- Beranda
- Stories from the Heart
Kelakuan Anak Kuliah
...
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Quote:
Quote:
Quote:
----------------------------------------------------------------------------------
========================================
pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
pujangga1000
#1804
Conclusion 1
Spoiler for :
Suatu hari dibulan Maret, bertepatan dengan hari ulang tahun gue.
Birthdaybuat gue bukanlah sebuah hari yang spesial. Hari ulang tahun itu layaknya seperti hari-hari biasa. Gue gak pernah merasa excited akan hal ini. Tidak terkecuali hari ini...
Tiba-tiba dihadapan gue berdiri seseorang. Dia masih tetap manis seperti dulu, seperti saat pertama kali gue jatuh hati padanya. Lesung pipinya memberi kesan hangat dan bersahabat bagi siapapun yang melihatnya.
"Sugeng Tanggap Warso, Jek
"Kata Widya sambil mengarahkan telapak tangannya ke gue
"
"Gue kebingungan karena gak mengerti apa yang barusan dikatakan Widya
"Selamat Ulang tahun Jekii, hehe" Kata Widya manja
"Ohh hehe makasih ya"
Gue senyum lalu membalas jabat tangannya
Dibelakangnya, Wawan kemudian menepuk pundak gue
"Boy! Makan mana kita nih? Kalo gak traktir, gak gue doain lo haha" Kata Wawan
"
"Gue cuman bisa tertawa mendengar perkataan Wawan. Tapi seketika itu juga rasanya berubah jadi aneh, karena gue tau setelah giliran Wawan mengucapkan selamat ke gue, maka tibalah giliran...
Sebuah tangan kembali diarahkan ke gue. Empunya tangan tersebut sedang memberikan senyum terbaiknya (menurut gue).
Gue jabat tangan itu, rasanya hangat. Kenapa baru sekarang gue merasa hangat ketika bersentuhan dengannya. Kenapa dulu tidak? Aneh...
"Selamat ulang tahun Jek" Kata Una
"Makasih ya" Gue balas dengan senyum
Una.
Tidak ada lagi canda tawa seperti dulu. Tidak ada lagi saling melempar gombalan. Tidak ada lagi kontak fisik antara gue dengan dia. Sekarang kita hanyalah sebatas teman. Hm, mungkin teman terlalu berlebihan, kita hanyalah orang yang saling kenal. Benar-benar berbeda 180 derajat dibanding dulu.
***
Kita sedang makan-makan dikantin. Gue mentraktir ketiga teman gue ini karena hari ini adalah hari ulang tahun gue. Gue duduk disebelah Wawan, diseberang gue ada Una dan Widya disebelahnya. Acara makan-makan ini, kalau boleh gue bilang, terjadi dalam suasana yang lumayan hening.
Keliatan banget kalo yang aktif ngomong dan ngebanyol itu cuman Wawan. Gue masih tetap dingin terhadap Una. Disisi lain, Una juga tau kalo gue menjaga jarak dengannya. Dia sendiri juga gak banyak omong. Benar-benar kondisi yang kontras dibanding dulu.
Mungkin benar adanya kalo lebih baik sahabat karib tidak jatuh dalam jebakan cinta. Semua akan terasa berbeda jika semua berakhir. Gue tau kalo Widya menangkap sikap dingin gue, karena itu dia berusaha mendekatkan gue kembali dengan Una. Tapi gue tetep keukeuh dengan pendirian gue.
Gue gak bisa bercandaan dengan Una seperti dulu lagi. Gue takut malah akan jadi sakit sendiri. Belum lagi dari sisi Una. Dia juga pasti akan merasa terganggu atau risih dengan rasa yang gue punya ke dia? Setidaknya ini menurut gue.
Makan siang hari ini hambar...
***
Malamnya, saat gue sedang asik dengan bacaan gue, tiba-tiba hp gue berdering, tanda ada sms yang masuk.
"Hi, Happy Birthday ya
"
dari unknown numberGue melihat-lihat nomor hp yang tertera dilayar. Gue coba menerka-nerka siapa yang mengirim pesan ini. Gue coba mengingat kira-kira siapa yang sudah tukaran nomor hp dengan gue tapi belum gue save di phonebook. Tapi gue blank.
"Makasih, siapa ini?"
to unknown number"Rahasia
"
from unknown numberSialan. Kenapa pake rahasia segala. Akhirnya gue punya ide untuk nelpon. Siapa tau gue kenal suaranya. Gue tekan tombol dial ke nomor ini.
"tuut.. tuut.. tuuuut......"
telepon dimatikan sepihak"Sial" Gerutu gue dalam hati
Gue coba telpon sekali lagi...
"Halo"

Terdengar suara seorang wanita diujung sana.
Gue coba mengingat-ingat suara siapa ini.
Tapi anehnya, pikiran pertama gue tertuju ke Una. Apa ini suara Una? Kayaknya bukan. Tapi kenapa gue malah berpikir bahwa ini adalah Una?
"Ini siapa ya?"
kata gue"Kan uda dibilang tadi rahasia"

Suaranya sih terdengar centil. Apa mungkin Una? Sebentar. Kenapa gue jadi lupa seperti apa suara Una kalo di telepon. Kalau begini, bagaimana bisa gue membandingkan suara ini dengan suara Una? Shit!
"Serius donk, ini siapa?"
kata gue agak kesal"Jangan marah donk hihihi"

Gue sengaja diam. Cukup lama. Suara diseberang sana terus menerus mengatakan "halo", tapi tidak gue gubris.
"Maaf, maaf, Kenalin, aku Mia"
akhirnya ngaku"Mia siapa?"
tanya gue penasaranAkhirnya dia ngaku juga kalo dia adalah anak kampus gue. Seangkatan sama gue, tapi beda jurusan. Dia kenal gue waktu ospek dulu, tapi emang kita belum pernah kenalan. Dia dapat nomor gue dari teman ospek dia yang satu jurusan sama gue.
Setelah itu kita cuman ngobrol-ngobrol bentar, lalu gue mengakhiri telpon karena gue rasa kita terlalu banyak diam. Gue sendiri bukan tipe orang yang terbuka terhadap orang yang baru dikenal.
"Yauda, lanjut sms aja ya Jek hehe"
dari Mia"Ya"
jawab gue datarKurang kerjaan banget sih gue pikir ni orang. Dia bisa ngucapin selamat ulang tahun ke orang yang gak dia kenal. Buat gue ini aneh. Tapi bodohnya, gue gak nanya, darimana dia tau gue ulang tahun hari ini.
Setelah itu, kita lanjutkan dengan sms-sms gak penting. Seharusnya sih, gak gue gubris kalo ada tipe-tipe orang seperti ini. Tipe-tipe yang ngajak kenalan secara random gini. Tapi ada satu hal yang bikin jari gue terus mengetik dan membalas pesannya. Bahasanya Mia dalam sms itu persis seperti Una. Dari singkatannya, caranya menulis, pokoknya semua sama plek!
Rasa rindu akan masa lalu gue dengan Una, saat-saat kita saling mengirim pesan berisi hal-hal tidak penting seperti ini, membuat gue kembali larut dalam permainan yang baru

Diubah oleh pujangga1000 05-03-2015 06:07
jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
