- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang
...
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu
18 +++ (Adult Only)
18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrohmanirrohim..
Dengan segala kelapangan hati, keikhlasan dan ketulusan.
Aku minta maaf kepada semua agan & aganwati, mas & mbak, pak & ibu, mimin & momod, dan khususnya Kaum Hawa (Perempuan & Wanita) yang sengaja atau tidak sengaja berkenan membaca kisah hidupku ini.
Bukan bermaksud menjatuhkan, memojokkan, atau menganggap remeh salah satu Gender. Tapi, memang benar-benar kisah nyata yang pengen aku bagi. Agar semua mengerti kalau hidup ini tak mudah, hidup ini tak segampang yang kita bayangkan. Mengapa, dikisahku yang sudah aku post disini banyak sekali objeknya adalah "Perempuan", karena memang seperti itu adanya. Dan, mengapa gag aku tutupi atau sematkan sama sekali?? Karena memang sejatinya seperti itu.
Ini hanya masa laluku yang sayang untuk dilupakan, ini hanya sebuah Rintihan dari dasar hati yang terdalam. Andai diberi sebuah pilihan, tentu pilihan itu lebih baik mati. Tapi, hidup ini terlalu Indah bagiku, jadi aku ingin terus hidup dan berusaha menjadi lebih baik. Yang tersisa hanyalah penyesalan dibeberapa titik hidup, dan semua itu hanya kenangan yang hanya bisa dikenang.
Aku harap jangan pernah sakit hati. Karena semua itu masa laluku. Aku harap semua mengerti, sebenernya sangat berat menceritakannya. Tapi harus aku ceritakan. Dan, semoga tidak ada orang seperti AKU. Jadi, mohon maaf apabila kisah ini terlalu GILA .
Aku hanya seorang laki-laki biasa, dengan hidup yang sangat biasa. Namun, jalan hidup ini terlalu luar biasa (bagiku), dan aku sering merasakan hal yang sangat luar biasa selama aku mengenal perempuan (cewek). Ya, awal cerita ini saya mulai.. . . . .
27 Tahun yang lalu aku dilahirkan. Aku hidup diantara keluarga yang jauh dari urusan Dunia, keluarga yang jauh dari hingar bingar kemewahan dan hiruk pikuk kekayaan. Keluarga sederhana yang mengedepankan Adab dan Syari'at. Sejak kecil, dididik dibalik Tembok Pesantren, (seingatku) Sejak Umur 3 Tahun aku sudah belajar mengaji,dan kelas 1 SD sudah khatam Qur'an lebih dari 8 kali. Tahun 1993 sebagai tahun pertama Aku bersekolah di kelas 1 SD (kebetulan aku tidak TK). Aku bersekolah di sekolah yang ditunjuk Bapakku yaitu sekolah dengan mondok menjadi satu dengan Pesantren. 6 Tahun berlalu dari kelas 1 sampai kelas 6 terlewati begitu saja dengan prestasi yang memuaskan. Prestasi kelas hampir selalu kuraih setiap Catur Wulan dengan peringkat 1 (kadang 2), peringkat di pesantrenpun juga lumayan ya masuk 10 besar terus. Kebetulan banyak hafizh-hafizh yang lebih pinter dikelas mengaji.
Tahun 1999 aku lulus UN SD di angkatan sekolah (waktu itu namanya EBTA/EBTANAS), bersamaan pula dengan lulusan di Pondok Pesantren. Masih dibulan yang sama, aku bimbang waktu mau melanjutkan ke jenjang SMP. Hanya ada 2 pilihan yang diberikan orangtuaku waktu itu, SMP biasa (Negeri) berarti di Kotaku saja atau SMP + dengan Pondok Pesantren di salah satu Kabupaten di Jawa Timur. 3 hari berpikir dan shalat istikhoroh, akhirnya aku mendapat jawaban. Ya, aku memilih dengan mantap untuk meneruskan ke jenjang SMP biasa waktu itu namanya SLTP. Aku mendaftar di salah satu SMP Favorit di Kota Lawet KEBUMEN Jawa Tengah. Hasilnya, aku diterima dan masuk waktu itu. Juni 1999 MOS (Masa Orientasi Siswa) atau istilahnya OSPEK kalau di Universitas di Mulai.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamithariq
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Di Antara Bintang-bintang #2
Polling
863 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
astri.beloved
#2111
Struggle #1
Minggu, 15 - 11 - 09Quote:
Reno: ”Papa.. Ini yang namanya Oval...” 
Papa: “..............”
Mama: “Renoo, kamu duduk dulu..”
Papa: “Adek.. Dari mana?,duduk..”
Sitaa: “Iyaa, Paa..”
Papa: “..............”
Mama: “Renoo, kamu duduk dulu..”
Papa: “Adek.. Dari mana?,duduk..”
Sitaa: “Iyaa, Paa..”
Tanpa basa-basi, mukanya udah merah marah semuanya.. Duhhhh...
Quote:
Papa: “Ini yang kamu banggakan??”
Sitaa: “..............”
Mama: “jawab dek? Ini Papamu yang bertanya.. Apa yang dibilang Reno itu benar?”
Sitaa: “.............”
Mama: “Kok malah nangis...”
Papa: “Kamu mas Oval, ??“
Gue: “Iya Pak,,,”
Mama: “Oh,, yang katanya laki-laki istimewanya Sitaa?”
Gue: “...........”
Sitaa: “Papa Mama,, udah ....”
Sitaa: “..............”
Mama: “jawab dek? Ini Papamu yang bertanya.. Apa yang dibilang Reno itu benar?”
Sitaa: “.............”
Mama: “Kok malah nangis...”
Papa: “Kamu mas Oval, ??“
Gue: “Iya Pak,,,”
Mama: “Oh,, yang katanya laki-laki istimewanya Sitaa?”
Gue: “...........”
Sitaa: “Papa Mama,, udah ....”
Pertanyaan biasa, tapi mulai menyinggung.. Tiba2 Reno ngluarin buku dari Tasnya, itu buku diarynya Sitaa.. Sontak, sitaa berusaha merebutnya, tapi gagal n berhasil dibuka sama Papa n Mamanya..
Quote:
Sitaa: “Kak Reno,, jangan...”
Reno: “Ahh udah, kamu diem dek...”
Reno: “Ahh udah, kamu diem dek...”
Gue cuma bisa diem bengong gak tau apa yang harus diperbuat. Hasss pokoknya gue udah pusing, sakit, macem2, n belum mandi juga nih sama kayak Sitaa.. Papanya diam tertunduk membaca beberapa halaman buku diary, setelah selesai gantian Mamanya.. Lalu, dilempar buku itu ke Sitaa..
Quote:
Mama: “Sitaaa, senang dengan duniamu sekarang?, senang dengan kesenangan barumu setelah kenal sama laki-laki ini, Iyaaa?”
Papa: “Jauh-jauh dari luar pulau Papa antar kamu kuliah biar jadi Theolog malah hancur seperti ini..”
Mama: “Reno, kamu gagal menjaga adekmu...”
Sitaa: “..............”
Reno: “Lho kok Renoo si Maa..”
Sitaa: “.............”
Papa: “Jauh-jauh dari luar pulau Papa antar kamu kuliah biar jadi Theolog malah hancur seperti ini..”
Mama: “Reno, kamu gagal menjaga adekmu...”
Sitaa: “..............”
Reno: “Lho kok Renoo si Maa..”
Sitaa: “.............”
Tiba2, Papa berdiri menghampiri Sitaa, lalu menampar sitaaa..
Quote:
Papa: “Tinggalkan laki2 ini”
Sitaa: “Ampunn Paaa...”
Reno: “Adek ini susah, Paa.. Sejak kenal cowok itu dia jadi Liar.”
Sitaa: “Jangan salahkan dia !! Tapi salahkan aku!!..”
Mama: “Mama udah banyak berpesan kan, Jangan keluar dari Jalur kita, sekarang Sitaa apa bisa meraih cita-cita sedangkan Sitaa sudah dinodai sama dia..”
Papa: “Kamu jadi kenal dunia malam, kamu jadi kenal rokok, alkohol, dan sex bebas.. Ternyata kecurigaan Papa dan Mama benar adanya, ternyata apa yang dibilang Romo waktu itu telpon benar, kalau kamu mulai aneh..”
Papa: “Kamu merokok kan?, sekarang ngerokok di depan Papa.. Cepat!!!.”
Sitaa: “.................”
Papa: “Kamu, sini....”
Gue: “................”
Papa: “Sinii....”
Sitaa: “Ampunn Paaa...”
Reno: “Adek ini susah, Paa.. Sejak kenal cowok itu dia jadi Liar.”
Sitaa: “Jangan salahkan dia !! Tapi salahkan aku!!..”
Mama: “Mama udah banyak berpesan kan, Jangan keluar dari Jalur kita, sekarang Sitaa apa bisa meraih cita-cita sedangkan Sitaa sudah dinodai sama dia..”
Papa: “Kamu jadi kenal dunia malam, kamu jadi kenal rokok, alkohol, dan sex bebas.. Ternyata kecurigaan Papa dan Mama benar adanya, ternyata apa yang dibilang Romo waktu itu telpon benar, kalau kamu mulai aneh..”
Papa: “Kamu merokok kan?, sekarang ngerokok di depan Papa.. Cepat!!!.”
Sitaa: “.................”
Papa: “Kamu, sini....”
Gue: “................”
Papa: “Sinii....”
Disela Papanya ngasih rokok ke Sitaa n nyuruh Sitaa ngerokok, Papa manggil gue dengan keras, guepun berdiri mendekat.. Sampai didepannya, gue langsung ditampar..
Quote:
Papa: “Plakkkkk,plakkkkkkk!!! “sudah kamu apakan anak saya?”
Gue: “................”
Papa: “Kamu sudah mengambil mahkotanya, yang seharusnya kamu menjaganya, apalagi katanya kamu muslim yang taat dan gak pernah goyah imannya, jebolan ponpes lagi, sebagai teman dekat harusnya seperti itu.. Tapi, ini apa??”
Gue: “......................”
Mama: “Mama gak pernah melarang kamu bergaul dengan siapapun, hanya saja Mama selalu berpesan, jaga jarak apalagi beda Keyakinan.. Tuhan tidak menyukai perbuatanmu, dek..”
Sitaa: “...............”lemesss.
Papa: “Adekkk, sini Papa pinjam HPnya, sebentar..”
Sitaa: “................” , diem melotot..
Papa: “Papa pinjam, dek...”
Gue: “................”
Papa: “Kamu sudah mengambil mahkotanya, yang seharusnya kamu menjaganya, apalagi katanya kamu muslim yang taat dan gak pernah goyah imannya, jebolan ponpes lagi, sebagai teman dekat harusnya seperti itu.. Tapi, ini apa??”
Gue: “......................”
Mama: “Mama gak pernah melarang kamu bergaul dengan siapapun, hanya saja Mama selalu berpesan, jaga jarak apalagi beda Keyakinan.. Tuhan tidak menyukai perbuatanmu, dek..”
Sitaa: “...............”
lemesss.Papa: “Adekkk, sini Papa pinjam HPnya, sebentar..”
Sitaa: “................” , diem melotot..
Papa: “Papa pinjam, dek...”
Sitaa ngasih kedua HPnya ke Papa yang minta HPku juga,, Gak tau maksudnya apa, wong HP juga mati..
Quote:
Papa: “Renooo, sini laptopnya adek..”
Sitaa: “..................”
Reno: “ini Paa..”
Sitaa: “..................”
Reno: “ini Paa..”
Prakkkk, ryekkkkkk, prakkkk... Anjing!, Semua HP dibanting, diinjak2,, sialll sampai remuk, Sitaa menangis dan memohon soal HP itu tapi gak digubris sama Papanya, Hasilnya, HPku n HP Sitaa hancur tanpa sisa, udah dibanting, diinjek2, hassss udah gak bisa diapa2in, sampai kartunyapun dirusakk. Dalam hatiku cuma bisa bilang “Bangsutttt”. Sita menangis, tanpa ampun dari Papa dan Mamanya yang marah besar.. Gak puas dengan itu Laptop menyusul dibanting dan dihancurkan pula... Semakin kacau suasananya, Papa ngamuk tapi Reno dan Mamanya cuma diem melihat, secara tidak langsung mereka mendukung. Sitaa udah nangis sampai gak keluar suara. Gue gak bisa apa2, kalau gue bergerak bakalan hancur, n kali ini gue bener2 Takut...
Semua hancur, suasana hening sejenak.. Perlahan Mama memeluk Sitaa sampai ikut menangis dan berbisik-bisik tapi gue gak denger.. Sampai setengah jam berlalu..
Quote:
Papa: “Sekarang, mau Papa.. Akhiri hubungan kalian, Sitaa udah mengkhianati semua aturan Tuhan, aturan Papa dan Mama..”
Sitaa: “..............”
Papa: “Dan kamu, sekarang pergi dari sini...”
Reno: “Sini lo, ayoo keluar...” , nyeret gue..
Sitaa: “..............”
Papa: “Dan kamu, sekarang pergi dari sini...”
Reno: “Sini lo, ayoo keluar...” , nyeret gue..
Gue terus dipaksa keluar n cuma bisa melihat Sitaa yang menangis melihatku.. Dari pintu kamar, yaa .. Gue diusir, mungkin karena bukti gak terlalu kuat, mereka semua kan hanya membaca dari Diary nya Sitaa, gak ada bukti fisik lain kalau gue membuatnya gak Perawan.. Sitaapun terus membungkamnya, meski sebenernya udah pada tau, tulisan Sitaa gak bohong sama sekali.
Quote:
Gue: “Sitaaa, aku sayang sama kamu..”, teriakku
Reno: “Ahhhh udah gak berlaku sayangmu sama adekku, gue gak sudi kalau Sitaa pacaran sama Lo..”
Sitaa: “Mamas..........”nangis lemes
Reno: “Ahhhh udah gak berlaku sayangmu sama adekku, gue gak sudi kalau Sitaa pacaran sama Lo..”
Sitaa: “Mamas..........”
nangis lemesGue denger sayup2 teriakan Sitaa, gak jelas karena pintu udah ditutup. Gue diseret si Kakak n sedikit mencuri perhatian orang disekitar.. Sampai halaman hotel, gue cuma menanyakan dimana motorku...
Quote:
Reno: “Apaa? Motor? Udah gue bakar semalem..”
Gue: “.................”
Reno: “Apa lo lihat2.. Gak puas gue pukulin?”
Gue: “...............”
Reno: “Heh anjing, sana pergi... Lo cuma sampah, gak pantes sama adek gue!”
Gue: “.................”
Reno: “Apa lo lihat2.. Gak puas gue pukulin?”
Gue: “...............”
Reno: “Heh anjing, sana pergi... Lo cuma sampah, gak pantes sama adek gue!”
Gue cuma diem menahan Emosi, tapi gue semakin sakit hati karena perkataan Reno yang berulang-ulang.. Sampai gue diseret lagi mendekati gerbang pinggir jalan.. Gak tahan, n gue tarik Reno...
Quote:
Gue: “Asu kowe mas... Bukkkkkkkkkkkk!...”,
Gue pukul dia sampai miring, sekuat tenagaku.. Diapun berusaha melawan, guepun melawan terus,.. Berkelahi jadinya,
Quote:
Gue: “Satu2 kayak gini, ayoooo massss”
Padahal jujur, gue udah sakit2an semua, tapi gue gengsi kalau kalah sama Reno.. Akhirnya keluar darah lagi kita berdua, sampai dipisah satpam dan beberapa Security.. Tapi, apessss, gue malah yang disalahin, maklum mereka memandangku sebelah mata, Reno kan keren, bersih n ganteng, Gue??? Hah tattooan, antingan, semua orang disini pasti menganggapku juga sampah dan selalu salahh,. Beberapa saat kedepan, gue terus memaksa Reno ngembaliin motorku.. Tapi dia tetep diem n melototin gue terus,,
Quote:
Gue: “sekali lagi Mass, mana kunci motorku, lalu dimana motorku.. Aku mau pulang!..”
Reno: “Gak ada motormu, udah gue bakar, lo ini gak puas..”
Gue: “Woiiii asuu ikkk, kirik kowe, endi motorku Su!!!”
Pak: “Mas, mass mulutnya kalau ngomong yang bener, Ndeso banget kamu”,
Gue: “Benn,, Aku ora urusan pak meh diomong ndeso opo kota, sak karepku, motorku digowo kae pak.. Jingan og pak kirik iki..”
Reno: “Gak ada motormu, udah gue bakar, lo ini gak puas..”
Gue: “Woiiii asuu ikkk, kirik kowe, endi motorku Su!!!”
Pak: “Mas, mass mulutnya kalau ngomong yang bener, Ndeso banget kamu”,
Gue: “Benn,, Aku ora urusan pak meh diomong ndeso opo kota, sak karepku, motorku digowo kae pak.. Jingan og pak kirik iki..”
Quote:
Ada sedikit rame2, ternyata yang disini kewalahan, akhirnya beberapa saat kemudian dateng 2 security n gue rasa dia “senior” disini..
Pak 1: “Ada apa ini rame2,, ada yang berkelahi? Malu2in,,”
Gue: “Pakk, motorku di gowo kae, aku ra iso bali,, dekne ngerampas to, maling!”
Reno: “Woii anjing lo, kereeee,”
Pak 1: “Uwis uwis rasah berisik,, mbangane tak gowo nang Polres kowe cah loro, gelem???”misah
Pak 1: “Ada apa ini rame2,, ada yang berkelahi? Malu2in,,”
Gue: “Pakk, motorku di gowo kae, aku ra iso bali,, dekne ngerampas to, maling!”
Reno: “Woii anjing lo, kereeee,”
Pak 1: “Uwis uwis rasah berisik,, mbangane tak gowo nang Polres kowe cah loro, gelem???”
misahGue diem, sampai akhirnya gue ditanya macem2, jadinya gue jelasin sebabnya. Mulai dari ketahuan Reno di kost Sitaa pas nganter dia.. Sampai saat ini, n Bapak2 itu mengerti..
Quote:
Pak 1: “Aku ra urusan lo karo masalahmu cah loro, tapi nek soal motor.. Karepku yo balekke sek ben iki iso bali Kost,, soal meh diteruske masalahe, aku ora urusan tur sing penting ora nang kene.”
Gue: “Mass, endi kunciku asu!!!!,”bentakku keras
Pak Sat: “Cangkemmu ora mbengok2,”, mulut gue ditutup..
Gue: “Opo kowe Pak??”, nglepas
Gue: “Mass, endi kunciku asu!!!!,”
bentakku kerasPak Sat: “Cangkemmu ora mbengok2,”, mulut gue ditutup..
Gue: “Opo kowe Pak??”, nglepas
Gue bentak si Satpam muda, biasa lagi cari nama... Tapi yang tua terus menengahi, perlahan Renoo ngasih tau..
Quote:
Reno: “Ini kunci motormu, “,
Gue: “Terus dimana motorku, mas?”
Reno: “Lo ke daerah ini, nanya rumah kost “xxxxx” motormu disitu, ambil aja diparkiran”
Gue: “Terus dimana motorku, mas?”
Reno: “Lo ke daerah ini, nanya rumah kost “xxxxx” motormu disitu, ambil aja diparkiran”
Gak lama dari itu, gue cabut... Sialll, duit gue tipisss jadinya naik Kopaja karena udah gak bisa hubungi siapa2 wong HPnya udah remuk. Udah bonyok, pucet, belum mandi, laper, naik kopaja n jadi pusat perhatian, kadang ditanya sama orang abis kenapa, gue jawab seperlunya, abaikan.. Sejam berlalu, sampai di jalan masuk alamat yan Reno kasih, gue mulai nanya sampai nanya ke 4 baru tau n ditunjukin sama Bapak2 jualan batagor.. Sampai kontrakan itu gue masuk gerbangnya n bener ada motorku kok..
Tapi saat gue mau ambil motor itu..
Quote:
Mas 1: “Heyyy brooo, lo sini sini... Woiii sini!!!”, teriaknya keras
Gue: “piye mas??”
Mas 2: “Bukkkkkkkkkkkkkkkk...” uhhhhh..
Gue: “piye mas??”
Mas 2: “Bukkkkkkkkkkkkkkkk...” uhhhhh..
Satu pukulan keras kena pipi sebelah kiri.. Anjing nih anak tau2 mukul n maki2, n ternyata ini Kostnya Reno.. Siallll. Gue berusaha ngelawan lagi, tapi malah dateng beberapa temen sekostnya langsung ngeroyok gue, sedikit mundur karena gue sengaja biar ada orang selain dikost ini yang lihat... Sampai pinggiran jalan mereka semua ngeroyok gue, 5 cowok sekaligus,, Puas, gue sangat puas dipukulu sejak kemaren.. Ada satu yang teriak dari sekitaran kosttt, beruntung dateng mas mas yang larin n melerai... Gue udah tergeletak hampir saja gak tertolong.. Tapi masih bisa denger orang ngomong...
Gue terus diseret ke pinggiran karena udah gak bisa bangun, sekujur tubuh n muka udah banyak darah, amissssss... Gue sedikit denger obrolan mereka, meski sebenernya gue tinggal matinya aja..
Quote:
Perlahan suara2 itu gak jelas gue denger, sampai gue gak sadar...
Malam dateng, sekitar jam 11an, gue udah terbaring disalah satu Klinik besar dipusat kota, disampingku cuma ada 1 perawat yang langsung merawat sambil nanya2...
Quote:
Mbak Per: “Hm, mass udah mendingan?”
Gue: “Ampun mbakkk, sakit banget..” , sakit bener
Mbak Per: “Mas itu pingsan sejak sore tadi..”
Gue: “Ampun mbakkk, sakit banget..” , sakit bener
Mbak Per: “Mas itu pingsan sejak sore tadi..”
Gue cuma melirik, bingung n berusaha sadar,, perawat itu mengambil sepiring makanan, guepun dipaksa makan.. Setelah makan, dia menyuruhku duduk.. Alhamdulillah bisa duduk meski muka, leher punggung sakit banget, sampai gue berjalan disekitaran ruangan inipun uda bisa.. Perawat itu menjelaskan gimana gue bisa sampai sini..
Quote:
Mbak Per: “Karena saya perawat, saya gak tau gimana mas bisa sampai sini, taunya saya cuma disuruh ke ruangan ini jagain mas sampai sadar. Ini aku menirukan apa yang aku dengar dari Petugas CS dibawah mas.. Masnya dateng dibawa pake becak kesini, yang mengantar si supir becak, 1 bapak usia 50an dan 1 mas mas.. Mereka lanjut menjelaskan kenapa mas bisa seperti ini, buru2 dirawat, yang mengantar cuma ngasih dompet mas, plus kunci motor, n motor mas sekarang di parkiran depan..”
Gue: “.............”
Mbak Per: “Ini motor dan dompetnya mas, soal urusan registrasi dan sebagainya nanti kalau mas udah baikan bisa diurus, sementara KTP, dan data lainnya masih di CS.. Sekarang mas istirahat yaaa, saya cukupkan dulu..”
Gue: “.............”
Mbak Per: “Ini motor dan dompetnya mas, soal urusan registrasi dan sebagainya nanti kalau mas udah baikan bisa diurus, sementara KTP, dan data lainnya masih di CS.. Sekarang mas istirahat yaaa, saya cukupkan dulu..”
Gue cuma bengong, masih ada yaa untuk kedua kalinya. Jadi ingat kejadian dibantai pas dirumah Ceci dulu.. Kenapa gue masih dibiarin Hidup!!, Kenapa gue gak dipukuli sampai mati, atau dipukuli terus dibiarin aja mau gimana. Malah masih dikasih kehidupan, ya udah Alhamdulillah... Mau ngapain juga bingung banget nih.. Jadinya cuma berusaha tidur karena gue belum boleh pulang..
Rabu, 18 - 11 - 09
3 Hari berlalu...
Pagi dateng, masih sakit seperti sedia kalanya, tapi gue udah bisa jalan, udah lancar n udah boleh pulang rencana sore nanti.. 3 hari ini disini gak ada enaknya, wong sakit n gak ada cerita istimewa apapun disini. Lagian gak ada satupun yang nengokin gue, soalnya gak ada yang tau gue dipukuli.. Sejak pagi sampai siang ini cuma jalan2 aja disekitaran, alhamdulillah udah mulai membaik terus.. Skip... Sore yang dinanti, gue dipanggil perawat lalu dianter nemui bagian keuangan.. Hahaha untung gak terlalu banyak habisnya, tapi tetep gue bingung, jadinya asal aja lah..
Quote:
Gue: “Berapa Bu??”
Bu As: ”850.000 mas”
Gue: ”Tapi saya belum menemui keluarga. Kalau minta keringanan atau dispen bisa apa enggak?”
Bu As: ”Wahh nggak bisa mas, harus dilunasi.”
Gue: ”Ya udah saya lunasi, tapi saya ninggal motor satria boleh kan?”
Bu As: ”Maaf mas, kami hanya menerima pembayaran cash..”
Bu As: ”850.000 mas”
Gue: ”Tapi saya belum menemui keluarga. Kalau minta keringanan atau dispen bisa apa enggak?”
Bu As: ”Wahh nggak bisa mas, harus dilunasi.”
Gue: ”Ya udah saya lunasi, tapi saya ninggal motor satria boleh kan?”
Bu As: ”Maaf mas, kami hanya menerima pembayaran cash..”
Bengong lagi, perawatpun hanya melihatku senyum.. Tapi gue gak kehabisan ide...
Quote:
Gue: ”Mbak, sini sebentar..”, bisikku..
Mbak Per: ”Ya mas.. Ada yang bisa dibantu..”
Gue: ”Ikut gue sebentar, gue mohon, bantuin gue soal keuangan.. Pleasee, yuk mbak ke kantin..”
Mbak Per: ”Aduhh mas, jam dinas,”
Gue: ”Ya wis bisanya jam berapa?”
Mbak Per: ”Hmm,”
Gue: ”Mbak, pleasee..” mohon
Mbak Per: ”Jam setengah 6 mas.”
Gue: ”Aku tunggu di kantin..”
Mbak Per: ”Ya mas.. Ada yang bisa dibantu..”
Gue: ”Ikut gue sebentar, gue mohon, bantuin gue soal keuangan.. Pleasee, yuk mbak ke kantin..”
Mbak Per: ”Aduhh mas, jam dinas,”
Gue: ”Ya wis bisanya jam berapa?”
Mbak Per: ”Hmm,”
Gue: ”Mbak, pleasee..” mohon
Mbak Per: ”Jam setengah 6 mas.”
Gue: ”Aku tunggu di kantin..”
Perawat itu pergi, gue masih disekitar loket belum bisa ambil balik kunci motor atau data2 di dompet.. Jalan2 bingung lagi, sampai menjelang maghrib gue samperin si perawat yang lagi asik menyapu salah satu kamar pasien..
Quote:
Gue: ”Jadi ya mbak,”
Mbak Per: ”Masnya kesana aja dulu, 10 menit lagi saya menyusul..”
Mbak Per: ”Masnya kesana aja dulu, 10 menit lagi saya menyusul..”
Yess, si cantik mengiyakan.. Hehehe.. Sampai dia dateng n mesen beberapa makanan, gue nolak sih walau lapar..
Quote:
Gue: ”Mbak, gak usah..”
Mbak Per: ”Gak apa2, gue tau lo gak punya duit, heahahaa”
Gue: ”Mbak ini, asik yaa gak sombong.. ”
Mbak Per: ”Hmm, oiya ada perlu apa mas..”
Gue: ”Gini mbak Esti, kan biaya buat bayar belum ada, gue adanya cuma motor sama stnk tuh, gue pinjem duitnya boleh apa enggak , ntar motornya dibawa mbak dulu kalau gue belum balikin tuh duit.. ”
Mbak Per: ”Mas, gue penasaran sama lo, kok gak ada siapapun yang jenguk..”
Gue: ”Mbak, ceritanya panjang”
Mbak Per: ”Gak apa2, gue tau lo gak punya duit, heahahaa”
Gue: ”Mbak ini, asik yaa gak sombong.. ”
Mbak Per: ”Hmm, oiya ada perlu apa mas..”
Gue: ”Gini mbak Esti, kan biaya buat bayar belum ada, gue adanya cuma motor sama stnk tuh, gue pinjem duitnya boleh apa enggak , ntar motornya dibawa mbak dulu kalau gue belum balikin tuh duit.. ”
Mbak Per: ”Mas, gue penasaran sama lo, kok gak ada siapapun yang jenguk..”
Gue: ”Mbak, ceritanya panjang”
Perlahan jadi akrab, jadi saling tau siapa kita berdua, jelasnya Esti ini baru beberapa bukan disini, lulusan alah satu Stikes di Jogja.. Asli dari “Jawa Timur” n udah tau juga kok kalau gu Duda anak satu.. Smua gue ceritain awalnya gimana bisa sampai sini..
Quote:
Mbak Per: “Ohhh serem banget ya kerjaannya dipukulin, mas playboy sih kasihan anaknya mas” geleng2..
Gue: “Hmm, bisa bantu kan mbak?”
Mbak Per: “Bisa sih mas, ya udah pake BPKBnya aja besok lusa anter sini, temui gue diruanganku, gak apa2..motormu biar dipake sana gak apa2..”
Gue: “Makasih mbak, janji deh 3 bulan lunas yaa, janji..”
Mbak Per: “Iyaaa, ya udah gue ke ATM dulu, lo tunggu sini bentar..
kasihan anaknya mas” geleng2..Gue: “Hmm, bisa bantu kan mbak?”
Mbak Per: “Bisa sih mas, ya udah pake BPKBnya aja besok lusa anter sini, temui gue diruanganku, gak apa2..motormu biar dipake sana gak apa2..”
Gue: “Makasih mbak, janji deh 3 bulan lunas yaa, janji..”
Mbak Per: “Iyaaa, ya udah gue ke ATM dulu, lo tunggu sini bentar..
Alhamdulillah nih perawat kece baik banget, gak sia2 gue dirawat dia pas hari kemaren sama hari ini.. Masih dikantin n dia udah balik lagi..
Quote:
Mbak Per: “nih uangnya sana bayar, jangan bilang dari gue.. Pokoknya semua beres.”
Gue: “Ya udah mbak, “
Mbak Per: “Gue tunggu disini..”
Gue: “Ya udah mbak, “
Mbak Per: “Gue tunggu disini..”
Diubah oleh astri.beloved 07-04-2015 01:55
0