- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang
...
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu
18 +++ (Adult Only)
18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:
Di Antara Bintang-bintang #2
Polling
863 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
astri.beloved
#2267
Borneo #2
Selasa, 25 Oktober 2011Pagi subuh, udah bangun karena keluarga ini termasuk rajin Ibadah. Orangtua Rini jelas susah bilang apapun, taunya Dinaa anak baik teman lama anaknya. Solusi juga belum ada, entahlah gue mulai bosan dengan keadaan ini.. Rasanya pengen bawa Dinaa dan Shifa balik lagi ke Jogja, tapi ini bukan cara terbaik.. Semoga saja beberapa hari kedepan ada titik temu.. Pagi ini, Rini izin gak mengajar, karena janji mau nganterin kita ke Tapal batas di utara sana.. Sesuai janji, kitapun kesana, naik sebuah Mobil yang udah di sewa Rini, tujuannya refreshing, sekalian ngobatin penasaran, padahal awalnya gue malah gak kepikiran sampai ke perbatasan sana.
Termasuk murah nih transportasinya, tapi masalah masih sama, kondisi jalan.. Hampir 2 jam sampailah ditempat yang dituju Entikong, salah satu daerah dipinggiran Indonesia, sekedar makan siang disalah satu warung yang unik, pembayarannya ada Ringgit, Rupiah.. Jadi punya pengalaman baru disini.. Sampai menjelang sore hanya berjalan-jalan dipinggiran bukit yang isinya kawat dan patok-patok batas negara..
Quote:
Ayaa mengikuti Rini yang menggendong Shifa, Dina masih cuek n acuh dengan pandangan kosongnya. Gue ambil kesempatan, Bintang tak suruh ikut Ayaa dan Rini jalan-jalan n masih disekitar situ juga.. Sekedar berdua sama Dina disini.. Diapun mulai mencuri waktu memeluk gue, disela suasana yang kalut. Ayaa dan lainnya udah diabaikan pokoknya, gue emang gak tega sama Dina..
Quote:
Dengar Dina ngomong gitu, gue cuma bingung.. Nih anak emang serius mau sama gue apa karena emosi keadaan aja sih yaa? Tapi jujur, gue gak yakin bisa menjalani rumah tangga dengannya, meski sebenernya gue juga suka sama dia plus bernasib sama.. Uhh, rasa ini mengganggu, suasana sejuk membuat kita berdua memaksa menikmati cumbu rayu disini. Sampai tiba-tiba ada suara “Ehmm” dari Cahaya, pelukan lepas seketika, Rini hanya tersenyum, diapun mengerti kok lagian juga Dina udah cerita siapa gue, gue yang disukai sama Dinaa..
Menjelang sore jam 3 lebih kita balik ke terminal, lanjut pulang lagi ke rumah Rini, rencana masih satu malam kita disini,...Malam dateng, sepi lagi dengan obrolan ke masalah Dinaa lagi...
Pagi cerah seperti biasanya, secangkir Kopi buatan Dina mengawali pagiku.. Ayaa lagi main-main sama Bintang dan Shifa, Dina lagi asik ngobrol sama Rini yang mau berangkat ke Sekolahnya.. Hanya saja dia punya rencana mau pulang lebih awal karena mau ikut nganter Dina ke rumah. Ini ide gue, biar bagaimanapun Dina harus pulang ke rumah dulu, apapun keadaannya..
Jam 9, hanya 2 jam si Rini di SD tempat dia mengabdi, udah pulang lagi n setelah sarapan kita siap balik ke rumah Dina.. Perjalanan panjang lagi, 3 jam berlalu sampai.. Suasana rumah Dina yang sepi karena Papa dan Mamanya pasti lagi Dinas, hanya ada 2 saudara Dinaa cewek dan cowok.. Yang cowok acuh seolah gak mau tau masalahnya, yang cewek baru menyapa kita. Pembantu dirumah ini menyapa dengan ramah, mengajak kita makan.. Tapi, hanya beberapa waktu kedepan, sebuah Mobil masuk halaman. Ibunya Dina pulang dari pekerjaannya.. Dag dig dug lagi....
Quote:
Mamanya sibuk dengan HPnya, gue ngerti kalau beliau hubungi Papanya.. Diam, bingung, nunduk.. Ribet banget nih.. Papanya Dina datengm tatapannya masih tajam seperti kemarin.. Dina langsung menangis dipangkuan Mamanya, Papanya duduk diam menunduk..
Quote:
Obrolan masih berlanjut juga, gak nyangka juga mungkin karena mendesak akhirnya Dinaa mengakui semuanya. Mulai dari mengenal Herman, pacaran dengannya sampai hamil, semua proses yang dilalui sampai sekarang.. Papa dan Mamanya mendengarkan, sampai akhirnya nangis semua kecuali Papanya n gue, cewek-cewek nangis semua, hmmmm.. Sorot mata Dinaa, serius berharap orangtuanya mau mema’afkan.. Hanya Mamanya yang memang memeluk Dinaa sambil banyak ngasih nasehat, Alhamdulillah Mamanya mulai luluh, tapi beda dengan Papanya..
Quote:
Dinaa diam, gue ngerti dia gimana. Jadi, Dina itu pernah bilang kalau pas ngaku itu gak akan ngasih data apapun soal herman, hanya bilang Herman yang menghamili itu sudah cukup..
Quote:
Hening, gak ada satu katapun.. Yang jelas suasana membingungkan, Dinaa terus membela herman, menutupi siapa dia. Menurut gue sih sebenernya bego, harusnya dikasih tau aja. Tapi memang apa daya, Dina terus bersi keras dengan apa yang udah jadi keputusannya menyembunyikan Herman.. Papanya mulai putus asa, Mamanya apalagi..
Quote:
Papanya diam, berdiri lalu pergi, suasana perlahan mereda.. Mamanya masih balapan nangis sama Dinaa n perempuan disini, gue yang kepalang bingung jadi salah tingkah. Mau apa sebenernya, dicueki, didiemin, mau ngomong entar salah..
Sore berlalu, Rini sms Ayaa kalau dia masih di Jalan, soalnya jam 2 tadi dia pamitan pulang. Semoga saja dia gak sampai Isya udah sampai rumahnya.. Menjelang maghrib, Papanya pulang dari Tugas.. Menjelang malam, kitapun makan bersama. Mamanya udah mulai tegar, udah mulai menerima dan memahami situasi.. Setelah itu, gue di ajak sama Papanya, duhh mau diapain yaa??..
Quote:
Pergi dari rumah, bonceng si Papa. Duh ini mau dibawa kemana yaa? Beliau juga gak ngomong apa-apa sih.. Ohh, ternyata ngajak gue ke sebuah warung..
Quote:
Beliau memesan 2 cangkir Kopi, minum kopi disela suasana menegangkan.. Papa mulai mengutarakan beberapa patah kata.. Yaa, masih seputar Dina dan permasalahannya..
Quote:
Gue lanjut menjelaskan dimana rumah Ibunya Herman yang waktu itu gue kesana sama Sitaa, sampai rumah bapaknya Herman juga gue kasih tau.. Gue udah susah ikut menyembunyikan, jadi akhirnya gue ngaku semuanya..
Quote:
0











