- Beranda
- Stories from the Heart
-Catatan Untuk Riyani-
...
TS
azelfaith
-Catatan Untuk Riyani-
CATATAN UNTUK RIYANI

Sebuah Skripsi

Quote:

(dengerin lagunya dulu ya biar meleleh)

Prologue
Sebut saja namaku Boy, 23 tahun. Penulis? Jelas bukan. Aku hanyalah seorang anak laki-laki yang tumbuh tegak ke atas bersama waktu, soalnya kalau melebar kesamping berarti tidak sesuai kayak iklan Boneto. Dilecut dalam romantika kehidupan labil (bahkan sampai sekarang.
-Editor).Tulisan ini kupersembahkan untuk seorang gadis, sebut saja Bunga. Eh, jangan. Nama Bunga sudah terlalu mainstream dan negatif, Sebut saja Riyani, itu lebih indah dibaca dan tanpa konotasi negatif berita kriminal. (iya gimana sih..
- Editor)Ya, Riyani itu kamu. Bukan Riyani yang lain. (Emang Riyani ada berapa gan?
- Editor) Aku menulis ini karena aku tak punya harta materi (Hiks..kasihan
- Editor). Karena aku tak punya apapun. Karena aku bahkan tak ingat apa yang jadi favoritmu. Aku hanya tahu kau suka membaca, maka aku hanya bisa mempersembahkan tulisan ini sebagai ungkapan terima kasihku untukmu Riyani, seseorang yang akan kunikahi nanti. (Ciyyeeee.. suit-suit dah mau kimpoi nih..
- Editor)Dan kau Riyani, perhatikanlah bagaimana kuceritakan masa-masa dimana aku tumbuh dewasa hingga kutitipkan kepingan hati terakhirku padamu. Masa-masa dimana aku belajar, ditempa, jatuh remuk, dan kembali bangkit karenamu.. (Ceiileee romantisnyaaa...
- Editor).
DAFTAR ISI
Quote:
INTERLUDE
Quote:

RULES
Quote:

Q & A
Quote:

Jangan lupa komen, rates, dan subscribe.
Ijo-ijo belakangan mah gak masalah.

Diubah oleh azelfaith 04-07-2016 15:20
septyanto memberi reputasi
2
110.5K
623
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
azelfaith
#516
7.13. Catatan 13: Terjamah Masa Lalu 6
Quote:
Smsku pagi-pagi sekali sabtu itu. Sebuah langkah revolusioner yang kuambil dengan penuh resiko penolakan. Apalagi durasi perkenalan kami yang baru memasuki minggu pertama. Lama kutunggu tak ada jawaban. Ah, mungkin dia sedang memikirkan jawabannya. Atau jangan-jangan dia memikirkan sebuah alasan untuk menolak alasanku. Mungkin aku terlalu berharap lebih. Sesuatu yang tak seharusnya kulakukan. Mungkin seharusnya aku mendengarkan saran Lia. Bahwa cinta yang ingin kupetik itu adalah sebuah manifestasi dari ujung jalan buntu. Mungkin..
Brrt.. Brrt.. 1 message received from Wandany.
Mungkin.. Mungkinkah?
Aku terburu-buru membuka inbox smsku.
Quote:
Mungkinkah ini kenyataan? Ya, ini adalah kenyataan! Hatiku seperti meluap-luap penuh bahagia. Jantungku bagai hendak melonjak-lonjak keluar dari dadaku.
Quote:
Aku melompat dari tempat tidurku dan bersiap untuk mandi. Energi tubuhku tiba-tiba seperti mendapat suplay double power.
*****
Rasanya seperti merkurius yang terbakar oleh panasnya radiasi matahari. Rasanya seperti remahan pasir yang terhisap oleh gelombang tsunami. Mungkin itulah kira-kira deskripsi yang kurasakan siang itu. Menantinya.
Aku duduk diatas motor di parkiran dekat gerbang. Aku menoleh ke kiri dimana gerbang sekolah seharusnya berada. Tak ada. Sosok Wandany belum juga terlihat jelas. Apakah dia akan datang? Aku bertanya-tanya dalam hati. Rasa mual bercampur debar tak karuan di jantungku membuat peluh terasa dingin mengalir di tengkukku. Kukirim sms padanya.
Quote:
Tak selang lama balasan datang.
Quote:
Hatiku berdebar makin kencang. Hanya dalam hitungan menit aku akan berjumpa dengannya. Akan jadi seperti apa nantinya? Akankah aku ‘nyambung’ dengan dia dalam membicarakan suatu hal. Atau hari ini akan menjadi event garing yang berakhir kecewa? Ah, aku tak mau berspekulasi. Apapun yang terjadi nanti, sudah itu terjadi.
Brrt.. Brrt.. sms masuk. Aku menoleh kembali ke kiri. Dia berdiri disana.
Quote:
Aku tersenyum simpul, berdiri, hadap kiri, dan berjalan 10 meter menuju dia. Semakin mendekat, semakin degup jantungku berdebar keras bak atlit marathon sedang berlari. Easy, easy, batinku.
Sekarang aku berdiri tepat di depannya. Mata kami beradu seiring senyum yang mengembang bergaris setengah lingkaran memamerkan deret gigi-gigi putih. Matanya bulat berkilat-kilat jernih seakan-akan aku bisa melihat refleksi diriku sendiri disana, terjebak dan terhisap dalam jala pesona.
Quote:
Wandany. Senyumnya bagai tetes embun saat hujan telah mereda. Embun yang kurindu.
Diubah oleh azelfaith 26-04-2015 21:30
0
