- Beranda
- Stories from the Heart
when its too late to regret
...
TS
mikhaellafezy
when its too late to regret

Quote:
Quote:
Quote:
Quote:


Quote:
Quote:
Quote:
Diubah oleh mikhaellafezy 15-04-2015 16:38
anasabila memberi reputasi
1
35.7K
327
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
mikhaellafezy
#95
setahun berlalu
Spoiler for maaf:
hari hari pertamaku di jerman memang biasa biasa saja, tak ada yang
spesial atau bahkan cenderung flat. hal yang ku lakukan cuma itu itu
saja, bangun pagi, makan, berangkat kuliah, pulang kuliah, masak makan
malam, makan belajar, ngobrol sama mbak Fira, tidur. kalau weekend ya
bangun pagi, masak sarapan, jalan jalan, makan diluar, begadang sama
temen temen di flat, dan begitulah berulang ulang terus, its bored
right ? tapi untungnya aku tak sama sekali merasakan bosan, rutinitas
itu justru membantuku untuk melupakan semua kenangan yang selama ini
selalu bersliweran di otakku.
teman teman se flat ku juga asik, apalagi kita berasal dari negara
yang sama, jadi lebih nyambung, terlebih empunya flat juga sudah
terbiasa dengan mahasiswa indonesia, jadi kami lebih bisa berbaur. di
flat kami ada 9 orang indonesia, 4 perempuan yaitu aku, mbak Fira,
Channisa, dan Aura. sementara 5 yang lain adalah Theo, Keenan, Fredy,
Ahmad dan Tommy. mungkin karena sama sama anak rantau, kami sangat
solis, terlebih kami juga menjalani kelas persiapan di tempat yang
sama, kecuali Ahmad, ia bisa langsung masuk kuliah karena dia sudah
pernah sekolah di jerman sebelumnya dan preatasinya sangat excellent,
dialah anak dari seorang staff kedubes berlin itu.
untuk saat ini, aku juga sedang fokus untuk menyelesaikan kelas
persiapanku secepat mungkin, karena untuk mendapatkan beasiswa tanpa
test lagi aku harus menyelesaikan kelas persiapanku paling lambat 6
bulan, jadilah aku anak kutu buku yang tak bisa jauh dari buku dan
perpustakaan, bahkan bisa dibilang aku bukan orang yang suka berbaur
disana, aku hanya ingin fokus ke pengejaran beasiswaku dulu, aku tidak
ingin gagal lagi.
tampaknya Tuhan memang sedang memberikanku jalan yang lapang, aku
berhasil menyelesaikan kelas persiapanku dalam 6 bulan, sehingga aku
bisa masuk kuliah dan mendapatkan beasiswa itu tanpa test lagi. aku
sangat bersyukur karena nilaiku juga sangat memuaskan, aku merasa
betapa beruntungnya diriku, karena dari sekelas kami hanya 15 orang yg
mampu lulus selama 6 bulan, termasuk aku, Theo dan Keenan, sementara
yang lain termasuk mbak Fira harus mengikuti kelas persiapan lagi.
kebetulan Keenan dan Theo juga mengambil jurusan yang sama denganku,
di industrial engineering, jadi aku punya teman berangkat dan pulang
kuliah. keduanya lebih tua dariku, sehingga aku seperti punya kakak
laki laki. Keenan dan Theo sebelumnya sudah pernah kuliah, kalau Theo
sudah lulus D3, sementara Keenan sebelumnya sudah kuliah 4 semester di
Indonesia, namun dia tiba tiba ingin kuliah di jerman, sehingga ia
meninggalkan kuliahnya untuk kesini, maklumlah dia calon pewaris
tunggal perusahaan tambang ayahnya, jadi dia ingin meraih ilmu
semaksimal mungkin. keduanya sangat humble, mau mengajarkanku tentang
apapun dan bisa jadi pengganti Faris untuk mengantarku kemana kemana,
ah jadi kangen sama Faris.
"jadi gimana Dek? kamu jawab apa ?" tanya Theo ketika aku menceritakan
tentang Franz, kakak tingkat yang hendak mengajakku keluar jumat malam
nanti,
"aku mau, tapi mbak Fira ikut yaa, gitu mas" jawabku sambil menyantap
makan siangku di cafetaria siang itu, dan Keenan dan Theo tertawa
"adek kecil ini, mau ngedate kok ngajak Fira hahaha," ledek Keenan,
"kamu kan dah pernah pacaran toh, nok ?" kata Keenan dengan logat jawa
khas nya
aku mengangguk," but they never same, mas kiii," jawabku sambil
nyengir ke arah Keenan
"terus kapan mau move on ?" tanya Theo tiba tiba serius,
"kan aku dah move dari indonesia mas yooo" jawabku ke Theo
"mau pulang kapan?" tanya Theo lagi
"gatau emang napa mas ?"
"kalo pulang temuin Yudha, biar semua kenanganya lepas hari itu juga,"
kata Theo dengan muka serius, aku berfikir sejenak lalu kupukul
lengannya
"kalo gitu malah recall memori mas yoooooo" kataku
"nggaklah nok," sanggah Keenan singkat, "kan kamu ketemunya pas dia
sama cewenya, yang ada ntar malah terbakar api cemburu hahahahaha"
"ih, mas kii jahaattt!!!!" jawabku yang diiringi tawa mereka berdua.
yah beginilah keluarga kecilku disini, aku sedikit terhibur dengan
keberadaan mereka.
memang seperti itu, sejak masuk kuliah, beberapa teman dan kakak
tingkatku pernah mengajakku keluar, tapi ketika mereka mengajakku, aku
selalu mengajak Mbak Fira atau Theo atau Keenan, hehe. entah mengapa
aku belum ingin dekat dengan siapapun, hatiku belum bisa terbuka untuk
orang lain, karena setiap aku merasakan perhatian seseorang, memoriku
pasti melayang ke Yudha lagi dan lagi, yah kalau begini rasanya tak
mungkin aku menarik orang masuk ke kehidupanku sementara hatiku masih
berbekas perasaan untuk orang lain.
tapi, aku jadi memikirkan kata kata Theo untuk pulang dan menemuinya
itu. aku jadi berfikir, mungkin dengan bertemu dengannya lagi, aku
bisa melupakannya lebih mudah, karena aku harus menghadapi kenyataan
kalau memang dia nyatanya bukan untukku, aku sudah lelah seperti ini,
terus terusan terkurung dan terjebak oleh masa lalu,. apalagi aku
belum menghapus foto foto Yudha di HPku, rasanya terlalu sayang, tapi
ya kalau tidak begini, aku akan selalu teringat dia, ya Tuhan, mau
sampai kapan ya seperti ini.
lagu lagu kenangan kami pun masih tersimpan rapi dalam Mp3 di HPku,
apalagi kalau aku mendengar lagu lagu yang pas sekali dengan kisahku,
pasti galauku muncul lagi. padahal waktu aku ikut kelas persiapan
dulu, aku bisa sedikit lupa tentang kenangan kenangan ini, karena
memang di kelas persiapan dulu, aku tak menemui orang orang yang
mendekatiku selain teman teman flat, tapi sekarang, ketika ada
beberapa laki laki mendekatiku, rasanya itu membangkitkan kembali
kenangan lama yang sudah hampir tertidur pulas, ah beratnyaa...
Tapi, di tengah kegalauanku, ada kabar baik yang datang. sepertinya
Tuhan memang sedang memposisikanku di jalan yang lurus dan mulus,
menjelang liburan musim panas, aku mendapat pengembalian uang living
deposit yang dulu waktu aku datang di jerman di depositkan untuk
setahun. karena dalam 6 bulan aku sudah mendapat beasiswa, maka semua
biayaku sudah di cover oleh beasiswa tersebut, sehingga living
depositku dikembalikan. dan ketika ayah ku kabari, betapa senangnya
aku saat dia bilang untuk menggunakan uang itu untuk pulang ke
indonesia, wahhhh kebetulan sekali.
sayangnya waktu itu mbak Fira tidak bisa ikut pulang karena ia harus
mengikuti semacam summer class karena ia terlambat lulus dari kelas
persiapan, untung saja nilainya excellent, jadi dia bisa lolos
mendapatkan beasiswa kuliah. jadilah aku pulang hanya bersama Keenan,
sementara yang lain memilih untuk menghemat saja di Jerman.
pagi itu hari pertama libur musim panas, kami menuju berlin bersama
Ahmad, karena dia akan berlibur di Berlin menemui keluarganya. sampai
di berlin, kami singgah sebentar di kediaman keluarga Ahmad untuk
makan dan istirahat sejenak sembari menunggu keberangkatan pesawat
juga. dua jam sebelum pesawat diberangkatkan, aku dan Keenan diantar
ke bandara, dan kemudian kami menunggu berdua sampai waktu boarding tiba.
"nok, pulang mau ketemu keluarga apa mau ketemu Yudha?" tanya Keenan, aku hanya tersenyum,
"kangen rumah mas ki," jawabku
"kamu bener bener belum bisa lupain Yudha ya?" tanyanya lagi,
"sebenernya inget sih ngga terlalu mas, cuman yang namanya kenangan itu membekas di hati banget," jawabku menerawang.
"masih sayang?" tanya Keenan singkat
aku hanya tersenyum kecil sambil menunduk, "aku dah terlalu sayang sama keluarganya mas ki, aku dah terlanjur terikat sama dia, kalo dibilang ga sayang sama sekali yah bohong itu mas, mas pernah punya cinta pertama kan? gimana sih rasanya kalo cinta pertama, kan pasti membekas dihati,"
"aku ga pernah pacaran lho nok," jawab Keenan, aku hanya tertegun dan kaget, secara Keenan ganteng dan kaya, pinter juga, masa iya tidak ada cewe yang suka padanya," aku belum ketemu aja yang pas buatku, kayaknya semua orang liat dari backgroundku aja" lanjutnya
"tapi kamu normal kan mas? hahahaha" aku meledeknya dan tertawa, "ternyata ada yang lebih jomblo daripada saya"
"heeehhh, anak kecil sukanya ngeledek" katanya sambil melotot kearahku
"hehehe, ga pernah gitu mas ada yang nembak mas duluan?' tanyaku,
"banyak nok," jawabnya," aku ga pernah pacaran, cuman aku jalan sama cewe model apa juga pernah" jawabnya bangga,
"yeee.... pleboi donggg"
"ya begitu juga boleh hehehe, kan dia suka, kalo aku nolak langsung dia sakit ati, nanti diajakin jalan, padahal aku ga pernah nagsih harapan, ga manggil sayang, tiba tiba tanya kejelasan, dasar cewe hahaha," kata Keenan sembari tertawa,
"ih, nakal bener ternyata, hih mesti ati ati ma orang kek gini nih," jawabku,
"eh tapi aku ga pernah mainin cewe ya nok, palin cuman aku ajak jalan jalan, makan, meluk cewe juga ga pernah nok, kecuali aku yang dipeluk haha, aku ga pernah bakal pegang pegang cewe kalo aku ga niat serius sama dia, dan ga pernah ada yang aku niatin serius jadi aku ga pernah ngapa ngapain gitu" jelas Keenan
"ah ga percaya orang model kamu mas," ledekku lagi
"emangnya kamu, hayo sama Yudha dah ngapain aja" tanya Keenan dan aku hanya tertawa, "cewek kan gitu, cowok salah teruss aja, ga percaya aja bawaannya"
dan begitulah kami menghabiskan waktu sampai kami boarding dan duduk di pesawat, sampai di dalam pesawat, aku langsung mengambil posisi wenak di samping jendela dan tidur, sementara Keenan juga sibuk merajut mimpinya sendiri, tampaknya kami sama sama lelah.
kami berdua turun bersama di bandara, Keenan dijemput mobil dan aku harus mencari taksi untuk ke stasiun, melanjutkan perjalanan ke kotaku dengan naik kereta. tampaknya Keenan singgah dulu di kantor ayahnya yang ada di jakarta sebelum pulang ke solo dengan naik pesawat lagi. tapi, sebelum naik taksi Keenan menawariku naik mobilnya sampai ke stasiun, lumayan deh ada tumpangan aman, hehe
turun dari stasiun aku segera mebeli tiket dan naik kereta paling awalm ke kotaku, dan aku kembali tidur ketika masuk kereta, mungkin aku terkena jetlag karena penerbangan tadi. dan esok paginya sampailah di kotaku tercinta, ayah dan ibu menyambutku ketika turun dari kereta, ibu menangis sambil memelukku, begitupun aku, tak terasa sudah setahun kami tidak bertemu. setelah itu kami pulang, dan ibu telah menyiapkan makanan kesukaanku dirumah, huaahhh senengnya bau rumah lagi.
aku kelilingi rumahku, dan memang tak banyak yang berubah, dan ketika aku masuk ke kamarku, masih sama seperti saat ku tinggalkan dulu, tata letaknya bahkan spreinya, ibu sengaja memasang sprei yang sama saat aku tinggal dulu. kulihat di rak buku, semua masih pada tempatnya, termasuk secarik kertas kecil tulisan tiara, dan juga sebaris fotobox, aku dan Yudha
Diubah oleh mikhaellafezy 09-03-2015 13:29
0
, cz gw tau ada salah satu tokoh di cerita ini yang punya id kaskus yang lumayan aktif.






, abu2 dan ratenya, jd semakin smangat, makasih bnyk yaa, always stay tune cz akan ada update tiap hari
, tapi mohon maap yaah, karena belakangan kerjaan lagi padet, mungkin update sedikit lambat, dan hari minggu ga ada updatean, tapi tetep stay tune loh ya guyss, , , thanks for reading