Kaskus

Story

kabelrolAvatar border
TS
kabelrol
Hujan, Janji, dan Wanita yang singgah
Selamat datang di trit gue yang super sederhana ini emoticon-EmbarrassmentDi trit ini, gue mencoba berbagi soal cerita-cerita cinta semasa sekolah. Lucunya, gara-gara trit ini, kisah-kisah itu ada yang berlanjut dan itu sangat mengejutkan, buat gue emoticon-Big Grin

Kisah yang pengen gue tulis udah tamat. Eh, tapi karena ada kisah lanjutan yang disebabkan gue nulis trit ini, sekalian gue tulis kisah lanjutan itu dimari, eh, ceritanya malah jadi kepanjangan emoticon-Hammer (S) ada 97 part, semoga agan ngga bosen baca kisah ane ini sampe tamat emoticon-Smilie emoticon-Malu (S) emoticon-Embarrassment

Makasih buat juragan-juraganwati yang sudah meluangkan waktunya untuk mengirimkan cendol, rate, dan subcribe. Semoga cerita gue, seengganya, bisa ngingetin pembaca sekalian, soalnya indahnya persoalan cinta di kalangan remaja.

Spoiler for sampul:


Hujan adalah mesin waktu. Gue ngga bisa lagi lebih setuju soal ini. Gue nulis trit ini ketika musim hujan nempel di percuacaan kota gue. Ngeliat barisan hujan yang jatuh teratur, seakan ada yang menyuruh mereka supaya jatuh pada lintasannya dan ngga meleset sedikitpun, berhasil bikin gue kembali ke masa yang sangat gue sesalkan mereka ngga akan kembali.

Masa remaja.

Ya, mereka ngga bisa dan barangkali ngga akan bisa kembali. Tapi, hujan dan buku harian seengganya bisa bikin gue buat nyelamin hari-hari itu kembali. Hari-hari ketika gue mengumpulkan rasa suka, rasa sayang, rasa cinta ke dia.

Gue pernah jatuh cinta dan gue pernah menyesalinya. Tapi, gue sangat mengharap momen-momen seperti itu datang kembali.

pengenalan tokoh yang ikutan main di trit ane bisa ditengok di sini nih
cuma rekaan sih sob, sketsa, tapi mirip mirip lah emoticon-Big Grin
Selamat membaca emoticon-Smilie
Spoiler for indeks:
Diubah oleh kabelrol 01-07-2015 15:17
maresadAvatar border
guruhsatriadi19Avatar border
chamelemonAvatar border
chamelemon dan 24 lainnya memberi reputasi
25
188.2K
701
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
kabelrolAvatar border
TS
kabelrol
#521
ngga di mana-mana (1)
Pun begitu, gue ketiduran juga. Hehe. Dan gue kebangun karena dikasih makan sama pramugara. Emang sesuatu banget makan setelah bangun ngga enak abis bangun ngga enak di pesawat. Tapi, abis juga sih emoticon-Big Grin

"Har"

"Yap?"

"Aku mimpi aneh..,"

"Mimpi apa, Ki?"

"Ah, lupa, sih, tapi mimpinya, kita masuk jurang, terus kamu ngasih presentasi ke klien kamu yang ada seisi gedung,"

Gue diem ngeliatin bocah berambut merah ini. Gue tepuk pundaknya, tangan gue berhenti disana. Gue memandang dia dengan mata penuh ketegasan yang gue bisa. Mata dia bengong. Sebelum dia nanya "ada apa," gue dahului dia.

"Haruki. Rambut. Lo. Terlalu. Bau. Kayaknya,"

Haruki cemberut terus lanjutin ngunyah makanannya. Gue ngakak-ngakak. Orang ini ngga penting banget, eh salah ding, respon gue yang ngga penting. Gue lanjutin nguyah.

"Emang sebau itu, ya?"

Gue ngakak ketahanan, apalagi setelah gue lihat dia tarik rambutnya, ditaro di depan idungnya, terus dia endus-endus, gue liat mukanya, gue ngga tahan lagi. Muka dia ngenes begitu. Lo terlalu absurd padahal lo cantik, Haruki emoticon-Big Grin hahahahas

"iih, emang baunya mah begini kok...,"

anjiiiir, dia ngotot. ngakak gue ngga ketahan lagi. Gue lepas sedikit. Mulut gue ditutup tangan Haruki. Gue terlalu berisik katanya. hoahahahahahaha. Anjir, gue yakin, lo pembaca pasti ngga ngerti bagian ini, pokoknya gue ngakak dah emoticon-Big Grin emoticon-Big Grin emoticon-Big Grin

okelah, sekip emoticon-Big Grin

gue berdiri disini. Gue ada di ruang yang kayaknya ruang tengah, sementara orang-orang di depan gue, gue ngga ngerti mereka ngomong apaan. Haruki ngenalin gue, gue senyam-senyum aja. Gue bisanya bahasa Cirebon sih, dan sama sekali ngga bisa bahasa Jepang. Gue sempet minta diajarin beberapa salam standar. Gue harus maklum ama keadaan. Posisinya, gue yang harus menjunjung langit di bumi gue pijak sekarang. Tapi, sialnya, gue ngaco, gue akhirnya cuma bisa bilang akriryaktyamasu emoticon-Ngakak (S)

Haruki bilang, dia adik ibunya. Gue langsung mikir ini orang umurnya berapa yah. Awet muda banget. Kalo gue takar, sama ibu gue paling ngga beda jauh, tapi Tamako (oke, sebut saja begitu, kek nama ibunya nobita emoticon-Ngakak (S) emoticon-Malu (S)) sangat kencang di berbagai sisi (mukanya). Dan aseli, singset abislah, beda sama bodi gue yang melar ke kanan dan kiri. Syit, gue ngga boleh berdeskripsi lebih jauh dari itu. Lebih syit lagi, ketika sepupunya Haruki datang dan dia masih pake seragam. (bubar-bubaaarr, gue ngga boleh cerita nih gan emoticon-Big Grin yah, dibayang-bayangin sendirilah yah emoticon-Big Grin)

Shizu (oke, sebut saja begitu), sepupunya Haruka, sangat ramah walaupun gue ngga ngerti bahasanya. Haruki nerjemahin tapi gue ngga bisa seratus persen langsung percaya. Misalnya begini

Gue : "Dia ngomong apa, Har?"

Haruki : "Katanya, salam kenal,"

Padahal, gue yakin banget percakapan antara Shizu sama Haruki begini:

Shizu : "Ih, Haruki, itu siapa? Kok ganteng banget?"

Haruki : "Iyah, dia temen sebangku aku waktu SMA. Emang dia ganteng, baik, soleh, rajin, dan baik hati lagi,"

ember mana embeeer emoticon-Cool emoticon-Ngakak

Yah, percakapan kita suka ngga nyambung, akhirnya, Haruki jadi orang sibuk. Ketika kita jalan bertiga, ketika dia ngobrol sama Shizu, Haruki ngga enakan ama gue yang bengong aja, akhirnya dia ngajak ngobrol gue. Ketika dia lagi ngajak ngobrol gue, dia liat Shizu bengong ngeliatin kita berdua ngomong bahasa pulau lain, Haruki ngga enak, terus dia ngajak Shizu ngobrol lagi, terus gue bengong, terus begitu aja dah.

Pada percakapan selanjutnya, gue masih naro percaya kalo Haruki ngomong inti kalimat yang sama pada bahasa yang berbeda. Gue udah kroscek ke Haruki, dan kayaknya insting gue tepat juga emoticon-Cool beginilah...

"Aku kangen banget sama tempat ini..."

Gue berdiam, mencoba khusyuk. Gue taro telapak tangan gue di pundaknya, nyoba berempati.

"Pastinya," gue kira gue dan Shizu berkata hal yang sama.

Kita ngga bicara lisan banyak di sana.

"Orang datang dan pergi, mereka yang sulit terganti.."

Intinya, Haruki lagi nostalgia di tempat dia main sama Yuki. Gue ngga bisa, sama sekali ngga bisa, ketemu Yuki di tempat itu sementara, Haruki berkali-kali bilang,

"Manisnya Yuki. Har, kamu lihat dia kan? Lihat, dia masih dengan terusannya itu. Manis sekali. Aku punya warna yang sama, tapi udah ngga cukup lagi,"

Gue ngga pengen ganggu kekhusyukan suasana, tapi dalam hati, gue tetep aja nyeletuk, YA IYALAH, ITU UDAH BERAPA TAHUN YANG LALU PAS LO PAKE ITU, HARUKI?! LO KIRA??

Gue cuma bilang "Ehm" di kerongkongan sambil ngangguk dikit...

Gue tau.. yang lagi Haruki lihat bukan Yuki. Yang Haruki lihat, Haruki dan Yuki. Di masa lalu... Gue pun bisa ngeliat gue di masa lalu dengan bantuan hujan. Ketika hujan turun, gue sedang ada di tempat kenangan sesuatu, di depan gue, semacam ada diri gue dan dia di masa lalu yang sedang bercengkrama, yang sedang melakukan apa yang kita lakukan di masa lalu.

Posisinya, Kita bertiga membikin formasi segitiga. Haruki di depan, gue di samping kiri, Shizu di samping kanan. Sepintas, kita mirip girlband, dengan gue personil cowok. oke, bukan girlband, tapi family band. Seperti koes plus atau the tielmans brother yang menginspirasi Beatles dan Jimi Hendrix... Oke, cukup, Harsya. Lo ngelantur.

Sekonyong-konyong, Haruki balik badan dan ngerangkul kita berdua.. Gue rengkuh telapak tangan Harukinya di leher gue. Kayaknya Shizu melakukan hal yang sama. Yes, kita mungkin bukan band(cong), tapi kita keluarga emoticon-Smilie

Agak lama, karena gue dan Shizu sama-sama tau.. Haruki boros air mata waktu itu. Akhirnya, setelah sekian lama.. Gue ngeliat Haruki nangis.

Spoiler for hei:


Spoiler for selipan:


Spoiler for awkward:


Sehabis kejadian itu, ada satu kejadian menarik soal Shizu. Malam itu juga, gue lagi nongkrong di teras, kepala gue tertunduk, gue benamkan kepala gue di kedua tangan gue yang ngelipet di atas paha. Yah, gue di posisi meringkuk. Apa yang barusan gue lakukan. Apa yang barusan mereka lihat. syit. syit. syit. Cepet pulang dong. Cepet lusa dong.

Punggung gue ditoel dari belakang. Gue angkat kepala gue. Gue lihat Shizu di sana. Dia berdiri tegap, dengan tangan disembunyikan di balik punggung. Gue tau, gue ngga bisa komunikasi sama dia. Ngga ada satu bahasa gue dan dia yang nyambung, kecuali bahasa cirebon mungkin emoticon-Big Grin no offense.

Gue senyum aja, sambil nunjukin mimik tubuh, "ada apa?"

betewe, beberapa hari belakangan ini, beberapa minggu setelah gue pulang dari Osaka, gue lihat ada artikel online, yang intinya, Jepang barangkali bisa jadi destinasi wisata yang menarik ketika kamu bisa mengerti apa yang mereka katakan ITU BENER BANGET SOB. Gue tanpa Haruki disini, seperti tanpa mata, telinga, hidung, lidah, dan seluruh kulit. Gue disini tanpa Haruki ngga lebih bagus daripada lintah. Lintah Indonesia yang kebetulan dan ngga sengaja masuk ke koper turis terus kebawa sampe negeri ini. Oke, gue mulai ngelantur lagi.

Shizu senyum dan di tengah temaram malam, gue masih bisa nangkep itu terus gue kantongin emoticon-Wowcantik emoticon-Embarrassment

"Haa ai, see la mat ma laam Hars sylaa

Tee rima kaa sih sudah ber kun jung (ah, nulisnya capek, gue tulis normal aja deh yah emoticon-Big Grin dan gue males ngapus emoticon-Hammer (S))

Quote:


Shizu bacain itu dengan terbata-bata. Lucu juga nih. Gue senyum-senyum geli. Gue ngerti nih kayaknya siapa dalangnya. Pasti Haruki.

"Dia sendiri kok yang minta, dia sendiri yang bikin kata-katanya. Aku yang terjemahin sih emang... Heheh, lagian kamu aneh-aneh aja, Har?"

Di sanubari ini terbetik.. hati ini terpanggil Ini jepang.. saatnya gue melengkapi koleksi topeng kuda gue emoticon-Coolemoticon-Hammer2
Diubah oleh kabelrol 09-04-2015 18:45
jentojento
vchiekun
vchiekun dan jentojento memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.