Kaskus

Story

alanamAvatar border
TS
alanam
Koyo Cabe Ukuran A4
Ini bukan thread jualan Koyo, bukan juga cerita tentang penjual Koyo, "koyo cabe ukuran A4" hanya sebuah filosofi kecil, betapa seringnya kita masang koyo dengan tidak pas misalnya di leher, sama dengan mencari pasangan ada saja kekurangannya.Tapi lama-lama juga koyonya bikin hangat meski tidak di tempat yang pas. Jika hendak mencari koyo yang menutupi seluruh lehermu, maka carilah Koyo ukuran A4, niscaya anda tidak akan bermasalah lagi, tapi anda akan kepanasan setengah mati.

Ini bukan cerita mengharu biru, bukan juga cerita yang bikin perut anda kesakitan menahan tawa. Baca saja lah.

NB: kalo ada yang mau bertanya seputar proses kehamilan kuda nil, sejarah asal usul kenapa ada istilah "anak tangga" tapi kenapa gak ada istilah "bapak ibu tangga", atau pertanyaan apapun yang manusia normal enggan menjawab ... ke mari saja ask.fm



Quote:


update

Part 2 : Kejar Tangkap, Kau Kudaku
Part 3 : Jodoh Di Tangan Maradona
Part 4 : Rofi’i, My Angry Bird
Part 5 : The Alchemist
Part 6 : Esa Hilang, Dua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Part 7 : In The Wee Small Hours
Part 8 : Air Beriak Tanda Tak Dalam, Air di Ketiak Tanda Hidup Kelam
Part 9 : Maxalmena
Part 10 : Run, Forrest, Run !!!!
Part 11 : Heidegger
Part 12 : Bagaimana Mungkin Rumput Mau Menjawab Tatkala Dia Sedang Asyik Bergoyang.
Part 13 : Have You Passed Through This Night?
Part 14 : Bahkan Gatot Kaca pun Pernah Sakit Hati
Part 15 : Anomalitas
Part 16 : Sekali Kayuh, Dua Tiga Nomor Punggung Beckham.
Part 17 : Tidak Ada Akar, Umbi-Umbian Pun Jadi.
Part 18 : Mogadishu
Part 19 : Logika Tanpa Logistik Seperti Logout Tanpa Logitech
Part 20 : Warteg Bahari Diatas Awan
Part 21 : Chaos
Part 22 : Eet Niet Te Eten, Samen!
Part 23 : 1974
Part 24 : Utarakan, Selatankan.
Part 25 : Misteri Mahera
Part 26 : Nabi Khidir Wannabe
Part 27 : C, I, N, dan Dua Huruf Dibelakangnya
Part 28 : The Unforgettable Rahmat
Part 29 : De Beak Dengkaks Futsal Club
Part 30 : Bila Saja Bila
Part 31 : Kontraindikasi
Part 32 : Morgan Freeman
Part 33 : Kisah Kasih Kusah Koseh Kesusahan
Part 34 : Sarung
Part 35 : Jurus Tinju Mabuk
Part 36 : No Where, Now Here.
Part 37 : Semut Latihan Paskibra
Part 38 : Berkalang Tanah
Part 39 : Shawshank Redemption
Part 40 : Don't Worry Being Alone
Part 41 : Tour De Pakidulan
Part 42 : Cilok Venezuela
Part 43 : Antara Pedal Dan Jok
Part 44 : Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Sambil Parkour
Part 45 : Bratayudha
Part 46 : Valentino Rosyid
Part 47 : Tera
Part 48 : khir
Part Terakhir : Titik

update lanjutan ada di bawah, di Post #12
Diubah oleh alanam 15-12-2015 00:06
delia.adelAvatar border
jamalfirmans282Avatar border
faiqafAvatar border
faiqaf dan 5 lainnya memberi reputasi
6
407.4K
1.1K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
alanamAvatar border
TS
alanam
#276
Part 30 : Bila saja Bila…
Backsound : "Seperate Lives" - Phil Collins Marilyn Martin emoticon-Kaskus Radio #Enjoykans #Standar2keun


“Kamu jadian sama Eya bey? Aku tau dari Eng..”, Kata-kata bila sewaktu tahu Saya jadian.

“Iya hehehhe”

“Yauda deh semoga langgeng ya bey…”

Meski, sudah putus dan masing-masing sudah punya pasangan lagi, Bila masih saja panggil Saya dengan “bey”. Hari –hari berganti , Bila jadi tidak terlalu sering menghubungi, reminder shalat dan makannya kini sirna. Mungkin Bila tidak mau mengganggu atau apapun, namun sedikit di hati saya ada rasa kehilangan. Akun Facebooknya sudah lama tidak diupdate, di halaman facebooknya sudah banyak sarang laba-laba, kecoa bergelimangan,, hanya di isi tag post iklan-iklan baju dan obat online dan beberapa pria berbadan belang “makacih cudah diappruf, mari berkawand!!”. Bila kemana ya?

Radio Paratua memutar lagu “Separate Lives” – Phil Collins & Marilyn Martin ketika saya sedang membersihkan tempat tidur Saya, tentunya setelah Saya bangun terus mandi dan tidak lupa menolong Ibu. Liriknya seakan meninju saya.

“ You have no right to ask me how I feel”
“You have no right to speak to me so kind”
“I can’t go out, just holding on too tight..”
“Now that we’re living separate lives”


Si GSM dengan malu SMS, “Bil, Kemana aja?”. Tak ada jawaban.

---
Jumat pagi diisi dengan mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi Makro, mengulang bersama anak semester 2. Dilanjut dengan mata kuliah Kewirusahaan. 2 jenis matakuliah yang isinya hanya tinggal 3D; duduk, diam, dengar dan menunggu waktu kuliah selesai.
Saya SMS Eya mengalihkan perhatian, “entar jadi nonton futsal?”. Eya berjanji akan datang menonton DBD.

--
Jumat Malam.

Semua anggota DBD sudah hadir di lapangan YPKP. Eng, Galih, dan Rahmat sudah di dalam lapangan sedang pemanasan. Tandi masih memakai sepatu dan Dangsky sedang merokok.emoticon-Hammer (S)

“yang mana sih bro lawannya?”, Saya bertanya ke Tandi.

“tuh yang deket pintu masuk”.

Disana tampak 7 orang sebaya dengan kami, namun beberapa tampak tua, itu yang namanya Al-Maidah. Saya siap-siap, memakai baju dan pakai sepatu. Tampak dari kejauhan Eya muncul, saya melambaikan tangan namun dari gerombolan Al-Maidah yang melambaikan tangan kearah Eya. Eya pun masuk dan bersalaman dengan anggota Al-Maidah yang tadi melambaikan tangan. Salamannya lama dan mereka sempat berbicara banyak. Mungkin teman lama Eya.

Eya pun selesai acara konferensi persnya dan berjalan kearah Saya.

“Kok kamu gak bilang mau futsal bareng kang Iqbal?”, Eya dengan muka sumringah.emoticon-Mad (S)

“Lah aku kenal aja nggak.. Iqbal yang nembak kamu itu?”

“iya..”

“Oh pantes..”

“Pantes apaan?”

“nggak..aku masuk (lapangan) dulu yah..”

Jadi itu toh yang namanya Iqbal, dulu Saya mengira Iqbal memiliki jenis muka antagonis yang sering kamu temui di sinetron – sinetron, yang keluarnya pas penculikan-penculikan atau pembunuhan. Iqbal orangnya tinggi, putih, dan ini yang berat mengatakannya dia ganteng, pantesan Eya suka emoticon-Mad (S) . Dari berjuta kombinasi kemungkinan pertemuan dengan makhluk ini, kenapa harus di tempat ini bertemu dengan si kampret ini. Iqbal merupakan salah satu teman kakaknya Galih.

Mendadak dada saya terasa panas, Saya harus main bagus, dan si Iqbal kampret harus saya bully. Tim Al-Maidah memasuki lapangan, mereka langsung melakukan pemanasan, kompak dan terpola. Sementara tim DBD, Rahmat sedang main HP dibawah mistar gawang, Eng lagi tidur-tiduran berbantalkan Bola, Galih lari-lari, Tandi masih merapihkan rambutnya, dan Dangsky masih merokok. Tim futsal macam apa, dan pemanasan macam apa pula ini.

Salah seorang dari Al-Maidah nyamperin Galih. Keduanya berbicara singkat , lalu galih memberi instruksi supaya Kita bersalaman dan berkenalan terlebih dahulu dengan al-Maidah. Saya pun bersalaman dengan mereka, satu persatu, hingga akhirnya Saya bersalaman dengan Iqbal The kampretos.

“Halo, Iqbal”, Iqbal tersenyum santai. Ramah sekali.

“Amri”, dengan ketus.

Kami bersalaman cukup lama, mata kami saling pandang, awan mendadak pekat, kabut menghinggapi hingga yang lain tidak terlihat, hanya ada Saya, Iqbal, dan lampu yang menyorot dari atas. Kami tidak berbicara, namun jiwa kami saling memberi ancaman.

“Kamu akan kalah hari ini wahai Kojiro Iqbal”

“Jangan terlalu percaya diri Amri Tsubasa, tim mu tidak ada apa-apanya..”

“Nankatsu akan membantai tim mu”

“Bukankah tim mu bernama DBD?”

“Oh Iya…Kita akan lihat nanti siapa yang akan menang pertandingan ini dan pantas berada di samping Eya”

“oke aku terima tantangamu Amri Tsubasa..”

Tiba – tiba ketika saya sedang melamun. Dari arah belakang ada yang menepuk, oh ternyata itu Eng.

“Hayang wareug sasalaman mah engke lebaran koplok, ayeuna mah waktuna futsal..”
(Mau puas salaman mah entar lebaran koplok, sekarang waktunya futsal)


Saya, Eng, Galih, Tandi, dan Rahmat, yang main duluan, Dangsky diparkir dulu. Dari kubu lawan, Iqbal tampak sebagai starter juga. Saya bermain paling belakang, Galih di kiri, Tandi di kanan, dan Eng di depan. Let’s get it on.

Priittt…..

Pertandingan langsung berjalan menarik. Jual beli serangan terjadi dengan sangat intens. Tidak terhitung berapa percobaan tendangan dari luar lingkaran kami coba, kipernya jago sekali. Al-Maidah juga beberapa kali melakukan usaha ke gawang Rahmat, namun si domba Garut masih kokoh. Dari satu kemelut, bola liar dihantam keras oleh Iqbal. Bola sempat ditahan oleh Rahmat, namun karena lajunya yg kencang bola tetap masuk.

Kampret juga nih orang, udah putih tinggi ganteng, futsalnya juga jago. Namun, Jep Busquet selalu bisa memenangi peperangan di lapangan. Saatnya bermain lebih serius, padahal dari tadi udah habis-habisan.

Pertandingan dilanjutkan kembali, babak I berjalan dengan ketat. Skor akhir babak pertama 3-1 untuk kemenangan Al-Maidah. Iqbal Kampretos membuat dua gol. 3-1 juga itu sudah tertolong sama penampilan Rahmat si raja Jin yang memukau.

Pritt ..

Babak kedua dimulai, Eng diganti Dangsky. Dan benar sesuai perkiraan, Dangsky lebih mujur dibanding Eng, bola sentuhan pertamanya langsung gol. Berawal dari operan langsung Saya. Bola dikontrol dengan kurang sempurna, bola bergulir ke sisi kaki kirinya, Dangsky kehilangan keseimbangan kaki kanannya bergerak menahan badan. Namun mengenai bola, itu rabona yang tidak disengaja. Kiper lawan yang tidak menyangka bola akan ditendang langsung, hanya bisa melihat saja. Saya yakin jiga dalam kondisi normal Dangsky disuruh melakukannya lagi, dia tidak akan bisa.

Saya bermain lebih Spartan, beberapa pemain mencoba melewati, namun Jep Busquet bisa mencuri bola dari kaki mereka. Hanya Iqbal kampretos saja sejauh ini yang cukup pintar mengelabui Saya. Bahkan di satu kesempatan, dia melakukan flick, dan itu membuat saya sedikit terpancing. Untungnya, Rahmat Si Raja Jin berhasil menangkap bola dengan jurus Babon menangkap kacang garuda.

Saya menghampiri Rahmat dan memeluknya, seperti adegan di film-film sport Amerika. “Terima kasih Rahmat Wakabayashi”

“Sama-sama Kapten Tsubaso”

“Kali ini kita akan memenangkan kejuaraan nasional, semangat!”

“semangat!” semua anggota tim DBD berseru penuh energy.

Ketika Rahmat menangkap bola tersebut, lamunan saya melayang jauh ke masa lalu. Sama seperti Tsubasa di film nya yang sering sempat-sempatnya melamun, tidak tanggung lamunan Tsubasa sering memakan durasi bahkan sekedar melamun bisa 2 episode.

Quote:


Pertandingan dilanjut kembali, dengan dua gol tambahan dari Dangsky dan Tandi, kini DBD unggul atas Al-Maidah 4-3, saya dibantu Galih dan Tandi, bertahan dengan penuh kesabaran. Dan dari sebuah skema serangan balik yang cepat, kiper Al-Maidah melempar bola kearah Iqbal, Iqbal yang tak terjaga langsung berusaha menendang, namun dengan cepat Saya berusaha menutup ruang tembak. Kaki kanan saya meluncur menghalangi bola, namun kaki kiri saya mengenai kaki tumpuan Iqbal. Iqbal jatuh menghantam lutut kaki kanan Saya. “Kreuk”, suara kaki Iqbal terdengar renyah, dan “buukk” badannya yang besar jatuh tepat di lutut Saya.

“Arghhh”, Iqbal kesakitan.

“Argghhh”, Saya juga teriak sama, namun lebih keras. F*ck. Ini menyakitkan
Diubah oleh alanam 09-03-2015 23:23
rafifdx
rafifdx memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.