- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Para Bidadari
...
TS
IlyasCool
Di Antara Para Bidadari
Assalamualaikum Wr Wb
Setelah cukup nongkrong di Subforum ini (alias SR
) Sepertinya ini giliran gw yang berbagi kisah 
Gw akan share cerita gw di masa-masa SMA karena kata orang-orang masa SMA ialah masa yang penuh Kenangan
Banyak Kejadian yang akan gw share disini mulai dari yang Absurd , Romantis
, dan yang sedih
Setelah cukup nongkrong di Subforum ini (alias SR
) Sepertinya ini giliran gw yang berbagi kisah 
Gw akan share cerita gw di masa-masa SMA karena kata orang-orang masa SMA ialah masa yang penuh Kenangan
Banyak Kejadian yang akan gw share disini mulai dari yang Absurd , Romantis
, dan yang sedih

Spoiler for Rules :
Spoiler for FAQ:
Spoiler for Index:
Quote:
INDEX CHAPTER 3 & Side Stories
Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 668 suara
Siapakah Pendamping Ilyas Kelak???
Nadya
5%
Vira
70%
Nabilla
3%
Tasya
2%
Nisa
6%
Tiara
4%
Seseorang Yang belum nongol di Cerita Ini
10%
Diubah oleh IlyasCool 23-10-2015 12:02
radorada dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.6M
4.6K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
IlyasCool
#774
Part 87 - Baru Juga Sebentar
Gue begitu kaget ketika melihat sosok Kak Nisa sedang bersama ibu gue, dia membawa tas ransel kecil dan 1 koper. Lalu gue jalan terus mendekati mereka hingga mereka tersadar kalo gue udah kembali dari toilet. Sama seperti dulu, dia selalu menyapa gue dengan tersenyum. Tapi tetap saja gue menjawabnya dengan datar
Tak lama kemudian pipi gue di cubit sama dia, mungkin karena melepas kangen kali ya, udah lama juga Kak Nisa gak ketemu sama gue. Lalu ibu menyaut untuk mengajak kami pulang ke rumah. Ayah juga sudah menunggu dari tadi di mobil. Kami bertiga berjalan menuju parkiran dimana mobil ayah berada.
Di dalem mobil ibu menjelaskan semuanya tentang kedatangan Kak Nisa kepada gue. Gue juga penasaran sih sebenernya atas kembalinya dia.
Kak Nisa hanya terdiam melihat kearah luar mobil, seakan-akan dia sudah punya juru bicara yaitu ibu gue. Karena ibu telah menjelaskannya kepada gue.
Masa gue harus tidur di bawah sih, yang punya kamar kan gue. Tapi mau gimana lagi ya, gue harus ngalah lah sama anak cewe mah. Saat sudah nyampe dirumah gue langsung masuk ke kamar sementara itu Kak Nisa masih diluar, kayanya dia nginget-nginget dulu pas dia masih tinggal disini deh. Tapi beberapa menit kemudian, Kak Nisa masuk ke kamar gue dan langsung menaruh tas di ranjang gue sementara kopernya di taruh di deket lemari baju gue.
Kali ini dia bener-bener menguji keimanan gue. Gue harus tahan semuanya. Masa iya dia depan gue buka sweaternya dan kalian tahu apa yang ada dibalik sweater itu? Ya dia mengenakan Tanktop yang memperlihatkan lekuk tubuhnya, rada ketat juga. Kampret ini gue cuma bisa nelen ludah doang ngeliatnya. Beda banget sama yang dulu, kalo sekarang body nya bener-bener mirip model gitu, proporsional banget.
Tapi untunglah gue dapat menahan itu. Terkadang gue sesekali melihat kearah dia yang sedang nonton TV dikamar gue. Jirrr bener-bener menggoda iman banget. Tiba-tiba tercetus kata-kata yang sebelumnya tak terpikirkan di otak gue, alias spontan.
Kemudian gue hendak menonton tv, karena jam segini acara favorit gue udah tayang, akhirnya gue meminta untuk mengambil remot yang masih dipegang oleh Kak Nisa.
Sampe akhirnya gara-gara rebutan remot doang suara kami kedengeran sama ibu, dan tiba-tiba ibu masuk ke kamar gue dan menegur kami berdua.
Lalu ibu keluar dari kamar gue, dan gue sama Kak Nisa ceritanya. Suasana hening kira-kira ampe 10 menitan. setelah itu Kak Nisa minta maaf kepada gue.
Gue memberikan hape gue kepada Kak Nisa dan dia langsung mengutak-atik hape gue.
Berlanjut
Gue begitu kaget ketika melihat sosok Kak Nisa sedang bersama ibu gue, dia membawa tas ransel kecil dan 1 koper. Lalu gue jalan terus mendekati mereka hingga mereka tersadar kalo gue udah kembali dari toilet. Sama seperti dulu, dia selalu menyapa gue dengan tersenyum. Tapi tetap saja gue menjawabnya dengan datar
Quote:
Tak lama kemudian pipi gue di cubit sama dia, mungkin karena melepas kangen kali ya, udah lama juga Kak Nisa gak ketemu sama gue. Lalu ibu menyaut untuk mengajak kami pulang ke rumah. Ayah juga sudah menunggu dari tadi di mobil. Kami bertiga berjalan menuju parkiran dimana mobil ayah berada.
Di dalem mobil ibu menjelaskan semuanya tentang kedatangan Kak Nisa kepada gue. Gue juga penasaran sih sebenernya atas kembalinya dia.
Quote:
Kak Nisa hanya terdiam melihat kearah luar mobil, seakan-akan dia sudah punya juru bicara yaitu ibu gue. Karena ibu telah menjelaskannya kepada gue.
Quote:
Masa gue harus tidur di bawah sih, yang punya kamar kan gue. Tapi mau gimana lagi ya, gue harus ngalah lah sama anak cewe mah. Saat sudah nyampe dirumah gue langsung masuk ke kamar sementara itu Kak Nisa masih diluar, kayanya dia nginget-nginget dulu pas dia masih tinggal disini deh. Tapi beberapa menit kemudian, Kak Nisa masuk ke kamar gue dan langsung menaruh tas di ranjang gue sementara kopernya di taruh di deket lemari baju gue.
Quote:
Kali ini dia bener-bener menguji keimanan gue. Gue harus tahan semuanya. Masa iya dia depan gue buka sweaternya dan kalian tahu apa yang ada dibalik sweater itu? Ya dia mengenakan Tanktop yang memperlihatkan lekuk tubuhnya, rada ketat juga. Kampret ini gue cuma bisa nelen ludah doang ngeliatnya. Beda banget sama yang dulu, kalo sekarang body nya bener-bener mirip model gitu, proporsional banget.
Tapi untunglah gue dapat menahan itu. Terkadang gue sesekali melihat kearah dia yang sedang nonton TV dikamar gue. Jirrr bener-bener menggoda iman banget. Tiba-tiba tercetus kata-kata yang sebelumnya tak terpikirkan di otak gue, alias spontan.
Quote:
Kemudian gue hendak menonton tv, karena jam segini acara favorit gue udah tayang, akhirnya gue meminta untuk mengambil remot yang masih dipegang oleh Kak Nisa.
Quote:
Sampe akhirnya gara-gara rebutan remot doang suara kami kedengeran sama ibu, dan tiba-tiba ibu masuk ke kamar gue dan menegur kami berdua.
Quote:
Lalu ibu keluar dari kamar gue, dan gue sama Kak Nisa ceritanya. Suasana hening kira-kira ampe 10 menitan. setelah itu Kak Nisa minta maaf kepada gue.
Quote:
Gue memberikan hape gue kepada Kak Nisa dan dia langsung mengutak-atik hape gue.
Quote:
Kalo Aku Bakal Balik Lagi Buat Nemenin Kamu.. 

Berlanjut
Diubah oleh IlyasCool 28-04-2015 20:38
efti108 dan 8 lainnya memberi reputasi
9

(biasanya kan remaja2 sekarang pas smp udah mulai pacaran tuh kecuali gw
)