- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang
...
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu
18 +++ (Adult Only)
18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrohmanirrohim..
Dengan segala kelapangan hati, keikhlasan dan ketulusan.
Aku minta maaf kepada semua agan & aganwati, mas & mbak, pak & ibu, mimin & momod, dan khususnya Kaum Hawa (Perempuan & Wanita) yang sengaja atau tidak sengaja berkenan membaca kisah hidupku ini.
Bukan bermaksud menjatuhkan, memojokkan, atau menganggap remeh salah satu Gender. Tapi, memang benar-benar kisah nyata yang pengen aku bagi. Agar semua mengerti kalau hidup ini tak mudah, hidup ini tak segampang yang kita bayangkan. Mengapa, dikisahku yang sudah aku post disini banyak sekali objeknya adalah "Perempuan", karena memang seperti itu adanya. Dan, mengapa gag aku tutupi atau sematkan sama sekali?? Karena memang sejatinya seperti itu.
Ini hanya masa laluku yang sayang untuk dilupakan, ini hanya sebuah Rintihan dari dasar hati yang terdalam. Andai diberi sebuah pilihan, tentu pilihan itu lebih baik mati. Tapi, hidup ini terlalu Indah bagiku, jadi aku ingin terus hidup dan berusaha menjadi lebih baik. Yang tersisa hanyalah penyesalan dibeberapa titik hidup, dan semua itu hanya kenangan yang hanya bisa dikenang.
Aku harap jangan pernah sakit hati. Karena semua itu masa laluku. Aku harap semua mengerti, sebenernya sangat berat menceritakannya. Tapi harus aku ceritakan. Dan, semoga tidak ada orang seperti AKU. Jadi, mohon maaf apabila kisah ini terlalu GILA .
Aku hanya seorang laki-laki biasa, dengan hidup yang sangat biasa. Namun, jalan hidup ini terlalu luar biasa (bagiku), dan aku sering merasakan hal yang sangat luar biasa selama aku mengenal perempuan (cewek). Ya, awal cerita ini saya mulai.. . . . .
27 Tahun yang lalu aku dilahirkan. Aku hidup diantara keluarga yang jauh dari urusan Dunia, keluarga yang jauh dari hingar bingar kemewahan dan hiruk pikuk kekayaan. Keluarga sederhana yang mengedepankan Adab dan Syari'at. Sejak kecil, dididik dibalik Tembok Pesantren, (seingatku) Sejak Umur 3 Tahun aku sudah belajar mengaji,dan kelas 1 SD sudah khatam Qur'an lebih dari 8 kali. Tahun 1993 sebagai tahun pertama Aku bersekolah di kelas 1 SD (kebetulan aku tidak TK). Aku bersekolah di sekolah yang ditunjuk Bapakku yaitu sekolah dengan mondok menjadi satu dengan Pesantren. 6 Tahun berlalu dari kelas 1 sampai kelas 6 terlewati begitu saja dengan prestasi yang memuaskan. Prestasi kelas hampir selalu kuraih setiap Catur Wulan dengan peringkat 1 (kadang 2), peringkat di pesantrenpun juga lumayan ya masuk 10 besar terus. Kebetulan banyak hafizh-hafizh yang lebih pinter dikelas mengaji.
Tahun 1999 aku lulus UN SD di angkatan sekolah (waktu itu namanya EBTA/EBTANAS), bersamaan pula dengan lulusan di Pondok Pesantren. Masih dibulan yang sama, aku bimbang waktu mau melanjutkan ke jenjang SMP. Hanya ada 2 pilihan yang diberikan orangtuaku waktu itu, SMP biasa (Negeri) berarti di Kotaku saja atau SMP + dengan Pondok Pesantren di salah satu Kabupaten di Jawa Timur. 3 hari berpikir dan shalat istikhoroh, akhirnya aku mendapat jawaban. Ya, aku memilih dengan mantap untuk meneruskan ke jenjang SMP biasa waktu itu namanya SLTP. Aku mendaftar di salah satu SMP Favorit di Kota Lawet KEBUMEN Jawa Tengah. Hasilnya, aku diterima dan masuk waktu itu. Juni 1999 MOS (Masa Orientasi Siswa) atau istilahnya OSPEK kalau di Universitas di Mulai.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamithariq
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Di Antara Bintang-bintang #2
Polling
863 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
astri.beloved
#2064
HUJAN LAGI..
Senin, 9 - 11 - 9Lusa berlanjut harii, suasana perlahan membaik, perlahan gue akur sama Ceci, yappp.. Bintanglah yang membuat kita jadi Akur.. Meskipun dalam hati masing2 pastilah masih ada dendam, tapi sudahlah guepun berusaha baik saja.. Disisi lain juga karena Ayaa yang jadi tengah2 kita, intinya jangan egois dan emosi dulu yang dikedepankan. Tapi sama2 saling mengakui kesalahan saja, sudahlah...Siang ini dia lagi nyuapin Bintang sambil nyantai diteras kontrakan.. Gue baru pulang dari Kampus sama Cahaya.. N ntar mau keluar sama Sitaa.. Gak boleh ada yang tau pergiku kemana...
Lewat maghrib tiba..
Quote:
Gue: “Ci, jagain Bintang ya, gue keluar dulu.. “ 
Ceci: “Iyaa,”
Gue: ‘Udah deh ..mukanya tuh, bentar doank kok hmm”
Ceci: “Hihhh cerewet si Mamas ih, hah!”
Gue: “Hahaha, ya udah ntar bawain Ciu ya”
Ceci: “Heh, kok ciu sih,,”
Gue: “Berisik, anggur wae wiss, haha”
Ceci: “Hmm..”
Ceci: “Iyaa,”
Gue: ‘Udah deh ..mukanya tuh, bentar doank kok hmm”
Ceci: “Hihhh cerewet si Mamas ih, hah!”
Gue: “Hahaha, ya udah ntar bawain Ciu ya
”Ceci: “Heh, kok ciu sih,,”
Gue: “Berisik, anggur wae wiss, haha”
Ceci: “Hmm..”
Gue sama Ceci kembali mengorek cerita lama, sama2 pemabuk, perokok, sama2 bergambar dan sama2 rusak, pecandu air kedamaian.. Gue keluar, menghampiri Sitaa di kostnya.. Sampai sana Sitaa mengajakku buru2 pergi.. Ada apa gerangan? Ahh entahlah yang penting kita udah di jalan..
Quote:
Sitaa: “Bawa gue ke Parangtritis... Pleasee..” 
Gue: “Hmm, jauh amat,.”
Sitaa: “Pleasee, makan disana yaa, gue mau ngomong sama Mamas Oval,”
Gue: “Hmm, jauh amat,.”
Sitaa: “Pleasee, makan disana yaa, gue mau ngomong sama Mamas Oval,”
Ya udah kesana, dijalan dia cuma meluk dari belakang tanpa kata2 apapun. Satria F melaju kencang, sampai pantai sekedar makan lalu menikmati kopi, seperti biasa HP Off... Sitaa mulai banyak cerita sejak terakhir ketemu dia waktu Perawan itu... Tapi, gue rasa Sitaa gak membahas soal dia menyesal atau enggaknya, yang jelas dia setengah menyesal namun mencintaiku sepenuh hati, itu sama saja Ikhlas buatku.. Tapi setengah jam berlalu gue denger keluh kesah Sitaa soal kakak dan keluarganya..
Quote:
Sitaa: “Mas, kita ketahuan pacaran... Sama Kakak cowokku itu..” 
Gue: “Hmm, terus kenapa?”, jawabku datar tanpa ekspresi
Sitaa: “Jujur, aku menulis Note di Buku Diary setelah aku kenal kamu, karena gue rasa kenal kamu dulu itu Indah banget, beda banget pokoknya, aku bisa mengenal sosok “Laki-laki” Entah, aku tak punya alasan pasti kenapa aku jatuh cinta sama kamu..”
Gue: “Hmm, ..”
Sitaa: “Kakak ternyata membaca dari awal sampai akhir saat aku udah gak Virgin olehmu..”
Gue: “Reaksinya?”
Sitaa: “Ihhh kayak gak respect gitu si mamas..”
Gue: “Iyaa, iyaa ini masih dengerin sayang...”
Sitaa: “Gue dibantai habis2an, kalau gue pacaran, jelas2 gue gak boleh kenal laki2 terlalu lebih, karena sejatinya gue harus jadi Biarawati, terlanjur sayang sama lo, kan kita jalan sampai terlalu jauh dengan hubungan Tubuh, kakakku semakin geram. Dia mengincarmu mas, jujur,.. Makanya tadi gue ngajak lo buru2, karena kakak mau dateng ke Kost, dilain sisi, gereja udah mendengar kalau gue pacaran..!”
Gue: “Gue diincar?? Hmm.. Duhhh..”
Sitaa: “Kenapa? Takut ya mas? Apalagi gue? Gue yang jelas2 ketahuan,,, sampai ditampar dikatain ini itu,. Ditambah lagi di Note diary itu gue nulis semua tentangmu, cowok Muslim lah, bekas Pesantren lah, yang jelas kami semua Benci dengan kalian secara Agama kita.. “
Gue: “Gue salah ya, Taa?”
, asli gue emang bingung nih..
Sitaa: “Menurut gue enggak, tapi menurut mereka lo sangat salah, Papa dan Mama plus kakak Cewek yang dikampungku udah dikasih tau sama Kakak kalau kita ada hubungan., Mereka semua mengutuk, n nyuruh gue pergi dari kehidupan lo, tapi.. Gue sayang sama lo..”
Gue: “Hmm, terus kenapa?”, jawabku datar tanpa ekspresi
Sitaa: “Jujur, aku menulis Note di Buku Diary setelah aku kenal kamu, karena gue rasa kenal kamu dulu itu Indah banget, beda banget pokoknya, aku bisa mengenal sosok “Laki-laki” Entah, aku tak punya alasan pasti kenapa aku jatuh cinta sama kamu..”
Gue: “Hmm, ..”
Sitaa: “Kakak ternyata membaca dari awal sampai akhir saat aku udah gak Virgin olehmu..”
Gue: “Reaksinya?”
Sitaa: “Ihhh kayak gak respect gitu si mamas..”
Gue: “Iyaa, iyaa ini masih dengerin sayang...”
Sitaa: “Gue dibantai habis2an, kalau gue pacaran, jelas2 gue gak boleh kenal laki2 terlalu lebih, karena sejatinya gue harus jadi Biarawati, terlanjur sayang sama lo, kan kita jalan sampai terlalu jauh dengan hubungan Tubuh, kakakku semakin geram. Dia mengincarmu mas, jujur,.. Makanya tadi gue ngajak lo buru2, karena kakak mau dateng ke Kost, dilain sisi, gereja udah mendengar kalau gue pacaran..!”
Gue: “Gue diincar?? Hmm.. Duhhh..”
Sitaa: “Kenapa? Takut ya mas? Apalagi gue? Gue yang jelas2 ketahuan,,, sampai ditampar dikatain ini itu,. Ditambah lagi di Note diary itu gue nulis semua tentangmu, cowok Muslim lah, bekas Pesantren lah, yang jelas kami semua Benci dengan kalian secara Agama kita.. “
Gue: “Gue salah ya, Taa?”
, asli gue emang bingung nih..Sitaa: “Menurut gue enggak, tapi menurut mereka lo sangat salah, Papa dan Mama plus kakak Cewek yang dikampungku udah dikasih tau sama Kakak kalau kita ada hubungan., Mereka semua mengutuk, n nyuruh gue pergi dari kehidupan lo, tapi.. Gue sayang sama lo..”
Sitaa lanjut menjelaskan, intinya kita ketahuan pacaran.. Gue khawatir bukan karena takut sama mereka, tapi khawatir yang jadi sasaran itu Sitaa.. Perlahan Sitaa mulai menangis,
Quote:
Sitaa: “Gue di ancem masss, “ 
Gue: “Lo nyesel karena gue?”, memeluknyaa..
Sitaa: “Enggak, tapi gue takut kehilangan keluargaku.. N Minggu depan Papa n Mama mau kesini, sama semua keluargaku.. Pasti mereka semua sekalian nanyain semua ini.. Gue takut mas”
Gue: “Lo nyesel karena gue?”, memeluknyaa..
Sitaa: “Enggak, tapi gue takut kehilangan keluargaku.. N Minggu depan Papa n Mama mau kesini, sama semua keluargaku.. Pasti mereka semua sekalian nanyain semua ini.. Gue takut mas”
Sebenernya gue mana peduli sama masalah Sitaa, gue cuma mikir kalau aja Sitaa diusir, gue bakalan nampung n ngurusin dia kok.. Gue gak ambil pusing pula sama masalah ini, wong juga lagi pusing urusan Ceci.. Tapi semakin lama dia menangis, gue semakin pengen tau soal masalahnya..
Quote:
Gue: “Apa cuma karena itu, Taaa?”
Sitaa: “Iyaa, apalagi gue nulis Perawanku ada padamu..”
Gue: “Duh,,,”
Sitaa: “Mereka sangat khawatir, yang jelas gue udah mulai di benci sama keluarga.. Mereka bakal kesini n entah mau jadi apa gue, pusingg mas pusinggg....”
Sitaa: “Iyaa, apalagi gue nulis Perawanku ada padamu..”
Gue: “Duh,,,”
Sitaa: “Mereka sangat khawatir, yang jelas gue udah mulai di benci sama keluarga.. Mereka bakal kesini n entah mau jadi apa gue, pusingg mas pusinggg....”
Memeluknya, memperhangat suasana malam yang dingin... Sampai menjelang jam 9an, 1 jam sudah kita disini, gue ajak Sitaa minum di belakang Amplazzz, biasa lah pinggiran tapi gue suka..
Quote:
Sitaa: “Nih mas buat Bayar,,”
Gue: “Lo serius mau gue ajak minum?, kalau ketahuan kakak?”
Sitaa: “Enggak, dia udah pulang kok..”
Gue: “Ya wesss..”
Gue: “Lo serius mau gue ajak minum?, kalau ketahuan kakak?”
Sitaa: “Enggak, dia udah pulang kok..”
Gue: “Ya wesss..”
Minum, anggur merah yang masih murah meriah.. Sampai hujan datang, sepiiii, yang ada cuma kita berdia dan Mas Kong si penjual minuman yang lagi asik dengan Leptop dan Modem barunya.. Dia pasti gak akan peduli gue mau ngapain disini.. Hujan lebat, asik dengan Sitaa yang perasaannya takut.. Sitaa banyak perubahan sejak sama gue, apalagi sejak gue ambil perawannya, dia semakin liar n gak peduli sama dirinya, kampusnya, gerejanya, bahkan keluarganya. Mulai reda, habisin minuman sekalian beli buat sama Ceci, masih kurang nih guenya
.. n gue anter Sitaa pulang ke kostnya..Quote:
Sitaa: “Besok lagi barengnya yaa, janji deh kita nginep bareng yaa, terserah mamas mau dimana. Hehehe..” 
Gue: “Iyaa wisss, “
Sitaa: “tapi sewaktu waktu antar gue ke gereja yaa, semoga aja Papa Mama datengnya setelah kita bareng,,”
Gue: “......”
Gue: “Iyaa wisss, “
Sitaa: “tapi sewaktu waktu antar gue ke gereja yaa, semoga aja Papa Mama datengnya setelah kita bareng,,”
Gue: “......”
Gue cabut, baru beberapa Meter Sitaa sms kalau dia udah di kamar.. Ya udah deh aman kalau udah mau bobo.. Lanjut pulang.. Ada sedikit kecurigaan sebenernya, saat gue keluar dari sekitaran Kost Sitaa, Ada 2 orang, cowok sih boncengan n pakai helm tapi kayaknya nunjuk gue.. Semula gue abaikan tapi perasaan ini kayak gak enak.. Ahh sudahlah su, gak tau n gak peduli mereka siapa, paling anak nongkrong aja.. Sampai di Perempatan Jakal, gue dipepet sama orang gak kenal, gue melaju kenceng, tapi sial saat gue mau nyalip derean mobil di depan gue gak bisa, gue mikir karena trauma pas dulu sama Aryo..
Tiba2,, Brgggggggggggg, gue jatuh dari Motor,, terseret, karena gue kerasa ditendang sama 2 orang itu,, gue terpental, tapi berusaha bangun n meraih motorku..
Quote:
Gue berusaha bangunin motor tapi malah ditendang,, berusaha ngelawan aja.. Tapi sayang gue dikeroyok,, sampai helm terlepas n dipukuli sampaio bocor, pokoknya gue berusaha ngelawan aja.. Sampai gue disekap n satunya mukul muka yang udah full darah dari hidung..
Quote:
Huwekkk gue hampir aja muntah, sakit anjing.. Pusing nih kepala tapi berusaha melihat saja karena bergerakpun susah... Yang mukul gue membuka helm dan masker..
Quote:
Kakak Sitaa: “heh, mass. Lo apain adek gue? Anjing!”, nyekek leher gue..
Gue: “Adekmu yang mana?”, berusaha nglepas
Kakak Sitaa: “Gak usah sok jagoan lo, belum tau siapa gue?”,
Gue: “Gue emang gak tau siapa lo, mas!”
Kakak Sitaa: “Bukkkkkkkkkkkkkkkkk!!” Mukul lagi, tapi keras n jadinya gue lepas..
Gue: “santai woiiiii,, satu2,, sinii...”, gue nantang ..
Kakak Sitaa: “Wah ngelawan.. Lo gak tau siapa gue? Lo apain adek gue.”, nyurung.
Gue: “Mas, santai,, adek lo siapa?”, tegasku
Kakak Sitaa: “Sitaaaaaaaaaa.. Plaakkkkkkkkkkkkk..” cihh nampar..
Gue: “..............”
Kakak Sitaa: “Gue kakaknya Sitaa, macem2 lo sama Sitaa, gue n keluarga gue..? Dasar muslim anjing!”
Gue: “Wahhh gak bisa gitu mas, agama ya agama, bukan agama ya bukan agama.. Kok dicampurin? Masalahnya apa Sitaa sama gue?”
Kakak Sitaa: “Heh denger, lo udah apain adek gue?!, awas lo.. Masalah ini belum selesai,, Ati2 kalau lo sampai Hidup..”,, pergi ninggalin..
Gue: “Adekmu yang mana?”, berusaha nglepas
Kakak Sitaa: “Gak usah sok jagoan lo, belum tau siapa gue?”,
Gue: “Gue emang gak tau siapa lo, mas!”
Kakak Sitaa: “Bukkkkkkkkkkkkkkkkk!!” Mukul lagi, tapi keras n jadinya gue lepas..
Gue: “santai woiiiii,, satu2,, sinii...”, gue nantang ..
Kakak Sitaa: “Wah ngelawan.. Lo gak tau siapa gue? Lo apain adek gue.”, nyurung.
Gue: “Mas, santai,, adek lo siapa?”, tegasku
Kakak Sitaa: “Sitaaaaaaaaaa.. Plaakkkkkkkkkkkkk..” cihh nampar..
Gue: “..............”
Kakak Sitaa: “Gue kakaknya Sitaa, macem2 lo sama Sitaa, gue n keluarga gue..? Dasar muslim anjing!”
Gue: “Wahhh gak bisa gitu mas, agama ya agama, bukan agama ya bukan agama.. Kok dicampurin? Masalahnya apa Sitaa sama gue?”
Kakak Sitaa: “Heh denger, lo udah apain adek gue?!, awas lo.. Masalah ini belum selesai,, Ati2 kalau lo sampai Hidup..”,
, pergi ninggalin..Mereka pergi n cuma ngancem gue Mati, gak ada takutnya mas, kalau emang lo JANTAN,, pleasee satu2 Fight di Ring tangan kosong gue berani, tapi kalau kayak gini, lengah sudah hancur pastinya.. Perlahan kerumunan orang dateng, mas mas dan bapak bapak..
Quote:
Pak pak: “Kenangopo mas, seko adohan tak delok kok ono sing gelut?” (KEnapa mas, dari kejauhan dilihat kok kayak ada yang berkelahi?) menghampiri ..
Gue: “Mboten nopo2 pak, biasa lah Lare enem..” (Gak apa2 Pak, biasa pak, anak Muda..), daripada jelasin masa ya bakal tau
Pak pak: “Wisss mas iki dilapi getihe,,” (Ya udah mas ini di lap darahnya..)
Gue: “Mboten nopo2 pak, biasa lah Lare enem..” (Gak apa2 Pak, biasa pak, anak Muda..), daripada jelasin masa ya bakal tau
Pak pak: “Wisss mas iki dilapi getihe,,” (Ya udah mas ini di lap darahnya..)
Beberapa mas mas nolongin gue, n nanya asal darimana n dimana tempat tinggalku, tapi gue bisa pulang sendiri. Jadinya mereka cuma pesen gue ati2 semoga sampai rumah.. Duhhh, celaka bener nih malem, ntar ah hubungi Sitaanya.. Sampai rumah udah sepi, mungkin udah pada tidur,, ehh Ayaa masih melek tapi gue enggan nemui dia, ntar banyak nanya. Dinaa udah bobo asik sama anak ceweknya,.. Ehhh malah Ceci juga udah asik sama Bintang ke alam mimpi, gue bangunin dia...
Quote:
Ceci: “Lho lho, kok banyak darah,, berkelahi sama siapa, mas?”, perhatian,
Gue: “Duh gue gak kenal, sakit..”, duduk
Ceci: “Sini sini di........ Ehh enggakk..”, mau usap2
Gue: “Duh gue gak kenal, sakit..”, duduk
Ceci: “Sini sini di........ Ehh enggakk..”, mau usap2
Ceci salah tingkah, mungkin dia mau perhatian ke gue tapi gak jadi..
Quote:
Gue: “Kenapa gak jadi? Sakit nih... Ya udah nih minum, ayo minum lagi berdua...Nihh”
Ceci: “Hmmm, “
Ceci: “Hmmm, “
Berbaring saja, beres kan ngerasain sakit.. Mendingan malam ini mabuk sampai muntah, lalu tidur. Lagian Ceci juga mulai terbiasa lagi ngerawat n ngurus Bintang disini kok, sama Ayaa n Dina plus Sekar juga udah mulai akrab, perlahan Ceci jadi bagian keluarga ini.. Meski semua tak seindah dulu saat bersamanya.. Setidaknya ini semua karena dan demi Bintang.. Berlanjut,, asik minum, akur, tapi lambat laun gue semakin gak karuan rasanya.. Gue inget masalah sama Ceci disela gue ngerasain sakit ini n hubungi Sitaa tapi gak dia balas.. Tiba2 Ceci merebut HPku n menjauh, membuka2 isinya..
Quote:
Gue: “Woiii, bikin gara2 lo,,”
Ceci: “Diemm gak usah rese’...”
Ceci: “Diemm gak usah rese’...”
Gue susah buat berdiri, mau maki2 kasihan Bintang ntar bangun..”
Quote:
Ceci: “Ohhhh, ternyata lo baru jalan sama Sitaa?”
Gue: “Iyaa , kenapa? Cemburu? Apa hakmu??, ??”
Ceci: “...............”
Gue: “Iyaa , kenapa? Cemburu? Apa hakmu??, ??”
Ceci: “...............”
Tapi Ceci malah nangis, n ngembaliin HP pelan.. Hanya duduk disebelahku sambil menenggak minuman..
Quote:
Gue: “Kenapa nangis??”
Ceci: “Gak apa2,, “
Gue: “Gue nanya nih, darimana Lo tau Sitaa dan Agness? Darimana?”
Ceci: “dari FBmu njinggggggggg...aaaaaaaaaaa”
Ceci: “Gak apa2,, “
Gue: “Gue nanya nih, darimana Lo tau Sitaa dan Agness? Darimana?”
Ceci: “dari FBmu njinggggggggg...aaaaaaaaaaa”
Asuu, gue lupa Logout di Opera Web Browser.. Kalau di Mozilla selalu logout, inget inget dehhhh.. Gue terus tanya, memang benar dia lihat di History opera.. Sampai tau apapun di dalam akunku, inbox dan ini itu.. Tapi bukannya gue takut, malah gue berani buka semuanya..
Quote:
Gue: “Udah cukup nangisnya? Udah cukup bertanya?”
Ceci: “..............”
Gue: “Sitaa, Agness itu cewek gue.. Udah itu aja.. Sampai sekarang gue masih sama mereka.. Awas aja kalau lo ganggu!”
Ceci: “Lo sama aja pramuria.. !! Anjing......,,”Byurrrrrrrr byurrrrrrrrrrrrrrrrrrr, Byuuuuuurrrrrr..
Ceci: “..............”
Gue: “Sitaa, Agness itu cewek gue.. Udah itu aja.. Sampai sekarang gue masih sama mereka.. Awas aja kalau lo ganggu!”
Ceci: “Lo sama aja pramuria.. !! Anjing......,,”
Byurrrrrrrr byurrrrrrrrrrrrrrrrrrr, Byuuuuuurrrrrr..Satu botol Anggur merah diguyurin ke kepala n mukaku, basah.... Sambil menangis sambil ngatain gue anjing lah, gue gak ngelawan n cuma diem tanpa gerak.. Emosiku naik setelah dia berhenti...
Quote:
Gue: “Plakkkkkkkkkkkkkkkkkkkk, Perek Lo!! Keple Asu!!!”, gue tampar dia..
Ceci: “Tampar terus sampai gue Mati, mas....”nangis
Gue: “Mau yaa, mau gue siksa lo? Mau apa enggak!!! Keple!”, teriakku..
Ceci: “Tampar terus sampai gue Mati, mas....”
nangisGue: “Mau yaa, mau gue siksa lo? Mau apa enggak!!! Keple!”, teriakku..
Gue jambak n seret dia seperti kemarin.. Tapi kali ini Ceci gak minta ampun, dia diem mengikuti mauku..
Quote:
Gue: “Mau Lo apa? Mau lo apaa?? Pergi sana balik ke Bandung!! Lama2 muntah darah kalau gue tiap waktu sama Lo”
Teriakku kencang,, diapun menatapku tajam. Gue denger suara gedor pintu.. Itu si Ayaaa..
Quote:
Gue masih diem n gak urus Ceci masih gue jambak n dia gak ngelawan sedikitpun..
Quote:
Gak tau kenapa emosiku semakin naik.. Plakkkkkkkkkkkkk, tamparan buat Ceci..Gue tarik dia ke arah pintu n gue buka Pintu, tiba2 gue lempar Ceci keluar n kena Cahaya..
Quote:
Petttttttt, Ayaa teriak sambil berkaca-kaca matanya.. Ceci tergeletak diem tanpa daya, memang udah sama2 mabuk sih.. Bintang tetap terlelap tidur, Ayaa ngajak ngumpul di ruang tamu..
Quote:
Ayaa: “Sorry ya Val, gue gak ada maksud nyampuri urusan Lo sama Ceci, tapi ini keluarga Val, gue berusaha sabar, tapi ada kalanya gue jenuh sama lo kan? Akhir2 ini lo ngejenuhin banget, lo gak bosen nyiksa cewek yang jelas Ibu’nya anak lo sendiri..”
Ceci: “Lo apa lihat2 gue??”
Ayaa: “Ceciii, udah udah..” meluk Ceci..
Gue: “Tuh anak rese’ asal lo tau Yaaa..”,
Ayaa: “Val, lo gak pernah sadar, gue juga cewek. Sayangnya lo gak mau memahami msalahmu sendiri dengan Ceci, Ceci udah berusaha memahami masalahmu, tapi kamu aja yang gak pernah mau mengerti!!”
Gue: “Lhoo, lo tau apa Yaaa soal apa yang gue rasa? Lo tau apa soal yang Ceci rasa?? “, pergi..
Ayaa: “Val, kalau lo pergi,, PECUNDANG, PENGECUT, Lo Banci!!.”
Ceci: “Lo apa lihat2 gue??”
Ayaa: “Ceciii, udah udah..” meluk Ceci..
Gue: “Tuh anak rese’ asal lo tau Yaaa..”,
Ayaa: “Val, lo gak pernah sadar, gue juga cewek. Sayangnya lo gak mau memahami msalahmu sendiri dengan Ceci, Ceci udah berusaha memahami masalahmu, tapi kamu aja yang gak pernah mau mengerti!!”
Gue: “Lhoo, lo tau apa Yaaa soal apa yang gue rasa? Lo tau apa soal yang Ceci rasa?? “
, pergi..Ayaa: “Val, kalau lo pergi,, PECUNDANG, PENGECUT, Lo Banci!!.”
Gue berhenti n berbalik arah, gue tersadar, Ayaa juga bisa marah, ayaa juga punya batas kesabaran. Dia memang seperti itu jarang marah, tapi kali ini marah karena masalah udah rumit. Yapp, gue perlahan sadar, benar juga ini keluarga jadi Ayaapun berhak bicara..
Quote:
Ayaa: “Duduk, duduk..!”
Gue: “.............”
Gue: “.............”
Duduk deh, Ceci masih dipeluk Ayaa, masih nangis n melirikku gak enak..
Quote:
Ayaa: “Val, gue pengen lo itu baikan sama Ceci, dia udah cerita semua ke gue, dia masih sayang sama lo, masih mau balik seperti dulu sama ,lo.. Misalnya lo gak mau sama dia, masih ada kesempatan untuk tetap berhubungan baik kan? Lo itu bisa mikir kan? Inget Bintang dan masa depannya, apa lo mau dia sepertimu, seperti Ibunya.. Apa lo tega mendidik dan membesarkannya pakai cara seperti itu, dia ngerasa Val, ngerasa kalau orangtuanya ribut..”
Ceci: “Mbak, mbakk udaaaaahhh,, udahhh aa.”nangis teruss.
Ayaa: ‘Enggak Ci, lo tetaplah bagian keluarga ini, meski awalnya lo gak suka sama gue tapi enggak berlaku buat gue suruh gak suka balik ke Lo, kita semua menerimamu,, Ibunya bintang.. Tarii, dia juga sama sepertiku, dia tetap menganggapmu saudara baru..”
Gue: “...........”
Ceci: “Mbak, mbakk udaaaaahhh,, udahhh aa.”
nangis teruss.Ayaa: ‘Enggak Ci, lo tetaplah bagian keluarga ini, meski awalnya lo gak suka sama gue tapi enggak berlaku buat gue suruh gak suka balik ke Lo, kita semua menerimamu,, Ibunya bintang.. Tarii, dia juga sama sepertiku, dia tetap menganggapmu saudara baru..”
Gue: “...........”
Duhhh Ayaaa, gue gak bisa ngomong, tambah panjang masalahnya..
Bersambung dulu.. # Hehhee,,
Diubah oleh astri.beloved 31-03-2015 13:13
0