- Beranda
- Stories from the Heart
[Kriminolog Series] Kriminolog Sejati
...
TS
last.criminolog
[Kriminolog Series] Kriminolog Sejati
![[Kriminolog Series] Kriminolog Sejati](https://dl.kaskus.id/41.media.tumblr.com/a0800f2194b155552959ac2516ed73dd/tumblr_n7n1g0OgSy1r5sui2o1_1280.jpg)
Quote:
Quote:
Quote:
Selamat Membaca
Quote:
Diubah oleh last.criminolog 16-05-2015 12:50
embillbelle dan 7 lainnya memberi reputasi
8
295.2K
1.6K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
last.criminolog
#120
author's note
oke sebelum nutup hari gw mau ngebahas sesuatu yang disebut sebagai "novel story"
media mau apapun bentuknya cenderung ngeberitain yang bakalan ningkatin rating share mereka, sebagai contoh adalah media cenderung lebih mengutamakan berita berita yang punya nilai lebih untuk diberitakan, sehingga akan menyebabkan over exposed, fear of crime dan diskriminasi.
sebagai contoh adalah kalo ada orang dengan agama tertentu dan make atribut agamanya ngelakuin kejahatan, maka media bakalan ngeblow up berita itu secara besar-besaran, contohnya baru baru ini adalah rumah yang di grebek karena ngibarin bendera isis, liat gimana reaksi media ngeberitainnya secara besar-besaran, terus gimana sama nasip tegar, seorang bocah yang hampir di sodomi sama managernya, apa media sampe manggil ahli perlidungan anak untuk wawancara?. saat media nemuin berita dengan novel story, mereka biasanya langsung nge eksploitasi seenaknya tanpa mikirin etika dan ketentuan hukum, ente bayangin gan waktu ada berita nayangin rumah tsb dan ada keluarga tersangka yang dipampang di tv, bayangin gan anak kecil di tampilin sebagai anak dari keluarga teroris padahal dia ga tau apa apa, dan mukanya keliatan jelas tanpa sensor, sebuah pelanggaran hak perlindungan anak.
selain itu jika agan inget kasua ryan penjagal dari jombang, agan inget gimana kasus itu di blowup secara besar besaran? kasus itu diblow up karena ryan adalah seorang gay yang ngelakuin mutilasi, atau agan inget akhir tahun 90an (lupa) ada ibu **** (ane lupa) yang ngelakuin mutilasi ke tujuh/empat orang gitu (lupa banget), dia digambarin kala itu sebagai monster haus darah dan pembunuh kejam yang harus dihukum mati, media ngeberitain itu karena perempuan tersebut ngelakuin sesuatu hal yang dianggap ga akan dilakuin perempuan normal dan seorang monster.
ketika sebuah kasus kejahatan yang punya unsur novel story, sebaiknya kita berpikir kritis dan tidak mudah percaya, karena media selalu ngeberitain apa yang orang mau dengar biarpun ada yang ditutupi dibelakangnya
media mau apapun bentuknya cenderung ngeberitain yang bakalan ningkatin rating share mereka, sebagai contoh adalah media cenderung lebih mengutamakan berita berita yang punya nilai lebih untuk diberitakan, sehingga akan menyebabkan over exposed, fear of crime dan diskriminasi.
sebagai contoh adalah kalo ada orang dengan agama tertentu dan make atribut agamanya ngelakuin kejahatan, maka media bakalan ngeblow up berita itu secara besar-besaran, contohnya baru baru ini adalah rumah yang di grebek karena ngibarin bendera isis, liat gimana reaksi media ngeberitainnya secara besar-besaran, terus gimana sama nasip tegar, seorang bocah yang hampir di sodomi sama managernya, apa media sampe manggil ahli perlidungan anak untuk wawancara?. saat media nemuin berita dengan novel story, mereka biasanya langsung nge eksploitasi seenaknya tanpa mikirin etika dan ketentuan hukum, ente bayangin gan waktu ada berita nayangin rumah tsb dan ada keluarga tersangka yang dipampang di tv, bayangin gan anak kecil di tampilin sebagai anak dari keluarga teroris padahal dia ga tau apa apa, dan mukanya keliatan jelas tanpa sensor, sebuah pelanggaran hak perlindungan anak.
selain itu jika agan inget kasua ryan penjagal dari jombang, agan inget gimana kasus itu di blowup secara besar besaran? kasus itu diblow up karena ryan adalah seorang gay yang ngelakuin mutilasi, atau agan inget akhir tahun 90an (lupa) ada ibu **** (ane lupa) yang ngelakuin mutilasi ke tujuh/empat orang gitu (lupa banget), dia digambarin kala itu sebagai monster haus darah dan pembunuh kejam yang harus dihukum mati, media ngeberitain itu karena perempuan tersebut ngelakuin sesuatu hal yang dianggap ga akan dilakuin perempuan normal dan seorang monster.
ketika sebuah kasus kejahatan yang punya unsur novel story, sebaiknya kita berpikir kritis dan tidak mudah percaya, karena media selalu ngeberitain apa yang orang mau dengar biarpun ada yang ditutupi dibelakangnya
jiyanq dan jenggalasunyi memberi reputasi
2
.
. Jadi jangan mengira apa yang ditulis TS bener-bener kejadian semua, tapi emang ada beberapa beneran kejadian berdasarkan kisah nyata, mana-mananya bisa ditentuin sendiri ya
. 
