- Beranda
- Stories from the Heart
Beauty in the dark
...
TS
mindtalk
Beauty in the dark
Maaf kalo Endingnya tekesan dipercepat.. Tapi apapun ini, diambil baiknya dan buang buruknya.. 
Catatan Kecil Seorang pramuria
Namaku Queensha Cahaya Surga. Orang tuaku berharap aku menjadi ratu dari cahaya surga.. tapi..
Quote:
kita tak tahu apa yang akan terjadi... tapi janganlah menyerah untuk sesuatu yang belum pasti.. karena Tuhan mampu membolak balikan hati manusia.
PART I Kejadian
Spoiler for CKSP:
PART II Keputusan
Spoiler for CKSP II:
PART III Kesalahan
Spoiler for CKSP III:
PART IV Penyesalan
Spoiler for CKSP IV:
PART V Lembaran Baru
Spoiler for CKSP V:
Dimohon bagi teman-teman yang membaca cerita ini untuk :
Quote:
NB : sorry, buat TS di thread sebelumnya yang udah dikepoin.
Untuk yang mau donlot versi doc nya.. bisa kesini.. ( makasih banyak buat wahyu.. )
Quote:
Diubah oleh mindtalk 01-08-2017 23:40
tien212700 dan 8 lainnya memberi reputasi
7
210.5K
956
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
mindtalk
#841
Rejeki Tak Akan Kemana
Hari-hariku dirumah lebih menyenangkan.. Odi lebih sering pulang kekampung karena ada aku dan diar dirumah.. Jadi setidaknya tidak terlalu sepi.. Dan yang lebih sedikit tidak mengenakan.. Diar akan melanjutkan kuliah ke Kota Gudeg.. Dia lulus tahun ini dengan predikat yang baik bagi aku dan keluargaku.. Sayangnya dia tak seberuntung aku dan adik-adikku yang mengenyam bangku perkuliahan di Universitas Negeri, diar mendapat rejeki di Universitas swasta.. Awalnya aku memberikan saran agar dia kuliah disini saja, tapi dia justru berkata “ kalo ambil swasta disini mending nggak usah kuliah, kerja aja.. swastanya nggak bagus soalnya kak “ dan aku tak mungkin menolak keiinganannya untuk kuliah..
Akhirnya ibu dan aku memutuskan dia akan kuliah di Kota Gudeg dan tentunya dia membutuhkan biaya yang cukup mahal.. Bersyukurlah ibu mempunyai keuangan yang membaik semenjak menjadi Pegawai Negeri Sipil sehingga ibu bisa berhutang untuk biaya sekolah diar dan aku hanya membantu semampuku, semisal membayarkan tes kesehatan, membelikannya baju yang layak untuk kuliah dan memberinya sedikit uang jajan.. Dan yang aku bangga dari adik terkecilku, dia mempunya tabungan sendiri untuk keperluan awal kuliahnya.. Aku akui, disini aku sedikit mengalihkan perhatianku ke odi, aku membelikannya barang-barang yang dia butuhkan bahkan memberinya barang yang aku punya.. Dan aku mengetahui bahwa odi sebenarnya cemburu.. Tapi tak akan butuh waktu lama untuk membuatnya membaik..
Aku masih bisa berkata ke odi, sabarlah.. Nanti kalo ada rejeki akan aku belikan pakaian untuknya.. Dan yang perlu kalian tau.. Adik-adikku berbeda dengan anak kuliahan lainnya.. Mereka memakai pakaian dan spatu seadanya.. Tak pernah mempermasalahkan baju baru, bahkan mereka memakai baju yang sama terus-menerus.. Mereka hanya bisa memakai baju baru jika ibu, aku atau anda membelikannya.. Selepas itu, mereka harus menabung dan mendapat uang saku seratus ribu seminggu untuk semua keperluan termasuk makan dan biaya pengerjaan tugas bila diperlukan.. Ya, mereka harus benar-benar berhemat untuk mencapai janji kehidupan yang lebih baik dari anak kampung yang terkotak pemikiran akan satu sisi.. Mereka akan menjadi anak kampung yang mempunyai pemikiran dari berbagai sisi..
Tahun ini anda juga lulus kuliah.. Dengan gelar sarjananya.. Dan bersyukurnya dia tidak menjadi pengangguran saat lulus.. Dia sudah bekerja walau sebagai karyawan kontrak dan dia bisa membantu biaya diar kedepannya.. Berkurang sudah beban orang tuaku ditahun ini.. Walau bertambah.. Tapi setidaknya mereka sudah bisa bernafas lega dengan semua yang terjadi..
Dan yang lebih menggembirakan, aku sudah mendapatkan pekerjaan.. Aku bekerja dikota tetangga.. Dengan jarak tempu sekitar 3 jam.. Dan aku memutuskan untuk mengambil kosan.. Kota dimana aku bekerja dan odi kuliah.. Memang gajiku tak seberapa.. Tapi aku masih sesekali menjalankan usahaku dirumah.. dan sampai akhirnya aku sudah tak bisa menjalankannya lagi.. Tak apalah.. Setidaknya aku bisa hidup mandiri untuk diriku..
Ibu dan Ayah tinggal berdua dirumah.. Dan aku sesekali pulang menjenguk mereka bersama odi.. Walau aku tak bisa banyak memberi uang kepada mereka, setidaknya aku menyisihkan sedikit uangku kepada mereka.. Seorang anak pasti ingin memberikan pakaian, barang apapun itu untuk orang tuanya.. Dan aku akan berusaha melakukannya.. Untuk mereka.. Aku akan memberikan apa yang aku bisa dari uang yang aku sisihkan.. Dan semoga aku bisa..
Hubunganku dan tama mulai membaik, hanya aku terlalu fokus pada pekerjaanku dan kami sedikit jarang berkomunikasi.. Tapi, kami masih saling sangat menicintai.. Penghujung tahun yang penuh dengan kebahagiaan dari kami.. yaa.. aku bahagia dengan hidupku saat ini, sampai aku menyadarinya.. ini hanya sesaat..
Dan biarkan aku bercerita kenapa kebahagiaanku hanya sesaat..
Dan aku harap kau akan mengerti apa yang membuatku masih disini, sendiri.. menuliskan kisahku dan masalaluku dengan tatapan senduh..
Ya,, didepan komputerku.. Aku menuliskan ceritaku dengan tatapan senduh.. Sendiri, mengenang semuanya dengan dalam.. dalam cerita batinku yang tertahan.. Karena dia.. Satu kenangan yang hilang..
Tapi dari semua kisah yang kualami, TUHAN telah menjawab rasa ketidak adilanku dengan sebuah kehidupan yang lebih baik saat aku memutuskan untuk mengubur masalalu kelamku.. Jika aku tak menguburnya siapa yang akan menjamin aku kehidupanku akan lebih baik.. Dan benar aku membuktikan janjiku pada semua orang, bahwa aku akan secepatnya keluar dari pekerjaan yang mereka anggap hina dengan penuh kenistaan.. dan aku bisa.. Jika aku bisa bukannya kalian juga bisa.. kembali menjadi baik apapun itu caranya..
Akhirnya ibu dan aku memutuskan dia akan kuliah di Kota Gudeg dan tentunya dia membutuhkan biaya yang cukup mahal.. Bersyukurlah ibu mempunyai keuangan yang membaik semenjak menjadi Pegawai Negeri Sipil sehingga ibu bisa berhutang untuk biaya sekolah diar dan aku hanya membantu semampuku, semisal membayarkan tes kesehatan, membelikannya baju yang layak untuk kuliah dan memberinya sedikit uang jajan.. Dan yang aku bangga dari adik terkecilku, dia mempunya tabungan sendiri untuk keperluan awal kuliahnya.. Aku akui, disini aku sedikit mengalihkan perhatianku ke odi, aku membelikannya barang-barang yang dia butuhkan bahkan memberinya barang yang aku punya.. Dan aku mengetahui bahwa odi sebenarnya cemburu.. Tapi tak akan butuh waktu lama untuk membuatnya membaik..
Aku masih bisa berkata ke odi, sabarlah.. Nanti kalo ada rejeki akan aku belikan pakaian untuknya.. Dan yang perlu kalian tau.. Adik-adikku berbeda dengan anak kuliahan lainnya.. Mereka memakai pakaian dan spatu seadanya.. Tak pernah mempermasalahkan baju baru, bahkan mereka memakai baju yang sama terus-menerus.. Mereka hanya bisa memakai baju baru jika ibu, aku atau anda membelikannya.. Selepas itu, mereka harus menabung dan mendapat uang saku seratus ribu seminggu untuk semua keperluan termasuk makan dan biaya pengerjaan tugas bila diperlukan.. Ya, mereka harus benar-benar berhemat untuk mencapai janji kehidupan yang lebih baik dari anak kampung yang terkotak pemikiran akan satu sisi.. Mereka akan menjadi anak kampung yang mempunyai pemikiran dari berbagai sisi..
Tahun ini anda juga lulus kuliah.. Dengan gelar sarjananya.. Dan bersyukurnya dia tidak menjadi pengangguran saat lulus.. Dia sudah bekerja walau sebagai karyawan kontrak dan dia bisa membantu biaya diar kedepannya.. Berkurang sudah beban orang tuaku ditahun ini.. Walau bertambah.. Tapi setidaknya mereka sudah bisa bernafas lega dengan semua yang terjadi..
Dan yang lebih menggembirakan, aku sudah mendapatkan pekerjaan.. Aku bekerja dikota tetangga.. Dengan jarak tempu sekitar 3 jam.. Dan aku memutuskan untuk mengambil kosan.. Kota dimana aku bekerja dan odi kuliah.. Memang gajiku tak seberapa.. Tapi aku masih sesekali menjalankan usahaku dirumah.. dan sampai akhirnya aku sudah tak bisa menjalankannya lagi.. Tak apalah.. Setidaknya aku bisa hidup mandiri untuk diriku..
Ibu dan Ayah tinggal berdua dirumah.. Dan aku sesekali pulang menjenguk mereka bersama odi.. Walau aku tak bisa banyak memberi uang kepada mereka, setidaknya aku menyisihkan sedikit uangku kepada mereka.. Seorang anak pasti ingin memberikan pakaian, barang apapun itu untuk orang tuanya.. Dan aku akan berusaha melakukannya.. Untuk mereka.. Aku akan memberikan apa yang aku bisa dari uang yang aku sisihkan.. Dan semoga aku bisa..
Hubunganku dan tama mulai membaik, hanya aku terlalu fokus pada pekerjaanku dan kami sedikit jarang berkomunikasi.. Tapi, kami masih saling sangat menicintai.. Penghujung tahun yang penuh dengan kebahagiaan dari kami.. yaa.. aku bahagia dengan hidupku saat ini, sampai aku menyadarinya.. ini hanya sesaat..
Dan biarkan aku bercerita kenapa kebahagiaanku hanya sesaat..
Dan aku harap kau akan mengerti apa yang membuatku masih disini, sendiri.. menuliskan kisahku dan masalaluku dengan tatapan senduh..
Ya,, didepan komputerku.. Aku menuliskan ceritaku dengan tatapan senduh.. Sendiri, mengenang semuanya dengan dalam.. dalam cerita batinku yang tertahan.. Karena dia.. Satu kenangan yang hilang..
Tapi dari semua kisah yang kualami, TUHAN telah menjawab rasa ketidak adilanku dengan sebuah kehidupan yang lebih baik saat aku memutuskan untuk mengubur masalalu kelamku.. Jika aku tak menguburnya siapa yang akan menjamin aku kehidupanku akan lebih baik.. Dan benar aku membuktikan janjiku pada semua orang, bahwa aku akan secepatnya keluar dari pekerjaan yang mereka anggap hina dengan penuh kenistaan.. dan aku bisa.. Jika aku bisa bukannya kalian juga bisa.. kembali menjadi baik apapun itu caranya..
0