TS
muselimah
fïQɨʜ ωαηïтА ϻüŞLɨṃāH~





Quote:
FIQIH WANITA MUSLIMAH
ASSALAMU'ALAIKUM

newbie ingin mencoba membuat trit sederhana mbah puh..
trit ini berisi tentang segala sesuatu mengenai wanita dalam islam
karena ane sendiri seorang perempuan, yang juga ingin memperbaiki diri karena akhlak yang telah morat marit

dan berhubung ts nya jomblo, eh berhubung tsnya awam kagak terlalu ngarti tentang ginian..maka trit ini lebih ke arah diskusi dan semuanya saja yang lebih berilmu dipersilakan untuk share

Quote:



UPDATE
Perhiasan Untuk Wanita 1
Busana Wanita menurut Syari'at Islam
Problematique Wanita Shalat di Masjid
Berhias Bagi Wanita 2
Adab Berbicara
Hal yang patut untuk dicintai dalam diri wanita
kriteria lelaki yang tak patut untuk kita
Menjadi Istri Idaman
10 wasiat untuk istri 12
istri yang menyejukkan hati
5 aturan islam untuk wanita
adab seorang istri terhadap suami
PERNIKAHAN
pandangan materialistis
perbedaan antara aurat dalam shalat dan aurat dalam pandangan
jika terpaksa tidak sempurna menutup aurat dalam shalat
Shaf Wanita dalam Shalat
hukum shalat dan puasa bagi wanita haid
shalat yang terkena najis
rambut terkena kening ketika sujud
tidur dalam tatanan sunnah
keringanan berdzikir ketika haid
waspadai perbuatan zina dan sarananya
Taubatnya Seorang Pezina
mahrom bagi wanita
kedudukan wanita dalam kehidupan
pergi ke salon
hukum membuka aurat perempuan di depan perempuan
amalan penghapus dosa
Puasa Bagi Wanita
hukum ziarah bagi perempuan
membangun keluarga sakinah
hukum menyambung rambut dan tato
pandangan para imam tentang wanita bernyanyi
aturan islam tentang keuangan keluarga
wanita karir
sulam alis
5 pekerjaan yang cocok bagi wanita
upaya mencintai rasulullah
muslimah tidak bisa menikah dgn Non muslim
menjaga kesucian hati
3 penyebab azab kubur
cinta pemberi cahaya
jangan takut menatap masa depan
penyebab wanita masuk surga/neraka
jihadnya seorang bidadari
mujahidah tangguh masa Rasulullah
wanita penghuni neraka
menghormati suami dan membuatnya tentram
adab-adab HARI RAYA
WUDHUNYA WANITA YANG KUKUNYA MENGGUNAKAN KUTEK
hukum memakai sepatu ber hak tinggi
SUAMI YANG MENINGGALKAN SHALAT, GAK SAH NIKAHANNYA
hukum KB
celana panjang pada wanitahukum memajang foto bernyawa
1001 bisikan setan
nasehat untuk wanita
RENUNGAN
MENJADI IBU RUMAH TANGGA
kesalahan mandi jinabat
MENUTUP AURAT
cerita nenek
10 sifat bidadari dunia
ciri wanita penghuni surga
seorang ayah yang bertaubat
aku telah kehilangan kehormatanku
aku memaafkanmu suamiku
kutahan amarahku
terimakasih ibu
kisah cinta pemuda ahli ibadah
jangan menghalangi wanita menikah dengan pria pilihannya
menghadapi suami berperangai kasar
7 langkah membangun keluarga bahagia
tauladan cinta rasul kepada istri
durhaka istri kepada suami
adab menguap
BIODATA RASULULLAH SAW
junub
dandanan yang dilarang part xxx
amalan saat haid 1, 2, 3
perkara yang dilalaikan wanita muslimah
Jangan kau hanguskan amal ibadahmu
ingin tahu akhlak sebenarnya tentang seseorang?
menahan pandangan mata
Minum obat pencegah haid saat puasa
Wanita hamil dan menyusui saat puasa

Diubah oleh muselimah 10-06-2016 18:49
deadmanksih dan sikodik memberi reputasi
2
29.3K
Kutip
280
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Spiritual
6.4KThread•2.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
muselimah
#33
Quote:
Original Posted By deadmanksih►kan lumayan liburan gratis 3 hari 

Quote:
Original Posted By RA5.Muhammad►kalo liburannya ke Aussie .. ane mau dah 

dilarang ngejang
bubar 
yang ngevost wajiv vagiin ilmunye

Quote:
KEDUDUKAN WANITA DI DALAM KEHIDUPAN
Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Ini adalah jawaban terhadap pertanyaan yang dimuat didalam majalah Al-Jail Riyadh seputar kedudukan wanita di dalam Islam.
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi dan rasul yang paling mulia, Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya serta segenap orang yang menelusuri jejak ajaran mereka hingga hari pembalasan, wa ba'du.
Sesungguhnya wanita muslimah mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di dalam Islam dan pengaruh yang begitu besar di dalam kehidupan setiap Muslim. Dialah sekolah pertama di dalam membangun masyarakat yang shalih jika ia berjalan sesuai dengan petunjuk Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Karena berpegang teguh kepada kedua sumber itu dapat menjauhkan setiap Muslim laki-laki dan wanita dari kesesatan di dalam segala sesuatu.
Kesesatan bangsa-bangsa dan penyimpangannya tidak akan terjadi kecuali karena mereka menjauh dari ajaran Allah Subhanahu wa Ta'ala dan ajaran yang diajarkan oleh para nabi dan rasulNya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Aku tinggalkan pada kamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selagi kamu berpegang teguh kepadanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur'an) dan Sunnah NabiNya" [Diriwayatkan Imam Malik didalam Kitab Al-Muwaththa]
Didalam Al-Qur'an terdapat banyak ayat yang menunjukkan betapa pentingnya kaum wanita sebagai ibu, sebagai istri, sebagai saudara dan sebagai anak. Mereka juga mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban, sedangkan Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berfungsi menjelaskan secara detail.
Urgensi atau pentingnya (peran wanita) itu tampak di dalam beban tanggung jawab yang harus diembannya dan perjuangan berat yang harus ia pikul yang pada sebagiannya melebihi beban tanggung jawab yang dipikul kaum pria. Maka dari itu, di antara kewajiban terpenting kita adalah berterima kasih kepada ibu, berbakti kepadanya dan mempergaulinya dengan baik. Dalam hal ini ia harus lebih diutamakan dari pada ayah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Artinya : Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya ; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepada Ku-lah kamu kembali". [Luqman : 14]
"Artinya : Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan". [Al-Ahqaf : 15]
Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata : 'Ya Rasulullah, siapa manusia yang lebih berhak untuk saya pergauli dengan baik ?' Jawab Nabi, 'Ibumu' Ia bertanya lagi, 'Lalu siapa?' Jawab beliau, 'Ibumu', Ia bertanya lagi, 'Lalu siapa lagi ?' Beliau jawab 'Ayahmu'[Diriwayatkan oleh Imam Bukhari]
Makna yang terkandung di dalam hadits ini adalah bahwa ibu harus mendapat 3x (tiga kali) lipat perbuatan baik (dari anaknya) dibandingkan bapak.
Kedudukan istri dan pengaruhnya terhadap jiwa laki-laki telah dijelaskan oleh ayat berikut ini.
"Artinya : Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang". [Ar-Rum : 21]
Ibnu Katsir di dalam tafsirnya tentang mawadah wa rahmah mengatakan : Mawaddah adalah rasa cinta dan Rahmah adalah rasa kasih sayang, karena sesungguhnya seorang laki-laki hidup bersama istrinya adalah karena cinta kepadanya atau karena kasih dan sayang kepadanya, agar mendapat anak keturunan darinya.
Sesungguhnya ada pelajaran yang sangat berharga dari Khadijah Radhiyallahu anha dimana beliau mempunyai peranan yang sangat besar dalam menentramkan rasa takut yang dialami Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika Malaikat Jibril turun kepadanya dengan membawa wahyu di goa Hira' untuk pertama kalinya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam datang kepada Khadijah dalam keadaan seluruh persendiannya gemetar, seraya bersabda.
"Artinya : Selimuti aku! Selimuti aku! Sungguh aku mengkhawatirkan diriku, Maka Khadijah berkata : Tidak. Demi Allah, Allah tidak akan membuatmu menjadi hina sama sekali, karena engkau selalu menjalin hubungan silaturahmi, menanggung beban, memberikan bantuan kepada orang yang tak punya, memuliakan tamu dan memberikan pertolongan kepada orang yang berada di pihak yang benar". [Muttafaq Alaih]
Kita juga tidak lupa peran Aisyah Radhiyallahu 'anha dimana para tokoh sahabat Nabi banyak mengambil hadits-hadits dari beliau, dan begitu pula kaum wanita banyak belajar kepadanya tentang hukum-hukum yang berkaitan dengan mereka. Dan belum lama, yaitu pada zaman Imam Muhammad bin Sa'ud rahimahullah, beliau dinasehati oleh istrinya agar mau menerima dakwah tokoh pembaharu, yaitu Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, ketika Syaikh Muhammad menawarkan dakwah kepadanya. Nasehat sang istri mempunyai pengaruh yang begitu besar sehingga terjadi kesepakatan di antara mereka berdua untuk memperbaharui dakwah dan menyebar luaskannya, (yang hingga kini) kita merasakan pengaruhnya dalam penegakkan Aqidah kepada penduduk Jazirah Arab.
Tidak diragukan lagi bahwa ibu saya pun rahimahullah, mempunayi peran yang sangat besar dan pengruh yang sangat dalam di dalam memberikan dorongan kepada saya untuk giat belajar (menuntut ilmu). Semoga Allah melipat gandakan pahalanya dan memberinya balasan yang terbaik atas jasanya kepada saya.
Dan hal yang tidak dapat dipungkiri adalah bahwa rumah tangga yang dihiasi dengan penuh rasa kasih sayang, rasa cinta, keramahan dan pendidikan yang Islami akan berpengaruh terhadap suami. Ia akan selalu beruntung, dengan izin Allah, di dalam segala urusannya, berhasil di dalam segala usaha yang dilakukannya, baik di dalam menuntut ilmu, perniagaan ataupun pertanian dan lain-lainnya.
Hanya kepada Allah jualah saya memohon agar membimbing kita semua ke jalan yang Dia cintai dan Dia ridhai. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
[Majmu Fatawa, jilid 3, halaman 348]
Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Ini adalah jawaban terhadap pertanyaan yang dimuat didalam majalah Al-Jail Riyadh seputar kedudukan wanita di dalam Islam.
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi dan rasul yang paling mulia, Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya serta segenap orang yang menelusuri jejak ajaran mereka hingga hari pembalasan, wa ba'du.
Sesungguhnya wanita muslimah mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di dalam Islam dan pengaruh yang begitu besar di dalam kehidupan setiap Muslim. Dialah sekolah pertama di dalam membangun masyarakat yang shalih jika ia berjalan sesuai dengan petunjuk Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Karena berpegang teguh kepada kedua sumber itu dapat menjauhkan setiap Muslim laki-laki dan wanita dari kesesatan di dalam segala sesuatu.
Kesesatan bangsa-bangsa dan penyimpangannya tidak akan terjadi kecuali karena mereka menjauh dari ajaran Allah Subhanahu wa Ta'ala dan ajaran yang diajarkan oleh para nabi dan rasulNya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Aku tinggalkan pada kamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selagi kamu berpegang teguh kepadanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur'an) dan Sunnah NabiNya" [Diriwayatkan Imam Malik didalam Kitab Al-Muwaththa]
Didalam Al-Qur'an terdapat banyak ayat yang menunjukkan betapa pentingnya kaum wanita sebagai ibu, sebagai istri, sebagai saudara dan sebagai anak. Mereka juga mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban, sedangkan Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berfungsi menjelaskan secara detail.
Urgensi atau pentingnya (peran wanita) itu tampak di dalam beban tanggung jawab yang harus diembannya dan perjuangan berat yang harus ia pikul yang pada sebagiannya melebihi beban tanggung jawab yang dipikul kaum pria. Maka dari itu, di antara kewajiban terpenting kita adalah berterima kasih kepada ibu, berbakti kepadanya dan mempergaulinya dengan baik. Dalam hal ini ia harus lebih diutamakan dari pada ayah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Artinya : Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya ; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepada Ku-lah kamu kembali". [Luqman : 14]
"Artinya : Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan". [Al-Ahqaf : 15]
Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata : 'Ya Rasulullah, siapa manusia yang lebih berhak untuk saya pergauli dengan baik ?' Jawab Nabi, 'Ibumu' Ia bertanya lagi, 'Lalu siapa?' Jawab beliau, 'Ibumu', Ia bertanya lagi, 'Lalu siapa lagi ?' Beliau jawab 'Ayahmu'[Diriwayatkan oleh Imam Bukhari]
Makna yang terkandung di dalam hadits ini adalah bahwa ibu harus mendapat 3x (tiga kali) lipat perbuatan baik (dari anaknya) dibandingkan bapak.
Kedudukan istri dan pengaruhnya terhadap jiwa laki-laki telah dijelaskan oleh ayat berikut ini.
"Artinya : Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang". [Ar-Rum : 21]
Ibnu Katsir di dalam tafsirnya tentang mawadah wa rahmah mengatakan : Mawaddah adalah rasa cinta dan Rahmah adalah rasa kasih sayang, karena sesungguhnya seorang laki-laki hidup bersama istrinya adalah karena cinta kepadanya atau karena kasih dan sayang kepadanya, agar mendapat anak keturunan darinya.
Sesungguhnya ada pelajaran yang sangat berharga dari Khadijah Radhiyallahu anha dimana beliau mempunyai peranan yang sangat besar dalam menentramkan rasa takut yang dialami Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika Malaikat Jibril turun kepadanya dengan membawa wahyu di goa Hira' untuk pertama kalinya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam datang kepada Khadijah dalam keadaan seluruh persendiannya gemetar, seraya bersabda.
"Artinya : Selimuti aku! Selimuti aku! Sungguh aku mengkhawatirkan diriku, Maka Khadijah berkata : Tidak. Demi Allah, Allah tidak akan membuatmu menjadi hina sama sekali, karena engkau selalu menjalin hubungan silaturahmi, menanggung beban, memberikan bantuan kepada orang yang tak punya, memuliakan tamu dan memberikan pertolongan kepada orang yang berada di pihak yang benar". [Muttafaq Alaih]
Kita juga tidak lupa peran Aisyah Radhiyallahu 'anha dimana para tokoh sahabat Nabi banyak mengambil hadits-hadits dari beliau, dan begitu pula kaum wanita banyak belajar kepadanya tentang hukum-hukum yang berkaitan dengan mereka. Dan belum lama, yaitu pada zaman Imam Muhammad bin Sa'ud rahimahullah, beliau dinasehati oleh istrinya agar mau menerima dakwah tokoh pembaharu, yaitu Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, ketika Syaikh Muhammad menawarkan dakwah kepadanya. Nasehat sang istri mempunyai pengaruh yang begitu besar sehingga terjadi kesepakatan di antara mereka berdua untuk memperbaharui dakwah dan menyebar luaskannya, (yang hingga kini) kita merasakan pengaruhnya dalam penegakkan Aqidah kepada penduduk Jazirah Arab.
Tidak diragukan lagi bahwa ibu saya pun rahimahullah, mempunayi peran yang sangat besar dan pengruh yang sangat dalam di dalam memberikan dorongan kepada saya untuk giat belajar (menuntut ilmu). Semoga Allah melipat gandakan pahalanya dan memberinya balasan yang terbaik atas jasanya kepada saya.
Dan hal yang tidak dapat dipungkiri adalah bahwa rumah tangga yang dihiasi dengan penuh rasa kasih sayang, rasa cinta, keramahan dan pendidikan yang Islami akan berpengaruh terhadap suami. Ia akan selalu beruntung, dengan izin Allah, di dalam segala urusannya, berhasil di dalam segala usaha yang dilakukannya, baik di dalam menuntut ilmu, perniagaan ataupun pertanian dan lain-lainnya.
Hanya kepada Allah jualah saya memohon agar membimbing kita semua ke jalan yang Dia cintai dan Dia ridhai. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
[Majmu Fatawa, jilid 3, halaman 348]
Quote:
PERGINYA PARA WANITA KE SALON KECANTIKAN
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin
Pertanyaan
Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin ditanya : Dewasa ini banyak terjadi perginya puteri-puteri muslimah ke salon kecantikan untuk membentuk rambut dengan aneka ragam mode. Di antara mode rambut yang sedang trend di kalangan remaja puteri adalah berasal dari "Kisah Kariyah", yaitu kisah yang diambil dari majalah mode ala Negeri Thailand yang banyak tersebar di pasaran. Di antaranya mengkriting rambut, yaitu mengesatkannya dengan mode ala Amerika. Dan tidak tersembunyi lagi bagi Anda (Syaikh), bahwa ini semua termasuk dari tasyabbuh (menyerupai) dengan para wanita kafir.
Di antara kebiasaan pekerja salon adalah memakaikan berbagai dempulan (olesan) wajah, mencukur alis mata, dan rambut lainnya yang memakan banyak waktu serta membutuhkan biaya besar hingga sampai pada batasan israaf (berlebihan dalam menghamburkan harta) dan mubadzir.
Kami mengharapkan penjelasan hukum ini secara detail karena menyebarnya permasalahan seperti ini di kalangan remaja puteri. Semoga dengan fatwa ini, Allah selamatkan sebagian remaja puteri kita yang tertipu dengan mode-mode barat yang menyebabkan mereka lupa atau pura-pura lupa bahwa mereka adalah para muslimah yang mengharapkan Surga dan takut akan Neraka!
Jawaban.
Segala puji hanya milik Allah Rabb alam semesta. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan para Sahabatnya, amma ba’du.
Sebelum saya menjawab pertanyaan ini ada hal penting yang harus diketahui oleh setiap individu muslim bahwa musuh-musuh Islam akan selalu berusaha membuat makar terhadap Islam dan kaum muslimin dengan berbagai cara dan pada setiap masa. Kita juga mengetahui bahwa orang kafir telah banyak menjajah negara-negara Islam dengan kekuatan senjata, ketika Allah me-ngeluarkan mereka dari negara-negara tersebut mereka pun berupaya memerangi kaum muslimin dengan merusak pemikiran dan akhlaknya. Allah dan Rasul-Nya telah menjelaskan dalam al-Qur-an dan as-Sunnah tentang larangan dan peringatan keras untuk bersekutu dengan orang-orang kafir dalam hal kegiatan-kegiatan yang merupakan ciri khas mereka.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَا تَتبِعُوا أَهْوَاءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلوا مِنْ قَبْلُ وَأَضَلوا كَثِيرًا وَضَلوا عَنْ سَوَاءِ السبِيلِ
"Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah me-nyesatkan kebanyakan (manusia) dan mereka tersesat dari jalan yang lurus." [Al-Maa-idah/5: 77]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيهَا الذِينَ آمَنُوا لَا تَتخِذُوا عَدُوي وَعَدُوكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُمْ مِنَ الْحَق
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampai-kan kepada mereka (berita-berita Muhammad) karena rasa kasih sayang; padahal sesungguh-nya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu." [Al-Mumtahanah/60: 1]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيهَا الذِينَ آمَنُوا لَا تَتخِذُوا الْيَهُودَ وَالنصَارَىٰ أَوْلِيَاءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَمَنْ يَتَوَلهُمْ مِنْكُمْ فَإِنهُ مِنْهُمْ ۗ إِن اللهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظالِمِينَ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin-pemimpin (mu); sebagian mereka adalah pemimpin sebagian yang lain, barangsiapa di antara kamu meng-ambil mereka sebagai pemimpin, maka sesung-guhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zhalim." [Al-Maaidah/5: 51]
Saya sampaikan kedua ayat ini bukan karena kaum muslimin menjadikan Yahudi dan Nasrani serta musuh-musuh Allah sebagai pemimpin semata. Akan tetapi karena kaum muslimin tasyabbuh terhadap bentuk dan pakaian yang menyebabkan timbulnya kecintaan terhadap mereka, mengagung-agungkan dan berjalan menurut jalan yang mereka kehendaki. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan peringatan keras dengan sabdanya:
مَنْ تَشَبهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ.
"Barangsiapa bertasyabbuh (menyerupai) suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari kaum tersebut."[1]
Dan sudah menjadi kewajiban bagi kaum muslimin, lebih khusus bagi para pria yang berakal untuk selalu bertakwa kepada Allah terhadap wanita yang disifati oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِيْنٍ أَذْهَبَ لِلُب الرجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُن.
“Tidaklah aku melihat makhluk yang kurang akal dan agamanya, yang dapat menghilangkan akal seorang pria teguh, melainkan salah seorang dari kalian.”[2]
Yaitu para wanita.
Maka, kewajiban kaum prialah untuk melarang wanita muslimah agar tidak mengikuti berbagai mode masa kini yang bertujuan agar kita lupa dari maksud penciptaan manusia, (kita diciptakan bukan untuk mengikuti mode-pent.) agar hidup kita selalu bergantung dengannya. Terfitnah dengan aneka ragam mode hanya akan membawa kepada bencana kejelekan dan kerusakan. Serta tidaklah mengarahkan kehidupan manusia kecuali sebatas memperturutkan keinginan syahwat perut dan kemaluannya.
Dan saya melihat beberapa kejelekan pada salon kecantikan yang harus dihindari di antaranya:
1. Termasuk yang dilakukan oleh para pekerja salon adalah meriah rambut atau yang lainnya dengan perhiasan orang-orang kafir. Dan kita mengetahui bahwa ini merupakan perbuatan yang diharamkan karena termasuk tasyabbuh terhadap mereka. Barangsiapa ber-tasyabbuh terhadap suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari kaum tersebut, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadits Nabi di atas.
2. Bahwasanya pekerjaan mereka, sebagaimana yang disebutkan oleh si penanya, termasuk di dalamnya adalah an-nams (mencukur alis) adalah haram. Sedangkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pelaku perbuatan ini dan beliau melaknat orang yang mencukur alis. Makna laknat di sini adalah dijauhkannya seseorang dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan saya tidak yakin jika ada seorang mukmin, baik pria maupun wanita yang rela melakukan suatu amalan yang menyebabkan ia terjauh dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
3. Bahwa ini merupakan perbuatan menghambur-hamburkan harta tanpa faedah, bahkan untuk hal-hal yang berbahaya. Jadi pekerja salon yang memodifikasi rambut, dari rambut wanita muslimah kemudian meniru model rambut wanita kafir atau pramuria, maka mereka akan mendapatkan uang yang banyak dari para wanita tersebut, sedangkan wanita tersebut tidak mendapatkan manfaat apa-apa kecuali mengikuti trend rambut yang kemungkinan akan membawa kepada kebinasaan.
4. Perbuatan ini mengindikasikan adanya upaya untuk meracuni pemikiran wanita muslimah. Pertama, mereka diarahkan untuk mengikuti mode rambut wanita kafir yang katanya mo-dern. (Kedua,) jika seruan ini disambut dengan antusias, maka mereka pun akan diarahkan untuk mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang akan merusak akhlak dan kepribadian mereka.
5. Sebagaimana yang disebutkan oleh penanya, bahwasanya para pekerja salon meminta dari wanita muslimah untuk membuka aurat tanpa suatu keperluan yang dibenarkan karena untuk menghilangkan bulu pada paha mereka, menggunakan suatu alat yang ditempelkan pada bagian paha wanita, dan sekitar kemaluannya. Sehingga memungkinkan mereka untuk melihat aurat sesama wanita tanpa adanya keperluan yang syar'i.
Dan seperti diketahui bersama bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang wanita untuk melihat aurat wanita lainnya. Dan tidak halal baginya melakukan hal tersebut kecuali jika ada udzur yang syar'i. Ke-mudian apa manfaatnya kita menjadikan wanita seperti karet yang tidak memiliki bulu (rambut) sedikit pun. Sebab siapa yang tahu jika mencukur bulu yang ditumbuhkan oleh Allah dengan hikmah-Nya akan berakibat buruk pada kulit walaupun dalam jangka waktu yang panjang. Dan siapa yang tahu kalau yang benar adalah ucapan: "Bahwa menghilangkan bulu pada bagian betis, paha, dan perut tidak boleh karena bulu-bulu ini ciptaan Allah. Dan dengan menghilangkannya termasuk merubah ciptaan-Nya." Allah telah mengabarkan bahwa merubah ciptaanNya termasuk pengikut perintah syaitan, karena Allah serta Rasul-Nya tidak pernah memerintahkan untuk menghilangkan bulu. Maka hukum asal mencukur bulu adalah haram seperti yang disebutkan oleh sebagian ulama. Adapun pihak yang membolehkannya tidak pernah mengatakan bahwa menghilangkan atau membiarkannya sama saja, tetapi yang lebih utama adalah membiarkannya walaupun mencukurnya tidaklah haram karena dalil tentang pengharamannya tidak kuat.
Dan saya tegaskan sekali lagi kepada laki-laki dan perempuan hendaklah mereka tidak tertipu dengan semua ini. Dan wajib bagi mereka untuk memutuskan hubungan dengan salon-salon kecantikan. Jika wanita ingin bersolek hendaklah dengan sesuatu yang tidak berdampak buruk pada agama, sehingga mereka tidak terjerumus pada perkara yang haram, yaitu dengan cara bertasyabbuh dengan orang-orang kafir.
Jika Allah menghendaki kecintaan di antara sepasang suami isteri, maka hal itu tidak mungkin terjadi dengan bermaksiat kepada Allah. hal itu hanya akan terealisasi dengan ketaatan padaNya dan berpegang teguh dengan sifat malu dan bersikap sopan.
Saya memohon kepada Allah semoga kita semua terhindar dari makar para musuh. Dan mengembalikan kita pada kehidupan para Salafush Shalih yang berpegang teguh dengan sifat malu dan sopan. Sesungguhnya Allah Maha Pemurah, Mahamulia dan Maha Pemberi taufiq.
(Jawaban dari: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin tanggal: 15 - 1 - 1410 H)
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin
Pertanyaan
Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin ditanya : Dewasa ini banyak terjadi perginya puteri-puteri muslimah ke salon kecantikan untuk membentuk rambut dengan aneka ragam mode. Di antara mode rambut yang sedang trend di kalangan remaja puteri adalah berasal dari "Kisah Kariyah", yaitu kisah yang diambil dari majalah mode ala Negeri Thailand yang banyak tersebar di pasaran. Di antaranya mengkriting rambut, yaitu mengesatkannya dengan mode ala Amerika. Dan tidak tersembunyi lagi bagi Anda (Syaikh), bahwa ini semua termasuk dari tasyabbuh (menyerupai) dengan para wanita kafir.
Di antara kebiasaan pekerja salon adalah memakaikan berbagai dempulan (olesan) wajah, mencukur alis mata, dan rambut lainnya yang memakan banyak waktu serta membutuhkan biaya besar hingga sampai pada batasan israaf (berlebihan dalam menghamburkan harta) dan mubadzir.
Kami mengharapkan penjelasan hukum ini secara detail karena menyebarnya permasalahan seperti ini di kalangan remaja puteri. Semoga dengan fatwa ini, Allah selamatkan sebagian remaja puteri kita yang tertipu dengan mode-mode barat yang menyebabkan mereka lupa atau pura-pura lupa bahwa mereka adalah para muslimah yang mengharapkan Surga dan takut akan Neraka!
Jawaban.
Segala puji hanya milik Allah Rabb alam semesta. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan para Sahabatnya, amma ba’du.
Sebelum saya menjawab pertanyaan ini ada hal penting yang harus diketahui oleh setiap individu muslim bahwa musuh-musuh Islam akan selalu berusaha membuat makar terhadap Islam dan kaum muslimin dengan berbagai cara dan pada setiap masa. Kita juga mengetahui bahwa orang kafir telah banyak menjajah negara-negara Islam dengan kekuatan senjata, ketika Allah me-ngeluarkan mereka dari negara-negara tersebut mereka pun berupaya memerangi kaum muslimin dengan merusak pemikiran dan akhlaknya. Allah dan Rasul-Nya telah menjelaskan dalam al-Qur-an dan as-Sunnah tentang larangan dan peringatan keras untuk bersekutu dengan orang-orang kafir dalam hal kegiatan-kegiatan yang merupakan ciri khas mereka.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَا تَتبِعُوا أَهْوَاءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلوا مِنْ قَبْلُ وَأَضَلوا كَثِيرًا وَضَلوا عَنْ سَوَاءِ السبِيلِ
"Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah me-nyesatkan kebanyakan (manusia) dan mereka tersesat dari jalan yang lurus." [Al-Maa-idah/5: 77]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيهَا الذِينَ آمَنُوا لَا تَتخِذُوا عَدُوي وَعَدُوكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُمْ مِنَ الْحَق
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampai-kan kepada mereka (berita-berita Muhammad) karena rasa kasih sayang; padahal sesungguh-nya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu." [Al-Mumtahanah/60: 1]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيهَا الذِينَ آمَنُوا لَا تَتخِذُوا الْيَهُودَ وَالنصَارَىٰ أَوْلِيَاءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَمَنْ يَتَوَلهُمْ مِنْكُمْ فَإِنهُ مِنْهُمْ ۗ إِن اللهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظالِمِينَ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin-pemimpin (mu); sebagian mereka adalah pemimpin sebagian yang lain, barangsiapa di antara kamu meng-ambil mereka sebagai pemimpin, maka sesung-guhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zhalim." [Al-Maaidah/5: 51]
Saya sampaikan kedua ayat ini bukan karena kaum muslimin menjadikan Yahudi dan Nasrani serta musuh-musuh Allah sebagai pemimpin semata. Akan tetapi karena kaum muslimin tasyabbuh terhadap bentuk dan pakaian yang menyebabkan timbulnya kecintaan terhadap mereka, mengagung-agungkan dan berjalan menurut jalan yang mereka kehendaki. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan peringatan keras dengan sabdanya:
مَنْ تَشَبهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ.
"Barangsiapa bertasyabbuh (menyerupai) suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari kaum tersebut."[1]
Dan sudah menjadi kewajiban bagi kaum muslimin, lebih khusus bagi para pria yang berakal untuk selalu bertakwa kepada Allah terhadap wanita yang disifati oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِيْنٍ أَذْهَبَ لِلُب الرجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُن.
“Tidaklah aku melihat makhluk yang kurang akal dan agamanya, yang dapat menghilangkan akal seorang pria teguh, melainkan salah seorang dari kalian.”[2]
Yaitu para wanita.
Maka, kewajiban kaum prialah untuk melarang wanita muslimah agar tidak mengikuti berbagai mode masa kini yang bertujuan agar kita lupa dari maksud penciptaan manusia, (kita diciptakan bukan untuk mengikuti mode-pent.) agar hidup kita selalu bergantung dengannya. Terfitnah dengan aneka ragam mode hanya akan membawa kepada bencana kejelekan dan kerusakan. Serta tidaklah mengarahkan kehidupan manusia kecuali sebatas memperturutkan keinginan syahwat perut dan kemaluannya.
Dan saya melihat beberapa kejelekan pada salon kecantikan yang harus dihindari di antaranya:
1. Termasuk yang dilakukan oleh para pekerja salon adalah meriah rambut atau yang lainnya dengan perhiasan orang-orang kafir. Dan kita mengetahui bahwa ini merupakan perbuatan yang diharamkan karena termasuk tasyabbuh terhadap mereka. Barangsiapa ber-tasyabbuh terhadap suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari kaum tersebut, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadits Nabi di atas.
2. Bahwasanya pekerjaan mereka, sebagaimana yang disebutkan oleh si penanya, termasuk di dalamnya adalah an-nams (mencukur alis) adalah haram. Sedangkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pelaku perbuatan ini dan beliau melaknat orang yang mencukur alis. Makna laknat di sini adalah dijauhkannya seseorang dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan saya tidak yakin jika ada seorang mukmin, baik pria maupun wanita yang rela melakukan suatu amalan yang menyebabkan ia terjauh dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
3. Bahwa ini merupakan perbuatan menghambur-hamburkan harta tanpa faedah, bahkan untuk hal-hal yang berbahaya. Jadi pekerja salon yang memodifikasi rambut, dari rambut wanita muslimah kemudian meniru model rambut wanita kafir atau pramuria, maka mereka akan mendapatkan uang yang banyak dari para wanita tersebut, sedangkan wanita tersebut tidak mendapatkan manfaat apa-apa kecuali mengikuti trend rambut yang kemungkinan akan membawa kepada kebinasaan.
4. Perbuatan ini mengindikasikan adanya upaya untuk meracuni pemikiran wanita muslimah. Pertama, mereka diarahkan untuk mengikuti mode rambut wanita kafir yang katanya mo-dern. (Kedua,) jika seruan ini disambut dengan antusias, maka mereka pun akan diarahkan untuk mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang akan merusak akhlak dan kepribadian mereka.
5. Sebagaimana yang disebutkan oleh penanya, bahwasanya para pekerja salon meminta dari wanita muslimah untuk membuka aurat tanpa suatu keperluan yang dibenarkan karena untuk menghilangkan bulu pada paha mereka, menggunakan suatu alat yang ditempelkan pada bagian paha wanita, dan sekitar kemaluannya. Sehingga memungkinkan mereka untuk melihat aurat sesama wanita tanpa adanya keperluan yang syar'i.
Dan seperti diketahui bersama bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang wanita untuk melihat aurat wanita lainnya. Dan tidak halal baginya melakukan hal tersebut kecuali jika ada udzur yang syar'i. Ke-mudian apa manfaatnya kita menjadikan wanita seperti karet yang tidak memiliki bulu (rambut) sedikit pun. Sebab siapa yang tahu jika mencukur bulu yang ditumbuhkan oleh Allah dengan hikmah-Nya akan berakibat buruk pada kulit walaupun dalam jangka waktu yang panjang. Dan siapa yang tahu kalau yang benar adalah ucapan: "Bahwa menghilangkan bulu pada bagian betis, paha, dan perut tidak boleh karena bulu-bulu ini ciptaan Allah. Dan dengan menghilangkannya termasuk merubah ciptaan-Nya." Allah telah mengabarkan bahwa merubah ciptaanNya termasuk pengikut perintah syaitan, karena Allah serta Rasul-Nya tidak pernah memerintahkan untuk menghilangkan bulu. Maka hukum asal mencukur bulu adalah haram seperti yang disebutkan oleh sebagian ulama. Adapun pihak yang membolehkannya tidak pernah mengatakan bahwa menghilangkan atau membiarkannya sama saja, tetapi yang lebih utama adalah membiarkannya walaupun mencukurnya tidaklah haram karena dalil tentang pengharamannya tidak kuat.
Dan saya tegaskan sekali lagi kepada laki-laki dan perempuan hendaklah mereka tidak tertipu dengan semua ini. Dan wajib bagi mereka untuk memutuskan hubungan dengan salon-salon kecantikan. Jika wanita ingin bersolek hendaklah dengan sesuatu yang tidak berdampak buruk pada agama, sehingga mereka tidak terjerumus pada perkara yang haram, yaitu dengan cara bertasyabbuh dengan orang-orang kafir.
Jika Allah menghendaki kecintaan di antara sepasang suami isteri, maka hal itu tidak mungkin terjadi dengan bermaksiat kepada Allah. hal itu hanya akan terealisasi dengan ketaatan padaNya dan berpegang teguh dengan sifat malu dan bersikap sopan.
Saya memohon kepada Allah semoga kita semua terhindar dari makar para musuh. Dan mengembalikan kita pada kehidupan para Salafush Shalih yang berpegang teguh dengan sifat malu dan sopan. Sesungguhnya Allah Maha Pemurah, Mahamulia dan Maha Pemberi taufiq.
(Jawaban dari: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin tanggal: 15 - 1 - 1410 H)
Diubah oleh muselimah 08-04-2015 06:43
0
Kutip
Balas