- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang
...
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu
18 +++ (Adult Only)
18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrohmanirrohim..
Dengan segala kelapangan hati, keikhlasan dan ketulusan.
Aku minta maaf kepada semua agan & aganwati, mas & mbak, pak & ibu, mimin & momod, dan khususnya Kaum Hawa (Perempuan & Wanita) yang sengaja atau tidak sengaja berkenan membaca kisah hidupku ini.
Bukan bermaksud menjatuhkan, memojokkan, atau menganggap remeh salah satu Gender. Tapi, memang benar-benar kisah nyata yang pengen aku bagi. Agar semua mengerti kalau hidup ini tak mudah, hidup ini tak segampang yang kita bayangkan. Mengapa, dikisahku yang sudah aku post disini banyak sekali objeknya adalah "Perempuan", karena memang seperti itu adanya. Dan, mengapa gag aku tutupi atau sematkan sama sekali?? Karena memang sejatinya seperti itu.
Ini hanya masa laluku yang sayang untuk dilupakan, ini hanya sebuah Rintihan dari dasar hati yang terdalam. Andai diberi sebuah pilihan, tentu pilihan itu lebih baik mati. Tapi, hidup ini terlalu Indah bagiku, jadi aku ingin terus hidup dan berusaha menjadi lebih baik. Yang tersisa hanyalah penyesalan dibeberapa titik hidup, dan semua itu hanya kenangan yang hanya bisa dikenang.
Aku harap jangan pernah sakit hati. Karena semua itu masa laluku. Aku harap semua mengerti, sebenernya sangat berat menceritakannya. Tapi harus aku ceritakan. Dan, semoga tidak ada orang seperti AKU. Jadi, mohon maaf apabila kisah ini terlalu GILA .
Aku hanya seorang laki-laki biasa, dengan hidup yang sangat biasa. Namun, jalan hidup ini terlalu luar biasa (bagiku), dan aku sering merasakan hal yang sangat luar biasa selama aku mengenal perempuan (cewek). Ya, awal cerita ini saya mulai.. . . . .
27 Tahun yang lalu aku dilahirkan. Aku hidup diantara keluarga yang jauh dari urusan Dunia, keluarga yang jauh dari hingar bingar kemewahan dan hiruk pikuk kekayaan. Keluarga sederhana yang mengedepankan Adab dan Syari'at. Sejak kecil, dididik dibalik Tembok Pesantren, (seingatku) Sejak Umur 3 Tahun aku sudah belajar mengaji,dan kelas 1 SD sudah khatam Qur'an lebih dari 8 kali. Tahun 1993 sebagai tahun pertama Aku bersekolah di kelas 1 SD (kebetulan aku tidak TK). Aku bersekolah di sekolah yang ditunjuk Bapakku yaitu sekolah dengan mondok menjadi satu dengan Pesantren. 6 Tahun berlalu dari kelas 1 sampai kelas 6 terlewati begitu saja dengan prestasi yang memuaskan. Prestasi kelas hampir selalu kuraih setiap Catur Wulan dengan peringkat 1 (kadang 2), peringkat di pesantrenpun juga lumayan ya masuk 10 besar terus. Kebetulan banyak hafizh-hafizh yang lebih pinter dikelas mengaji.
Tahun 1999 aku lulus UN SD di angkatan sekolah (waktu itu namanya EBTA/EBTANAS), bersamaan pula dengan lulusan di Pondok Pesantren. Masih dibulan yang sama, aku bimbang waktu mau melanjutkan ke jenjang SMP. Hanya ada 2 pilihan yang diberikan orangtuaku waktu itu, SMP biasa (Negeri) berarti di Kotaku saja atau SMP + dengan Pondok Pesantren di salah satu Kabupaten di Jawa Timur. 3 hari berpikir dan shalat istikhoroh, akhirnya aku mendapat jawaban. Ya, aku memilih dengan mantap untuk meneruskan ke jenjang SMP biasa waktu itu namanya SLTP. Aku mendaftar di salah satu SMP Favorit di Kota Lawet KEBUMEN Jawa Tengah. Hasilnya, aku diterima dan masuk waktu itu. Juni 1999 MOS (Masa Orientasi Siswa) atau istilahnya OSPEK kalau di Universitas di Mulai.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamithariq
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Di Antara Bintang-bintang #2
Polling
863 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
astri.beloved
#2177
Quote:
Dan, Semua Berubah!
Sabtu, 03 September 2011
Perjalanan yang menyenangkan bersama Yudha, 3 jam nyantai sambil banyak ngobrol, jam 9an sampai di Alun-alun gue lihat makin banyak perubahan yang gak pernah diketahui saat gue di Neraka Jahanam itu. Sekedar ngopi di depan Sekretariat Daerah berdua sama Yudha, n tak satupun gue lihat anak-anak lama berkeliaran disini, adanya anak-anak ABG yang mulai mengerti dunia ini, gak ada yang kenal, tanpa sadar ternyata gue mulai Tua.. Adapun juga mereka udah bergandeng dengan Istri atau suami beserta anaknya.. Pokoknya banyak yang berubah, soal lainnya tuh Warung Bu Seno yang dulu menjadi tempat kenangan semasa SMP dan SMA, buat bolos buat pacaran buat apa aja, sekarang udah berubah menjadi Komplek kuliner dan Distro..
Bu Seno sekeluarga udah pindah ke tempat yang lebih baik dan lebih jauh tapi masih di dalam Kota. Beliau mengikuti anak perempuannya (mbak Wati) yang udah menjadi Bidan PNS plus membuka sebuah klinik Praktek persalinan cukup bagus, itu sedikit cerita dari Yudha soal itu.. Lalu, “kemana” mereka semua pergi, mereka yang mengisi relung hati ini, sampai gue gak ngerti.. Bisanya cuma merenungi, tapi entah setan atau bisikan apalagi yang masuk lewat telinga kananku..
Quote:
Gue: “Yudh,, gue pengen minum nih ada 50 ribu tadi minta sama Chandra..” 
Yudha: “Hah?? Apa lo bilang? Minum??”
Gue: “Iyaaa, 50 ribu dapet Anggur Merah kan? 3 Botol pula, enak buat berdua, sekedar ngobati kangenku..”
Yudha: “Val, hehehe. Lo ketinggalan berita, gak pernah denger yaa? Kalau sekarang Anggur Merah dan teman2nnya udah naik harga sejak 1 April 2010.. Minuman kesukaanmu itu udah di angka 45.000/botol”
Gue: “Hah?? Kok bisa naik 300% itu gimana pemerintah??”
Yudha: “Beneran, 1 setel Mansion sekarang 120.000 yang semula 40.000..”
Gue: “Anggur Putih??”
Yudha: “sama aja.. Topi Miring, Donald, mau apa juga naik, yang harga tetap cuma kelas atas, tapi siapa yang jual disini?”,,
Gue: “Duhhh,, “
Yudha: “Hah?? Apa lo bilang? Minum??”
Gue: “Iyaaa, 50 ribu dapet Anggur Merah kan? 3 Botol pula, enak buat berdua, sekedar ngobati kangenku..”
Yudha: “Val, hehehe. Lo ketinggalan berita, gak pernah denger yaa? Kalau sekarang Anggur Merah dan teman2nnya udah naik harga sejak 1 April 2010.. Minuman kesukaanmu itu udah di angka 45.000/botol”
Gue: “Hah?? Kok bisa naik 300% itu gimana pemerintah??”
Yudha: “Beneran, 1 setel Mansion sekarang 120.000 yang semula 40.000..”
Gue: “Anggur Putih??”
Yudha: “sama aja.. Topi Miring, Donald, mau apa juga naik, yang harga tetap cuma kelas atas, tapi siapa yang jual disini?”,,
Gue: “Duhhh,, “
Bodoh banget gue gak ngerti apa2, gue gak pernah lihat media massa, TV dan apapun tentang luar.. Sampai harga minuman favorit gue naik juga gak ngerti.. Masih santai n gue terus merengek sama Yudha meminta minuman itu.. Yudha hanya tertawa, karena ternyata dia udah gak minum hampir setengah tahun ini.. Walau begitu, dia gak gimana2 sama gue, gak benci atau gak nyeramahin.. Malah dia bakalan ngasih nih cuma sabar sebentar.. Ternyata dia ada janji..
Quote:
Yudha: “Santai dulu Borrrrrrrr...”
Gue: “??”
Yudha: “Gue udah hubungi Bara, sebentar lagi dia kesini. Lagi Piket tuh,”
Gue: “Seragam Lo?”
Yudha: “Tenang, gue kan bawa ganti, ntar ganti bareng sama Bara..”
Gue: “??”
Yudha: “Gue udah hubungi Bara, sebentar lagi dia kesini. Lagi Piket tuh,”
Gue: “Seragam Lo?”
Yudha: “Tenang, gue kan bawa ganti, ntar ganti bareng sama Bara..”
Hmm, Bara.. Gue jadi inget Fight sama dia saat dulu.. 6 Tahun yang lalu, si anak Polisi itu sekarang udah jadi Polisi senior di Kabupaten gue, apa dia minum juga yaa? Soalnya Yudha udah berhenti n gue percaya aja sih soalnya dia juga banyak berubah gak sekeras dulu, Yudha lebih kalem n real gitu, maksudnya apa adanya.. Setengah 12 Bara kesini, dia dijemput Yudha ke kantornya di salah satu Polsek kecamatan plus uda berganti kostum Preman.. Kita ngumpul bertiga, gak ada sapaan sinis dari Bara, dia malah ramah nyapanya..”
Quote:
Bara: “Val, apa kabar? Lo dijemput Yudha..” 
Gue: “Iyaa, Bar,, wahhh..”
Bara: “Tenang aja.. Kita semua teman.. Yudha udah cerita semua, n gue gak bisa bantu apa2 Bosss..”
Gue: “Duhh,, gue gak enak sama kalian, harus gimana nih”
Bara: “Lhaa piye toww?, “
Gue: “Iyaa, Bar,, wahhh..”
Bara: “Tenang aja.. Kita semua teman.. Yudha udah cerita semua, n gue gak bisa bantu apa2 Bosss..”
Gue: “Duhh,, gue gak enak sama kalian, harus gimana nih”
Bara: “Lhaa piye toww?, “
Obrolan asik yang bikin gue makin gak enak sama mereka berdua. Gue di antara 2 temen yang gue lihat udah Berhasil meraih cita-cita mereka masing2.. Lha gue??? Sampah,, iyaa sampah yang tak ada gunanya.. Bara mau menikah, di awal 2012 dengan seorang Perawat salah satu RS disini.. Kalau Yudha, dia malah lagi menunggu bidadarinya karena masih sibuk dengan pekerjaan. Canda tawa berlanjut, menjelang malam mereka membawaku ke sebuah tempat Karaoke, wahhh banyak perubahan yang gue gak tau sama sekali.. Di Kota ini udah ada karaoke meski sebentar, banyak Cafe, wahh pokoknya gue gak ngerti mula2nya..
Quote:
Yudha: “Bar, si Bos minta anggur Merah..”
Bara: “Gampang,, tapi kita2 gak minum Val,, “
Gue: “Lhoo?”
Bara: “Sorry gue gak minum, udah berhenti sejak jauh2 hari sebelum jadi kayak gini pake seragam hehehe.. Yudha juga, tapi kalau lo mau minum, mau cewek, mau apa aja kita usahakan..”
Gue: “Hehehe.. Gak enak nih..”
Bara: “Santai.. Ke waduk yaaa, nongkrong..”
Bara: “Gampang,, tapi kita2 gak minum Val,, “
Gue: “Lhoo?”
Bara: “Sorry gue gak minum, udah berhenti sejak jauh2 hari sebelum jadi kayak gini pake seragam hehehe.. Yudha juga, tapi kalau lo mau minum, mau cewek, mau apa aja kita usahakan..”
Gue: “Hehehe.. Gak enak nih..”
Bara: “Santai.. Ke waduk yaaa, nongkrong..”
Gue cuma bengong n semua ini bikin gue sedih.. Ya Alloh mereka kok jadi baik seperti ini, apa yang membuat mereka baik sama temen lama yang kadang pernah menyakiti, baik bisa berhenti jadi bajingan, mereka bertugas sesuai tugas Pokoknya menjadi penegak hukum walau ini ngasih sarana gue buat minum tapi gue percaya, mereka karena teman.. Sampai waduk suasana sepi karena malam senin lagian udah jam setengah 12. Mana minumannya ini?? Tadi dijalan gak berhenti dimanapun.. Disela ngobrol sama Bara, Yudha asik dengan Ponselnya tapi gue denger dia Call cewek..
Quote:
Yudha: “Mih, sini nih ke waduk.. Bawa Anggur Merah 4 Botol, nih ada cowok kesepian, lo temenin dia minum yaa?”
Someone: “..........”
Yudha: “Ya udah, lo berdua?”
Someione: “...........”
Telpon mereka mati, n Yudha jelasin.
Quote:
Yudha: “Lagi mau kesini minumanmu, santai Bosss.. Yaa, hehehe...”
Gue: “........... Barusan siapa? Kok kayak suara cewek?”
Yudha: “Udah ntar lo tau..”
Gue: “........... Barusan siapa? Kok kayak suara cewek?”
Yudha: “Udah ntar lo tau..”
15 menit berlalu dari itu, masih dengan banyak cerita soal masa Lalu.. Terus siapa yang mau dateng yaa? Nanya juga jawab Yudha cuma senyum nakal doank... Sorot lampu Motor Miono,, menyilaukan n remang2 sosok cewek kece nih boncengan.. Motor mati, n gue lihat senyum samar2, kedua cewek sexy itu turun. Asu!! SISKA, dibelakangnya ada Intan.
Quote:
Siska: “Heyyyy, cakep.. Lo disini?? Kemana aja..” .. Nakal
Gue: “Lhoo , lhooo,,”
Intan: “Anjingnya mana yaa? Hahahhaa.. Katanya abis di Kurung dalam Sel, haha” , sahutnya ketawa
Gue: “Duhhh....”
Intan: “Nih Anggurnya cuma dapet 2..”sambil duduk disebelah gue, merokok..
.. Nakal Gue: “Lhoo , lhooo,,”
Intan: “Anjingnya mana yaa? Hahahhaa.. Katanya abis di Kurung dalam Sel, haha” , sahutnya ketawa
Gue: “Duhhh....”
Intan: “Nih Anggurnya cuma dapet 2..”
sambil duduk disebelah gue, merokok..Intan dan Siska, hmmm kenapa gue keluar dari Lapas kok dipertemukan lagi dengan wajah-wajah lama.. Yudha, ternyata dia komunikasi terus sama mereka berdua sejak disini.. Bara, kenal juga sama mereka, hanya senyum2 tawa yang ada mereka semua menggodaku.. Mulai minum, bertiga saja dengan Intan dan Siska yang semakin dewasa, semakin cantik n gak tau kenapa kok mereka ini masih saja seperti dulu, pramuria.. Sepak terjang mereka berdua, sahabat, n satu profesi. Bedanya Siska sekarang lebih bisa memilah-milah n dia punya beberapa perempuan, mulai anak SMA sampai anak kuliahan.. Intan masih saja sama, bedanya lagi dia jadi Cewek simpenan seorang Pejabat..
Hmm, gue bingung.. Profesi yang berbeda-beda tapi mereka bisa berjalan bersama, Inilah sebuah pertemanan.. Gue gak bisa ngomong dengan semua ini.. Cewek2 bercerita semua pengalamannya, gue juga cerita semua keluh kesah.. Sampai selesai, Yudha mengajak kita udahan karena besok pagi dia Piket, takut ngantuk katanya.. Bara, Piket siang tapi dia kan gak bawa kendaraan.. Udah jam 2 subuh padahal, gue udah mulai mabuk, masih kurang sebenernya, 2 tahun gak ngerasain kayak gini.. Tapi, udahlah seadanya dulu, gue mencoba ngertiin keadaan..
Quote:
Yudha: “Val, gue anter lo pulang yaaa..”
Gue: “Intan sama Siska??”
Siska: “Kita ke Markas, hahaa. Kapan2 main markas kita yaa?”
Intan: “Iyaa, Val, atau kerumah gue, kan gue sendiri.. Haha”
Gue: “Hmmm,, hehhe..”
Gue: “Intan sama Siska??”
Siska: “Kita ke Markas, hahaa. Kapan2 main markas kita yaa?”
Intan: “Iyaa, Val, atau kerumah gue, kan gue sendiri.. Haha”
Gue: “Hmmm,, hehhe..”
Kitapun pulang, Siska dan Intan ke kediaman mereka.. Lanjut gue mau dianter sampai sekitaran rumah tapi gue masih ragu jadinya minta antar n mau nginep di Tempat mas Rudi, Bara dan Yudha langsung cabut.. Hanya Cerita semua hal, mas Rudi cuma kebingungan n dia masih hidup dijalanan pula, tapi gak preman kok, Hehhee..
Sampai sore disini, dirumahnya mas Rudi menikmati Hari Minggu.. Malamnya gue hanya mabuk berdua sama Mas Rudi di sekitaran Pasar Barat.. Setelah itu lanjut diantar dia sampai sekitaran rumah.. Desa udah sepi gak ada aktifitas apapun, yang ada suara Jangkrik plus Kodok karena musim Penghujan,. Sampai depan rumahpun udah banyak perubahan, gue bingung n sekedar berbaring di Teras rumah, gak enak kalau mau gedor pintu.. Bintang mana yaa? Gue kangen banget sama dia.. Duhh, apa di dalem apa lagi sama Tarii nih?? Ragu, jadinya bengong sampai gue ketiduran...
-----
Senin, 05 September 2011
Gak tau jam berapa, tapi gue denger suara Adzan subuh kayaknya.. Ada sosok berbaju Koko, memakai sarung dan Pecis, nampak bangunin gue...
Quote:
Tapi belum sempet gue lihat siapa dia, gue ketiduran lagi.. Sampai beberapa waktu kedepan, itu keulang lagi..
Quote:
Gue berusaha melek, setelah melek busettttttttt kaget buangetttt, ternyata itu Bapak... Gue tertegun, bingung, beliau hanya berdiri ngelihatin gue tanpa ekspresi.. Berusaha terjaga aja, sadar, n gue gerakkan hati dan tangan berusaha menyalami beliau.
Quote:
Gue: “Bapak...............”, salaman cium tangan ..
Bapak: “Masuk, mas,,,”sapaannya kalem ..
Bapak: “Masuk, mas,,,”
sapaannya kalem ..Bapak menyambut sapaanku, lalu beliau nyuruh gue masuk.. Guepun masuk, didapur udah nampak sosok perempuan cantik bersahaja sedang memasak.. Ibu, iyaaa Bu Siti yang cute lagi masak tuh.. Buru2 gue salami beliau yang langsung kaget..
Quote:
Ibu: “Mamas...........”
Gue: “Ibu....” 
Ibu: “Kamu kapan bebas Nak??, duhhhh kok bau minuman,, kamu mabuk??”, meluk... Mukanya sedih,,
Gue: “Sedikit bu,, “
Ibu: “Duduk, mamas duduk dulu yaa, Ibu buatkan segelas Teh buatmu...”
Gue: “Ibu....”
Ibu: “Kamu kapan bebas Nak??, duhhhh kok bau minuman,, kamu mabuk??”, meluk... Mukanya sedih,,
Gue: “Sedikit bu,, “
Ibu: “Duduk, mamas duduk dulu yaa, Ibu buatkan segelas Teh buatmu...”
Sekedar mencuci muka, banyak perubahan sampai kedalam rumah juga.. Gue dengar Bapak membaca ayat-ayat Al Qur’an nyaring dan merdu bunyinya. Gue lama banget gak mendengar beliau nDeres (ngaji), pagi yang cerah dan indah gue rasakan.. Beliau masih cuek dan acuh tapi cukup mengagetkan saat tadi bangunin gue.. Ibu membuatkanku segelas teh Tubruk yang membuatku kembali mengingat cerita lama di rumah ini.. Kala itu saat gue masih duduk di bangku SMP, setiap pagi beliau selalu membuatkanku Teh hangat menemani sarapan pagi sebelum berangkat sekolah..
Belum ada satu patah kata apapun, gue sama Ibu hanya saling memandang.. Sisi keriput n layu dari beberapa sudut wajah beliau.. Beliauuu semakin tua, dan sorot mata yang tetap setia denganku.. Ibu, semoga dihari nanti Engkau dan Bapak bisa ke Tanah Suci, hal yang menjadi cita2Mu, satu2nya cara, satu2 caraku berusaha membalas apa yang pernah Engkau berikan selama ini, semoga saja Ya Alloh cita2ku mulia terhadap mereka semua.. Disaat lamunanku tentang itu sambil minum Teh hangat ini. Sapaan dan sentuhan lembut di rambutku membuyarkan semuanya..
Quote:
Ibu: “Mass, apa kabarnya??”
Gue: “Baik buu...”
Ibu: “Sini, nakk... Kamu sudah dewasa yaaa. 25 Tahun anak Ibu hidup...” memeluk..
Gue: “Baik buu...”
Ibu: “Sini, nakk... Kamu sudah dewasa yaaa. 25 Tahun anak Ibu hidup...” memeluk..
Tiba2 gue ngerasain sejuk sampai masuk ke dalam Hati.. Guepun susah berkata-kata hanya spontanitas tiba2..
Quote:
Gue: “Bu, maafkan Mamas yaaa..”
Ibu: “Sejak dulupun Ibu sudah mema’afkan mamas, Ibu hanya berharap kamu “Jadilah manusia yang berguna”, itu saja mass..”
Gue: “Bu, selama ini apa kabar semua?”
Ibu: “Kita baik2 saja, disetiap pagi seperti ini Bapak masih seperti ini dengan membolak-balik Kalamullah.. Mendo’akanmu mas, mendo’akan keluarga kita ini..”
Gue: “...........”
Ibu: “Sejak dulupun Ibu sudah mema’afkan mamas, Ibu hanya berharap kamu “Jadilah manusia yang berguna”, itu saja mass..”
Gue: “Bu, selama ini apa kabar semua?”
Ibu: “Kita baik2 saja, disetiap pagi seperti ini Bapak masih seperti ini dengan membolak-balik Kalamullah.. Mendo’akanmu mas, mendo’akan keluarga kita ini..”
Gue: “...........”
Pelukan hangat ibu, sedikit mengobati rasa kangenku selama ini.. Rintik hujan perlahan menetes ke Bumi, gue nyaman dipelukan Ibu, tanpa sadar Beliau meneteskan air Mata, beliau menangis, entah apa yang beliau rasa, guepun belum bisa ngerti..
Quote:
Gue: “Bu, Bintang mana??”
Ibu: “Bintang sama Mbak Tarii.. Minggu kemaren mereka kesini, mas.. Sama Bapak dan Ibunya Mbak Tarii..”
Gue: “Sama Ustadz???”
Ibu: “Iyaaa, dia sehat-sehat saja dan sudah terbiasa dengan Antinya”
Gue: “Kenapa Ibu gak meminta Bintang..”
Ibu: “...............”
Ibu: “Bintang sama Mbak Tarii.. Minggu kemaren mereka kesini, mas.. Sama Bapak dan Ibunya Mbak Tarii..”
Gue: “Sama Ustadz???”
Ibu: “Iyaaa, dia sehat-sehat saja dan sudah terbiasa dengan Antinya”
Gue: “Kenapa Ibu gak meminta Bintang..”
Ibu: “...............”
Ibu diam n tambah nangis, maksudnya apa lhoo? Gue gak ngerti.. Harusnya Ibu itu minta Bintang biar diasuh sama Ibu aja, tapi kenapa malah Ibu membiarkan Bintang sama Tarii.. Hah?? Apa karena beliau malas? Apa karena beliau sakit dengan adanya Bintang?..
Quote:
Gue: “Ibu gak suka sama Bintang? Kenapa Ibu gak mengambilnya? N kenapa Ibu gak nengok Mamas di Penjara selama ini??” , sedikit emosi..
Ibu: “.............”
Gue: “Kenapa Bu??”
, sedikit emosi..Ibu: “.............”
Gue: “Kenapa Bu??”
Ibu semakin menangis, gue cuma memandang wajahnya yang benar semakin Tua, rasa dalam hati ini semakin tak tega.. Ya Alloh, Ibuku.........
Diubah oleh astri.beloved 13-04-2015 03:38
0