Kaskus

Story

pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Kelakuan Anak Kuliah

Takut mati? Jangan hidup ~
Takut hidup? Mati saja... - Anak kostan

Quote:

Quote:

Buat ngobrol santai
(click!)Kamar 3A

Quote:


emoticon-rainbow----------------------------------------------------------------------------------emoticon-rainbow

emoticon-rainbow========================================emoticon-rainbow


pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
faeyzarbnAvatar border
hllowrld23Avatar border
yusrillllllAvatar border
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
#1887
Conclusion 4
"tok..tok..tok.." suara pintu kamar gue diketuk

Gue diem tidak bergerak untuk membuka pintu. Gue sedang tidak mau diganggu. Pikiran gue sedang kalut.

"Jek! Buka pintu, ini gue Wawan"
" emoticon-Confused "

Ngapain dia disini? Palingan mau menanyakan soal tadi siang. Gue biarkan saja. Palingan dia juga pergi kalau tidak ada jawaban dari kamar gue.

"tok...tok...tok..." suara pintu gue diketuk lagi tanpa henti.
"Gue tau lo didalem Jek!" Teriaknya

Gue mulai terganggu dengan suara pintu yang diketuk ini. Akhirnya gue buka.

"Lo ngapain?! Banyak bener asap rokok!" kata Wawan mengibas-ibaskan mukanya
"Mau ngapain lo?" Tanya gue tidak senang
"Uda lama gak main ke kostan lo, jadi gue mampir bentar" dia berusaha ramah
"Gue lagi gak mau diganggu" Kata gue

Kita debat cukup lama. Akhirnya gue kalah debat dengan Wawan, gue izinin dia masuk. Lalu dia mulai bertanya ke gue kenapa gue bersikap seperti tadi siang didepan Una.

"Gue suka sama Una" Gue jujur
"Lo bilangnya suka, tapi pedekate sama Mia, omongan lo gak bisa dipercaya" Kata Wawan meremehkan gue
"Maksud lo apa?" Gue mulai naik pitam
"Loh, bener kan? Lo emang pernah pedekate ke Una?" Tanya dia

"Pernah" kata gue singkat
"Kapan? Gak usah bohong, lo sama sekali gak usaha"

Gue cerita ke Wawan kalo gue uda pernah bilang suka ke Una, tapi tidak direspon oleh Una pas Valentine. Gue malah dicuekin beberapa hari. Setelah itu, Una yang memulai komunikasi lagi, layaknya gak pernah terjadi apa-apa. Wawan terkejut dengan pengakuan gue ini.

"Una bilang, lo gak ada usaha buat deketin dia?" Tanya Wawan kebingungan
" emoticon-Mad (S) "

Gue terkejut dengan apa yang dikatakan Wawan barusan. Berani-beraninya Una mengatakan hal seperti ini? Dia buta? Bodoh? Atau tidak punya hati? Gue bener-bener gak habis pikir. Apa gue gak ada harganya dimata Una? Gue cuman kayak kotoran buat dia?

"Munafik tuh cewe!" Kata gue setengah berteriak
"Yaudah sabar Jek.. Lo bukannya lagi deket sama Mia?"
"..."

Dari Wawan gue tau kalo Una ditembak Anton ketika ulang tahunnya. Dasar cewek murahan. Selang waktu dari gue dekat dengan dia, lalu dia ditembak Anton, itu cuman 3 bulan. Segitu gampangnya dia ngelupain gue? Emang benar, kalo gue gak pernah ada didalam pikirannya. Gue jatuh cinta ke orang yang salah.

***
Malamnya, gue disms sama Mia buat dinner bareng, tapi gak gue bales. Gue ditelpon olehnya, tapi gak gue angkat. Gue silent hp gue. Gue bener-bener gak mau diganggu.

Ketika malam sudah agak larut, ternyata banyak sms yang masuk dari Mia. Salah satunya,

"Kalau aku ada salah, aku minta maaf yank. Tapi jangan cuekin aku gini. I love you..." emoticon-mail dari Mia
"Aku lagi gak mau diganggu. Maaf" emoticon-mail to Mia

Emosi gue benar-benar gak stabil saat itu. Otomatis, gue yang menganggap bahwa Mia adalah Una, mengakibatkan gue membenci Mia tanpa sebab. Bodoh dan tidak logis ya? Persetan! Gue gak peduli pendapat orang lain! You're not my ass! Gue suka Mia karena gue sudah merubah Mia menjadi Una! Dalam hati dan imajinasi gue, dia adalah Una. Perasaan gue ke Mia, bukan karena dia adalah Mia yang sebenarnya, tapi karena dia bersikap seperti Una! Tapi sekarang, gue benci Una. Gue gak pernah kenal dengan seseorang yang bernama Una!

Beberapa hari Mia terus menerus berusaha menghubungi gue, tapi gue selalu menghindar atau menolak. Sampai ketika gue sudah merasa risih dengannya, gue kirim sebuah pesan singkat untuk Mia,

"Tolong gak usah sms atau telpon aku lagi, aku terganggu dengan kamu. Thanks" emoticon-mail to Mia

Gue gak peduli betapa sakit hatinya Mia saat itu. Gue rasa dia pantas menerimanya. Una telah membuat gue sakit hati duluan. Jadi, Mia, yang dimata gue adalah Una, juga harus merasakan sakit hati seperti yang gue rasakan.

"Mungkin dimata kamu, aku cewek gampangan dan gak punya harga diri. Aku duluan yang nyatain perasaan ke kamu. Aku yang ngejar-ngejar kamu. Cuman aku yang sayang ke kamu, sedangkan kamu gak pernah ngerasa apa-apa ke aku. Maaf sudah mengganggu" emoticon-mail dari Mia

Mi, boleh gak aku minta maaf sekarang?
Maaf atas perlakuan aku dulu,
Aku sedang diluar batas logika dan hati manusia
emoticon-norose
Diubah oleh pujangga1000 07-03-2015 06:11
JabLai cOY
itkgid
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.