Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

open.mindedAvatar border
TS
open.minded
ILLUSI
Quote:


Quote:


Quote:
Polling
0 suara
menurut penghuni kos disini.. kalian mau kisah gw kaya gimana? (bisa milih banyak!!)
Diubah oleh open.minded 08-01-2022 11:27
junti27
gocharaya
muhammadabiyyu
muhammadabiyyu dan 202 lainnya memberi reputasi
191
2M
5.2K
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.8KAnggota
Tampilkan semua post
open.mindedAvatar border
TS
open.minded
#1409
Eyes For The Forgotten
Hari selasa pun akhirnya tiba, hari keberangkatan kami. Gw masih terduduk di atas kasur gw menatap tas gendong dan sebuah koper kecil yang akan gw abwa ini, untuk seukuran orang yang akan menetap di luar, bawaan gw ini termasuk kecil sekali, gw hanya membawa 10 buah kaos yang semuanya berwarna hitam, gw baru sadar kalau gw ga punya kaos warna lain, beberapa celana training panjang, dan hoodie hoodie kesayangan gw. Sedangkan di koper kecil itu terisi penuh oleh buku buku penting, yang selalu gw bawa kemana pun gw pergi. Gw geleng geleng saat mengingat Vania yang tidak henti hentinya teriak akan betapa careless nya gw karena membawa barang sesedikit ini. Gw hanya diam saat dimarahin Vania, maklum karena dia wanita, bedan dengan Vania yang bisa membawa satu rumah kedalam koper, gw bukan tipe orang yang suka menunggu koper di bandara.

Berbicara tentang cerewet, gw inget kepada Safira, cewek aneh yang menghuni kamar di sebelah gw, cewek yang jarang sekali gw lihat, tapi anehnya gw merasa terikat sekali dengan dia, karena dia kerap menemani gw disaat gw merenung menatap langit biru di atap kosan ini. Gw berdiri dan berjalan keluar kamar menuju kamar Fira, gw ingin mengucapkan selamat tinggal ke Fira.

Tok tok tok tok

Gw ketuk pintu kamar Fira namun tidak ada jawaban sama sekali terdengar dari kamarnya, mungkin dia lagi ‘menghilang’ seperti yang biasa lakukan sebelumnya. Gw hembuskan nafas kekecewaan gw dan berjalan turun kebawah untuk ke rumah Nenek. Minta makan tentunya. Gw, Timur, Vania, dan Nenek saat itu makan pagi bareng, jujur, dari semua yang bakal gw rinduin di sini adalah ayam pop, rendang, dan tunjang, gw gak bisa bayangin betapa kangennya gw nanti ke masakan Nenek ini. Tiba tiba ada inisiatif keluar dari otak gw untuk menananyakan Fira ke Nenek, mungkin Nenek tau kemana dia pergi sekarang.

“Nek, anak cewek yang namanya Safira itu sering pergi kemana sih?” tanya Gw membuat nenek menatap gw dengan tatapan kebingungan

“Safira?”

“Safira. Yang ninggalin kamar sebelah Adi itu loh, masak gak tau sih?”

“Disini gak ada penghuni yang namanya Safira, Adii, kamu jangan ngigau deh pagi pagi”

“Tapi Adi ngeliat dia kok tinggal disebelah”

“Adii. Kamar sebelah mu itu udah lama Nenek kosongin sejak dulu, ada kali 30 tahun lamanya, Nenek Cuma pernah ngebuka kamar itu pas saat renovasi doang” ucap Nenek

“oh” jawab gw singkat

“dulu kamar itu ditempati oleh seorang mahasiswi, anaknya manis sekali, santun perilakunya, nenek suka sama dia”

“hah?”

“dan kamar yang kamu tempatin sekarang ini adalah kamar yang sempat ditempati oleh ayahmu selama 1 tahun tinggal di Jakarta , sebelum dia pergi rantau dulu”

“ayah? Tinggal di kamar adi?”

“iya”

“wah kebetulan banget ya Nek haha udah takdir kali”

“iya takdir nak. Nenek berpesan agar kamu tidak menggantung perasaan orang orang yang peduli sama kamu Di”

“tenang aja Nek haha kok nanya kayak gitu sih Nek, lama lama kayak Timur juga si Nenek”

“seperti yang kamu bilang ini adalah takdir.”

“hm?”

“karena mahasiswi yang tinggal disebelah ayahmu dulu itu bernama Frida Safira Rahmah”

Gw hanya terdiam mendengar ucapan Nenek itu. Berarti siapa yang gw temui minggu kemarin di lorong itu? siapa yang sering menemani gw melihat langit di atap kosan ini, siapa yang pernah menyelinap tidur di kamar gw di saat pertama gw tinggal di kosan ini? Gw pun tersenyum, gw mengingat ini adalah salah satu kelainan gw selain sering ‘berilusi’.

Gw, Timur, vania, dan Nenek pun sudah siap masuk ke mobil starlet yang sudah terparkir di depan kosan, gw pun berjalanmenggendong tas dan menyeret koper kecil ini. Gw berjalan ke arah belakang mobil untuk membuka bagasi belakang untuk menaruh koper dan tas gw ini. Gw pun menatap kosan Nenek ini untuk terakhir kalinya, gw tidak tau apakah gw masih mendapat izin untuk kembali kesini, atau tuhan mempunyai rencana lain buat gw? Siapa yang tahu. Ketika gw ingin membalikan badan gw untuk masuk ke mobil, disaat itu, gw melihat pintu sebelah kamar gw, kamar Fira, tebuka, terlihat Fira berjalan keluar dari kamarnya dan bersandar di tembok pembatas di lorong itu, dia tersenyum ke arah gw dan melambaikan tangannya. Gw ingat mata dia yang berwarna coklat, rambut dia yang tergerai panjang sepunggung, rambut dia yang sedikit bergelombang, dan senyumnya, senyumnya yang sangat tulus seakan dia telah mengenal gw lama sekali sebelum ini.


A Soul May Vanish From The Reality

A Pure Love Will Stay Until The Reality Vanish


Diubah oleh open.minded 22-03-2015 04:21
fakhrie...
enz076
junti27
junti27 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.