- Beranda
- Stories from the Heart
I Am (NOT) Your Sister
...
TS
natashyaa
I Am (NOT) Your Sister
Dear Warga SFTH.
Sebelumnya ijinkan gue untuk menulis sepenggal kisah hidup gue di SFTH. Cerita ini bersumber dari pengalaman pribadi yang gue modifikasi sedemikian rupa sehingga membentuk cerita karangan gue sendiri. Cerita ini ditulis dengan dua sudut pandang berbeda dari kedua tokohnya.
So... langsung saja.
Sebelumnya ijinkan gue untuk menulis sepenggal kisah hidup gue di SFTH. Cerita ini bersumber dari pengalaman pribadi yang gue modifikasi sedemikian rupa sehingga membentuk cerita karangan gue sendiri. Cerita ini ditulis dengan dua sudut pandang berbeda dari kedua tokohnya.
So... langsung saja.
Quote:
Diubah oleh natashyaa 20-01-2018 23:32
itkgid dan 8 lainnya memberi reputasi
9
464K
3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
natashyaa
#59
A Part 6
Untuk pertama kalinya aku sekolah bareng kak Felisha, waktu menunjukan pukul 06.55 ketika aku dan kak Fe sampai ke depan gerbang sekolah. Dia terlihat sangat santai sekali ketika melangkahkan kakinya memasuki sekolah berbeda denganku yang cemas takut terlambat.. “Selamat pagi, om Iwan.” Sapa kak Fe kepada satpam sekolah penjaga pintu gerbang belakang. “Ah, neng, tumben datang jam segini.”. Kata satpam itu kepada kak Fe. Sepertinya memang benar kak Felisha jadi artis di sekolah ini
Aku berjalan berbarengan dengan dia, kelasku satu jalur dengan kelas dia sebenarnya. Ketika aku berjalan bersama dia, semua orang melihat ke arahku. Mereka sepertinya heran melihatku bersama kak Fe. “Aku masuk kelas duluan ya, kak.” Kataku kepada kak Felisha sebelum aku masuk ke kelas. Dia tidak membalas ucapanku dan hanya menatapku saja.
“Ni, itu kak Felisha kan?” Tanya Rara menghampiriku ketika aku sedang berjalan menuju mejaku.
“Iya.”
“Kok bisa bareng kamu?” Tanya lagi.
“Aku kan serumah dengan dia.”
“Serumah?”
“Aku adiknya.”
Ketika aku mengatakan bahwa aku adiknya, tiba-tiba semua orang di kelas melihat ke arahku. Mereka melihatku heran dan penasaran. Ketika aku sudah duduk di kursiku, semua teman-temanku datang menghampiriku dan melontarkan beberapa pertanyaan yang mengangguku.
“Serius kamu adiknya kak Felisha?”
“Kamu tau gak? Dia kan kakak kelas yang disegani di sekolah.”
“Kok kamu gak beritahu kita?”
“Dia itu kan mantannya Kak Bram. Ketua Eskul Sepak bola.”
“Gimana sih biar cantik dan pintar kayak dia?”
Dan lain-lain…
Pertanyaan mereka semua menggangguku. Tidakkah mereka tahu bahwa aku memang adik tirinya, harusnya tahu lah, kan anak baru disni, setidaknya cross check mengenai diriku. Bukan pada saat aku sedang bersama primadona sekolah ini mereka datang dan pura-pura sok baik seperti ini kepadaku. Pertanyaan mereka semua akhirnya berakhir dengan datangnya ibu guru ke kelas.
~~~********~~~
Karena aku kebagian jadwal piket, saat pelajaran kedua aku dan Rahmi disuruh pergi keluar untuk memfotokopi bahan pelajaran. Ketika aku berada di tukang fotokopian, ada sekumpulan siswa perempuan juga berada disana, dan juga ada beberapa siswa laki-laki. Mereka keliatanya kakak kelas. Aku memperhatikan mereka sesekali, mereka jelas satu sekolah denganku dilihat dari logo sekolah yang menempel baju mereka. Aku rasa mereka sedang bolos pelajaran. “Apa lu liat-liat?” Teriak salah seorang dari sana. “Ngak, apa-apa kak.” Kataku.
Setelah beres memfotkopi, aku dan rahmi segera cepat-cepat pergi dari sana.
“Kamu tahu siapa tadi?” Ujar Rahmi.
“Yang mana?”
“Yang teriak ke kamu?”
“Oh, iya siapa?”
“Dia kak Susi, musuh kakak kamu.”
“Oyah?”
“Iya, dia anak eskul tari, rumornya juga dialah yang merusak hubungan kak Felisha dengan kak Bram.”
“Kok kamu tau?”
“Aku kan ikutan eskul jurnalis dan tari, jadi taulah rumor yang berkembang di sekolah ini.”
“Ohh…..”
……………..
Aku berjalan berbarengan dengan dia, kelasku satu jalur dengan kelas dia sebenarnya. Ketika aku berjalan bersama dia, semua orang melihat ke arahku. Mereka sepertinya heran melihatku bersama kak Fe. “Aku masuk kelas duluan ya, kak.” Kataku kepada kak Felisha sebelum aku masuk ke kelas. Dia tidak membalas ucapanku dan hanya menatapku saja.
“Ni, itu kak Felisha kan?” Tanya Rara menghampiriku ketika aku sedang berjalan menuju mejaku.
“Iya.”
“Kok bisa bareng kamu?” Tanya lagi.
“Aku kan serumah dengan dia.”
“Serumah?”
“Aku adiknya.”
Ketika aku mengatakan bahwa aku adiknya, tiba-tiba semua orang di kelas melihat ke arahku. Mereka melihatku heran dan penasaran. Ketika aku sudah duduk di kursiku, semua teman-temanku datang menghampiriku dan melontarkan beberapa pertanyaan yang mengangguku.
“Serius kamu adiknya kak Felisha?”
“Kamu tau gak? Dia kan kakak kelas yang disegani di sekolah.”
“Kok kamu gak beritahu kita?”
“Dia itu kan mantannya Kak Bram. Ketua Eskul Sepak bola.”
“Gimana sih biar cantik dan pintar kayak dia?”
Dan lain-lain…
Pertanyaan mereka semua menggangguku. Tidakkah mereka tahu bahwa aku memang adik tirinya, harusnya tahu lah, kan anak baru disni, setidaknya cross check mengenai diriku. Bukan pada saat aku sedang bersama primadona sekolah ini mereka datang dan pura-pura sok baik seperti ini kepadaku. Pertanyaan mereka semua akhirnya berakhir dengan datangnya ibu guru ke kelas.
~~~********~~~
Karena aku kebagian jadwal piket, saat pelajaran kedua aku dan Rahmi disuruh pergi keluar untuk memfotokopi bahan pelajaran. Ketika aku berada di tukang fotokopian, ada sekumpulan siswa perempuan juga berada disana, dan juga ada beberapa siswa laki-laki. Mereka keliatanya kakak kelas. Aku memperhatikan mereka sesekali, mereka jelas satu sekolah denganku dilihat dari logo sekolah yang menempel baju mereka. Aku rasa mereka sedang bolos pelajaran. “Apa lu liat-liat?” Teriak salah seorang dari sana. “Ngak, apa-apa kak.” Kataku.
Setelah beres memfotkopi, aku dan rahmi segera cepat-cepat pergi dari sana.
“Kamu tahu siapa tadi?” Ujar Rahmi.
“Yang mana?”
“Yang teriak ke kamu?”
“Oh, iya siapa?”
“Dia kak Susi, musuh kakak kamu.”
“Oyah?”
“Iya, dia anak eskul tari, rumornya juga dialah yang merusak hubungan kak Felisha dengan kak Bram.”
“Kok kamu tau?”
“Aku kan ikutan eskul jurnalis dan tari, jadi taulah rumor yang berkembang di sekolah ini.”
“Ohh…..”
……………..
0
