Lagi dan lagi aku dibuat dia semakin gila, semua pertanyaan bercokol diotakku, kemungkinan buruk pun timbul, bahkan aku bingung harus memulai mengintrogasinya dari mana.. Oh TUHAN, kenapa dia muncul saat hidupku sudah baik-baik saja. Tapi, mungkin dia akan membuka sedikit cerita dalam hidupku yang hilang dan aku hanya perlu menikmatinya saja.
Kami tiba disebuah rumah minimalis dikawasan perumahan di sudut Kota ini, aku hanya diam dan sedikit memperhatikan sekitar.. Kulihat ekspresi penjaga rumahnya sedikit bingung, mungkin karena dia tidak pernah melihatku atau aku terlalu tua untuk bersama dia, atau karena aku tidak seperti wanita panggilan atau masih banyak kemungkinan lainnya..
Quote:
Dia : ayoo masuk.. ( dia menarik tanganku, sementara aku bangun dari lamunanku ) gimana asikan rumahnya.? kamu mau tinggal disini nggak.? kalo mau aku kasih supir juga.. lagian aman disini kamunya, aku bisa ketemu sama kamu kapan aja aku mau.. ( dia terus mengoceh tak jelas kepadaku sambil membawaku masuk kerumahnya )
Aku hanya diam dan mengikutinya, sampai tiba diruangan yang sepertinya digunakan untuk melihat TV yang ukurannya sekitar 40 an inch, terletak diatas lemari kaki yang berisi dvd player dan beberapa aksesoris kecil dibeberapa sela lemari kaki itu.. Karpet merah yang lembut, ada beberapa bantal merah disana tertata rapi, aku mendudukan diriku disana saat dia memintaku duduk.. Kusandarkan tubuhku ke sofa yang ada disebelah karpet.. Rasanya nyaman seperti yang pernah aku rasakan dulu.. Ah.. kemewahan yang pernah aku rasakan dulu.. Tapi, sekarang aku bahkan tidak bisa mencicipi sedikitpun yang berbauh kemewahan.. Aku masih asik dalam lamunanku, sampai dia menyadarkanku..
Quote:
Dia : capek ya.? rebahan aja.. ( dia menghampiriku membawa beberapa cemilan dan minuman sambil tersenyum, aku melihatnya dengan tatapan datar ) aku cuma ada ini.. ( dia tersenyum ganjil )
Aku hanya diam saat dia meletakan makanan yang dibawanya dimeja kecil yang ada disamping sofa dan dia duduk disebelahku sambil menyalahkan TV nya.
Quote:
Aku : kamu mau ngomong apa.?
Dia : oke.. kamu udah mau membahasnya.. boleh aku bertanya.?
Aku : boleh
Dia : wajib dijawab semuanya..
Aku : oke.. tanya aja mumpung aku lagi mau jawab semuanya.
Dia : kenapa nulis cerita.? kalo keluarga atau temenmu tau bagaimana.?
Aku : nggak ada maksud apa-apa, aku cuma mau berbagi, nggak semua pramuria itu bahagiakan.? harus ada yang tau bagaimana sisi lain dari seorang pramuria bukan.? ( aku menjawab dengan senyum getirku )
Dia : oke aku bisa terima.. dan bagaimana dengan tama.? bagaimana dia bisa.. ( dia memotong perkataannya )
Aku : iyaa.. aku akan menjawabnya ( aku menceritakan hubunganku dengan tama sampai malam kejadian itu ) dia pergi ketemu tara, kata tara dia kayak orang bingung gitu, mungkin karena aku.. trus entah bener atau nggak, tara justru ngajak dia bermalam dimesjid deket kosan tara karena memang tara sering galau disitu.. dan pas tama sudah tenang, dia pamit pulang, katanya tama kangen sama aku dan takut aku nyariin dia, entah memang udah takdir atau gimana, dia justru pulang ke tempat lain.. ( suaraku yang sedari tadi bergetar semakin tak tertahan bahkan airmataku jatuh kembali saat mengingatnya ) aku nggak begitu denger apa yang tara sampaikan sama aku waktu di RS, pikiranku udah kacau nggak bisa mencerna sebab dia kecelakaan atau bagaimana dia bisa gitu.. entahlah aku bener sakit waktu itu bahkan sampe sekarang ndra.. aku nggak bisa lupain semuanya.. kalau ajah aku nggak egois pasti dia masih ada ndra.. ( aku mulai menangis hampa )
Andra memelukku dengan erat, berusaha memberikan kenyamanan padaku, aku mengusap air mataku dan sudah bisa mengendalikan diriku..
Quote:
Aku : sudah, aku nggak apa ( aku tersenyum kepadanya ) sekarang bagaimana caranya kau bisa kesini.?
Andra : tentu nggak sulit untuk nyari kamu kalo aku mau.. ( dia tersenyum licik ) sejak kapan queen tidak menampilkan nama lengkap di fb, gplus atau bahkan akun resmi dalam kehidupan nyatanya.. tentu awalnya sulit karena kamu nggak menerima pertemanan yang nggak jelas.. tapi begitu tau kamu kerja dimana aku jadi tau semua alamatmu..
Aku : kamu mata-matain aku.?
Andra : hehehe.. nggak sih.. cuma cari alamat kantor, trus nungguin kamu pulang.. trus ngikutin kamu aja, awal ketemu aku pengen nyapa kamu.. tapi sayangnya liat kamu dari jauh lagi bercanda sama temen-temen kantormu udah buat aku nggak konsen, yaudah aku mutusin dulu diem dan ngikutin kamu aja..
Aku : trus udah berapa hari kamu nguntit aku ( aku terus memotong penjelesannya )
Andra : 3 hari.. ( dia menunjukan 3 jarinya kepadaku dengan senyum lebarnya ) aku ambil liburan kesini 6 hari, 4 hari sudah kepake tinggal 2 hari jadinya,,
Aku : trus kenapa nyuruh aku libur 3 hari.?
Andra : iseng ajah.. hehehehe
Aku : dasar gilaa.. kamu ini nakutin tauk..
Andra : nggak gila.. banyak yang aku mau ceritain sama kamu queen.. ( dia berubah menjadi serius )
Aku : apa.? memang ada apa sama kamu.? ( aku bertanya bingung )
Andra : apa kamu tidak ingin bertanya tentang eza.? bagaimana dia sekarang.? ( andra bertanya lemah kepadaku dan aku hanya diam, aku terlalu larut dalam kehidupan bahagiaku dan melupakan mereka.. ya TUHAN kenapa aku baru sadar jika mereka masih mengingatku bahkan saat aku sudah melupakan mereka ) apa kau mau aku bercerita.? ( dia seperti menyadari kesedihan dari sorot mataku )
Aku : ceritalah.. aku akan mendengarkannya ( pintaku lemah )
Andra : dia begitu mencintaimu queen, lebih dari yang terlihat.. bahkan cintanya lebih besar dari siapapun.. demi dirimu dia rela menderita.. ( aku masih diam membisu mendengarkan semuanya ) bahkan dia rela menikahi ninda agar kamu baik-baik aja, dia rela menjauh dari kamu dan hidup barumu.. dan saat kamu kacau, dia jauh lebih kacau, dia nggak bisa sedikitpun melihat kamu tersiksa, sampai akhirnya dia memutuskan untuk membawa tama ke kamu, dengan segala usahanya dia menjelaskan semuanya ke tama, kalau bukan karena kesembuhanmu dia nggak akan ngemis sama tama untuk nerima kamu dan mencintai kamu apa adanya.. waktu tau kamu cuma bisa sembuh dari kenangan baik, dia berusaha cari info semua tentangmu, kecuali ke adikmu, sampe akhirnya dia ketemu tama dan dia sendiri yang bilang ke tama, kalo tama sampe sedikitpun menyia-nyiakan kamu, dia nggak akan segan-segan bunuh tama dan ambil kamu.. apa kamu mengingatnya queen.?
Aku : apa maksudmu ndra.? tentu saja aku ingat sama eza ( aku sudah mulai sedikit menangis )
Andra : bukan, hari dimana kamu bertemu tama, saat kamu sakit, bukankah eza ada disebelah tama.. bukankah dia selalu melihatmu saat bersama tama, apa kamu tidak melihat kesakitannya saat kamu sakit.? ( aku hanya diam, kebingungan melandaku karena memang aku tak melihat eza ada bersama tama ) ah.. sudah kuduga, cintamu kepada tama begitu besar sampai kau tak melihatnya yang dengan nyata bersedih karena mu..
Aku : maafkan aku... ( aku merasa tak ada yang bisa ku ucapkan selain maaf, karena memang aku tak begitu mengingat semua kejadian yang aku alami )
Andra : sudahlah.. ( dia memelukku lembut ) Setidaknya kau sekarang baik-baik saja queen..
Aku : bagaimana dengan eza.? apakah disana dia baik-baik saja.?
Andra : jika kondisinya yang sekarang, sepertinya iya.. ( andra menjawab santai )
Aku : maksudmu.? bukankah dia menikahi ninda.? bagaimana dia akan bahagia.?
Andra : ( mengusap air mataku ) dia menikah dengan ninda hanya agar kau baik-baik saja, setelah pernikahan itu, mereka tak bisa punya anak, kau tahulah mamanya eza, walaupun sebenarnya eza memang tak pernah menyentuh ninda, tapi mama eza tidak percaya karena eza kan selalu nurut sama mamanya, akhirnya ninda diminta periksa ke dokter dan ternyata ninda memang mengalami masalah pada kesuburannya atau sejenisnya dan divonis akan sangat sulit untuk punya anak, dan sudah pasti mama eza tak terima dan menyuruh eza untuk menceraikan, tentunya ninda tidak bisa mengejarmu bukan.? karena memang eza mengubur semua tentangmu agar ninda tidak gila menyalahkanmu dan sekarang eza menjadi duda.. ( aku hanya diam mendengarkan cerita andra, entahlah sepertinya diriku sudah otomatis diam saat andra bercerita ) dan kau tau queen.? ( aku hanya menggeleng singkat ) bahkan saat menjadi duda pun banyak cewek yang mau jadi istrinya, sialan banget kan dia ( gumam andra jengkel )
Aku : karena dia memang selalu keren.. ( aku menajwab singkat dengan sedikit senyum)
Andra : ya.. ya.. ya..tapi setidaknya dia sedang jalan dengan cewek yang mirip denganmu sekarang.. ( jawab andra menggoda )
Aku : maksudmu.?
Andra : dia terobsesi samamu, hahaha ( andra mengelus kepalaku ) ceweknya yang sekarang mirip banget sama kamu, sifatnya, wajahnya bahkan aku pikir dia akan mengganti nama cewek itu menjadi namamu queen.. hahaha
Aku : aku rasa kalian memang gila.. atau memang tidak pernah jatuh cinta.. ( aku berkata tanpa sadar )
Andra : aku rasa pilihan yang kedua lebih manusiawi.. ( dia berkata santai )
Aku : aku lebih suka yang pertama sepertinya..
Andra : itu juga boleh asal kau senang, setidaknya sekarang kau terlihat lebih mempesona.. ( dia mengedipkan mata berusaha menggoda ku dengan candaannya )
Aku : kalo itu sudah jelas, nggak mungkin aku kerja dengan baju kucel bukan.?
Andra : hahaha.. iyaa juga sih.. ternyata memang masih sama.. ( dia memnimun minuman yang dibawanya tadi ) kau mau.?
Aku : tidak.. jadi apa kesibukanmu sekarang.? bagaimana sekolahmu.?
Andra : apa kau pikir aku masih sekolah.? ( dia bertanya kaget dan aku hanya mengangguk polos ) astaga.. ini sudah tahun apa queen.? apa kamu nggak liat sekarang aku jauh lebih keren dari yang dulu. ? ( dia bertanya dengan ketidak percayaannya dan aku hanya menggeleng )
Aku : bagiku kau tetap sama, pria mungilku yang dulu ( aku menjawab dengan senyum manisku )
Andra : ya TUHAN, aku sudah menjadi mahasiswa yang punya banyak fans, sementara makhluk satu ini masih menganggapku bocah, tolong aku ya TUHAN.. ( dia menggumam seperti menyindirku )
Aku : terima saja takdirmu ( aku menengguk minuman yang dia bawa tadi karena memang sudah haus ) kau tidak mencampur obat tidur bukan.?
Andra : ah.. kenapa kau baru mengingatkannya, seharusnya tadi aku mencampurnya.. ( dia berkata dengan ekspresi menggoda )
Aku : coba saja, aku pasti akan membunuhmu.. ( jawabku mengancam )
Andra : oya.. bukan kah kau mengatakan aku malaikat kecilmu beberapa bulan lalu dalam tulisanmu.? bahkan kau sudah menduga kalau aku akan membaca tulisanmu.?
Aku : aku mengatakan itu hanya agar kau senang, tapi kalau kau berani menyentuhku, aku akan membunuhmu ( jawabku dengan senyum sinis )
Andra : ya aku sudah lihat bagaimana jika kau marah, dan aku tidak akan main-main dengan hal itu.. percayalah queen.. ( dia menunjukkan ekspresi memelasnya )
Aku : baguslah.. ( aku menjawab cuek )
Hari itu aku ijin pulang lebih awal dan menghabiskan waktu sampai sore dirumah andra, sepertinya malam.. Sekitar jam 8 atau mungkin 9 aku pulang diantar andra ke kosanku, tak perlu aku jelaskan dia sudah tau jalannya hasil dia menguntitku 3 hari lalu, sampai dikos tak banyak kata yang terucap mungkin karena kami sudah mengobrol banyak. Aku turun dari dalam mobil andra menuju pagar depan kosanku.. dan saat aku hendak membukanya, aku mendengar suara yang tak asing menyapaku dari lantai dua kosanku.
Quote:
Pandu : hai queen.. ( dia tersenyum dan melambaikan tangannya yang aku balas senyuman dan seketika ekspresinya berubah menjadi janggal dimataku )
Andra tanpa basa basi turun dari mobil dan memelukku dari belakang, mungkin dia memang sengaja melakukannya.. Tapi memang dia sengaja karena mungkin dia mengetahui senyumanku ke pandu..
Quote:
Andra : jangan kasih senyuman itu kesembarangan orang ( dia berbisik diselah pelukannya )
Aku : ( aku membalikan badanku ) jangan sem.. ( kata-kataku berhenti seketika karena bibirku sudah dikecup dengan andra )
Andra : aku tak suka dan jangan membuatku marah atau membantahku, masuklah, kau pasti lelah.. besok pagi aku jemput
Aku hanya mematung didepan kosanku, sungguh kesadaranku belum pulih sampai akhirnya aku benar sadar setelah andra masuk kedalam mobilnya.
Quote:
Aku : sialan kau.. beraninya kau men.. ( teriakanku berhenti saat hendak menyebutkan kata cium dan andra hanya tersenyum melambaikan tangan dari jendela mobilnya )
Andra : sudah masuk sana.. ( dia berteriak sambil berlalu meninggalkanku dan aku seperti orang gila )
Tanpa sadar aku melihat lantai dua kosanku, sudah tak ada pandu disana.. ya TUHAN apakah dia melihatnya.? Entahlah.. Mungkin andra memang sengaja agar pandu tak menggodaku atau apapun namanya.. Aku benar-benar kacau malam ini.. Dia sungguh keterlaluan..
Quote:
Aku menemani andra beberapa hari saat dia disini.. tak ada yang istimewa dan biasa saja, hanya mengulag cerita kita yang dahulu.
Untuk semua korbanku, mereka tak pernah bisa menemukanku kecuali D, kemarin ada seseorang yang mengirim email kepadaku sekitar awal tahun 2015, tapi tak aku hiraukan.
Dan untuk renan, aku hanya tau dia di Jakarta tak ada yang lebih..
Untuk anda, dia sudah bekerja dan sukses di kota perantauannya..
Odi, dia masih kuliah dan tinggal 2 semeter lagi lulus..
Diar, dia juga kuliah dan tinggal 2 semester lagi lulus ( karena dia mengambil s1 3,5 tahun )
Untuk ayah dan ibuku, mereka sehat, sesekali ibu sakit karena terlalu capek.. ayah dirumah mencari kegiatan yang menghasilkan uang walau sedikit..
Kaluargaku sederhana sekali tapi kami bahagia dan kami cukup, bahkan sekarang aku selalu berusaha meluangkan waktu atau sedikit bantuan kepada adik-adik yang tidak seberuntung aku..
Untuk Pandu, mungkin akan aku buatkan cerita lainnya
Dan terimakasih buat semuanya.. Kalau ada yang tanya aku sekarang bagaimana.?
Aku baik-baik saja dan sedang asik dengan kehidupanku
