- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang
...
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu
18 +++ (Adult Only)
18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrohmanirrohim..
Dengan segala kelapangan hati, keikhlasan dan ketulusan.
Aku minta maaf kepada semua agan & aganwati, mas & mbak, pak & ibu, mimin & momod, dan khususnya Kaum Hawa (Perempuan & Wanita) yang sengaja atau tidak sengaja berkenan membaca kisah hidupku ini.
Bukan bermaksud menjatuhkan, memojokkan, atau menganggap remeh salah satu Gender. Tapi, memang benar-benar kisah nyata yang pengen aku bagi. Agar semua mengerti kalau hidup ini tak mudah, hidup ini tak segampang yang kita bayangkan. Mengapa, dikisahku yang sudah aku post disini banyak sekali objeknya adalah "Perempuan", karena memang seperti itu adanya. Dan, mengapa gag aku tutupi atau sematkan sama sekali?? Karena memang sejatinya seperti itu.
Ini hanya masa laluku yang sayang untuk dilupakan, ini hanya sebuah Rintihan dari dasar hati yang terdalam. Andai diberi sebuah pilihan, tentu pilihan itu lebih baik mati. Tapi, hidup ini terlalu Indah bagiku, jadi aku ingin terus hidup dan berusaha menjadi lebih baik. Yang tersisa hanyalah penyesalan dibeberapa titik hidup, dan semua itu hanya kenangan yang hanya bisa dikenang.
Aku harap jangan pernah sakit hati. Karena semua itu masa laluku. Aku harap semua mengerti, sebenernya sangat berat menceritakannya. Tapi harus aku ceritakan. Dan, semoga tidak ada orang seperti AKU. Jadi, mohon maaf apabila kisah ini terlalu GILA .
Aku hanya seorang laki-laki biasa, dengan hidup yang sangat biasa. Namun, jalan hidup ini terlalu luar biasa (bagiku), dan aku sering merasakan hal yang sangat luar biasa selama aku mengenal perempuan (cewek). Ya, awal cerita ini saya mulai.. . . . .
27 Tahun yang lalu aku dilahirkan. Aku hidup diantara keluarga yang jauh dari urusan Dunia, keluarga yang jauh dari hingar bingar kemewahan dan hiruk pikuk kekayaan. Keluarga sederhana yang mengedepankan Adab dan Syari'at. Sejak kecil, dididik dibalik Tembok Pesantren, (seingatku) Sejak Umur 3 Tahun aku sudah belajar mengaji,dan kelas 1 SD sudah khatam Qur'an lebih dari 8 kali. Tahun 1993 sebagai tahun pertama Aku bersekolah di kelas 1 SD (kebetulan aku tidak TK). Aku bersekolah di sekolah yang ditunjuk Bapakku yaitu sekolah dengan mondok menjadi satu dengan Pesantren. 6 Tahun berlalu dari kelas 1 sampai kelas 6 terlewati begitu saja dengan prestasi yang memuaskan. Prestasi kelas hampir selalu kuraih setiap Catur Wulan dengan peringkat 1 (kadang 2), peringkat di pesantrenpun juga lumayan ya masuk 10 besar terus. Kebetulan banyak hafizh-hafizh yang lebih pinter dikelas mengaji.
Tahun 1999 aku lulus UN SD di angkatan sekolah (waktu itu namanya EBTA/EBTANAS), bersamaan pula dengan lulusan di Pondok Pesantren. Masih dibulan yang sama, aku bimbang waktu mau melanjutkan ke jenjang SMP. Hanya ada 2 pilihan yang diberikan orangtuaku waktu itu, SMP biasa (Negeri) berarti di Kotaku saja atau SMP + dengan Pondok Pesantren di salah satu Kabupaten di Jawa Timur. 3 hari berpikir dan shalat istikhoroh, akhirnya aku mendapat jawaban. Ya, aku memilih dengan mantap untuk meneruskan ke jenjang SMP biasa waktu itu namanya SLTP. Aku mendaftar di salah satu SMP Favorit di Kota Lawet KEBUMEN Jawa Tengah. Hasilnya, aku diterima dan masuk waktu itu. Juni 1999 MOS (Masa Orientasi Siswa) atau istilahnya OSPEK kalau di Universitas di Mulai.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamithariq
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Di Antara Bintang-bintang #2
Polling
863 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
astri.beloved
#2004
Rusak!! -2
Satu kecupan buat Bella, anak perempuanku yang semakin besar sama seperti Bintang, mendekati usianya 3 Tahun.. Selepas itu, gue langsung pamitan n buru2 pergi. Meski si Ibu rada nahan gue karena mau banyak yang dia obrolin, tapi gue tetep kukuh pergi n Salsa juga nyuruh, hahaa.. Pulang aja boncengan dianter Salsa di tengah panas terik matahari melewati pesisir pengunungan.. Sampai sekitaran rumah dia langsung pulang.. n sampai rumah cekcok ribut seperti biasanya sama Ibu, sejak kemaren pagi gue gak pulang, gak ngurusin anak.. tapi ngomelnya Beliau gak pernah serius, cuma emosi aja sih, Ibu itu sangat Sabar, Ibu yang baik kepada Anak-anaknya, taat sama Suaminya pula.. Tapi, enggak buat bapak.. beliau marah2,, n udah beberapa lama beliau gak n marah sama gue..
Quote:
Bapak: "Maumu apa? apa? Emosi lihat kamu seperti itu terus?" 
Gue: "..........."
Bapak: "Malas, banyak ngomong sama kamu, gak pernah kamu dengarkan.. Semoga Alloh mengampuni segala Dosa dan Kesalahanmu, "
Gue: "..........."
Bapak: "Malas, banyak ngomong sama kamu, gak pernah kamu dengarkan.. Semoga Alloh mengampuni segala Dosa dan Kesalahanmu, "
Gue cuma bisa diem, apalagi Ibu, udah gak bisa apa2 kalau bapak bernyanyi.. Gue jadi bingung, bapak dan ibu sebaik itu yaa, ahh masa bodo.. Gue pusing, otak ini susah buat mikir.. Lanjut santai sama Bintang beberapa saat kedepan, asik gadget juga, teknologi yang semakin Maju.. Gue hanya bisa mengikuti dan menikmatinya saja. Alhamdulillah gue kenal Cahaya, bisa kenal Blog, n gak tau uang ada berapa di rekening hasil Adsense. Jelasnya, gue setiap hari pasti posting walau sambil teler, memang sih udah hampir seminggu gak di posting, tau deh cahaya paling yang buka atau nyari kontennya..
Sore dateng, gue udah ijin mau ke rumah pak Kyai. Bapaknya Tari, pengen lihat Ponpes gue yang dulu.. Ajak Bintang, biar dia kenal sama Mbah Kyai.. Hehehe.. Sampai sana sambutan yang biasa aja sebenernya, tapi bekas murid tetaplah muridnya. Mau apapun keadaan gue, salutnya mereka masih memandangku seadanya, bukan sebelah mata. Mereka yang ku anggap "sempurna" Aqidahnya, meski masih ada beberapa kelemahan.. Akupun menghargainya, sama halnya mereka bersikap ke aku.. Sekedar ngobrol sampai adzan maghrib. Hmm, gue jadi ikutan Shalat berjama'ah di Ponpes.. Banyak kenangan pula di pesantren ini 10 tahun yang lalu.. Setelah maghrib hanya makan bareng keluarganya Tarii, n ngobrol2 bentar terus pamitan..
Quote:
Tarii: "Val, sini dulu lah.. hehe.. 10 menit aja yaa.." 
Gue: "Iyaa udah, hehee.."
Tarii: "Gue pengen ngomong.."
Gue: "Apa, Tar?"
Tarii: "Suatu hari nanti, kita akan terus dihadapkan pada masalah, masalah ringan sampai berat.. Kita pengen siap kan hadapi semua itu.. Sebelum datang masalah berat, alangkah lebih baiknya kita menghindari penyebab datangnya masalah itu. Harusnya, lo lebih tau, hehehe"
Gue: "Tarii, hehe, makasih udah ngingetin.. "
Tarii: "Kamu kan cowok,, jadi Pemimpin.. Karena kodrat mengatakan "Perempuan itu diciptakan dari Tulang Rusuk sebelah kiri seorang Laki-laki, bukan diciptakan dari Tulang Punggung", aku hanya ingin mendampingimu berjalan di Jalan Alloh.."
Gue: ".............."
Gue: "Iyaa udah, hehee.."
Tarii: "Gue pengen ngomong.."
Gue: "Apa, Tar?"
Tarii: "Suatu hari nanti, kita akan terus dihadapkan pada masalah, masalah ringan sampai berat.. Kita pengen siap kan hadapi semua itu.. Sebelum datang masalah berat, alangkah lebih baiknya kita menghindari penyebab datangnya masalah itu. Harusnya, lo lebih tau, hehehe"
Gue: "Tarii, hehe, makasih udah ngingetin.. "
Tarii: "Kamu kan cowok,, jadi Pemimpin.. Karena kodrat mengatakan "Perempuan itu diciptakan dari Tulang Rusuk sebelah kiri seorang Laki-laki, bukan diciptakan dari Tulang Punggung", aku hanya ingin mendampingimu berjalan di Jalan Alloh.."
Gue: ".............."
Tari mulai bahas soal perasaan nih, Hilda pasti selalu cerita soal Tarii suka sama gue. Duhh, gue kalau udah kayak gini tuh jadi gak enak, gue takut nyakitin hati si Tarii.. Dia asik banget, gak benci sama gue, gak gimana2, dia ingin sesuatu dariku tapi gak pernah memaksa kehendak. Ini yang bikin gue jadi takut sama Perempuan, bikin gue khawatir kalau menjalin hubungan dengannya. Dia TERLALU baik buat kehidupanku, n gue gak pengen dia sengsara, sakit hati atau apalah yang gak baik.. AKu lebih memilih Hilda, daripada Tarii.. Tapi gak tau lah, meski aku lebih suka dengan Hilda, sama Taripun aku juga suka.. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan yang berbeda, tapi tetaplah Istimewa.
Quote:
Tarii: "Hmm, ya udah ya Val, besok gue jemput Lo, jam pagi menjelang siang aja..”
Gue: “Iyaa, hehehe.. Pamit yaa..”
Tarii: “Ati2,, Val “
Gue: “.....”
Gue: “Iyaa, hehehe.. Pamit yaa..”
Tarii: “Ati2,, Val “
Gue: “.....”
Pulang,, menjelang malam.. Sampai rumah cuma nyantai sama Bintang di kamar, gue gak mau kemana-mana, pergu sama cewek2 males, lagian Tuti udah berangkat ke Purwokerto sore tadi. Sms doank sih soal mau kapan ketemu lagi ya bisa di atur. Bintang lanjut tidur, setelah santai gue denger Ibu memanggil dari ruang makan, ada apa yaa?"
Quote:
Gue: "Apa bu?" 
Ibu: "Mamas Lenggah (duduk)"
Gue: "Bapak kemana bu?"
Ibu: "Paling keluar di sekitar..Mas, udah saatnya mamas mikir hal yang berguna dimasa depan.. udah saatnya pula mamas mikir kuliah yang bener, Skripsi, Wisuda n Mandiri.. Mamas harus terus belajar menghormati orang lain, gak ada orangtua manapun yang pengen anaknya GAGAL.."
Gue: "............"
Ibu: "Kamu udah jadi Bapak, anakmu 3.. Ini sangat menyakitkan buat bapak dan Ibu, setiap hari yang ada hanya gunjingan dari tetangga yang kurang suka dengan keluarga kita. Hubungan orangtua Salsa sama kita baik2 saja mas, mereka pengen Mamas menikah lagi dengannya, tapi memang bapak masih diam. Bapak n Ibu kurang setuju kalau kamu sama Salsa, "
Gue: "............"
Ibu: "2 Bulan yang lalu, Ibu juga mampir ketemu sama Mamanya Erika, tapi sambutannya kurang mengenakkan, Ibu sih memaklumi saja. Jadi hanya ketemu sama Erika dan Fajar.. "
Gue: "Ngapain ibu kesana?"
Ibu: "Gak apa2, Ibu juga ada Hak nemui mereka kan?, soalnya kamu gak ada tanggung jawabnya sama mereka.."mulai nangis ..
Gue: "..........."
Ibu: "Kalau soal Ceci, Bapak Ibu juga udah gak mau komentar Mas, kita semua kurang berkenan kalau mamas menikah lagi dengannya. tapi... terserah, mamas yang akan menjalani, Ibu hanya menyarankan.. Jadilah laki-laki yang baik mas. Kamu itu Pemimpin.."
Gue: "........."
Ibu: "Sudah saatnya pula, mamas mikirin Jodoh.. Yaa, perempuan pendamping hidupmu kedepan. Yang mau menerima kondisimu yang sebenernya sangat susah.. Bukan ibu gak percaya sama Astri/Ceci, Salsa, atau Erika atau bahkan cewek2 lain yang kamu sukai itu gak bisa jadi pendampingmu, tapi Ibu kurang yakin. karena sejak awal urusanmu sama mereka udah kurang Baik.. Jadi, kembalikan ke Alqur'an.. kamu pasti tau.." 
Gue: "Bu, udahlahh.." , gue gak kuat ngelihat Ibu nangis
Ibu: "Mamas, bibit bebet bobot.. Tau kan? , dan Perempuan yang mencintaimu karena dia mencintai Alloh swt"
Gue: ".............."
Ibu: "Mungkin ini terlalu Dini ibu ungkapkan tapi.......... Mas, Ibu ingin kamu bersanding dengan Tarii.."
Gue: "Bu........"
Ibu: "Mamas Lenggah (duduk)"
Gue: "Bapak kemana bu?"
Ibu: "Paling keluar di sekitar..Mas, udah saatnya mamas mikir hal yang berguna dimasa depan.. udah saatnya pula mamas mikir kuliah yang bener, Skripsi, Wisuda n Mandiri.. Mamas harus terus belajar menghormati orang lain, gak ada orangtua manapun yang pengen anaknya GAGAL.."
Gue: "............"
Ibu: "Kamu udah jadi Bapak, anakmu 3.. Ini sangat menyakitkan buat bapak dan Ibu, setiap hari yang ada hanya gunjingan dari tetangga yang kurang suka dengan keluarga kita. Hubungan orangtua Salsa sama kita baik2 saja mas, mereka pengen Mamas menikah lagi dengannya, tapi memang bapak masih diam. Bapak n Ibu kurang setuju kalau kamu sama Salsa, "
Gue: "............"
Ibu: "2 Bulan yang lalu, Ibu juga mampir ketemu sama Mamanya Erika, tapi sambutannya kurang mengenakkan, Ibu sih memaklumi saja. Jadi hanya ketemu sama Erika dan Fajar.. "
Gue: "Ngapain ibu kesana?"
Ibu: "Gak apa2, Ibu juga ada Hak nemui mereka kan?, soalnya kamu gak ada tanggung jawabnya sama mereka.."
mulai nangis .. Gue: "..........."
Ibu: "Kalau soal Ceci, Bapak Ibu juga udah gak mau komentar Mas, kita semua kurang berkenan kalau mamas menikah lagi dengannya. tapi... terserah, mamas yang akan menjalani, Ibu hanya menyarankan.. Jadilah laki-laki yang baik mas. Kamu itu Pemimpin.."
Gue: "........."
Ibu: "Sudah saatnya pula, mamas mikirin Jodoh.. Yaa, perempuan pendamping hidupmu kedepan. Yang mau menerima kondisimu yang sebenernya sangat susah.. Bukan ibu gak percaya sama Astri/Ceci, Salsa, atau Erika atau bahkan cewek2 lain yang kamu sukai itu gak bisa jadi pendampingmu, tapi Ibu kurang yakin. karena sejak awal urusanmu sama mereka udah kurang Baik.. Jadi, kembalikan ke Alqur'an.. kamu pasti tau.."
Gue: "Bu, udahlahh.." , gue gak kuat ngelihat Ibu nangis
Ibu: "Mamas, bibit bebet bobot.. Tau kan? , dan Perempuan yang mencintaimu karena dia mencintai Alloh swt"
Gue: ".............."
Ibu: "Mungkin ini terlalu Dini ibu ungkapkan tapi.......... Mas, Ibu ingin kamu bersanding dengan Tarii.."
Gue: "Bu........"
Gue kaget, ibu malah pergi n masuk ke kamar.. ternyata Beliau pengen kalau gue sama Tarii. Aduhh kenapa lagi2 harus Dia.. Gue gak pengen menyakiti hati dan kehidupannya, sumpah dia gak pantas denganku, tapi emang sih Tarii itu suka sama gue, gak tau apa yang dia suka dari gue, wong cuma Sampah, bagai bumi dan langit sih gue sama dia.. Ahhh Tai!!!.. Masuk kamar, ku nikmati 25 sachet KOMIK, MABUK!!,, alternatif kalau gak ada Pil, Daun, atau Alcohol.
Minggu, 27 - 09 - 2009
Pagi menjelang siang. suara motor Tarii dateng di jam setengah 10an.. Disambut baik sama kedua orangtuaku.. Kalau Tarii lagi ngobrol sama Bapak Ibu, biasanya gue acuh.. Udah siap2 sih, n beberapa aja yang dibawa, soalnya naik motor.. Bintang juga udah gue siapin semuanya.. Berangkat, lagi2 gue selalu gak ngaku sama bapak ibu soal dijogja gimana. Diperjalanan, bintang rewel jadinya berhenti, sekalian si cantik shalat dzuhur.. Lanjut makan n lanjut lagi.. Sampai Jogja, gue bingung, jujur gue bingung mau ke kostnya, kan ini motornya Tarii, gue hubungi cahaya aja..
Quote:
Gue: "Yaaa, gue udah di Jogja, tapi sama Tarii.. Duhh apa tari di ajak?"
Smsku ke Cahaya, 15 menitan baru balas..
Quote:
Ayaa: "gak apa2, jelasin aja apa adanya, ntar gue bantuin ngomong. Semoga aja Tarii ngertiin Val,,"
Gue ajak Tarii ke kontrakan, diapun mau saja. Yang penting setelah maghrib dia diantar ke Asrama.. Sekedar membawakan beberapa Jajan, dag dig dug sampai kost, sambutan yang asik dari Dinaa n Cahaya..
Quote:
Ayaa: "Sini sini, mbak Nyai, hehe"
Tarii: "Aihh biasa saja ukhtii,, Minal 'Aidzin wal faidzin yaa."
Ayaa: "Iyaaa, sini masuk,, ada dede kecil loh.."
Dinaa: "Mbak,... Dinaa"
Tarii: "Iyaa.."
Tarii: "Aihh biasa saja ukhtii,, Minal 'Aidzin wal faidzin yaa."
Ayaa: "Iyaaa, sini masuk,, ada dede kecil loh.."
Dinaa: "Mbak,... Dinaa"
Tarii: "Iyaa.."
Tarii masih biasa aja walau sedikit bingung kok gue tinggal sama Cahaya,, Ayaa jelasin, kalau memang tinggal bersama, tapi, karena udah saling mengenal jadinya sama2 ngerti.. Walaupun tarii jadi radaa gimana.. Ditambah dikasih tau ada anak2 yang jelas anaknya Dinaa, Tari mulai menanyakan dimana Suami Dina,, Dina gak bisa jawab n cuma diem, akhirnya Cahaya yang jelasin, dari awal masalah sampai kost bareng sampai anaknya lahir.. Tari setengah shock, dia perempuan kan?? Apalagi dia muslimah yang baik.. Sambil menikmati secangkir Kopi masing2..
Quote:
Tarii: "Ya Alloh, jadi ini masalahnya.. Dinaa, udah bertaubat, minta ampun sama Gusti Alloh, maaf yaa gue menasehati, karena kita semua bersaudara satu Iman dan Islam"
Dinaa: ".........."
Ayaa: "Dinaa, udah jangan terlalu dalam nangisnya."
Tarii: "Selama ini Lo sama Oval, Yaa? yang ngurusin?"
Ayaa: "Iyaa, ada satu lagi si Sekar tapi dia belum kesini"
Tarii: "Ohh,, kalau saranku, yang sudah ya sudah, bertaubatlah dan minta petunjuk, semoga herman mau bertanggung jawab, terus kalau bisa Dinaa jujur ya sama orang tua, pokoknya jujur sejelek apapun masalahnya.. Hmm, kalau soal hukum dan lain2, nanya aja sama pak Ustadz Oval, hahaha"
Gue: "Hisssssssss"
Ayaa: "Semua kita bareng2, Tarr. Yapp alhamdulillah satu per satu selesai.. "
Dinaa: ".........."
Ayaa: "Dinaa, udah jangan terlalu dalam nangisnya."
Tarii: "Selama ini Lo sama Oval, Yaa? yang ngurusin?"
Ayaa: "Iyaa, ada satu lagi si Sekar tapi dia belum kesini"
Tarii: "Ohh,, kalau saranku, yang sudah ya sudah, bertaubatlah dan minta petunjuk, semoga herman mau bertanggung jawab, terus kalau bisa Dinaa jujur ya sama orang tua, pokoknya jujur sejelek apapun masalahnya.. Hmm, kalau soal hukum dan lain2, nanya aja sama pak Ustadz Oval, hahaha"
Gue: "Hisssssssss"
Ayaa: "Semua kita bareng2, Tarr. Yapp alhamdulillah satu per satu selesai.. "
Obrolan masih berlanjut. Tarii, tetaplah tari, ada beberapa kelemahan dia yang tetap ku simpan. Sebenernya Tarii gak berkenan n kurang suka kalau gue tinggal sama mereka meski baik2 saja tanpa Zina dengan Cahaya n Dinaa, kan Tarii taunya Cahaya yang jelasin.. Tapi, sekali lagi, dia memegang teguh Aqidahnya n hukumnya tau, jadi marah n gak suka sekalipun sama kita, tarii bakalan menghargai, dan biasa aja.. Sampai menjelang maghrib, gue abis mandiin Bintang.. Mereka berdua Shalat maghrib, gue sama Dina asik ngobrol aja sekedar
melepas kangen. Masih nahan tentunya, nafsu2 liar ntar dulu, hehehe..
Quote:
Tarii: "Ya udah Yaa, Vall, Dinaa, kalian disini baik2 yaa, jadi tau kediaman kalian, hehe.."
Ayaa: "Main kesini Tarr, atau kalau abis pengajian ntar main bareng gue n Oval,,"
Tarii: "Hmm, bisa bisa.. Ya udah gue pulang yaa.."
Gue: "Tarii, makasih yaaa.."
Tarii: "Iyaa Val,"
Ayaa: "Main kesini Tarr, atau kalau abis pengajian ntar main bareng gue n Oval,,"
Tarii: "Hmm, bisa bisa.. Ya udah gue pulang yaa.."
Gue: "Tarii, makasih yaaa.."
Tarii: "Iyaa Val,"
Gue anter dia sampai gerbang pagar.. Senyum Tarii masih seperti biasanya..
Quote:
Tarii: "Val, gue pulang. Lo lagi jadi pemimpin, pimpinlah mereka yaa. Jaga mereka berdua, kalau ada
apa2 jangan sungkan2 curhat, kita saling berbagi ilmu n tolong menolong.. "
Gue: "Tarii, gak marah kan?"
Tarii: “Ehh enggak, cuma tadi sedikit heran, pokoknya ati2 Val, yaa.."
Gue: "Iyaa, ati2 juga buatmu di jalan.."
Tarii: "...........Asslamu'alaikum, ayo semuaa.."
Gue: "yappp.. Wa'laikum salam"
Ayaa: "Iyaa, ati2 mbak ustadzah..", teriak Ayaa dari teras
apa2 jangan sungkan2 curhat, kita saling berbagi ilmu n tolong menolong.. "
Gue: "Tarii, gak marah kan?"
Tarii: “Ehh enggak, cuma tadi sedikit heran, pokoknya ati2 Val, yaa.."
Gue: "Iyaa, ati2 juga buatmu di jalan.."
Tarii: "...........Asslamu'alaikum, ayo semuaa.."
Gue: "yappp.. Wa'laikum salam"
Ayaa: "Iyaa, ati2 mbak ustadzah
..", teriak Ayaa dari terasTarii pulang.. Kembali ke rumah sederhana, tempat asikku bersama anakku dan cewek2 disini, terutama Dina.. Yang penting gue udah di Jogja lagi, melanjutkan perjalanan meraih apa yang aku inginkan. Tak perna tau pula, apa yang akan terjadi hari esok.. Gue cuma berharap, semoga lebih baik saja. Lanjut berkumpul sama anak2..
Quote:
Dinaa: "Val, mau di kasih nama siapa nih si dedek"
Ayaa: "Iyaa, bantuin Val.."
Gue: "Hmm, ya udah kalau saranku sih shifa, ada Shifanya..
Ayaa: "Boleh boleh tuh, hehehe.. Artinya bagus, "mempesona"
Dinaa: "Iyaa,, hehee.. Nih, gue tambahin yaa, Mutiara. Jadinya Mutiara Shifa, gimana? Udah ada rencana sih gue ngasih nama dedek Mutiara, hehehe"
Gue: "Waw, keren, hahaa"
Dinaa: "Oke oke.."
Ayaa: "Ya udah kapan nih mau syukuran nama?"
Dinaa: "Lo yang atur aja.."
Gue: "Ya wesss.. Bareng2.."
Ayaa: “Iyessss “
Ayaa: "Iyaa, bantuin Val.."
Gue: "Hmm, ya udah kalau saranku sih shifa, ada Shifanya..
Ayaa: "Boleh boleh tuh, hehehe.. Artinya bagus, "mempesona"
Dinaa: "Iyaa,, hehee.. Nih, gue tambahin yaa, Mutiara. Jadinya Mutiara Shifa, gimana? Udah ada rencana sih gue ngasih nama dedek Mutiara, hehehe"
Gue: "Waw, keren, hahaa"
Dinaa: "Oke oke.."
Ayaa: "Ya udah kapan nih mau syukuran nama?"
Dinaa: "Lo yang atur aja.."
Gue: "Ya wesss.. Bareng2.."
Ayaa: “Iyessss “
Semua nugasin gue ngurus semua ini.. Gak apa2 lah yang penting semua prosedur dilaksanain. Punya anak kan kayak gini, ada aturannnya sampai mendidik si dedek pada nantinya.. Gue seneng aja ada diantara mereka, meski masih berkutat pada banyak masalah. Sampai Dinaa beranjak tidur sama anaknya, Bintang udah tidur juga didepan TV, gue masih asik berdua sama Cahaya n belum ada waktu berdua bersama Dina, yang penting udah ngumpul.. Gak ada acara lain selain gue mau minum, minum air kedamaian, air suci kehidupan.. Satu2nya air yang membuatku selalu tenang, seakan jauh dari masalah,,
Quote:
Ayaa: "Hmm, minum lagi.. bawa dari rumah yaa? kok pake botol aqua?"
Gue: "Iyaa, hehehe... cuma bawa 3 liter kok"
Ayaa: "banyak amit,, cah edan, hahaha.. kapan lo mau berhenti, bosen gue ngelihatnya.." 
Gue: "Hmm kapan yaa. kalau nikah sama lo, gue kayaknya berhenti."
Ayaa: "Plakkkk... Hahaha edan, gak yakin gue sih, tapi siapa juga yang mau sama cowok kayak lo, wkwkwk gak suka guenya"
Gue: "Hiiii,, dasar mas Hakim,"
Gue: "Iyaa, hehehe... cuma bawa 3 liter kok
"Ayaa: "banyak amit,, cah edan, hahaha.. kapan lo mau berhenti, bosen gue ngelihatnya.."
Gue: "Hmm kapan yaa. kalau nikah sama lo, gue kayaknya berhenti."
Ayaa: "Plakkkk... Hahaha edan, gak yakin gue sih, tapi siapa juga yang mau sama cowok kayak lo, wkwkwk gak suka guenya"
Gue: "Hiiii,, dasar mas Hakim,
"Larut canda tawa bersamanya, suka gak suka sama gue, gak ada urusan juga. Yang penting gue berusaha menjadi pribadi yang menghargai oranglain, bersikap baik pula terhadap oranglain disekitar kita.. Karena langkah demi langkah membuatku kuat, banyak tau hal baru.. Inilah hidup, ada tangga untuk selalu naik ke atas..
Continued
(The Rain - Senandung Kala Hujan)0