- Beranda
- Stories from the Heart
Kelakuan Anak Kuliah
...
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Quote:
Quote:
Quote:
----------------------------------------------------------------------------------
========================================
pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
pujangga1000
#3017
Kisah buah durian 1
Suatu sore hari ketika gue libur dari kerjaan. Jadwal kerja itu senin sampai sabtu wajib, sedangkan hari minggu itu optional. Boleh masuk, boleh ngak, nanti tambahan gaji doank diakhir bulan. Cuman tempat gue yang clubbingnya buka hari minggu
. Dalam hitungan senin sampai sabtu tadi, boleh ajuin cuti satu hari. Tapi tergantung jadwal karyawan yang lain juga, gak lucu donk semua waiter ajuin cuti di hari yang sama 
Bang Din nongkrong di kamar gue,
"Jek.." panggil bang Din
"Hemmm...." jawab gue
"Jeeeeek.... " panggil bang Din lagi
"Yoooo bang... "
"Jek!" Bang Din meneriakkan nama gue
"
"
Gue memutar kepala gue ke arah bang Din. Tau apa yang terlihat oleh mata gue? Bang Dino sedang tiduran di kasur gue. Tapi gaya tidurnya itu...
Mulutnya menganga terbuka lebar. Sebelah tangannya sedang masuk ke lobang hidungnya. Tangan satunya lagi masuk ke dalam celana
Matanya merem-merek menikmati. Bajunya sedikit terangkat keatas menunjukkan perut dan bulu-bulu halus disana
A S T A G A !
Mata gue sakit
"Keluar yok" Kata bang Din sambil tetap ngupil
"Jarinya jangan kena sprei ku bang!
" Ketika jarinya sudah keluar
"
" Bang Din nyengir
"
"
"Kemana bang?" tanya gue
"Durian yuk" Kata bang Din
"
"
"Mau gak?"
"Hayuuuk lah bang.." Kata gue mengiyakan
Bang Din bangkit dari tidurnya. Kini kedua tangannya sudah normal. Syukurlah..
"Ajakin Rara" Kata bang Din
"
"
"Jangan bilang lu belum minta nomornya
"
"
" Gue nyengir sambil megang hp
"Tapi gak tau dia libur gak hari ini bang" Kata gue
"Yauda jemput aja ditempat kerja.. kok repot" Jawab bang Din
"
"
"Ya booking aja anaknya entar
" Kata bang Din
Gak ada gunanya gue adu mulut dengan bang Din. Jadi ya gue pasrah aja sms Rara. Setelah mendapat balasan dari doi, ternyata Rara juga libur hari ini. Jadi klop deh. Gue bilang ke bang Din kalo doi bisa ikut..
"Wokelah.. ganti baju dulu.." Kata bang Din
"Yoo.."
"Lu dandan gantengan dikit Jek, kan mau ketemu putri
" Kata bang Din
"
"
Ini pertama kalinya gue ngajak Rara jalan. Awalnya tadi gue pikir hari ini Rara masuk. Dia gak pernah kosong bookingannya. Jadi tadi gue pikir, doi mesti nolak karena lagi ada tamu. Eh gak taunya doi bisa. Ya sekarang gue grogi jadinya
Tapi grogi gue tiba-tiba menguap entah kenapa. Bang Din yang sedang dalam perjalanannya melewati lorong dan tangga menuju kamarnya, ia bernyanyi dengan suara sangat keras. Lagunya Dewa - Cemburu, tapi... ya gitu deh... Liriknya jadi ngak banget...
"
"
Fak banget kan ini orang tua? Padahalnya lirik lagu aslinya bagus. Lagunya juga enak didenger. Gara-gara abang gue, sampai sekarang gue punya kenangan buruk ketika mendengar lagu ini.
***
Kita berdua sedang berada didalam mobilnya bang Artur menuju ke rumah Rara. Kata bang Din, cewe kaya Rara gak boleh kena debu jalan, nanti jerawatan. Gue iyain aja. Dosa melawan orang yang umurnya diatas kita
Ketika sampai didepan rumahnya,
Bang Din pindah posisi duduk dikursi belakang, katanya biar gue bisa dua-duaan sama Rara.
Terus bang Dino yang segede itu dianggap gak ada??
Rara keluar rumah dengan penampilan yang berbeda banget dari seperti yang gue liat biasanya..
Tanpa gaun, tanpa make up..
Hanya celana jeans panjang serta kaos..
"
"
Awalnya doi membuka pintu belakang. Lalu mendapati bang Din duduk dibelakang
"
" bang Din nyengir
"
" Rara terkejut
"Depan aja Ra"
"Oke"
Ketika doi sudah membuka pintu depan,
"Hi Jek
"
Aiiih wajahnya itu loh..
Hadeeeeh...
"Bang, lu kok dibelakang?" Tanya Rara ke bang Din
"Biar kalian bisa pegangan tangan
" Kata bang Din
"
"
Gue langsung menoleh ke belakang melihat bang Din. Bang Din memutar kepalanya ke arah gue sambil tersenyum... senyum mesum...
Gue lihat Rara. Dia tertawa.
Gue blushing..
Rara menyadari gue blushing..
Gue jalankan mobil.
"Kalian berdua kalo mau ngobrol.." Kata bang Din
"
"
"... mau pegangan tangan ..."
"
"
"... mau ciuman ..."
"
"
"Terserah.. anggap aja gua gak ada
" bang Din mengakhiri kalimat panjangnya
"
"
"Apa sih bang haha" Kata Rara
"
" bang Din keterlaluan..
Hemmm.. Rara..
Malam ini wajahnya tanpa polesan sedikit pun.
Well, mungkin ada polesan tipis, tapi gue gak menyadarinya.
Ternyata matanya bagus. Tidak belo, tapi bagus.
Bulu matanya tebal alami, menambah kesan tegas pada matanya.
Ibarat mata yang dilukis menggunakan pensil.
Hidungnya, kecil.
Bibirnya juga kecil.
Tipis..
Dahinya lebar..
Tulang pipinya menonjol.
Rambutnya lurus panjang belah tengah
Menutupi wajahnya yang berbentuk hati..
Ada kesan tersendiri ketika memandangnya.
Dia tidak memiliki senyuman indah.
Senyumnya tidak lebar.
Malah cenderung tidak terlihat seperti senyum.
Bibirnya kecil dan giginya juga kecil.
Harus gue akui,
Bukan senyuman seorang bidadari..
Tapi,
Seperti yang gue bilang tadi..
Ada kesan tersendiri ketika memandangnya.
Dia cantik. Banget..
Cantik yang mampu membuat orang terpesona..
Cantik yang mampu membuat orang simpatik kepadanya..
Cantik yang mampu membuat orang merasa tenang..
Hemm..
Gue mengingatnya sebagai si "wajah sendu"
Tiba-tiba bang Din bersuara,
"Kalian kayak anak SMA, kalo ketemu malu-malu"
"
"
"Diajak ngobrol lah Jek si Rara.." Kata bang Din
"
"
"Lagi nyetir bang, nanti hilang konsentrasi" gue ngeles
"Alasan lu banyak kali"
"
"
"Eh iya Ra, Rusman uda pulang?" Tanya bang Din
"Belum bang, abang kalau dekat lebaran baru pulang" Jawab Rara
Rusman?
Abang?
Ohhh...
Ternyata nama abangnya Rara itu Rusman..
Terus doi sendiri dirumah selama ini?
Siapa yang tempo hari disinggungnya????
. Dalam hitungan senin sampai sabtu tadi, boleh ajuin cuti satu hari. Tapi tergantung jadwal karyawan yang lain juga, gak lucu donk semua waiter ajuin cuti di hari yang sama 
Bang Din nongkrong di kamar gue,
"Jek.." panggil bang Din
"Hemmm...." jawab gue
"Jeeeeek.... " panggil bang Din lagi
"Yoooo bang... "
"Jek!" Bang Din meneriakkan nama gue
"
"Gue memutar kepala gue ke arah bang Din. Tau apa yang terlihat oleh mata gue? Bang Dino sedang tiduran di kasur gue. Tapi gaya tidurnya itu...

Mulutnya menganga terbuka lebar. Sebelah tangannya sedang masuk ke lobang hidungnya. Tangan satunya lagi masuk ke dalam celana

Matanya merem-merek menikmati. Bajunya sedikit terangkat keatas menunjukkan perut dan bulu-bulu halus disana

A S T A G A !
Mata gue sakit

"Keluar yok" Kata bang Din sambil tetap ngupil
"Jarinya jangan kena sprei ku bang!
" Ketika jarinya sudah keluar"
" Bang Din nyengir"
""Kemana bang?" tanya gue
"Durian yuk" Kata bang Din
"
""Mau gak?"
"Hayuuuk lah bang.." Kata gue mengiyakan
Bang Din bangkit dari tidurnya. Kini kedua tangannya sudah normal. Syukurlah..
"Ajakin Rara" Kata bang Din
"
""Jangan bilang lu belum minta nomornya
""
" Gue nyengir sambil megang hp"Tapi gak tau dia libur gak hari ini bang" Kata gue
"Yauda jemput aja ditempat kerja.. kok repot" Jawab bang Din
"
""Ya booking aja anaknya entar
" Kata bang DinGak ada gunanya gue adu mulut dengan bang Din. Jadi ya gue pasrah aja sms Rara. Setelah mendapat balasan dari doi, ternyata Rara juga libur hari ini. Jadi klop deh. Gue bilang ke bang Din kalo doi bisa ikut..
"Wokelah.. ganti baju dulu.." Kata bang Din
"Yoo.."
"Lu dandan gantengan dikit Jek, kan mau ketemu putri
" Kata bang Din"
"Ini pertama kalinya gue ngajak Rara jalan. Awalnya tadi gue pikir hari ini Rara masuk. Dia gak pernah kosong bookingannya. Jadi tadi gue pikir, doi mesti nolak karena lagi ada tamu. Eh gak taunya doi bisa. Ya sekarang gue grogi jadinya

Tapi grogi gue tiba-tiba menguap entah kenapa. Bang Din yang sedang dalam perjalanannya melewati lorong dan tangga menuju kamarnya, ia bernyanyi dengan suara sangat keras. Lagunya Dewa - Cemburu, tapi... ya gitu deh... Liriknya jadi ngak banget...
Spoiler for lirik lagu bang Din:
"
"Fak banget kan ini orang tua? Padahalnya lirik lagu aslinya bagus. Lagunya juga enak didenger. Gara-gara abang gue, sampai sekarang gue punya kenangan buruk ketika mendengar lagu ini.

***
Kita berdua sedang berada didalam mobilnya bang Artur menuju ke rumah Rara. Kata bang Din, cewe kaya Rara gak boleh kena debu jalan, nanti jerawatan. Gue iyain aja. Dosa melawan orang yang umurnya diatas kita

Ketika sampai didepan rumahnya,
Bang Din pindah posisi duduk dikursi belakang, katanya biar gue bisa dua-duaan sama Rara.
Terus bang Dino yang segede itu dianggap gak ada??

Rara keluar rumah dengan penampilan yang berbeda banget dari seperti yang gue liat biasanya..
Tanpa gaun, tanpa make up..
Hanya celana jeans panjang serta kaos..
"
"Awalnya doi membuka pintu belakang. Lalu mendapati bang Din duduk dibelakang
"
" bang Din nyengir"
" Rara terkejut"Depan aja Ra"
"Oke"
Ketika doi sudah membuka pintu depan,
"Hi Jek
"Aiiih wajahnya itu loh..
Hadeeeeh...
"Bang, lu kok dibelakang?" Tanya Rara ke bang Din
"Biar kalian bisa pegangan tangan
" Kata bang Din"
"Gue langsung menoleh ke belakang melihat bang Din. Bang Din memutar kepalanya ke arah gue sambil tersenyum... senyum mesum...
Gue lihat Rara. Dia tertawa.
Gue blushing..
Rara menyadari gue blushing..
Gue jalankan mobil.
"Kalian berdua kalo mau ngobrol.." Kata bang Din
"
""... mau pegangan tangan ..."
"
""... mau ciuman ..."
"
""Terserah.. anggap aja gua gak ada
" bang Din mengakhiri kalimat panjangnya"
""Apa sih bang haha" Kata Rara
"
" bang Din keterlaluan..Hemmm.. Rara..
Malam ini wajahnya tanpa polesan sedikit pun.
Well, mungkin ada polesan tipis, tapi gue gak menyadarinya.
Ternyata matanya bagus. Tidak belo, tapi bagus.
Bulu matanya tebal alami, menambah kesan tegas pada matanya.
Ibarat mata yang dilukis menggunakan pensil.
Hidungnya, kecil.
Bibirnya juga kecil.
Tipis..
Dahinya lebar..
Tulang pipinya menonjol.
Rambutnya lurus panjang belah tengah
Menutupi wajahnya yang berbentuk hati..
Ada kesan tersendiri ketika memandangnya.
Dia tidak memiliki senyuman indah.
Senyumnya tidak lebar.
Malah cenderung tidak terlihat seperti senyum.
Bibirnya kecil dan giginya juga kecil.
Harus gue akui,
Bukan senyuman seorang bidadari..
Tapi,
Seperti yang gue bilang tadi..
Ada kesan tersendiri ketika memandangnya.
Dia cantik. Banget..
Cantik yang mampu membuat orang terpesona..
Cantik yang mampu membuat orang simpatik kepadanya..
Cantik yang mampu membuat orang merasa tenang..
Hemm..
Gue mengingatnya sebagai si "wajah sendu"
Tiba-tiba bang Din bersuara,
"Kalian kayak anak SMA, kalo ketemu malu-malu"
"
""Diajak ngobrol lah Jek si Rara.." Kata bang Din
"
""Lagi nyetir bang, nanti hilang konsentrasi" gue ngeles
"Alasan lu banyak kali"
"
""Eh iya Ra, Rusman uda pulang?" Tanya bang Din
"Belum bang, abang kalau dekat lebaran baru pulang" Jawab Rara
Rusman?
Abang?
Ohhh...
Ternyata nama abangnya Rara itu Rusman..
Terus doi sendiri dirumah selama ini?
Siapa yang tempo hari disinggungnya????
jenggalasunyi dan 6 lainnya memberi reputasi
7
