- Beranda
- Stories from the Heart
Kelakuan Anak Kuliah
...
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Quote:
Quote:
Quote:
----------------------------------------------------------------------------------
========================================
pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
pujangga1000
#1990
Atas nama persahabatan
Sisa hari disemester dua ini, gue jalani dengan rasa segan ke kampus. Gue gak kuat kalo harus ngeliat Anton dan Una jalan bareng di kampus. Hati gue sakit, tapi juga menyimpan rasa amarah yang mendalam. Gue cuman dateng ke kampus, duduk paling belakang, merenung sambil dengerin ceramah dosen, ngerokok atau ngopi di kandang, lalu pulang ke kostan. Beberapa kali gue berpapasan dengan Mia, tapi tidak ada tegur sapa diantara kita. Rasa aneh dalam diri gue, mengatakan bahwa dia adalah Una, karena itu gue membenci dia.
Teman gue palingan cuman Imus, itupun karena kita sering nongkrong bareng di kandang. Yang gue suka dari sosok teman gue ini adalah dia orangnya gak kepo, gak ribet, dan gak banyak omong. Suasana kandang terasa sangat-sangat hening walaupun kita sedang ada didalamnya. Cuman ada suara air direbus ataupun bunyi kretek dari bara api tembakau kami berdua.
Gue terpaksa menjauhi Wawan, sohib gue sejak awal kuliah. Dia lebih memilih untuk mengikuti pacarnya, Widya. Widya akrab dengan Una, karena itu mereka sering double date dengan Anton dan Una. Gue pernah denger kalo mereka jalan berempat dengan mobil Anton. Respek gue hilang ke Wawan. Gue mungkin uda gak pantas dianggap teman oleh mereka. Gue gak punya apa-apa. Pathetic
Gue lebih banyak menghabiskan waktu bareng anak-anak kostan. Terutama bang Dino yang sudah kembali dari perjalanannya entah kemana (mungkin ke akhir dunia? *joke). Gue jadi sering ikutan anak-anak kostan buat minum-minum di club kalau lagi banyak duit. Kalo gak ada duit, kita patungan beli anggur merah cap orang tua. Rasanya emang amburadul, tapi yang penting asik.
***
Suatu weekend dipenghujung semester ini. Ujian sudah gue lalui, sekarang waktunya libur panjang. Gue gak bisa pulang balik ke kampung. Duit gue habis karena beli "minum" melulu bareng anak kostan. Maafkan anakmu ini Bunda
Sabtu malam (bukan malam minggu!), gue disms oleh Imus
"Cuk, koe sibuk ra?"
dari Imus
"Ora, ngopo cuk?"
to Imus
"Main yuk ke Blitar"
dari Imus
Gue yang pada saat itu ngerasa capek banget dengan ujian selama dua minggu. Gue pun setuju dengan ajakan Imus, itung-itung sekaligus refreshing
"Hayuk, siapa aja?"
to Imus
"Bentar lagi gue nyampe kostan lo"
dari Imus
Gue uda mulai curiga. Feeling gue uda gak enak, tapi gue gak tau kenapa bisa begitu.
Tiba-tiba si dedemit Suroboyo ini sudah berdiri didepan pintu kamar gue..
"Hoi!" Sapa gue setengah berteriak ke Imus
"Lah, elu belum packing?" Tanya Imus kebingungan
"Ngapain?" Gue gak kalah kebingungan
"Ke Blitar lah!"
Ni bocah emang fak banget deh. Jelas-jelas di sms, dia bilangnya "main yuk ke Blitar". Tapi kenyataannya adalah gue diminta temenin dia nyetir ke Blitar. Dia uda sewa mobil untuk kita berdua. Kalian tau untuk apa dia nyewa mobil ke Blitar? Imus mau nembak gebetannya, Tyas. Dia takut kalo harus bawa mobil sendiri ke Blitar, jadi dia ngajakin gue supaya bisa ganti-gantian nyupir! Kenapa harus pake mobil? Katanya biar greget dan kelihatan oke oleh keluarga si cewek di Blitar. Tyas uda pulang kampung sejak ujian berakhir kemarin, doi satu jurusan dan angkatan dengan gue.
Gak cuman sampai disitu, ada lagi kampret momen yang lain.
"Cuk, lu uda pernah nyetir jauh belum?" Tanya gue
"Belum, elu sering kan?" Imus nanya balik
"Lah, gue juga belum pernah!" Gue mulai was-was
"Yaudah, kalo ada apa-apa kan bareng kita
" Imus nyengir tak berdosa
"KONTAM !" Gue kesel
(fyi, Kontam itu singkatan dari Kont*l hitam. Biasa buat ungkapin rasa kesal. Gak tau deh ni anak belajar darimana
)
***
Kita mulai berangkat malam. Kita cuman mengandalkan petunjuk jalan dan nanya-nanya di pom bensin buat sampai ke kota tujuan. Yang bikin lebih ngeselin lagi adalah ketika Imus lagi nyetir, gue gak bisa tidur karena takut ada apa-apa, jadi gue ikut bantu ngeliat kondisi jalanan. Sedangkan pas gue lagi nyetir, Imus tidur dengan pulasnya dibangku sebelah.
(Alarm hp nya Imus bunyi)
"Ehh, uda dua jam gue tidur, mau gantian cuk?" Tanya dia polos baru bangun dari tidur
"Gak usah, belum ngantuk gue" Kata gue lagi menikmati rokok
"Yauda, gue tidur lagi ya" Semenit kemudian dia uda ngorok
"
"
Dosa apa sebenarnya gue, sampai harus dizolimi seperti ini

***
Kita nyampe kota Blitar sekitar pagi jam 7an. Kita lama dijalan karena sering salah ambil jalan, jadi harus muter-muter dulu buat kesasar. Pas uda nyampe, si Imus sms Tyas nanyain rumahnya. Terus Tyas bilang kalo rumahnya agak susah dicari karena masuk-masuk gang, jadi kita disuru nunggu di alun-alun. Berangkatlah kita berdua ke alun-alun.
Disini terjadi kampret momen kedua. Si target uda nyampe alun-alun bawa motor dari rumahnya. Maka keluarlah Imus dari dalam mobil. Sebelum keluar, dia sempat megang tangan gue
"Bro, minta doanya, gue deg-degan" Katanya berkaca-kaca
"Iya-iya, cepetan sana, gue mau tidur" Gue uda kesel karena kurang tidur
"Bro, gue uda keliatan oke kan?" Tanya Imus lagi
"
"
Sebelumnya dia mandi dulu di pom bensin atas saran gue. Gue juga suru Sholat dulu, minta petunjuk dari Sang Maha Kuasa. Kurang apa coba gue sebagai sahabat?
Imus keluar menemui pujaan hatinya. Gue tinggal dimobil, kaca gue buka setengah, kursi gue turunkan. Gue coba rebahkan badan gue. Rasanya capek banget. Tapi karena gerah, gue gak bisa tidur. Gue coba buka AC, tapi gue liat dibelakang lagi ada orang-orang sedang senam pagi. Gua gak tega ngotorin udara pagi mereka, jadi gue coba merem sambil nahan gerah.
Belum ada gue nyampe alam mimpi, ibaratnya gue baru ngikat tali sepatu buat jalan kesana, gue uda dibangunin Imus.
"Bro, gue diterima!" Katanya memegang tangan gue lagi
(ni bocah suka banget sih megang tangan gue
)
"Selamat yo! haha" gue ikut bahagia mendengarnya
"Eh, Tyas! Selamat ya hehehe" ucap gue
Tyas memberi senyum kepada gue, terlihat wajahnya merah blushing
.
Penderitaan gue belum berakhir, sodara! Imus memberi gue sebuah kunci. Gue bingung, ini kunci apa? Bukan kunci mobil karena lagi nancep di dashboard. Bentuknya juga tidak seperti kunci kamar kostan pada umumnya. Gue bingung untuk apa Imus memberi gue kunci.
"Motor Tyas bro
" Kata dia pelan
"
"
"Masa dia balik naik motor
" Kata Imus lagi
"
"
"Gak mungkin gue kan yang bawa motornya balik
" Lanjutnya
"
"
FAAAAAAAK! Sekarang dia minta gue buat bawa motor Tyas, karena dia mau dua-duanya bareng kekasih barunya didalam mobil! Gue ngerasa hina! Tapi tetep aja gue lakuin
Gue sedang mengendarai sebuah motor, mengikuti sebuah mobil didepan. Dalem mobil itu mungkin sepasang kekasih sedang memadu kasih. Gue terpaksa ngekor dibelakang mereka sampe rumahnya Tyas. Gue gak tau lagi mau ngomong apa. Malah matahari uda tinggi, panas pula..
Akhirnya kita nyampe dirumah Tyas. Kita salim dengan orang tuanya. Kita juga dipersilahkan masuk buat sarapan. Pas Tyas lagi ngenalin Imus
"Pak, Bu, ini pacarku selama kuliah di Jogja" Kata Tyas merujuk ke Imus
"Hemm" Bapaknya berdehum
"Oh, namanya siapa tadi nak?" Tanya Ibunya
"Saya xxx, tante hehe" Kata Imus memperkenalkan nama panjangnya
Gue? Gue cuman jadi nyamuk. Gue cuman ditanya sekali, terus gue jelasin kalo gue cuman nemenin Imus. Setelahnya, gue gak ditanya apa-apa. Gue cuman menyantap sarapan gue dengan kantung mata super tebel dan item.
***
Acara dilanjutin dengan keliling kota Blitar. Tapi cuman Imus dan Tyas yang jalan-jalan. Gue? Gue tidur tak berdosa didalam mobil ketika mereka sedang kencan. Suer, badan gue serasa rontok.
Nah kali ini momen kampret ketiga. Pas uda sore, yang harusnya gue dan Imus pulang. Tapi kenyataannya..
"Bro, lu balik Jogja sendiri ya, bisa kan?" Kata Imus
"
"
"Gue ntar dari sini, lgsg balik Surabaya pake bus" Lanjutnya
"
"
"Gpp kan?" Wajahnya tak berdosa
"Yauda" Jawab gue lemes
"Oh iya, ini mobil uda gue bayar 1 hari, tapi ini kan uda lewat dua hari, nanti lu tombokin dulu ya, entar gue ganti sisanya. Makasih ya bro hehehe"
Gue cuman menghela nafas panjang. Kalau bukan atas nama persahatan, OGAH gue melakukannya!

Teman gue palingan cuman Imus, itupun karena kita sering nongkrong bareng di kandang. Yang gue suka dari sosok teman gue ini adalah dia orangnya gak kepo, gak ribet, dan gak banyak omong. Suasana kandang terasa sangat-sangat hening walaupun kita sedang ada didalamnya. Cuman ada suara air direbus ataupun bunyi kretek dari bara api tembakau kami berdua.
Gue terpaksa menjauhi Wawan, sohib gue sejak awal kuliah. Dia lebih memilih untuk mengikuti pacarnya, Widya. Widya akrab dengan Una, karena itu mereka sering double date dengan Anton dan Una. Gue pernah denger kalo mereka jalan berempat dengan mobil Anton. Respek gue hilang ke Wawan. Gue mungkin uda gak pantas dianggap teman oleh mereka. Gue gak punya apa-apa. Pathetic
Gue lebih banyak menghabiskan waktu bareng anak-anak kostan. Terutama bang Dino yang sudah kembali dari perjalanannya entah kemana (mungkin ke akhir dunia? *joke). Gue jadi sering ikutan anak-anak kostan buat minum-minum di club kalau lagi banyak duit. Kalo gak ada duit, kita patungan beli anggur merah cap orang tua. Rasanya emang amburadul, tapi yang penting asik.
***
Suatu weekend dipenghujung semester ini. Ujian sudah gue lalui, sekarang waktunya libur panjang. Gue gak bisa pulang balik ke kampung. Duit gue habis karena beli "minum" melulu bareng anak kostan. Maafkan anakmu ini Bunda

Sabtu malam (bukan malam minggu!), gue disms oleh Imus
"Cuk, koe sibuk ra?"
dari Imus"Ora, ngopo cuk?"
to Imus"Main yuk ke Blitar"
dari ImusGue yang pada saat itu ngerasa capek banget dengan ujian selama dua minggu. Gue pun setuju dengan ajakan Imus, itung-itung sekaligus refreshing
"Hayuk, siapa aja?"
to Imus"Bentar lagi gue nyampe kostan lo"
dari ImusGue uda mulai curiga. Feeling gue uda gak enak, tapi gue gak tau kenapa bisa begitu.
Tiba-tiba si dedemit Suroboyo ini sudah berdiri didepan pintu kamar gue..
"Hoi!" Sapa gue setengah berteriak ke Imus
"Lah, elu belum packing?" Tanya Imus kebingungan
"Ngapain?" Gue gak kalah kebingungan
"Ke Blitar lah!"
Ni bocah emang fak banget deh. Jelas-jelas di sms, dia bilangnya "main yuk ke Blitar". Tapi kenyataannya adalah gue diminta temenin dia nyetir ke Blitar. Dia uda sewa mobil untuk kita berdua. Kalian tau untuk apa dia nyewa mobil ke Blitar? Imus mau nembak gebetannya, Tyas. Dia takut kalo harus bawa mobil sendiri ke Blitar, jadi dia ngajakin gue supaya bisa ganti-gantian nyupir! Kenapa harus pake mobil? Katanya biar greget dan kelihatan oke oleh keluarga si cewek di Blitar. Tyas uda pulang kampung sejak ujian berakhir kemarin, doi satu jurusan dan angkatan dengan gue.
Gak cuman sampai disitu, ada lagi kampret momen yang lain.
"Cuk, lu uda pernah nyetir jauh belum?" Tanya gue
"Belum, elu sering kan?" Imus nanya balik
"Lah, gue juga belum pernah!" Gue mulai was-was
"Yaudah, kalo ada apa-apa kan bareng kita
" Imus nyengir tak berdosa"KONTAM !" Gue kesel
(fyi, Kontam itu singkatan dari Kont*l hitam. Biasa buat ungkapin rasa kesal. Gak tau deh ni anak belajar darimana
)***
Kita mulai berangkat malam. Kita cuman mengandalkan petunjuk jalan dan nanya-nanya di pom bensin buat sampai ke kota tujuan. Yang bikin lebih ngeselin lagi adalah ketika Imus lagi nyetir, gue gak bisa tidur karena takut ada apa-apa, jadi gue ikut bantu ngeliat kondisi jalanan. Sedangkan pas gue lagi nyetir, Imus tidur dengan pulasnya dibangku sebelah.

dan terkadang sampe lupa bangun...
(Alarm hp nya Imus bunyi)
"Ehh, uda dua jam gue tidur, mau gantian cuk?" Tanya dia polos baru bangun dari tidur
"Gak usah, belum ngantuk gue" Kata gue lagi menikmati rokok
"Yauda, gue tidur lagi ya" Semenit kemudian dia uda ngorok
"
"Dosa apa sebenarnya gue, sampai harus dizolimi seperti ini

***
Kita nyampe kota Blitar sekitar pagi jam 7an. Kita lama dijalan karena sering salah ambil jalan, jadi harus muter-muter dulu buat kesasar. Pas uda nyampe, si Imus sms Tyas nanyain rumahnya. Terus Tyas bilang kalo rumahnya agak susah dicari karena masuk-masuk gang, jadi kita disuru nunggu di alun-alun. Berangkatlah kita berdua ke alun-alun.
Disini terjadi kampret momen kedua. Si target uda nyampe alun-alun bawa motor dari rumahnya. Maka keluarlah Imus dari dalam mobil. Sebelum keluar, dia sempat megang tangan gue
"Bro, minta doanya, gue deg-degan" Katanya berkaca-kaca
"Iya-iya, cepetan sana, gue mau tidur" Gue uda kesel karena kurang tidur
"Bro, gue uda keliatan oke kan?" Tanya Imus lagi
"
"Sebelumnya dia mandi dulu di pom bensin atas saran gue. Gue juga suru Sholat dulu, minta petunjuk dari Sang Maha Kuasa. Kurang apa coba gue sebagai sahabat?
Imus keluar menemui pujaan hatinya. Gue tinggal dimobil, kaca gue buka setengah, kursi gue turunkan. Gue coba rebahkan badan gue. Rasanya capek banget. Tapi karena gerah, gue gak bisa tidur. Gue coba buka AC, tapi gue liat dibelakang lagi ada orang-orang sedang senam pagi. Gua gak tega ngotorin udara pagi mereka, jadi gue coba merem sambil nahan gerah.
Belum ada gue nyampe alam mimpi, ibaratnya gue baru ngikat tali sepatu buat jalan kesana, gue uda dibangunin Imus.
"Bro, gue diterima!" Katanya memegang tangan gue lagi
(ni bocah suka banget sih megang tangan gue
)"Selamat yo! haha" gue ikut bahagia mendengarnya
"Eh, Tyas! Selamat ya hehehe" ucap gue
Tyas memberi senyum kepada gue, terlihat wajahnya merah blushing
.Penderitaan gue belum berakhir, sodara! Imus memberi gue sebuah kunci. Gue bingung, ini kunci apa? Bukan kunci mobil karena lagi nancep di dashboard. Bentuknya juga tidak seperti kunci kamar kostan pada umumnya. Gue bingung untuk apa Imus memberi gue kunci.
"Motor Tyas bro
" Kata dia pelan"
""Masa dia balik naik motor
" Kata Imus lagi"
""Gak mungkin gue kan yang bawa motornya balik
" Lanjutnya"
"FAAAAAAAK! Sekarang dia minta gue buat bawa motor Tyas, karena dia mau dua-duanya bareng kekasih barunya didalam mobil! Gue ngerasa hina! Tapi tetep aja gue lakuin

Gue sedang mengendarai sebuah motor, mengikuti sebuah mobil didepan. Dalem mobil itu mungkin sepasang kekasih sedang memadu kasih. Gue terpaksa ngekor dibelakang mereka sampe rumahnya Tyas. Gue gak tau lagi mau ngomong apa. Malah matahari uda tinggi, panas pula..
Akhirnya kita nyampe dirumah Tyas. Kita salim dengan orang tuanya. Kita juga dipersilahkan masuk buat sarapan. Pas Tyas lagi ngenalin Imus
"Pak, Bu, ini pacarku selama kuliah di Jogja" Kata Tyas merujuk ke Imus
"Hemm" Bapaknya berdehum
"Oh, namanya siapa tadi nak?" Tanya Ibunya
"Saya xxx, tante hehe" Kata Imus memperkenalkan nama panjangnya
Gue? Gue cuman jadi nyamuk. Gue cuman ditanya sekali, terus gue jelasin kalo gue cuman nemenin Imus. Setelahnya, gue gak ditanya apa-apa. Gue cuman menyantap sarapan gue dengan kantung mata super tebel dan item.
***
Acara dilanjutin dengan keliling kota Blitar. Tapi cuman Imus dan Tyas yang jalan-jalan. Gue? Gue tidur tak berdosa didalam mobil ketika mereka sedang kencan. Suer, badan gue serasa rontok.
Nah kali ini momen kampret ketiga. Pas uda sore, yang harusnya gue dan Imus pulang. Tapi kenyataannya..
"Bro, lu balik Jogja sendiri ya, bisa kan?" Kata Imus
"
""Gue ntar dari sini, lgsg balik Surabaya pake bus" Lanjutnya
"
""Gpp kan?" Wajahnya tak berdosa
"Yauda" Jawab gue lemes
"Oh iya, ini mobil uda gue bayar 1 hari, tapi ini kan uda lewat dua hari, nanti lu tombokin dulu ya, entar gue ganti sisanya. Makasih ya bro hehehe"
Gue cuman menghela nafas panjang. Kalau bukan atas nama persahatan, OGAH gue melakukannya!
Spoiler for info:
You owe me a life, man!
Diubah oleh pujangga1000 11-03-2015 04:29
jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
