- Beranda
- Stories from the Heart
Beauty in the dark
...
TS
mindtalk
Beauty in the dark
Maaf kalo Endingnya tekesan dipercepat.. Tapi apapun ini, diambil baiknya dan buang buruknya.. 

Catatan Kecil Seorang pramuria
Namaku Queensha Cahaya Surga. Orang tuaku berharap aku menjadi ratu dari cahaya surga.. tapi..
Quote:
PART I Kejadian
Spoiler for CKSP:
PART II Keputusan
Spoiler for CKSP II:
PART III Kesalahan
Spoiler for CKSP III:
PART IV Penyesalan
Spoiler for CKSP IV:
PART V Lembaran Baru
Spoiler for CKSP V:
Dimohon bagi teman-teman yang membaca cerita ini untuk :
Quote:
NB : sorry, buat TS di thread sebelumnya yang udah dikepoin.
Untuk yang mau donlot versi doc nya.. bisa kesini.. ( makasih banyak buat wahyu.. )
Quote:
Diubah oleh mindtalk 01-08-2017 23:40
tien212700 dan 8 lainnya memberi reputasi
7
210.5K
956
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
mindtalk
#839
Kembali Ke Pulau Sebrang
Entah apa yang ada pikiranku dan aku justru memutuskan kembali ke Pulau kelahiranku.. Mungkin karena aku terlalu merindukan kampung halamanku, bahkan aku tidak mempermasalahkan jarak antara aku dan tama, karena sepertinya aku dan tama sudah tak mempermasalahkan jarak yang ada.. Mungkin karena rasa cinta yang begitu besar dan harus bersabar hingga tahun depan agar kami bisa menjalani hidup yang sama selamanya.. Seharusnya begitu.. Kami mempunyai rencana menikah tahun depan.. Tahun dimana akan menjadi tahun yang paling membahagiakan dalam hidup kami.. Impian dan tujuan yang menjadi kenyataan.. Tanpa penghalang, termasuk orang tua.. Karena semua pihak seakan menerima dan merestui impian kami selama ini.. Dan tak terasa sudah lama aku bersamanya.. Aku tak membutuhkan obat dan sejenisnya, aku hanya perlu dia disisiku.. ya, karena dia obatku..
-----------------------------
Beberapa bulan berada dicirebon tak membuatku menjadi betah dikota ini dan akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke pulau sebrang.. Dan tentu saja aku meminta pendapat tama.. Dan otomatis jarak diantara kami semakin jauh.. Namun tama mengiyakan semua yang aku mau, aku tidak begitu betah disana karena memang terlalu banyak kondisi kantor yang tak aku suka.. Pergaulan disini juga yang membuatku akan terjerumus ke pergaulan yang lebih buruk.. Dan akhirnya aku memutuskan kembali ke pulau sebrang..
Sebelum mendapatkan pekerjaan yang pasti, aku pulang kekampung halamanku, membuka usaha percetakan kecil-kecilan, bermodalkan sebuah komputer dan printer yang cukup canggih aku membuka percetakan undangan, foto dll.. Sebisaku apapun aku kerjakan dan aku membuka jasa pengerjaan skripsi untuk mahasiswa didaerahku.. Hasil yang aku dapat lumayan.. Satu skripsi dalam 1 atau 2 bulan sudah cukup membantu masa menganggurku..
Awal mula hubungan kami beda pulau memang baik-baik saja seperti harapanku diawal, namun ternyata kemungkinan lain mulai bersarang dipikiranku.. Tama mulai sibuk mencari biaya untuk impian kami, sementara aku justru masih berkutat dengan usaha kecilku dan aku kembali membuat pemikiran aneh dalam otakku.. Mungkinkah aku kembali tidak bisa menenangkan diriku.? atau aku menjadi seseorang yang aneh, bahkan saat tama sibuk aku tak bisa memakluminya walau itu demi kami.. Entahlah.. Walau kondisi keuangan keluargaku membaik, namun kondisi jiwaku sepertinya tidak.. Aneh bukan..
Aku menangis karena hal yang tak pasti.. Aku menangis karena menahan amarah atau karena entah apa aku tak tau dan aku benar menangis.. Ada sms masuk darinya yang tak aku balas.. Lima menit kemudan hapeku berdering.. Tlp darinya..
Aku memejamkan mataku dan entah bagaimana ini terjadi, dia selalu dapat membuatku tertidur nyenyak tanpa mimpi buruk dan justru terlelap dalam tidurku.. Dan aku bermimpi sesuatu yang indah akan terjadi kepada kami.. Hidup bersama selamanya.. Semoga mimpi ini akan terus dapat aku rangkai sampai TUHAN menjawab semua tentang mimpiku dalam kenyataanku.. Dan aku akan berusaha menerima apapun itu.. Yang justru aku mengingkari bahwa aku tak bisa menerimanya kelak, karena semua begitu indah dan terasa begitu cepat untukku..
-----------------------------
Beberapa bulan berada dicirebon tak membuatku menjadi betah dikota ini dan akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke pulau sebrang.. Dan tentu saja aku meminta pendapat tama.. Dan otomatis jarak diantara kami semakin jauh.. Namun tama mengiyakan semua yang aku mau, aku tidak begitu betah disana karena memang terlalu banyak kondisi kantor yang tak aku suka.. Pergaulan disini juga yang membuatku akan terjerumus ke pergaulan yang lebih buruk.. Dan akhirnya aku memutuskan kembali ke pulau sebrang..
Sebelum mendapatkan pekerjaan yang pasti, aku pulang kekampung halamanku, membuka usaha percetakan kecil-kecilan, bermodalkan sebuah komputer dan printer yang cukup canggih aku membuka percetakan undangan, foto dll.. Sebisaku apapun aku kerjakan dan aku membuka jasa pengerjaan skripsi untuk mahasiswa didaerahku.. Hasil yang aku dapat lumayan.. Satu skripsi dalam 1 atau 2 bulan sudah cukup membantu masa menganggurku..
Awal mula hubungan kami beda pulau memang baik-baik saja seperti harapanku diawal, namun ternyata kemungkinan lain mulai bersarang dipikiranku.. Tama mulai sibuk mencari biaya untuk impian kami, sementara aku justru masih berkutat dengan usaha kecilku dan aku kembali membuat pemikiran aneh dalam otakku.. Mungkinkah aku kembali tidak bisa menenangkan diriku.? atau aku menjadi seseorang yang aneh, bahkan saat tama sibuk aku tak bisa memakluminya walau itu demi kami.. Entahlah.. Walau kondisi keuangan keluargaku membaik, namun kondisi jiwaku sepertinya tidak.. Aneh bukan..
Quote:
Aku menangis karena hal yang tak pasti.. Aku menangis karena menahan amarah atau karena entah apa aku tak tau dan aku benar menangis.. Ada sms masuk darinya yang tak aku balas.. Lima menit kemudan hapeku berdering.. Tlp darinya..
Quote:
Aku memejamkan mataku dan entah bagaimana ini terjadi, dia selalu dapat membuatku tertidur nyenyak tanpa mimpi buruk dan justru terlelap dalam tidurku.. Dan aku bermimpi sesuatu yang indah akan terjadi kepada kami.. Hidup bersama selamanya.. Semoga mimpi ini akan terus dapat aku rangkai sampai TUHAN menjawab semua tentang mimpiku dalam kenyataanku.. Dan aku akan berusaha menerima apapun itu.. Yang justru aku mengingkari bahwa aku tak bisa menerimanya kelak, karena semua begitu indah dan terasa begitu cepat untukku..
0
