- Beranda
- Stories from the Heart
Kelakuan Anak Kuliah
...
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Quote:
Quote:
Quote:
----------------------------------------------------------------------------------
========================================
pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
pujangga1000
#2189
Truth or Dare 1
Spoiler for :
Hari kedua makrab, gue lebih aktif membantu panitia lain, tapi gue mencoba untuk tidak deket-deket seksi acara. Apa yang dikatakan Widya kemarin, gue masih mencoba untuk mencernanya. Rentang waktunya terlalu lama. Sejak Una jadian, gue uda gak pernah ngobrol dengan dia lagi. Setelahnya gue pelan-pelan mulai menjauh dari Wawan dan Widya karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan Una dan pasangannya. Bahkan ketika liburan aja tidak ada kabar dari mereka. Gue yang awalnya sudah memberi stereotip jelek untuk mereka, mengoreksi penilaian gue terhadap Widya. Setidaknya dia masih memikirkan kawan lamanya. Baguslah.
Namun masih ada hal lain yang mengganjal dalam benak gue, yaitu Widya yang memberi gue nasehat di malam hari, setelah Una yang gue cuekin saat sore hari. Sepertinya ini terlalu direncanakan untuk disebut kebetulan. Adakah benar ini sudah direncakan? Kalau iya, untuk apa? Haruskah gue menganggap tidak terjadi apa-apa antara gue dan Una?
Rasanya tidak perlu. Toh dengan atau tanpa dianggapnya gue oleh Una, tidak akan merubah apapun. Anton beserta angkatannya berdatangan dihari kedua. Anton dan Una terlihat mesra, atau setidaknya menurut gue mereka mempertontonkan kemesraan ditempat yang salah. Hei! Ini acara keakraban, kalau pada akhirnya cuman kalian berdua yang akrab, untuk apa diadakan acara besar seperti ini? Ahh, gue lupa. Makrab memang acara yang dirancang dengan tujuan seperti itu. Teman-teman Anton, yang notabene kakak angkatan gue, juga terlihat menggoda adik-adik gemes angkatan baru. Menjijikan.
***
Malam terakhir makrab, ada beberapa orang yang bermain truth or dare. Gak semua orang, cuman gabungan dari beberapa orang angkatan gue, angkatan atas, dan angkatan baru. Pertanyaan dan tantangan yang diberikan cukup seru menurut gue. Misalnya ketika ada seorang kakak angkatan yang kalah, lalu dia memilih truth. Dia sudah menjalin hubungan dengan pacarnya selama kurang lebih 5 tahun sejak sekolah, tapi sayangnya sekarang LDR. Terus dia ditanya begini,
(A adalah penanya cowok; B adalah yang menjawab cewek)
"Selama pacaran, uda pernah french kiss belom?" Tanya A
"
" B malu-malu"Uda belom? Harus dijawab jujur loh!" Tantang A
"Sudah kok" B mulai blushing
Kita-kita mensoraki mba B ini, dan pipinya juga semakin merah karenanya.
"Ihhh, apaan sih kalian" Kata B
"Sering gak?" Tanya A lagi
"
""
"Awalnya mba B tidak mau menjawabnya, karena emang malu. Tapi karena yang lain sudah penasaran dan larut dalam permainan, mereka mulai memaksa B untuk menjawab.
"Gak ah, aku gak mau jawab!" si A mulai sewot
Lalu yang lain mulai bersuara (dominan cowok),
"Lah, kamu kan kalah.. gak seru kalau begitu
""Iya mba, jawab donk.."
"Kira-kira aja mba.. Berapa kali sehari, ato seminggu gitu
"Entah mungkin kita yang terlalu mengintimidasi sehingga mba B ini tidak bisa berkutik,
Lalu dia mulai menjawab..
"Dua kali seminggu" Jawabnya pelan
"
"Kita semua terkejut dengan pengakuannya, tidak terkecuali gue. Gue yakin dia tidak bohong, karena dia mengucapkannya dengan sangat pelan dan pipinya tambah merona setelah menjawab. Tapi yang membuat gue bingung adalah, apa emang dijadwal? Atau emang dirata-rata? Kalau dua kali seminggu adalah rata-rata jumlahnya, berarti dulu sebelum LDR, mereka sering melakukannya donk? Jadi sekarang ketika mereka tidak pernah bertemu, mereka masih punya "simpanan".
Sudahlah, ini hanya pemikiran gue..

Ada juga anak angkatan gue yang kalah lalu dia memilih dare. Dia diberi tantangan untuk bertanya ukuran pakaian dalam anak cewek angkatan gue yang terkenal galak. Awalnya dia sempat menghindar karena takut ditampar atau semacamnya. Tapi setelah kita sorakin dan kita beri "jaminan", akhirnya dia berani juga. Jaminan disini maksudnya adalah kita akan menjelaskan kalau ini cuman permainan doank. Si Imus yang bakal menjamin hal itu.
Proses bertanya pun berlangsung. Yang lain pada nguntit dibelakang untuk melihat reaksi si cewek. Benar saja! Si cewek marah-marah. Akhirnya Imus mulai menjelaskan kalau ini cuman permainan.
"Ini ide siapa?!
" si cewek mulai sewot"Idenya anak-anak tadi" Kata Imus
"Siapa?!" Bentak si cewek
" errrr... " Imus tidak berani menjawab
"Elo ya?!" tuduh si cewek
"
""
" telapak tangan melayang"
""Kalau bercanda jangan kelewatan!" Teriak si cewek dan berlalu
Dalam hati gue bersyukur, untung gue gak sok jagoan mau menawarkan diri untuk "menjamin" keselamatan teman gue. Bisa-bisa gue yang ada diposisi Imus sekarang. Gak lucu donk kalo gue ditampar cewek didepan adik-adik angkatan, mau taruh dimana muka gue

Permainan pun berlanjut. Akhirnya gue kalah juga.
Gue bingung mau memilih apa.
Gue tidak suka orang tahu tentang gue,
maka gue pilih,
" D A R E "
Diubah oleh pujangga1000 19-03-2015 05:47
jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
