- Beranda
- Stories from the Heart
I Am (NOT) Your Sister
...
TS
natashyaa
I Am (NOT) Your Sister
Dear Warga SFTH.
Sebelumnya ijinkan gue untuk menulis sepenggal kisah hidup gue di SFTH. Cerita ini bersumber dari pengalaman pribadi yang gue modifikasi sedemikian rupa sehingga membentuk cerita karangan gue sendiri. Cerita ini ditulis dengan dua sudut pandang berbeda dari kedua tokohnya.
So... langsung saja.
Sebelumnya ijinkan gue untuk menulis sepenggal kisah hidup gue di SFTH. Cerita ini bersumber dari pengalaman pribadi yang gue modifikasi sedemikian rupa sehingga membentuk cerita karangan gue sendiri. Cerita ini ditulis dengan dua sudut pandang berbeda dari kedua tokohnya.
So... langsung saja.
Quote:
Diubah oleh natashyaa 20-01-2018 23:32
itkgid dan 8 lainnya memberi reputasi
9
464K
3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
natashyaa
#4
A Part 1
Setelah menikah, Ayah dan Tante Mona atau sekarang panggil saja ibu tinggal di rumah Ibu. Rumahnya besar sekali tapi tampilannya minimalis. Ruang tamunya terdapat lukisan abstrak yang aku rasa sangat aneh. Di ruang keluarga, TV plasma yang cukup besar menempel dan siap memanjakan bagi siapa yang menontonnya. Peralatan dapurnya sangat komplit. Sepertinya aku akan belajar masak nanti. Hehe. Di rumah ini juga terdapat ruang perpustakaan, banyak buku yang aku tidak tahu disini. Wah aku bisa belajar banyak nih nantinya. Di belakang ada taman dan kolam. Banyak tamanam hias di belakang rumah. Ku rasa Tante Mona Hobi berkebun. Di halaman belakang ini ada pendopo kecil yang kurasa digunakan untuk bersantai atau mencari inspirasi.
Oh, di atas ada beberapa ruangan. Salah satunya dalah kamar Kak Felisha. Di pintu kamarnya di tempel stiker nama Felisha Natasha dan stiker dengan tulisan “Do not enter!”. Aku penasaran seperti apa sih kamar saudariku ini. Ketika ku sedang berdiri di depan Kamar Kak Felisha, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan Kak Felisha keluar dari kamarnya. Kami bertatapan sebentar. Ada rasa ingin mengintip tapi aku hanya mencoba menyapa dia. Tapi dia seperti tergesa-gesa lalu pergi ke bawah. Tepat di depan kamar kak Felisha ada satu ruangan lagi, disana sepertinya ruangan bermain kak Felisha, ada komputer, piano, gitar, dll. Oh ya, kamarku sekarang berada tepat di samping kamar Kak Felisha dan aku tidak sabar untuk mengenal kak Felisha lebih jauh.
~~**~~**~~
Karena harus mengikuti untuk pindah rumah, aku juga harus pindah sekolah. Aku baru beberapa bulan masuk SMA dan untungnya aku dipindahkan ke sekolah yang sama dengan Kak Felisha. Yeay. Aku tidak sendirian. Awalnya aku grogi dan gugup masuk sekolah yang baru, lingkungan baru, dan teman-teman baru. Aku berangkat sekolah tidak pernah bareng dengan Kak Felisha, dia pergi ke sekolah selalu pagi-pagi sekali jauh dibandingkan dengan aku yang selalu agak santai.
Di sekolah juga kami jarang bertemu, ya mungkin dia kelas 3. Tapi sesekali aku juga sering berjumpa dengan dia bersama teman-temannya. Oh iya, kata orang kakak ku ini orang yang cerdas di sekolah. Ia selalu mendapat rangking pertama di kelasnya. Dia juga menjadi primadona di sekolah. Hebat ya. Semoga suatu hari aku bisa menirunya.
Oh, di atas ada beberapa ruangan. Salah satunya dalah kamar Kak Felisha. Di pintu kamarnya di tempel stiker nama Felisha Natasha dan stiker dengan tulisan “Do not enter!”. Aku penasaran seperti apa sih kamar saudariku ini. Ketika ku sedang berdiri di depan Kamar Kak Felisha, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan Kak Felisha keluar dari kamarnya. Kami bertatapan sebentar. Ada rasa ingin mengintip tapi aku hanya mencoba menyapa dia. Tapi dia seperti tergesa-gesa lalu pergi ke bawah. Tepat di depan kamar kak Felisha ada satu ruangan lagi, disana sepertinya ruangan bermain kak Felisha, ada komputer, piano, gitar, dll. Oh ya, kamarku sekarang berada tepat di samping kamar Kak Felisha dan aku tidak sabar untuk mengenal kak Felisha lebih jauh.
~~**~~**~~
Karena harus mengikuti untuk pindah rumah, aku juga harus pindah sekolah. Aku baru beberapa bulan masuk SMA dan untungnya aku dipindahkan ke sekolah yang sama dengan Kak Felisha. Yeay. Aku tidak sendirian. Awalnya aku grogi dan gugup masuk sekolah yang baru, lingkungan baru, dan teman-teman baru. Aku berangkat sekolah tidak pernah bareng dengan Kak Felisha, dia pergi ke sekolah selalu pagi-pagi sekali jauh dibandingkan dengan aku yang selalu agak santai.
Di sekolah juga kami jarang bertemu, ya mungkin dia kelas 3. Tapi sesekali aku juga sering berjumpa dengan dia bersama teman-temannya. Oh iya, kata orang kakak ku ini orang yang cerdas di sekolah. Ia selalu mendapat rangking pertama di kelasnya. Dia juga menjadi primadona di sekolah. Hebat ya. Semoga suatu hari aku bisa menirunya.
0
