Yang barusan menepuk pundak gue dan mengucapkan selamat ulang tahun adalah Wawan. Disebelahnya ada Widya yang tersenyum. Lalu ada Tyas (mantannya Imus). Iren membawa sebuah kue kecil dengan lilin angka berwarna merah yang sedang terbakar. Tidak ketinggalan.. Una.. Berserta pacarnya, Anton..
"Tiup donk lilinnya boy" Kata Wawan
"Ehhh, tunggu dulu" Tiba-tiba Anton memotong
"Ratu donk yang megang kuenya
" Anton nyengir
"(Apaan sih nih orang)" gumam gue dalam hati sedikit keki
Iren juga ikut-ikut aja disuru si Anton ini. Dia lalu menyerahkan kue berlilin tadi kepada Ratu, Ratu memegang kue tersebut dengan wajah malu-malu.
"
"
"Tiup lilinnya.. tiup lilinnya.."
Anak-anak mulai bernyanyi dan menimbulkan kericuhan di kantin
Ratu mulai berjalan mendekati gue. Saat gue hendak ingin meniup lilinnya. Tiba-tiba,
"Barengan donk sama Ratu niupnya
" Anton lagi-lagi memotong
"
"
Gue menatap Anton sebentar. Kalau dia tidak bodoh, dia pasti bisa mengartikan raut wajah gue saat itu.
Tapi entahlah.. Mungkin dia bodoh.. Dia masih saja tidak berhenti..
Gue meniup lilin didampingi Ratu..
Satu persatu dari mereka menyalami gue. Bahkan orang yang tidak gue kenal, tapi secara kebetulan duduk berdekatan dengan kericuhan ini juga datang untuk menyalami gue. Sebagai imbalannya gue memberi mereka sepotong kecil kue gue. Tidak terkecuali Una. Dia juga menyalami gue dan tersenyum kepada gue.
Sejujurnya gue terharu. Ya gue terharu. Selama ini gue menganggap teman-teman gue sudah hilang. Tapi nyatanya hari ini, dihari ulang tahun gue, mereka masih mengingat dengan tepat kapan hari lahir gue. Mereka juga bersedia meluangkan waktu untuk merayakannya. Walaupun tidak mewah dan penuh dengan trik serta intrik dengan anak angkatan bawah. Hahahaha
Saat sudah selesai, gue baru dikasih tau bahwa ternyata ajakan pertemuan untuk membahas tugas ini cuman akal-akalan belaka. Tapi ide siapa ini sebenarnya?? Gue dapat jawabannya dari Wawan..
"Ide siapa ya? Yakin lu mau tau??
" goda Wawan
"Siapa?" gue penasaran
"Una.." Jawabnnya pelan
"
"
"Iya boy, kaget kan lo? Gue aja kaget hahaha" Kata Wawan sambil tertawa
"Semuanya??" Tanya gue memastikan
"Pokoknya Una lah yang paling ngebet, dia yang milih dan beli kuenya sendiri.."
"Awalnya mau ngasih dikostan lo, tapi takutnya lo gak dikostan.."
"Kalo sms nanya lo dikostan apa kagak, entar malah ketahuan.."
"Terus mas Anton yang ajakin anak-anak angkatan bawah.."
"Sekaligus mau ngejodohin elu sama Ratu katanya.."
"Makanya jadinya di kantin.."
Jelas Wawan..
"Lo gak bohong kan?" Gue menyidik
"Ya ampun Jek
, ngapain gue bohong, tanya aja cewe gue kalo gak percaya" Kata Wawan
Una? Apa maksudnya melakukan ini?
Gue gak ngerti maunya dia itu apa..
Ohya, kalo ditanya detail waktunya, semisal semester 3 kan lama, terus ada liburan juga sebelum semester 4, itu gue ngapain aja? Nah, gue lupa sama sekali hahaha. Jadi gue minta maaf banget kalo tetiba aja uda sampe semester 4, tiba-tiba gue jadi asdos, dan uda setengah jalan. Pokoknya patokannya itu kejadian yang bakal gue ceritain sekarang.

Awal bulan Maret, saat ulang tahun gue. My heart is full of love, i gone insane. I have a crush on someone and she is Rara. Gue gak peduli dengan apa yang dikatakan bang Din. Respek gue ke abang gue udah berkurang sedikit. Is he a gentleman? Dia skeptis. Dia terlalu banyak teori baik, tapi kelakuannya tidak mencerminkan apapun dari perkataannya. Apa maksudnya dengan,
"Dia gak akan tidur dua kali dengan orang yang gak dikenalnya.."
Dia mau mengatakan bahwa Rara adalah "wanita murahan" dalam konteks lebih halus? Rara punya masa lalu. Setiap orang punya masa lalu. Bukan masa lalu yang harusnya jadi tolak ukur dalam menilai seseorang. Melainkan apakah dia ingin merubah jalur hidupnya menjadi lebih baik atau tetap terpuruk dalam masa lalunya. Roughly speaking, bang Din pecandu narkobah. Apa dia punya keinginan berhenti dan merubah hidupnya menjadi lebih baik? Gue pikir tidak sama sekali. Sepenglihatan gue, bang Din masih tetap terjebak dengan barang setan tersebut. Now, who is the good guy and the bad guy?

Beberapa hari sebelumnya, gue ketemu Rara ditempat kerja..
"Ra.." Gue memanggil doi
"
" Rara memandangi gue"Lusa, ada acara?" Tanya gue
"Kenapa?" tanya doi balik
"
" gue malu untuk mengajaknya kencan"
""Aku ulang tahun, jadi..." gue terbata-bata
"Mau makan-makan?" tembak Rara
"
" gue kaget, tapi menganggukkan kepala kemudian"Hemmmm.." Rara berpikir sejenak
"
""
""Kamu bisa ambil cuti kan?" Tanya gue karena tidak mendapat jawaban
Doi menggelengkan kepala
"
""Kayaknya gak bisa deh Jek, maaf ya" Kata Rara
"
" Gue sedikit kecewa"Kamu have fun ya, aku duluan
" Kata Rara sambil berlalu dari gue"
" Gue mengacungkan jempolGue melihat Rara pergi berlalu dari gue. Gue berpikir sebentar..
"Haaaaaaa.. Susah banget ngajak Rara jalan.." gumam gue dalam hati
Sejak jalan bertiga dengan bang Din, gue dan Rara uda gak pernah jalan bareng lagi. Gue pernah ngajak dia dua kali sebelum ini, tapi gue ditolak. Pikir gue, siapa tau dengan menggunakan alasan bahwa gue sedang ultah, Rara mau gue ajak jalan. Ternyata dengan gue ulang tahun pun, gue tetap gak bisa mewujudkan keingingan gue.
"Setidaknya.. gue uda gak dicuekin lagi lah" gumam gue lagi dalam hati
Yup.. Cuman itu berita positif mengenai gue dan Rara. Gue gak dicuekin lagi seperti kemarin-kemarin..
***
Pas hari ultah gue. Paginya gue menerima sebuah sms dari nomor asing.
"Kak Jeki?"
dari nomor asing"
"Ini yang ngirim sms kayaknya sih orang kaya. Secara nomornya beda operator dari yang gue pake. Otomatis dia harus membayar 350 perak yang cukup mahal (dizaman gue), hanya untuk mengirim sms dua patah kata seperti ini. Gue balas,
"Ya, siapa?"
to nomor asingBegonya lagi, gue lupa kalo gue bukan orang kaya

"Ratu.. Kakak sibuk nanti sore?"
dari Ratu"
"Seingat gue, yang minta nomor gue itu Iren, tapi sekarang Ratu yang sms gue. Ternyata teriakan suara-suara gaib tempo hari itu tidak benar-benar gaib..
"Yup, ada apa?"
to RatuWalaupun artis atau presiden yang sms gue, tetap akan gue balas sesingkat dan sedingin mungkin. Bukannya sombong, tapi males aja. Secara gue uda ngerti kalo Ratu sms gue, pasti ada maksud dan tujuan lain. Gue cuman gak mau aja kejadian Mia terulang. Lagipula, dipikiran gue cuman ada Rara.
"Ohh, mau minta bantuan untuk tugas, soalnya ada bagian yang kami gak ngerti dan mau nanya ke kakak"
dari RatuSeingat gue, mba Risma sudah membagi-bagi kelompok yang akan menjadi tanggung jawab asisten. Gue uda memohon-mohon dan meronta-ronta kepada mba Risma kalo gue gak mau jadi penanggung jawab kelompoknya Ratu dan permohonan gue sudah dikabulkan.
"Loh? Kenapa tidak ke mba Dita?"
to Ratu"Mba Dita sibuk sore ini, kakak beneran gak bisa?"
dari Ratu"Ohh yauda kalo gitu.. gue bantu sebisa mungkin"
to Ratu"Sip deh, jam 1 ketemuan di selatsar ya kak"
dari RatuGimana pun gue masih asisten. Masa gue sombong kalo seandainya mahasiswa yang sedang dalam "bimbingan" gue mengalami buntu dalam jalannya mencari ilmu pengetahuan (asek gak sih kalimat gue ini
?? ), ya mau gak mau harus gue bantuin donk.Saat jam 1, gue beranjak menuju kantin. Gue liat ada Ratu, Iren, dan satu teman cowok mereka yang satu kelompok. Gue samperin mereka
"Hi
" sapa gueSaat itu posisinya sebuah meja segi empat dengan dua bangku berhadapan. Satu bangku bisa diisi dua orang. Iren dan Ratu duduk sebangku, sedangkan teman cowok mereka duduk persis didepan Ratu. Jadi yang kosong cuman bangku didepan Iren.
"Halo kak
" Sapaan khas Iren yang riangGue duduk didepan Iren..
"Jo, pindah donk
" Kata Iren menatap cowok disebelah gue"
" cowok ini mengerti maksud dari Iren"Mas, pindah mas, kalo ngak, nanti aku diterkam harimau betina ini" Kata cowok itu sambil menunjuk Iren
"
""
" Iren melotot ke cowok iniBuset daaaah.. Segitunya kah kerjaan anak-anak dihadapan gue ini? Segitu ngebetnya mereka jodohin gue dengan Ratu. Alamak..
Ketika gue uda tuker tempat duduk dengan Cowok tadi sehingga gue sekarang hadap-hadapan dengan Ratu.
"Kak, aku ke toilet bentar ya
" Kata Iren"Ohiya, aku belum sholat, aku sholat bentar ya mas" Kata si cowok
"
"Kenapa gak daritadi???! Kenapa baru sekarang???!!
Mereka nih emang beneran niat banget deh. Gue gak habis pikir. Jangan-jangan ini akal-akalan lagi ngomong mba Dita sibuk, padahal sebenarnya gak sibuk. Sebenarnya iseng gue pengen nanya mba Dita beneran sibuk atau ngak. Tapi gak gue lakukan karena ini aja uda terhitung sebagai kurang kerjaan, masa gue ikut-ikutan kurang kerjaan juga.
Gue liat Ratu duduk diam, lalu gue ajak ngobrol supaya gak hening-hening banget
"Kalian satu kelompok lima orang kan?" Tanya gue
"
" Ratu kaget karena gue nanya tiba-tiba"Iya kak" Jawabnya
"Yang dua lagi?" Tanya gue
"Lagi sibuk organisasi, ada kepanitiaan kak" Jawab Ratu
"Ohhh.." Gue mengangguk-angguk
Nampaknya ini bakal jadi obrolan sepihak. Gue bertanya, Ratu menjawab. Masih mending gue ngomong sama operator telepon. Setidaknya gue diucapin selamat siang, terus diucapin terima kasih karena sudah bertanya kepada mereka

Lagi-lagi hening..
Sampai gue yang harus membuka obrolan lagi..
"Udah makan siang?" Tanya gue kepada Ratu
"Udah" Jawabnya sambil menganggukkan kepala
"Ohhh.." dengan suara dan intonasi yang sama seperti sebelumnya
Tik.. tok.. tik.. tok..
Kalo yang cowok masih bisa gue maklumin ya kalo misalnya lama. Secara kan dia lagi ibadah. Nah yang gue gak ngerti nih, kenapa Iren lama banget??? Ada kali 10 menit lebih gue duduk bego-begoan sama Ratu dikantin. Iren katanya mau ke toilet. Doi ngapain di toilet? Bersih-bersih kloset sampe segitu lamanya?
Gue liat jam tangan..
"Lama ya.." sindir gue
"Iya kak" Jawab Ratu
Apa Ratu gak punya jawaban yang lebih anggun dan elegan lagi? Dia kok irit banget sih ngomongnya. Gue mau memulai obrolan dengan doi, tapi gue males. Ujung-ujungnya mesti dijawab singkat doank. Tapi kalo gue gak ajak ngobrol, nanti gue dibilang sombong. Gue mau mulai bahas mengenai tugas mereka, tapi entar gue mesti ulangi lagi ketika kedua temennya dateng. Haduuuh..
Selang beberapa menit dalam keheningan..
"Kak" Kata Ratu
"
" Gue melihat doi"Happy birthday ya" Katanya sambil mengacungkan tangan kanannya
"
"Kok dia bisa tau??
Baru saja gue menjabat tangannya dan hendak mengucapkan terima kasih, pundak gue ditepuk dari belakang
"
""Happy birthday sob!
" kata seseorangAda beberapa sosok yang gue kenal disitu. Yang barusan menepuk pundak gue dan mengucapkan selamat ulang tahun adalah Wawan. Disebelahnya ada Widya yang tersenyum. Lalu ada Tyas (mantannya Imus). Iren membawa sebuah kue kecil dengan lilin angka berwarna merah yang sedang terbakar. Tidak ketinggalan.. Una.. Berserta pacarnya, Anton..
"Tiup donk lilinnya boy" Kata Wawan
"Ehhh, tunggu dulu" Tiba-tiba Anton memotong
"Ratu donk yang megang kuenya
" Anton nyengir"(Apaan sih nih orang)" gumam gue dalam hati sedikit keki
Iren juga ikut-ikut aja disuru si Anton ini. Dia lalu menyerahkan kue berlilin tadi kepada Ratu, Ratu memegang kue tersebut dengan wajah malu-malu.
"
" "Tiup lilinnya.. tiup lilinnya.."
Anak-anak mulai bernyanyi dan menimbulkan kericuhan di kantin
Ratu mulai berjalan mendekati gue. Saat gue hendak ingin meniup lilinnya. Tiba-tiba,
"Barengan donk sama Ratu niupnya
" Anton lagi-lagi memotong"
"Gue menatap Anton sebentar. Kalau dia tidak bodoh, dia pasti bisa mengartikan raut wajah gue saat itu.
Tapi entahlah.. Mungkin dia bodoh.. Dia masih saja tidak berhenti..
Gue meniup lilin didampingi Ratu..
Satu persatu dari mereka menyalami gue. Bahkan orang yang tidak gue kenal, tapi secara kebetulan duduk berdekatan dengan kericuhan ini juga datang untuk menyalami gue. Sebagai imbalannya gue memberi mereka sepotong kecil kue gue. Tidak terkecuali Una. Dia juga menyalami gue dan tersenyum kepada gue.
Sejujurnya gue terharu. Ya gue terharu. Selama ini gue menganggap teman-teman gue sudah hilang. Tapi nyatanya hari ini, dihari ulang tahun gue, mereka masih mengingat dengan tepat kapan hari lahir gue. Mereka juga bersedia meluangkan waktu untuk merayakannya. Walaupun tidak mewah dan penuh dengan trik serta intrik dengan anak angkatan bawah. Hahahaha
Saat sudah selesai, gue baru dikasih tau bahwa ternyata ajakan pertemuan untuk membahas tugas ini cuman akal-akalan belaka. Tapi ide siapa ini sebenarnya?? Gue dapat jawabannya dari Wawan..
"Ide siapa ya? Yakin lu mau tau??
" goda Wawan"Siapa?" gue penasaran
"Una.." Jawabnnya pelan
"
""Iya boy, kaget kan lo? Gue aja kaget hahaha" Kata Wawan sambil tertawa
"Semuanya??" Tanya gue memastikan
"Pokoknya Una lah yang paling ngebet, dia yang milih dan beli kuenya sendiri.."
"Awalnya mau ngasih dikostan lo, tapi takutnya lo gak dikostan.."
"Kalo sms nanya lo dikostan apa kagak, entar malah ketahuan.."
"Terus mas Anton yang ajakin anak-anak angkatan bawah.."
"Sekaligus mau ngejodohin elu sama Ratu katanya.."
"Makanya jadinya di kantin.."
Jelas Wawan..
"Lo gak bohong kan?" Gue menyidik
"Ya ampun Jek
, ngapain gue bohong, tanya aja cewe gue kalo gak percaya" Kata WawanUna? Apa maksudnya melakukan ini?
Gue gak ngerti maunya dia itu apa..
jenggalasunyi dan 7 lainnya memberi reputasi
8
