Kaskus

Story

daywalkercepakAvatar border
TS
daywalkercepak
(7C) Cerita, Cita, Cinta, si Cowok Caem, Cool, tapi Cupu
Assalamu’alaikum! Halo gan! Hai! Setelah sekian lama jadi SR tanpa akun di SFTH (Masya Allah emoticon-Hammer ), gue mutusin untuk ikut terjun langsung ke dunia persilatan SFTH. Disini gue pengen ceritain kehidupan gue sejak SMA sampe saat ini, dan nggak lupa dihiasi dengan bumbu-bumbu percintaan yang lebih banyak berakhir tragis daripada senengnya emoticon-Hammer

Oh iya, karena gue orangnya cukup respek dengan privasi orang lain, gue mutusin untuk menyamarkan tokoh dan tempat, serta gue bikin klonengan juga (alah, alibi banget,bilang aja malu emoticon-Ngakak (S): tapi emang bener sih, gue agak pemalu emoticon-Malu (S) ).

But, don’t worry, walaupun nama tokoh dan tempat gue samarin, cerita gue ini asli kok! Bisa dicek keasliannya. Dilihat,diraba,diterawang (lo kata duit palsu? emoticon-Ngakak (S) )

Oh iya, ane juga baru join di SFTH, jadi masukan, kritikan, dan saran yang bersifat membangun akan ane terima dengan tangan terbuka emoticon-Malu (S)
Ya udin,biar nggak memperpanjang muqadimah (kayak ceramah aje emoticon-Hammer ),simak cerita gue yah!

INTRO

Nama gue Asbi. Gue anak bungsu dari 4 bersaudara. Dan gue adalah satu-satunya anak cowok diantara 4 bersaudara. 3 kakak gue semuanya cewek. Tapi jangan nganggep gue ngondek ye. Walaupun dikelilingi sodara-sodara cewek, gue tetep seorang cowok tulen yang nggak takut menjalani kehidupan dengan penuh resiko emoticon-Metal

Gue tinggal di Pekanbaru, Riau. FYI, Pekanbaru itu adanya di Sumatra ya,bukan di Kalimantan atau di Sulawesi. Kenapa gue tekankan Pekanbaru itu di Sumatra? Karena gue pernah dapet pengalaman buruk pas ditanyain gue asalnya dari mana sama temen kuliah gue waktu awal-awal kuliah di Bandung.

Begini ceritanya (kismis mode : on)

Tokoh :
Asbi, Buduk (sebut aja gitu)

Waktu : Ospek Kampus

Status : Asbi (Ketua Kelompok), Buduk (anggota kelompok)

Asbi : “Halo bro! Gue Asbi, temen sekelompok lo, nama lo siapa? Asal dari mana?” (sebagai ketua kelompok yang selalu membela kebenaran, gue inisiatif ngenalin diri emoticon-Cool )

Budi : “Oh, gue Buduk bro. Gue asalnya dari Depok. Lo dari mana?”

Asbi : “Gue dari Pekanbaru, hehe”

Budi : “Pekanbaru? Dimana tuh?”

(Disini gue mulai mikir, si Buduk kagak punya Atlas dirumah, apa nggak pernah masuk pas pelajaran geografi di SMA ya?)

Asbi : “Itu lhoo, ibukota Riau.”

Buduk : “Ooooh, Riau. Kalo Riau mah gue tau, terkenal kaya dengan minyak gitu. Itu di Kalimantan kan bi?”

(Pas dia bilang gini, gue langsung pengen beliin dia atlas, peta, atau globe. Abis itu gue blender, terus gue paksa si Buduk minum jus atlas peta globe dari gue. Riau itu ada di Sumatra! Bukan di Kalimantan emoticon-Nohope )

Asbi : “Ya elah duk, di Sumatra kali, bukan di Kalimantan.”

Buduk : “Oh iya ya? Bukan di Kalimantan? Perasaan gue belajar di SD dulu, Riau itu di Kalimantan.”

Asbi : (speechless)

Semenjak itu gue pasti empet banget sama orang yang bilang kalo Pekanbaru, Riau itu di Kalimantan.
-----------
Gue orangnya suka banget berteman dengan siapa aja. Makanya jangan heran ya di cerita ini bakalan banyak nama temen-temen gue, hehe.
Dan nggak lupa, gue itu orangnya cool tapi humoris, dan kadang pemalu yang suka malu-maluin, hahahaha emoticon-Ngakak (S)

Oke, kayaknya segitu aja deh perkenalannya. Let the story begin!

Spoiler for INDEX:


Diubah oleh daywalkercepak 21-06-2015 14:27
bukhoriganAvatar border
efti108Avatar border
junti27Avatar border
junti27 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
274.3K
1.6K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
daywalkercepakAvatar border
TS
daywalkercepak
#1461
PART 64 (Lokasi Ujian)

Besok siangnya langsung gue jemput Wita dirumahnya. Rencananya hari ini kita berdua beli pin pendaftaran, terus daftar online sama nyetak kartu ujiannya emoticon-I Love Indonesia (S) .

Setelah gue jemput Wita, kita langsung tancap ke salah satu bank swasta yang ditunjuk pihak U***D sebagai tempat pembelian pin. Lumayan sih harga beli pin nya, sekitar 250 ribu kalo gue nggak salah emoticon-Confused .

Asbi : “Mbak, saya mau beli pin pendaftaran ujian masuk U***D, bisa?” emoticon-Bingung (S)

Mbak Teller : “Bisa kok mas, tunggu sebentar ya” emoticon-Smilie

Asbi : “Iya mbak” emoticon-Big Grin

Terlihat mbak teller nya lagi ngutak ngatik sistem komputer di hadapan dia, mungkin lagi ngisi ketentuan - ketentuannya.

Mbak Teller : “Untuk berapa orang mas pin nya?” emoticon-Bingung (S)

Asbi : “Untuk 2 orang mbak” emoticon-Big Grin

Mbak Teller : “Jadinya 500 ribu ya mas” emoticon-Smilie

Asbi : “Iya mbak, ini uangnya” emoticon-shakehand

Abis itu gue dikasih kwitansi pembayaran dan lembaran yang berisikan pin. Langsung aja gue samperin Wita yang nungguin di sofa tunggu, dia nggak ikut nyamperin teller tadi.

Wita : “Lama amat, pasti ngegodain mbak teller nya ya” emoticon-Mad

Asbi : “Ya elah, mbak nya emang cantik sih, tapi kan jauh banget umurnya sama aku, hahaha” emoticon-Ngakak (S)

Wita : “Dasar genit” emoticon-Mad

Asbi : “Biarin, hahaha. Mau kemana lagi kita? Langsung pulang?” emoticon-Big Grin

Wita : “Makan dulu yuk, laper” emoticon-Malu

Abis itu kita langsung aja ke salah satu rumah makan padang kecil - kecilan di deket bank tadi. Sekali lagi gue bener - bener salut sama Wita, dia nggak gengsian makan ditempat kecil kayak gitu emoticon-thumbsup .

Sambil makan, kita ngobrol tentang ujian masuk U***D yang udah deket.

Wita : “Kamu belajar yang bener ya, jangan sampe nggak lulus” emoticon-Bata (S)

Asbi : “Iya, santai dulu dong, kan masih lama ujiannya” emoticon-Ngakak (S)

Wita : “Awas kalo kamu nggak lulus” emoticon-Bata (S)

Asbi : “Kayak kamu udah pasti lulus aja, hahaha” emoticon-Big Grin

Kelar makan siang, kita berdua berencana ngisi form pendaftaran online. Berhubung dikamarnya Wita ada akses internet, kita ngisi form nya dirumah si Wita aja.

Sekitar 15 menit kemudian kita udah nyampe dirumah Wita. Langsung aja Wita ajak kekamar buat ngisi form online nya. Gue agak canggung juga sih awalnya, ntar malah ada kejadian yang aneh - aneh lagi, secara ortunya Wita lagi nggak dirumah emoticon-Hammer .

Nyampe dikamarnya Wita, Wita langsung buka web pendaftaran ujian masuknya. Sedangkan gue sambil nunggu giliran Wita selesai ngisi, gue tiduran di kasurnya Wita. Gile, wangi banget ini kasur, aromanya enak banget, aroma khas cewek gitu emoticon-Genit .

Beberapa menit kemudian, form udah hampir selesai diisi, tiba - tiba Wita manggil gue yang hampir ketiduran dikasurnya karena terpaan AC yang lumayan dingin di muka gue emoticon-Hammer.

Wita : “Bi, sini bentar” emoticon-EEK!

Asbi : “Apaan wit?” emoticon-Confused

Wita : “Lokasi ujian di Pekanbaru nggak bisa dipilih bi! Udah penuh sama pesertanya! Duh, mau ujian dimana kita nih?” emoticon-Bingung (S)

Asbi : “Seriusan?” emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

Wita : “Serius bi. Aduuuh, gimana nih?” emoticon-Frown

Asbi : “Gimana kalo kita pilih lokasi ujiannya di Jatinangor langsung?” emoticon-Belo

Wita : “Serius kamu? Coba kamu telpon ortu kamu dulu, tanyain tentang lokasinya” emoticon-Bingung (S)

Asbi : “Iya deh” emoticon-Big Grin

Sejurus kemudian gue telpon ortu gue, setelah berbincang beberapa menit, gue dibolehin mengikuti ujian di Jatinangor.

Asbi : “Aku udah dibolehin. Kamu nggak nelpon ortu kamu?” emoticon-Bingung (S)

Wita : “Udah, pasti dibolehin kok. Jadinya fix nih kita ujiannya di Jatinangor?” emoticon-Big Grin

Asbi : “Iya wit, fix” emoticon-thumbsup

Akhirnya selesai juga ngisi form pendaftaran online kita berdua. Gue nggak nyangka, dalam waktu beberapa minggu kedepan, gue sama Wita ke Jatinangor! emoticon-Ngacir
oktavp
oktavp memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.