- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang
...
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu
18 +++ (Adult Only)
18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrohmanirrohim..
Dengan segala kelapangan hati, keikhlasan dan ketulusan.
Aku minta maaf kepada semua agan & aganwati, mas & mbak, pak & ibu, mimin & momod, dan khususnya Kaum Hawa (Perempuan & Wanita) yang sengaja atau tidak sengaja berkenan membaca kisah hidupku ini.
Bukan bermaksud menjatuhkan, memojokkan, atau menganggap remeh salah satu Gender. Tapi, memang benar-benar kisah nyata yang pengen aku bagi. Agar semua mengerti kalau hidup ini tak mudah, hidup ini tak segampang yang kita bayangkan. Mengapa, dikisahku yang sudah aku post disini banyak sekali objeknya adalah "Perempuan", karena memang seperti itu adanya. Dan, mengapa gag aku tutupi atau sematkan sama sekali?? Karena memang sejatinya seperti itu.
Ini hanya masa laluku yang sayang untuk dilupakan, ini hanya sebuah Rintihan dari dasar hati yang terdalam. Andai diberi sebuah pilihan, tentu pilihan itu lebih baik mati. Tapi, hidup ini terlalu Indah bagiku, jadi aku ingin terus hidup dan berusaha menjadi lebih baik. Yang tersisa hanyalah penyesalan dibeberapa titik hidup, dan semua itu hanya kenangan yang hanya bisa dikenang.
Aku harap jangan pernah sakit hati. Karena semua itu masa laluku. Aku harap semua mengerti, sebenernya sangat berat menceritakannya. Tapi harus aku ceritakan. Dan, semoga tidak ada orang seperti AKU. Jadi, mohon maaf apabila kisah ini terlalu GILA .
Aku hanya seorang laki-laki biasa, dengan hidup yang sangat biasa. Namun, jalan hidup ini terlalu luar biasa (bagiku), dan aku sering merasakan hal yang sangat luar biasa selama aku mengenal perempuan (cewek). Ya, awal cerita ini saya mulai.. . . . .
27 Tahun yang lalu aku dilahirkan. Aku hidup diantara keluarga yang jauh dari urusan Dunia, keluarga yang jauh dari hingar bingar kemewahan dan hiruk pikuk kekayaan. Keluarga sederhana yang mengedepankan Adab dan Syari'at. Sejak kecil, dididik dibalik Tembok Pesantren, (seingatku) Sejak Umur 3 Tahun aku sudah belajar mengaji,dan kelas 1 SD sudah khatam Qur'an lebih dari 8 kali. Tahun 1993 sebagai tahun pertama Aku bersekolah di kelas 1 SD (kebetulan aku tidak TK). Aku bersekolah di sekolah yang ditunjuk Bapakku yaitu sekolah dengan mondok menjadi satu dengan Pesantren. 6 Tahun berlalu dari kelas 1 sampai kelas 6 terlewati begitu saja dengan prestasi yang memuaskan. Prestasi kelas hampir selalu kuraih setiap Catur Wulan dengan peringkat 1 (kadang 2), peringkat di pesantrenpun juga lumayan ya masuk 10 besar terus. Kebetulan banyak hafizh-hafizh yang lebih pinter dikelas mengaji.
Tahun 1999 aku lulus UN SD di angkatan sekolah (waktu itu namanya EBTA/EBTANAS), bersamaan pula dengan lulusan di Pondok Pesantren. Masih dibulan yang sama, aku bimbang waktu mau melanjutkan ke jenjang SMP. Hanya ada 2 pilihan yang diberikan orangtuaku waktu itu, SMP biasa (Negeri) berarti di Kotaku saja atau SMP + dengan Pondok Pesantren di salah satu Kabupaten di Jawa Timur. 3 hari berpikir dan shalat istikhoroh, akhirnya aku mendapat jawaban. Ya, aku memilih dengan mantap untuk meneruskan ke jenjang SMP biasa waktu itu namanya SLTP. Aku mendaftar di salah satu SMP Favorit di Kota Lawet KEBUMEN Jawa Tengah. Hasilnya, aku diterima dan masuk waktu itu. Juni 1999 MOS (Masa Orientasi Siswa) atau istilahnya OSPEK kalau di Universitas di Mulai.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamithariq
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Di Antara Bintang-bintang #2
Polling
864 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
astri.beloved
#2201
lumayan ada mood buat update 
walau hanya sedikit
--------------
Obrolan itu berlajut, gue bingung dengan apa yang Ibu bicarakan soal perjanjian. Ibu lanjut mengajakku relax, santai berdua di sofa belakang.. Ternyata ini menyangkut masa lalu dan masa depan yang mereka maksud.. Tapi, dari gimik Ibu, seolah kurang bersemangat atau ada yang mengganjal dalam pengungkapannya, sambil buatin 1 gelas teh hangat sepertin biasanya..
Intinya, gue bakalan dijodohin sama Tarii.. Duhhh, gak mau, gue gak bakalan mau sekalipun dia suka sama gue… Tiba2 bapak dateng, gak kedengaran suara motornya… Hmm, sekalian deh gue di skak mat..
Entah kenapa mulut ini susah membantah, susah menjawab, dan susah menyangkal. Biasanya kalau gue udah emosi ya sekalian egois plus bentak2.. Sampai beberapa waktu menjelang sore, kembali dengan aktifitasnya masing2, n obrolan tadi semakin nambah gue jadi kacau. Yang ada “gue gak mau kalau harus bersanding dengannya, aku gak mau menyakitinya, menyakit lahir dan batinnya, gue gak pantas dengannya, diapun gak pantas denganku.. Harusnya seorang Gus, Cedikiawan atau Ulama yang bersanding dengannya, bukan seorang bajingan kelas Ndableg kayak gue.. Huh!!!
Gue nyiapin segala sesuatunya, sekedar berpamitan..
Hih, ibu ini rese’ masa bilang gue udah tua, apa memang udah tua yaa tapi gak menyadarinya
., Berangkat deh dianter bapak sampai pangkalan Bus.. Bapak langsung pulang, mungkin beliau ada urusan, tiket udah ditangan.. Cusss, Bus yang tergolong baru.. Cilacap – Jogja.. Efisiensi yang lumayan lah, wow keneknya cewek juga nih baru kali ini tau 
.. Sekedar mencari tempat duduk, ada beberapa yang kosong, gue duduki saja sembarangan.. Tapi, belum ada puluhan KM, mataku tertuju pada seorang gadis yang sedang asik bersandar di Kaca, dia sendiri seatnya 2-2.. Asik dengan earphone mungkin dengan Walkman modernnya..
Jahatku kembali keluar, n gue pindah tempat duduk disebelahnya.. Gue tebar senyum saat mau duduk, si cewek itu acuh.. Tapi gak berhenti kalau gue sih.,. Mulai dengan mengajaknya berkenalan, namanya Vita tapi masih aja acuh juga, Maju tak gentar kalau kata Gus Dur.. Gue iseng minum teh botol bonus tiket Bus, gue tumpahin sedikit di tangannya..
Kilat mengambil Tisuu, cewek sihh. Hahaha.. Dari situlah gue mulai banyak nanya2, n diapun mulai mau jawab. Sederhana aja, yang penting kuncinya itu Percaya Diri.. Gue ajak dia ngobrol pake Bahasa Jawa Ngapak, soalnya ini Bus lintasnya kan jawa ngapak. Tapi Vita gak bisa bahasa jawa...
Owww ternyata, Vitaa juga tattooan, dia nunjukin beberapa Tattoonya di betis dan tangan sebelah kiri.. Jadi makin asik ngobrolnya.. Gak terasa sampai 2 jam lebih sampai di Jogja, kitapun turun ditenpat yang sama.. Tarii lagi dijalan, sebentar lagi sampai, tapi sampai Tarii dateng, si Vitaa ini masih kebingungan.. Mungkin gak ada yang jemput apa gimana, buru2 gue sigapp..
Lho, gue malah nawarin dia bareng..Gak apa2 lah gue percaya kalu tarii gak bakalan punya pikiran macem2.. Kalaupun mendesak Vitaa banyak nanya sih gue bakal bilang kalau Tarii istriku, lagian kan sama Bintang juga pastinya..
Cabut, udah kayak Raja, dijemput cewek santri kece, naik mobil keren gak apa kalau cuma jadi sopir hahaha.. Makan, n sekedar ngobrol2 biasa, guepun masih memendam apa yang diomongin antara gue sama Ibu sioal dia.. Diapun juga masih bersikap biasa khas dengan senyum manisnya..
Sampai kost, nampak Ayaa membukakan Pintu gerbang.. Diapun mulai bingung saat Tarii turun dari mobil sama Bintang..
Nyantai, n gue jadi korban Bully si Ayaa, gak lama dari itu Dinaa yang menyapaku ramah.. N Shifa, berlari dibelakangnya, anak2 udah gedhe n cocok kayaknya kalau sama Bintang. Hahahaha, cocok jadi kakak dan adik... Ngumpul2, masih waktu2 enak soalnya.. Kost, yang udah lama banget gak gue lihat, semua telah berubah, namun masih tetap sama. Bedanya cuma Sekar udah pindah kost sama temn lainnya, dia udah sambil bekerja di salah satu SMA swasta, nyambi jadi TU, Skripsinya masih jalan n mungkin sebentar lagi kelar.. Bakalan ikut Wisuda yang awal tahun.. Alhamdulillah...
Disela ini, Ayaa juga mulai menjelaskan tentang nasibnya. N benar seperti apa yang dibilang Tarii, kalau Ayaa itu gak enak sama gue kalau tau udah wisuda..
Gue beranjak, melihat2 lingkungan sekitar.. Nafasku memburu, jantung berdegup kencang.. Kota ini, iyaa Jogjakarta.. Menyimpan seribu cerita untuk perjalanan hidupku, hari ini.. Mulai hari ini gue bakal menapaki kembali Perjalanan inti hidup ini saat ini. Kuliah, iyaaa, disaat teman2 udah pada jadi Sarjana, gue masih aja jadi Sarjene atau Sarjono mungkin.. Chandra, yang mahasiswa lama, dia juga bakal jadi Sarjana sebentar lagi, awal tahun mungkin.. Cahyo dan teman lainnya juga mau Wisuda sebentar lagi,, Ayaa yang cerita semuanya, dia yang menutupi keberadaanku, semua menutupi..
--------
Senin, 26 September 2011
Alhamdullillah lagi, udah berkumpul bersama keluarga ini.. Keluarga gila, hahaha.. Ngumpul di Kost, gue mulai menata lagi hidup yang selama ini berantakan.. Ceci, gue lagi inget sama dia, udah dapat kontaknya lagi, sekarang dia di Bandung.. Kerja jadi SPG aja sih, kesehariannya masih sama Ngelacur, jual diri, bedanya semakin gedhe n bisa memilah-milah.. Gue masih mengurung diri, sengaja gak mencari teman2 yang lain, selain karena mereka semua juga udah berbeda suasananya, keadaannya dan kesibukannya.. Sedikit trauma soalnya, kena sergap bawa narkoba.. Jadi inget Venti, masih di Sel si dia, hahaha gak tau juga kabar yang lain..
Hari berganti, hampir 2 minggu berlalu sejak gue sampai Jogja lagi. Suasana semakin berubah, Ayaa jelas sibuk dengan dunianya sendiri. Dengan kesibukan, profesi dan pekerjaannya.. Dia hanya memberiku semua Slip pembayaran Google Adsense selama ini, ngasih semua urusan Blog lagi, karena dia mulai jarang waktu.. Yang jelas, semua urusan berangkat Bapak dan Ibu ke Tanah Suci, udah didaftarin,, Real, dan tinggal mengurus saja, gue masih mikir gimana mendapatkan data2 Bapak dan Ibu.. Semoga memang benar kesempatanku mengantar mereka bakalan terwujud. Dibantu, Tarii yang punya beberapa kenalan di Departemen Agama..
Itu yang salah satu mendasariku terus berjalan, selain diriku yang sudah rusak, tapi disisi lain gue masih punya sisa Janji yang harus diwujudkan, mengantar Bapak Ibu ke Tanah suci, apalagi kemaren2 saat gue dirumah, mereka terlalu asik ngobrol berdua soal berangkat kesana, hanya saja memang Ekonomi yang belum memungkinkan, Adekku semuanya butuh sekolah sampai selesai jenjang Perguruan Tinggi, kalau sampai nunggu mereka selesai semua, Bapak dan Ibu udah keburu Terlalu Tua, gue gak tega diusia udah tua kok ke Mekkah, kurang khusu’ ntar Ibadahnya, hehehe..
Gue di Kost sering berdua sama Dinaa, n gue sering ngelakuin hubungan tubuh dengannya selama ini. Dinaa jadi lebih bahagia, ke kampus bareng gue, kemana-mana bareng gue.. Sekarang Bintangpun jadi sama Tarii terus hanya 2 hari sekali gue pergi sama Tarii sekedar ngajak bintang jalan2.. Biar tetep deket sama gue, karena masih lengket sama Tarii sih.. Ayaa sering pulang menjelang malam, dia urusan pekerjaam, sampai kost ya cuma tidur, n ini seolah membiarkan n gak ngurusin urusan gue sama Dinaa, sekalipun dia tau masalahnya.. Semua perlahan terabaikan karena kesibukan,.. Entahlah...
Malam ini untuk pertama kalinya gue beredar lagi, 2 minggu ini setiap malam dirumah terus, kadang sama anak.. Kadang ngumpul sama penghuni disini, pergi2pun siang itu kalau ada penting.. Hanya beberapa kali kemaren mencuri waktu buat Minum Alkohol sama Chandra, hahahaha.. Dinaa sendirian cuma sama Shifa, Ayaa masih dikantornya, sebenernya gue pengen ajak Tarii, sayangnya dia mau ngisi pengajian, tentunya Bintang di ajak.. Keluar aja lagian boleh sama Dinaa kok, sekedar cari angin,, melihat perubahan, anak2 lama mulai hengkang, udah jarang mau nongkrong, yang ada para mahasiswa baru yang baru dateng ke kota ini..
walau hanya sedikit --------------
Efisiensi
14 September 2011Obrolan itu berlajut, gue bingung dengan apa yang Ibu bicarakan soal perjanjian. Ibu lanjut mengajakku relax, santai berdua di sofa belakang.. Ternyata ini menyangkut masa lalu dan masa depan yang mereka maksud.. Tapi, dari gimik Ibu, seolah kurang bersemangat atau ada yang mengganjal dalam pengungkapannya, sambil buatin 1 gelas teh hangat sepertin biasanya..
Quote:
Ibu: “Bukan Perjanjian sih tepatnya, cuma kesepakatan mas,. Tapi Bapak Ibu dan orangtuanya mbak Tarii sepakat n setuju dengan keputusan ini.. Semua ini berawal dari Bapakmu, iyaa bapakmu..”
Gue: “...........”
, ada ada aja nih..
Ibu: “Tahun 1981 awal kenalnya Bapak dengan Mas Yahya (Bapaknya Mbak Tarii), sama2 kenal di komplek Santri.. Singkatnya mereka berdua berpisah karena Yahya ke jawa timur, Bapak diangkat PNS lalu bekerja.. Seiring waktu, 1985 Bapakmu meminang Ibu, kamipun menikah.. Lanjut, 1992, Alloh mempertemukan lagi Bapak dengan Yahya.. Disitulah ibu kenal dengan mereka, sampai bapak menyekolahkanmu disini, Yahya menyambut baik, dan ternyata Yahya punya anak putri sebaya denganmu.. “seneng banget ibu jelasinnya, iya banget kalau soal Tarii..
Gue: “Hubungannya apa?”
Ibu: “awalnya hanya bercanda saja, dan Ibu mendengar pas itu.. intinya Yahya bilang kalau suatu hari nanti menjodohkanmu denan anak perempuannya, ya si Aisyah itu, Tarii…”
Gue: “Tapi bapak, selalu membicarakan ini dari waktu ke waktu Mas, sampai akhirnya di kala Mamas masuk SMP, Yahyapun bilang suatu masa nanti kita bertemu 2 keluarga ini membahas soal ini.. Dan, saat mamas berusia SMA kelas 2an, Bapak mulai putus asa karena keadaanmu yang gak memungkinkan untuk dijodohkan dengan Tarii, jadi bapak diam saja, tapi keadaan malah berbalik, malah Yahya yang masih terus ngajak bahas soal ini.. Padahal Yahya tau posisimu, siapa dirimu.. Tapi, jawaban beliau “sudah sejak dulu aku memang menaruh simpati sama anakmu Muh.., jadi mau berubahpun namanya sudah suka ya suka. Walaupun Oval seperti itu sejatinya dia tetaplah baik sesuai dasar yang dia punya”
Ibu: “Hah?? Ada ya seorang kyai kok seperti itu Bu??”
Gue: “Karena beliau berdasar lebih dan lebih, tak memandang apapun karena sejatinya kamu juga punya pengetahuan sama dengan Tarii, hanya saja kamu berbelok sebentar..”
Gue: “...........”
, ada ada aja nih..Ibu: “Tahun 1981 awal kenalnya Bapak dengan Mas Yahya (Bapaknya Mbak Tarii), sama2 kenal di komplek Santri.. Singkatnya mereka berdua berpisah karena Yahya ke jawa timur, Bapak diangkat PNS lalu bekerja.. Seiring waktu, 1985 Bapakmu meminang Ibu, kamipun menikah.. Lanjut, 1992, Alloh mempertemukan lagi Bapak dengan Yahya.. Disitulah ibu kenal dengan mereka, sampai bapak menyekolahkanmu disini, Yahya menyambut baik, dan ternyata Yahya punya anak putri sebaya denganmu.. “
seneng banget ibu jelasinnya, iya banget kalau soal Tarii..Gue: “Hubungannya apa?”
Ibu: “awalnya hanya bercanda saja, dan Ibu mendengar pas itu.. intinya Yahya bilang kalau suatu hari nanti menjodohkanmu denan anak perempuannya, ya si Aisyah itu, Tarii…”
Gue: “Tapi bapak, selalu membicarakan ini dari waktu ke waktu Mas, sampai akhirnya di kala Mamas masuk SMP, Yahyapun bilang suatu masa nanti kita bertemu 2 keluarga ini membahas soal ini.. Dan, saat mamas berusia SMA kelas 2an, Bapak mulai putus asa karena keadaanmu yang gak memungkinkan untuk dijodohkan dengan Tarii, jadi bapak diam saja, tapi keadaan malah berbalik, malah Yahya yang masih terus ngajak bahas soal ini.. Padahal Yahya tau posisimu, siapa dirimu.. Tapi, jawaban beliau “sudah sejak dulu aku memang menaruh simpati sama anakmu Muh.., jadi mau berubahpun namanya sudah suka ya suka. Walaupun Oval seperti itu sejatinya dia tetaplah baik sesuai dasar yang dia punya”
Ibu: “Hah?? Ada ya seorang kyai kok seperti itu Bu??”
Gue: “Karena beliau berdasar lebih dan lebih, tak memandang apapun karena sejatinya kamu juga punya pengetahuan sama dengan Tarii, hanya saja kamu berbelok sebentar..”
Intinya, gue bakalan dijodohin sama Tarii.. Duhhh, gak mau, gue gak bakalan mau sekalipun dia suka sama gue… Tiba2 bapak dateng, gak kedengaran suara motornya… Hmm, sekalian deh gue di skak mat..
Quote:
Bapak: “Sudah saatnya kamu memilih pendamping hidup, sekalipun kamu pernah menikah, bapak anggap itu masih main2,, soal anak ya jadi tanggunganmu tapi kamu kan tetap harus menikah..”
Gue: “Pak, tapi Tarii itu perempuan Sholehah, gak pantas sama Oval, apa ustadz Yahya gak malu punya menantu kayak mamas ini, Pak??”
Bapak: “Yahya sudah mengiyakan, itu tandanya semua mengiyakan mengikuti Yahya..”, alisnya naik
Ibu: “Tari udah banyak cerita, kalau dia memang suka denganmu sejak dibangku Ibtidaiyah.. Dia menerimamu kok, asal kamu mau bertaubat dan jadi Pemimpin yang baik untuknya..Kamu tau kenapa dia meminta Bintang, menawarkan diri mengasuh bintang ikhlas lahir batin karena salah satu niat dia memang itu.. Iyaa, mamas tau apa enggak?”sahut Ibu..
Gue: “Enggak Bu..”
Ibu: “Karena selain dia peduli sama Bintang, dia berusaha menjaga cinta ke kamu dengan cara dekat dengan anakmu. Berusaha memahami anakmu, dan seolah Bintang itu menjadi perantara dimana cintanya akan berlabuh ke kamu, itu harapan dia. Jadi, ini sih saran Ibu, nurut ya Mas, sekali ini saja..
Gue: “…………….”
Gue: “Pak, tapi Tarii itu perempuan Sholehah, gak pantas sama Oval, apa ustadz Yahya gak malu punya menantu kayak mamas ini, Pak??”
Bapak: “Yahya sudah mengiyakan, itu tandanya semua mengiyakan mengikuti Yahya..”, alisnya naik
Ibu: “Tari udah banyak cerita, kalau dia memang suka denganmu sejak dibangku Ibtidaiyah.. Dia menerimamu kok, asal kamu mau bertaubat dan jadi Pemimpin yang baik untuknya..Kamu tau kenapa dia meminta Bintang, menawarkan diri mengasuh bintang ikhlas lahir batin karena salah satu niat dia memang itu.. Iyaa, mamas tau apa enggak?”
sahut Ibu..Gue: “Enggak Bu..”
Ibu: “Karena selain dia peduli sama Bintang, dia berusaha menjaga cinta ke kamu dengan cara dekat dengan anakmu. Berusaha memahami anakmu, dan seolah Bintang itu menjadi perantara dimana cintanya akan berlabuh ke kamu, itu harapan dia. Jadi, ini sih saran Ibu, nurut ya Mas, sekali ini saja..
Gue: “…………….”
Entah kenapa mulut ini susah membantah, susah menjawab, dan susah menyangkal. Biasanya kalau gue udah emosi ya sekalian egois plus bentak2.. Sampai beberapa waktu menjelang sore, kembali dengan aktifitasnya masing2, n obrolan tadi semakin nambah gue jadi kacau. Yang ada “gue gak mau kalau harus bersanding dengannya, aku gak mau menyakitinya, menyakit lahir dan batinnya, gue gak pantas dengannya, diapun gak pantas denganku.. Harusnya seorang Gus, Cedikiawan atau Ulama yang bersanding dengannya, bukan seorang bajingan kelas Ndableg kayak gue.. Huh!!!
Gue nyiapin segala sesuatunya, sekedar berpamitan..
Quote:
Ibu: “Mas, pikirkan disela sadarmu yaa, pasarahkan semua ini karena Alloh, Insya Alloh kamu akan bahagia sepanjang masa, dengan Tarii.. “
Gue: “Pamit ya Bu,,”
Ibu: “Ehh malah, gak jawab, ya udah baik2 ya mas,, jangan nakal lagi. Malu udah tua,,”
Gue: “Pamit ya Bu,,”
Ibu: “Ehh malah, gak jawab, ya udah baik2 ya mas,, jangan nakal lagi. Malu udah tua,,”
Hih, ibu ini rese’ masa bilang gue udah tua, apa memang udah tua yaa tapi gak menyadarinya
., Berangkat deh dianter bapak sampai pangkalan Bus.. Bapak langsung pulang, mungkin beliau ada urusan, tiket udah ditangan.. Cusss, Bus yang tergolong baru.. Cilacap – Jogja.. Efisiensi yang lumayan lah, wow keneknya cewek juga nih baru kali ini tau .. Sekedar mencari tempat duduk, ada beberapa yang kosong, gue duduki saja sembarangan.. Tapi, belum ada puluhan KM, mataku tertuju pada seorang gadis yang sedang asik bersandar di Kaca, dia sendiri seatnya 2-2.. Asik dengan earphone mungkin dengan Walkman modernnya..Jahatku kembali keluar, n gue pindah tempat duduk disebelahnya.. Gue tebar senyum saat mau duduk, si cewek itu acuh.. Tapi gak berhenti kalau gue sih.,. Mulai dengan mengajaknya berkenalan, namanya Vita tapi masih aja acuh juga, Maju tak gentar kalau kata Gus Dur
.. Gue iseng minum teh botol bonus tiket Bus, gue tumpahin sedikit di tangannya..Quote:
Gue: “Ehh,maaf mbak Vitaa... Maaf maaf..”, actingku ngusapp
Vitaa: “Hmm,, gak apa2...”, sedikit melotot
Vitaa: “Hmm,, gak apa2...”
, sedikit melotot Kilat mengambil Tisuu, cewek sihh. Hahaha.. Dari situlah gue mulai banyak nanya2, n diapun mulai mau jawab. Sederhana aja, yang penting kuncinya itu Percaya Diri.. Gue ajak dia ngobrol pake Bahasa Jawa Ngapak, soalnya ini Bus lintasnya kan jawa ngapak. Tapi Vita gak bisa bahasa jawa...
Quote:
Gue: “Lho? Emang si Mbak aslinya darimana?”
Vitaa: “Dari luar Jawa, hehehe..”
Gue: “Ohh, pantes, ini darimana?? emang kuliah dimana?”
Vitaa: “Dari tempat cowokku, tapi lagi ada sedikit something, jadi gue pulang sendiri.. Hmm, Salah satu kampus Kristen di Jogja.. Gue Katolik, mas”
Gue: “Owhhh, iyaa, hehe.. Lagi ngambek2kan yaa, apa putus?”, celah nih
Vitaa: “May Be . Hehe Masnya sih kuliah dimana?”
Gue: “Insya Alloh Islam. Hahaha”
Vitaa: “Ow ow,, hmm, Tattoonya keren mas..”, lirikannya sambil senyum melihat Tattoo di tangan kananku
Vitaa: “Dari luar Jawa, hehehe..”
Gue: “Ohh, pantes, ini darimana?? emang kuliah dimana?”
Vitaa: “Dari tempat cowokku, tapi lagi ada sedikit something, jadi gue pulang sendiri.. Hmm, Salah satu kampus Kristen di Jogja.. Gue Katolik, mas”
Gue: “Owhhh, iyaa, hehe.. Lagi ngambek2kan yaa, apa putus?”, celah nih
Vitaa: “May Be
. Hehe Masnya sih kuliah dimana?” Gue: “Insya Alloh Islam. Hahaha”
Vitaa: “Ow ow,, hmm, Tattoonya keren mas..”, lirikannya sambil senyum melihat Tattoo di tangan kananku
Owww ternyata, Vitaa juga tattooan, dia nunjukin beberapa Tattoonya di betis dan tangan sebelah kiri.. Jadi makin asik ngobrolnya.. Gak terasa sampai 2 jam lebih sampai di Jogja, kitapun turun ditenpat yang sama.. Tarii lagi dijalan, sebentar lagi sampai, tapi sampai Tarii dateng, si Vitaa ini masih kebingungan.. Mungkin gak ada yang jemput apa gimana, buru2 gue sigapp..
Quote:
Gue: “Mbak Vitaa, minta nomer HP, boleh?”
Vitaa: “ini.. Catet..”,
Gue: “Hmm, itu jemputanku lagi mau nyebrang, mbaknya sama siapa? Apa mau bareng yuk??”
Vitaa: “............”
Vitaa: “ini.. Catet..”,
Gue: “Hmm, itu jemputanku lagi mau nyebrang, mbaknya sama siapa? Apa mau bareng yuk??”
Vitaa: “............”
Lho, gue malah nawarin dia bareng..Gak apa2 lah gue percaya kalu tarii gak bakalan punya pikiran macem2.. Kalaupun mendesak Vitaa banyak nanya sih gue bakal bilang kalau Tarii istriku, lagian kan sama Bintang juga pastinya..
Quote:
Vitaa: “ENggak mas, makasih, ada temen yang jemput kok..”
Gue: “ya udah yaa aku duluan”
Vitaa: “Iyaa Mas.”
Gue: “............”
Gue: “ya udah yaa aku duluan”
Vitaa: “Iyaa Mas.”
Gue: “............”
Cabut, udah kayak Raja, dijemput cewek santri kece, naik mobil keren gak apa kalau cuma jadi sopir hahaha.. Makan, n sekedar ngobrol2 biasa, guepun masih memendam apa yang diomongin antara gue sama Ibu sioal dia.. Diapun juga masih bersikap biasa khas dengan senyum manisnya..
Quote:
Gue: “Bintang.. Sama Bapak yaaa..”
Bintang: “Emohhh, sama Anti Tari aja,, bapak, mbah putri sama Kakung mana?”
Gue: “Dirumah, mas.. “
Tarii: “Val, lo mau kemana dulu rencana?”, senyum2,
Gue: “Kost lah,,”
Tarii: “Ya udah yukk.. Bikin kejutan ke Ayaa, Dinaa yaa? hahaha”
Gue: “Iyaa, sesuai rencana aja, Tarr”
Tarii: “Haha.”
Bintang: “Emohhh, sama Anti Tari aja,, bapak, mbah putri sama Kakung mana?”
Gue: “Dirumah, mas.. “
Tarii: “Val, lo mau kemana dulu rencana?”, senyum2,
Gue: “Kost lah,,”
Tarii: “Ya udah yukk.. Bikin kejutan ke Ayaa, Dinaa yaa? hahaha”
Gue: “Iyaa, sesuai rencana aja, Tarr
” Tarii: “Haha.”
Sampai kost, nampak Ayaa membukakan Pintu gerbang.. Diapun mulai bingung saat Tarii turun dari mobil sama Bintang..
Quote:
Ayaa: “Lhoo? Ada sopirnya? Sama siapa Mbak Nyai?” ..
Tarii: “Hehehe,,” turun senyum2 mau ketawa
Ayaa: “Hayoo kok gak kayak biasanya?”,
Gue: “Hahahahahaha..”
Ayaa: “heh!!! Oval!!! Gilaaaaaaaaa.. Kok udah disini gak bilang?”
Tarii: “Hmm, masuk, masuk dulu lah, kumpul2,, sambil ngobrol.. “
Ayaa: “Hmm, nyebelinn... Ih ih ihhhhhhhhhh hahaa“ :
Tarii: “Hahahaha”
Gue: “Bikinin gue kopi buruan,, “
Ayaa: “Hmm,,”
Tarii: “Iyaa, Mas nanti aku buatkan Kopi..”
Gue: “Eh, Tarii gak usah,,”
Tarii: “Udah gak apa2..”
..Tarii: “Hehehe,,” turun senyum2 mau ketawa
Ayaa: “Hayoo kok gak kayak biasanya?”,
Gue: “Hahahahahaha..”
Ayaa: “heh!!! Oval!!! Gilaaaaaaaaa.. Kok udah disini gak bilang?”
Tarii: “Hmm, masuk, masuk dulu lah, kumpul2,, sambil ngobrol.. “
Ayaa: “Hmm, nyebelinn... Ih ih ihhhhhhhhhh hahaa“ :
Tarii: “Hahahaha”
Gue: “Bikinin gue kopi buruan,, “
Ayaa: “Hmm,,”
Tarii: “Iyaa, Mas nanti aku buatkan Kopi..”
Gue: “Eh, Tarii gak usah,,”
Tarii: “Udah gak apa2..”
Nyantai, n gue jadi korban Bully si Ayaa, gak lama dari itu Dinaa yang menyapaku ramah.. N Shifa, berlari dibelakangnya, anak2 udah gedhe n cocok kayaknya kalau sama Bintang. Hahahaha, cocok jadi kakak dan adik... Ngumpul2, masih waktu2 enak soalnya.. Kost, yang udah lama banget gak gue lihat, semua telah berubah, namun masih tetap sama. Bedanya cuma Sekar udah pindah kost sama temn lainnya, dia udah sambil bekerja di salah satu SMA swasta, nyambi jadi TU, Skripsinya masih jalan n mungkin sebentar lagi kelar.. Bakalan ikut Wisuda yang awal tahun.. Alhamdulillah...
Disela ini, Ayaa juga mulai menjelaskan tentang nasibnya. N benar seperti apa yang dibilang Tarii, kalau Ayaa itu gak enak sama gue kalau tau udah wisuda..
Quote:
Gue: “Yaa, mahasiswimu cantik-cantik apa enggak? Hahaha” 
Ayaa: “Hussssssss, jarang cewek, banyak cowoknya..”
Gue: “Hahaha, asik donk..”
Ayaa: “Iyaa lah, hahaa.. “
Gue: “Tapi, kenapa lo gak bilang ke gue??”
Ayaa: “Itu Val, gue gak enak sama lo, kita kan seangkatan, seperjuangan, masa gue duluan”
Gue: “Lhoo, itu kan perjuangan Lo, Hmm,, ya udah, Alhamdulillah Yaa kalau lo udah Lulus dan bergelar S.Kompor. Hahahaha.. Udah jadi Dosen pula, cantik banget sih Lo..”
Ayaa: “Sssttt, jangan keras2, Hahahaa, awas ada yang cemburu.. Hahaha” melirik Dinaa.. Tarii di belakang sih..
Gue: “Hmm.. Hehehee..Dinaaaa, lo gimana?”
Dinaa: “Gue?, gak gimana2 Yahhhh.. Hmm, kuliah sama adek kelas lah. Haha.. “, nengok nyengir ..
Gue: “Ya sama, gue juga bakalan sama adek kelas.. Terus Shifa gimana kalau lo kuliah?, “
Dinaa: “gue titipin ke Baby Sister.. Kadang di ajak Ayaa juga, kalau gue ngajak ke Kampus, Jujur gue belum siap..”
Gue: “Hmmm, ya udah deh..
Ayaa: “Hussssssss, jarang cewek, banyak cowoknya..”
Gue: “Hahaha, asik donk..”
Ayaa: “Iyaa lah, hahaa.. “
Gue: “Tapi, kenapa lo gak bilang ke gue??”
Ayaa: “Itu Val, gue gak enak sama lo, kita kan seangkatan, seperjuangan, masa gue duluan”
Gue: “Lhoo, itu kan perjuangan Lo, Hmm,, ya udah, Alhamdulillah Yaa kalau lo udah Lulus dan bergelar S.Kompor. Hahahaha.. Udah jadi Dosen pula, cantik banget sih Lo..”
Ayaa: “Sssttt, jangan keras2, Hahahaa, awas ada yang cemburu.. Hahaha”
melirik Dinaa.. Tarii di belakang sih..Gue: “Hmm.. Hehehee..Dinaaaa, lo gimana?”
Dinaa: “Gue?, gak gimana2 Yahhhh.. Hmm, kuliah sama adek kelas lah. Haha.. “
, nengok nyengir ..Gue: “Ya sama, gue juga bakalan sama adek kelas.. Terus Shifa gimana kalau lo kuliah?, “
Dinaa: “gue titipin ke Baby Sister.. Kadang di ajak Ayaa juga, kalau gue ngajak ke Kampus, Jujur gue belum siap..”
Gue: “Hmmm, ya udah deh..
Gue beranjak, melihat2 lingkungan sekitar.. Nafasku memburu, jantung berdegup kencang.. Kota ini, iyaa Jogjakarta.. Menyimpan seribu cerita untuk perjalanan hidupku, hari ini.. Mulai hari ini gue bakal menapaki kembali Perjalanan inti hidup ini saat ini. Kuliah, iyaaa, disaat teman2 udah pada jadi Sarjana, gue masih aja jadi Sarjene atau Sarjono mungkin.. Chandra, yang mahasiswa lama, dia juga bakal jadi Sarjana sebentar lagi, awal tahun mungkin.. Cahyo dan teman lainnya juga mau Wisuda sebentar lagi,, Ayaa yang cerita semuanya, dia yang menutupi keberadaanku, semua menutupi..
--------
Senin, 26 September 2011
Alhamdullillah lagi, udah berkumpul bersama keluarga ini.. Keluarga gila, hahaha.. Ngumpul di Kost, gue mulai menata lagi hidup yang selama ini berantakan.. Ceci, gue lagi inget sama dia, udah dapat kontaknya lagi, sekarang dia di Bandung.. Kerja jadi SPG aja sih, kesehariannya masih sama Ngelacur, jual diri, bedanya semakin gedhe n bisa memilah-milah.. Gue masih mengurung diri, sengaja gak mencari teman2 yang lain, selain karena mereka semua juga udah berbeda suasananya, keadaannya dan kesibukannya.. Sedikit trauma soalnya, kena sergap bawa narkoba.. Jadi inget Venti, masih di Sel si dia, hahaha gak tau juga kabar yang lain..
Hari berganti, hampir 2 minggu berlalu sejak gue sampai Jogja lagi. Suasana semakin berubah, Ayaa jelas sibuk dengan dunianya sendiri. Dengan kesibukan, profesi dan pekerjaannya.. Dia hanya memberiku semua Slip pembayaran Google Adsense selama ini, ngasih semua urusan Blog lagi, karena dia mulai jarang waktu.. Yang jelas, semua urusan berangkat Bapak dan Ibu ke Tanah Suci, udah didaftarin,, Real, dan tinggal mengurus saja, gue masih mikir gimana mendapatkan data2 Bapak dan Ibu.. Semoga memang benar kesempatanku mengantar mereka bakalan terwujud. Dibantu, Tarii yang punya beberapa kenalan di Departemen Agama..
Itu yang salah satu mendasariku terus berjalan, selain diriku yang sudah rusak, tapi disisi lain gue masih punya sisa Janji yang harus diwujudkan, mengantar Bapak Ibu ke Tanah suci, apalagi kemaren2 saat gue dirumah, mereka terlalu asik ngobrol berdua soal berangkat kesana, hanya saja memang Ekonomi yang belum memungkinkan, Adekku semuanya butuh sekolah sampai selesai jenjang Perguruan Tinggi, kalau sampai nunggu mereka selesai semua, Bapak dan Ibu udah keburu Terlalu Tua, gue gak tega diusia udah tua kok ke Mekkah, kurang khusu’ ntar Ibadahnya, hehehe..
Gue di Kost sering berdua sama Dinaa, n gue sering ngelakuin hubungan tubuh dengannya selama ini. Dinaa jadi lebih bahagia, ke kampus bareng gue, kemana-mana bareng gue.. Sekarang Bintangpun jadi sama Tarii terus hanya 2 hari sekali gue pergi sama Tarii sekedar ngajak bintang jalan2.. Biar tetep deket sama gue, karena masih lengket sama Tarii sih.. Ayaa sering pulang menjelang malam, dia urusan pekerjaam, sampai kost ya cuma tidur, n ini seolah membiarkan n gak ngurusin urusan gue sama Dinaa, sekalipun dia tau masalahnya.. Semua perlahan terabaikan karena kesibukan,.. Entahlah...
Malam ini untuk pertama kalinya gue beredar lagi, 2 minggu ini setiap malam dirumah terus, kadang sama anak.. Kadang ngumpul sama penghuni disini, pergi2pun siang itu kalau ada penting.. Hanya beberapa kali kemaren mencuri waktu buat Minum Alkohol sama Chandra, hahahaha.. Dinaa sendirian cuma sama Shifa, Ayaa masih dikantornya, sebenernya gue pengen ajak Tarii, sayangnya dia mau ngisi pengajian, tentunya Bintang di ajak.. Keluar aja lagian boleh sama Dinaa kok, sekedar cari angin,, melihat perubahan, anak2 lama mulai hengkang, udah jarang mau nongkrong, yang ada para mahasiswa baru yang baru dateng ke kota ini..
0