- Beranda
- Stories from the Heart
Kelakuan Anak Kuliah
...
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Quote:
Quote:
Quote:
----------------------------------------------------------------------------------
========================================
pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
pujangga1000
#2228
Truth or Dare 2
"Coba kamu tepok bokongnya si xxx" kata seorang kakak kelas
"
"
"Jangan mas, nanti repot lagi" Kata Imus
"
"
Nampaknya tamparan tadi masih terasa dipipi Imus. Wajahnya terlihat cetakan lima jari yang masih memerah. Gue bisa membayangkan betapa "pedas" rasa yang tertinggal disana.
"Ayolah, anaknya juga kalem kok, pasti gak marah-marah kayak si anu" si kakak kelas memaksa
"Ngak, yang lain" tolak gue
"Kalian ada ide gak dek?" Tanya Imus ke adik angkatan
"
"
Ada 4 orang adik angkatan yang ikut permainan ini. Dua cowok dan dua cewek. Daritadi mereka belum pernah kalah. Untung saja mereka tidak ngerusuh, kalau iya, pasti sudah dicurangi oleh kakak angkatan gue untuk kalah, lalu diberi hukuman yang aneh-aneh.
"Hemm, Mas Jeki nembak si Ratu aja
" katanya polos
"
" gue terkejut
"
" si adik kelas senyum-senyum gak jelas
"
" beberapa ekspresi teman gue
Kalau dulu, kembang angkatan gue adalah Una. Nah kembangnya angkatan baru ini namanya Ratu. Orangnya cakep kok, but she is on totally different stage from Una. Ratu mungkin campuran dari darah Indonesia dan timur tengah, jadi wajahnya bisa dibayangkan lah ya. Dari wajah, badan, serta postur, she is perfect. Dia juga menjadi alasan utama kenapa mas-mas angkatan atas, banyak yang ikutan makrab tahun ini. Tapi sayang, menurut gue, Ratu orangnya sedikit exhibitionism (gue gak menemukan kata-kata yang tepat dalam bahasa Indo). Caranya berpakaian sedikit kurang sopan, sudah pernah ditegur, tapi tetep saja tidak berubah.
Gue akhirnya mau gak mau menjalankan hukuman ini. Gue liat Ratu lagi duduk kumpul bareng cewek-cewek angkatannya agak jauh dari tempat gue kumpul. Jadinya gue harus jalan kesana. Teman-teman truth or dare yang lain membuntuti gue dari belakang.
Saat gue mendekati Ratu, secara kebetulan, dia juga melihat gue jalan mendekatinya. Disana juga ada dua atau tiga orang lainnya yang lagi ngobrol bareng Ratu sebelum gue hampiri. Nah ketika gue sudah didepan Ratu,
"
"
"Halo" sapa gue
"
"
" (mengajukan tangan untuk berjabat) "
"Jeki"
"Ratu"
"
"
"Lagi sibuk?" Kata gue bersahabat
"Hemm, ada apa ya mas?" Ratu bertanya
"Gak lagi ada yang penting kan? Boleh minta waktunya bentar?" Gue berusaha sopan
"
"
Cewek-cewek disekitar Ratu tiba-tiba diam dan mengarahkan pandangannya ke gue. Sedangkan teman-teman gue yang dibelakang uda mulai senyam senyum gak jelas. Gue bisa melihat mereka dengan mata batin gue
"Jadi gini.. errr" gue grogi gak jelas
"
"
"Gimana ya ngomong nya haha" gue salting
"
"
Bahkan gue bisa grogi walaupun gue tau kalau ini cuman bercandaan. Biasanya sih gue gak pernah grogi kalo didepan cewek. Mungkin kali ini ada seorang "Ratu" yang berdiri didepan gue. Apa mungkin ada sesuatu lain dari dia yang gue rasakan?
"Kamu gak punya pacar kan?"
Tanya gue setelah menghilangkan seluruh gundah dalam hati
"
"
Dia mulai blushing
"
"
Gue masih menunggu jawabannya
Ratu menggeleng kepalanya,
Gue mulai senyum.
"Kalo gitu, mau gak jadi pacar aku?"
Tanya gue lagi
"
"
Dia membulatkan matanya, tanda tak percaya
" Terima ! "
" Terima ! "
" Terima ! "
Sorak sorai dari orang-orang dibelakang gue
"
"
Ratu menundukkan kepalanya
"
"
Gue masih menunggu jawabannya
Gue liat cewek-cewek yang tadi ngobrol dengan Ratu juga terkejut dengan apa yang gue katakan. Gue menunggu sekian menit yang lama. Akhirnya gue sadar kalau gue harus mengakhiri permainan bodoh ini. Baru saja gue akan membuka mulut untuk mengatakan kalau ini cuman main-main karena gue kalah truth or dare, ternyata...
" (Ratu memalingkan wajahnya dari gue) "
Lalu dia lari kabur dari gue...
"
"
Teman-teman ceweknya ikut mengejar Ratu...
Gue belum ngomong kalo ini cuman main-main. Shit! Kesannya gue jadi gak tau malu banget donk. Masa belum ada pendekatan, belum ada apa-apa, gue uda main tembak. Sialnya, teman-teman gue yang lain malah tertawa melihat gue. Mereka mulai mengeliling gue. Bahkan ada yang bilang sabar, ditolak itu uda biasa, namanya usaha. Lah, ini kan cuman main-main! Sial banget emang mereka. Gue berusaha mau mengejar Ratu, gue malah dipaksa ikutan main truth or dare lagi. Malam ini fix, muka gue uda gak terselamatkan didepan anak-anak angkatan baru...
***
Besoknya sebelum balik ke kota, gue sengaja nunggu didekat bus untuk ketemu sama Ratu. Gue harus jelasin semuanya. Akhirnya orang yang gue tunggu terlihat juga. Dia sedang berjalan sambil ngobrol dengan seorang cewek angkatan dia. Obrolan mereka cukup asyik sehingga dia tidak tahu kalo gue sudah sampai dihadapannya.
"Hei" sapa gue
"
" dia terkejut dengan kehadiran gue
"Sori ya kemarin. Itu cuman main-main kok" Jelas gue
"
" dia kebingungan
"Iya cuman main-main, aku kalah truth or dare, terus dikasih tantangan nembak kamu" Lanjut gue
"
"
Ratu masih aja tetap diam. Sial, kenapa semua wanita yang gue ajak ngobrol selalu diam
Tiba-tiba cewek yang disebelah Ratu mengatakan,
"Gpp kok mas, kalau beneran juga gpp, iya gak?" katanya sambil menyenggol tangan Ratu
"
" pipi Ratu memerah
"Yaudah, hati-hati dijalan, aku cabut dulu" Kata gue setelah suasana tidak kondusif
Setidaknya dia sudah tau kalo gue cuman main-main. Gue gak mau kejadian yang menimpa gue, terulang lagi tahun ini. Apalagi kalo gue yang harus kembali melakoninya.
"
""Jangan mas, nanti repot lagi" Kata Imus
"
"Nampaknya tamparan tadi masih terasa dipipi Imus. Wajahnya terlihat cetakan lima jari yang masih memerah. Gue bisa membayangkan betapa "pedas" rasa yang tertinggal disana.
"Ayolah, anaknya juga kalem kok, pasti gak marah-marah kayak si anu" si kakak kelas memaksa
"Ngak, yang lain" tolak gue
"Kalian ada ide gak dek?" Tanya Imus ke adik angkatan
"
"Ada 4 orang adik angkatan yang ikut permainan ini. Dua cowok dan dua cewek. Daritadi mereka belum pernah kalah. Untung saja mereka tidak ngerusuh, kalau iya, pasti sudah dicurangi oleh kakak angkatan gue untuk kalah, lalu diberi hukuman yang aneh-aneh.
"Hemm, Mas Jeki nembak si Ratu aja
" katanya polos"
" gue terkejut"
" si adik kelas senyum-senyum gak jelas"
" beberapa ekspresi teman gueKalau dulu, kembang angkatan gue adalah Una. Nah kembangnya angkatan baru ini namanya Ratu. Orangnya cakep kok, but she is on totally different stage from Una. Ratu mungkin campuran dari darah Indonesia dan timur tengah, jadi wajahnya bisa dibayangkan lah ya. Dari wajah, badan, serta postur, she is perfect. Dia juga menjadi alasan utama kenapa mas-mas angkatan atas, banyak yang ikutan makrab tahun ini. Tapi sayang, menurut gue, Ratu orangnya sedikit exhibitionism (gue gak menemukan kata-kata yang tepat dalam bahasa Indo). Caranya berpakaian sedikit kurang sopan, sudah pernah ditegur, tapi tetep saja tidak berubah.
Gue akhirnya mau gak mau menjalankan hukuman ini. Gue liat Ratu lagi duduk kumpul bareng cewek-cewek angkatannya agak jauh dari tempat gue kumpul. Jadinya gue harus jalan kesana. Teman-teman truth or dare yang lain membuntuti gue dari belakang.
Saat gue mendekati Ratu, secara kebetulan, dia juga melihat gue jalan mendekatinya. Disana juga ada dua atau tiga orang lainnya yang lagi ngobrol bareng Ratu sebelum gue hampiri. Nah ketika gue sudah didepan Ratu,
"
""Halo" sapa gue
"
"" (mengajukan tangan untuk berjabat) "
"Jeki"
"Ratu"
"
""Lagi sibuk?" Kata gue bersahabat
"Hemm, ada apa ya mas?" Ratu bertanya
"Gak lagi ada yang penting kan? Boleh minta waktunya bentar?" Gue berusaha sopan
"
"Cewek-cewek disekitar Ratu tiba-tiba diam dan mengarahkan pandangannya ke gue. Sedangkan teman-teman gue yang dibelakang uda mulai senyam senyum gak jelas. Gue bisa melihat mereka dengan mata batin gue

"Jadi gini.. errr" gue grogi gak jelas
"
""Gimana ya ngomong nya haha" gue salting
"
"Bahkan gue bisa grogi walaupun gue tau kalau ini cuman bercandaan. Biasanya sih gue gak pernah grogi kalo didepan cewek. Mungkin kali ini ada seorang "Ratu" yang berdiri didepan gue. Apa mungkin ada sesuatu lain dari dia yang gue rasakan?
"Kamu gak punya pacar kan?"
Tanya gue setelah menghilangkan seluruh gundah dalam hati
"
"Dia mulai blushing
"
"Gue masih menunggu jawabannya
Ratu menggeleng kepalanya,
Gue mulai senyum.
"Kalo gitu, mau gak jadi pacar aku?"
Tanya gue lagi
"
"Dia membulatkan matanya, tanda tak percaya
" Terima ! "
" Terima ! "
" Terima ! "
Sorak sorai dari orang-orang dibelakang gue
"
"Ratu menundukkan kepalanya
"
"Gue masih menunggu jawabannya
Gue liat cewek-cewek yang tadi ngobrol dengan Ratu juga terkejut dengan apa yang gue katakan. Gue menunggu sekian menit yang lama. Akhirnya gue sadar kalau gue harus mengakhiri permainan bodoh ini. Baru saja gue akan membuka mulut untuk mengatakan kalau ini cuman main-main karena gue kalah truth or dare, ternyata...
" (Ratu memalingkan wajahnya dari gue) "
Lalu dia lari kabur dari gue...
"
"Teman-teman ceweknya ikut mengejar Ratu...
Gue belum ngomong kalo ini cuman main-main. Shit! Kesannya gue jadi gak tau malu banget donk. Masa belum ada pendekatan, belum ada apa-apa, gue uda main tembak. Sialnya, teman-teman gue yang lain malah tertawa melihat gue. Mereka mulai mengeliling gue. Bahkan ada yang bilang sabar, ditolak itu uda biasa, namanya usaha. Lah, ini kan cuman main-main! Sial banget emang mereka. Gue berusaha mau mengejar Ratu, gue malah dipaksa ikutan main truth or dare lagi. Malam ini fix, muka gue uda gak terselamatkan didepan anak-anak angkatan baru...
***
Besoknya sebelum balik ke kota, gue sengaja nunggu didekat bus untuk ketemu sama Ratu. Gue harus jelasin semuanya. Akhirnya orang yang gue tunggu terlihat juga. Dia sedang berjalan sambil ngobrol dengan seorang cewek angkatan dia. Obrolan mereka cukup asyik sehingga dia tidak tahu kalo gue sudah sampai dihadapannya.
"Hei" sapa gue
"
" dia terkejut dengan kehadiran gue"Sori ya kemarin. Itu cuman main-main kok" Jelas gue
"
" dia kebingungan"Iya cuman main-main, aku kalah truth or dare, terus dikasih tantangan nembak kamu" Lanjut gue
"
"Ratu masih aja tetap diam. Sial, kenapa semua wanita yang gue ajak ngobrol selalu diam

Tiba-tiba cewek yang disebelah Ratu mengatakan,
"Gpp kok mas, kalau beneran juga gpp, iya gak?" katanya sambil menyenggol tangan Ratu
"
" pipi Ratu memerah"Yaudah, hati-hati dijalan, aku cabut dulu" Kata gue setelah suasana tidak kondusif
Setidaknya dia sudah tau kalo gue cuman main-main. Gue gak mau kejadian yang menimpa gue, terulang lagi tahun ini. Apalagi kalo gue yang harus kembali melakoninya.
Gue gak nyangka,
ternyata pertemuan awal kita sebodoh ini ya

ternyata pertemuan awal kita sebodoh ini ya

Diubah oleh pujangga1000 18-03-2015 04:32
jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
