- Beranda
- Stories from the Heart
Akhirnya Ku Menemukanmu...
...
TS
viraajha
Akhirnya Ku Menemukanmu...
Haloo agan dan sist penghuni SFTH permisi numpang lewat.. eh maksudnya numpang eksis ..eh bukan juga cuma mau numpang coret-coret diforum ini sedikit (moga berkenan ya)...
..
Sebelum mulai cerita gw akan sedikit memperkenalkan diri, nama gw VIRA usia gw tahun ini menjelang 26 tahun dan alhamdulilah sudah tidak single lagi. ..Gw cuma mau sedikit menceritakan kisah hidup gw tentang "Indahnya Penantian dan Buah Manis dari Kesabaran". Sebelumnya maaf kalau nanti banyak kekurangan dalam penulisan dan untuk menjaga privasi semua orang yang gw ceritakan disini maka dari itu semua nama adalah samaran.
Akhirnya ku menemukanmu....
Saat hati ini mulai meragu...
Akhirnya ku menemukanmu...
Saat raga ini ingin berlabuh....
..Sebelum mulai cerita gw akan sedikit memperkenalkan diri, nama gw VIRA usia gw tahun ini menjelang 26 tahun dan alhamdulilah sudah tidak single lagi.
..Gw cuma mau sedikit menceritakan kisah hidup gw tentang "Indahnya Penantian dan Buah Manis dari Kesabaran". Sebelumnya maaf kalau nanti banyak kekurangan dalam penulisan dan untuk menjaga privasi semua orang yang gw ceritakan disini maka dari itu semua nama adalah samaran."Ada kalanya kita merasa yang DEKAT terasa JAUH dan yang JAUH terasa sungguh DEKAT"..
This is My Story .........."Akhirnya Ku Menemukanmu"...
Quote:
Akhirnya ku menemukanmu....
Saat hati ini mulai meragu...
Akhirnya ku menemukanmu...
Saat raga ini ingin berlabuh....
Spoiler for INDEKS I:
Spoiler for INDEKS II:
Spoiler for Notes:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 18 suara
Siapakah Pria yang akan menjadi Suami Vira?????
Asta
6%
Tiyan
61%
Doni
6%
Mas Arya
0%
Mas Anto
6%
Belum nongol di cerita
22%
Diubah oleh viraajha 02-09-2016 14:35
dewisuzanna memberi reputasi
1
115.8K
823
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
viraajha
#157
PART 27 - Lebih Baik Sendiri
Esok harinya saat bangun tidur ada banyak sms dari doni di hpku yang isinya hampir sama “Minta Maaf” dan “tak ingin putus”. Bukankah harusnya dia senang aku mengakhiri hubungan kami karena dengan begitu dia bisa mendekati rani lagi. Lagian buat apa dia memintaku untuk jadi pacarnya sedangkan dia masih membayangkan wanita lain. Memang ya segala sesuatu yang prosesnya cepat itu hasilnya banyak yang kurang baik. 
Setelah aku putus dengannya setiap hari doni masih terus menghubungi tapi tak ada yang aku respon. Yang paling menyedihkan adalah hubunganku dengan andin pun jadi berantakan. Semenjak kejadian aku berdebat sama andin tempo hari di kampus, dia tidak pernah menegurku saat kami bertemu di kampus. Padahal esoknya aku sudah minta maaf dan menjelaskan alasanku mengapa waktu itu menghindarinya tapi nampaknya andin sudah marah sekali padaku.
Keadaan di kampus pun benar-benar berubah, aku yang biasanya selalu duduk berdua dengan andin kini kami duduk bahkan berjauhan. Banyak teman kelasku yang bertanya kenapa kami sekarang tak pernah terlihat bersama lagi bahkan ada yang terang-terangan menyimpulkan kalau aku dan andin jauh sekarang karena semenjak pacaran dengan doni aku melupakan andin. Sakit rasanya tapi aku juga tidak bisa membela diriku, biarlah orang menilai sesuka hati mereka.
Sekarang aku lebih sering bergabung dengan mbak diah dengan genk nya. Mba diah lah yang sekarang selalu mencoba menghiburku karena hanya dia yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Semenjak ada pacebuk berita apapun cepat sekali menyebarnya tak terkecuali kabar putusnya aku dengan doni. Banyak temanku yang menyayangkan tapi lebih banyak lagi yang kepo ingin tahu masalah kami.
Sejak putus dua minggu yang lalu doni mulai bolos kuliah lagi, sebenarnya aku tak ingin memikirkannya tapi aku merasa bersalah kalau itu karena aku. Walaupun sebenarnya sejak beberapa minggu yang lalu doni memang sudah mulai bekerja part time di sebuah restoran, jadi aku berfikir positif kalau dia tidak masuk kuliah karena sibuk kerja tapi rasanya tak mungkin karena dia hanya kerja part time
. Akhirnya daripada penasaran aku memutuskan untuk sms doni.
A : Don, kok sekarang gak pernah masuk kuliah. Ini banyak tugas kuliah?
Semenit, duamenit tak ada balasan dari doni namun sepuluh menit kemudian malah bunyi dering telepon, saat aku lihat munculah nama doni dan aku biarkan saja karena aku masih malas sekali berbicara padanya.
Doni : vi, akhirnya kamu mau sms aku lagi. aku pengen ngomong sama kamu angkat telponnya dong.
A : sms aja don, aku lagi sibuk kerja gak bisa angkat telpon (*bohong). Lagian aku cuma mau tanya kenapa kamu gak pernah masuk kuliah? Tugas kuliah banyak tuh.
Doni : aku udah gak semangat kuliah vi karena yang buat aku semangat untuk kuliah udah pergi ninggalin aku, jadi kamu gak usah khawatir.
A : ohh gitu, jadi mau berhenti gitu aja?
Doni : Iya.
A : oh ya udah deh kalau maunya gitu.
Doni : vi, aku minta kesempatan sekali lagi. aku bener-bener sayang kamu vi.
Permintaan itu lagi gak capek apa ya dia minta balikan terus, dah jelas-jelas aku cuekin dah gitu pake jurus andalannya lagi untuk buatku luluh.
Esoknya doni masuk kuliah dengan sikap yang tak seperti biasanya. Doni yang biasanya banyak tingkah, hari itu dia hanya diam dipojokan kelas dengan muka yang murung. Saat istirahat mas anto menghampiriku dia bertanya apa yang sebenarnya terjadi denganku dan doni.
Aku ceritakan semua yang terjadi termasuk masalahku dengan andin, mas anto sempat kaget namun justru karena cerita ke dia aku jadi tahu sesuatu.
Mas Anto : oalahhh pantesan kamu sekarang sama andin gak pernah bareng lagi, dia malah bareng sama rani terus.
A : Ya gitu deh mas, aku udah minta maaf sama dia. cuma kayaknya dia beneran marah sama aku jadi gini deh hubungannya.
Mas Anto : Sebenarnya aku juga tahu kok waktu sebelum deket sama kamu doni emang sempet suka sama rani tapi karena rani orangnya agak tertutup jadi doni takut ditolak. Tapi yang aku lihat sih kayaknya rani sebenarnya ada rasa juga sama doni.
A : Nah itu dia mas aku juga berfikiran yang sama karena pas aku jadian sama doni, rani sikapnya jadi beda sama aku. Trus juga karena aku lihat sms rani ke doni yang menurutku agak aneh.
Mas Anto : Aku juga aneh sih waktu kamu certain rani sms begitu ke doni kayak ada yang spesial gitu ya.
A : hooh mas, seandainya aku tau dari awal kalau mereka saling suka. Aku gak akan nerima doni mas.
Mas Anto : Iya vi, aku ngerti kok kamu di posisi yang gak enak. Kasihan kamu udah disakitin jadi pihak yang disalahin juga.
A : gak apa-apa mas biar aja, aku tau kok anak-anak pada nyalahin aku.
Mas Anto : yang sabar ya vi.
Aku juga menceritakan ke mas anto tentang doni yang masih terus minta kembali padaku sekalipun aku selalu menjawab dengan hal yang sama. Aku makin bingung dengannya sebenarnya maunya apa sih? Aku sudah berikan kesempatan dia untuk mengejar rani, eh sekarang malah minta balik ke aku lagi?. Dia selalu bilang kalau sekarang hanya aku yang dia cinta. Aku juga cerita tentang doni yang mengancam tidak akan kuliah lagi kalau aku tetap tak mau menerimanya. Mas anto sempat bilang untuk memberikan doni kesempatan lagi karena menurutnya doni memang benar-benar mencintaiku.
Aku terus memikirkan apa yang mas anto katakan walaupun tetap saja aku masih belum berani untuk memulai mempercayainya lagi. Aku takut kalau dia hanya akan mengecewakan aku lagi. Tapi apa iya aku tega membiarkan dia mengorbankan kuliahnya? Arghhhhhhhhh bikin pusinggggg deh…Kalau tahu bakalan kayak gini mending jomblo aja kalau gitu..
Setelah aku putus dengannya setiap hari doni masih terus menghubungi tapi tak ada yang aku respon. Yang paling menyedihkan adalah hubunganku dengan andin pun jadi berantakan. Semenjak kejadian aku berdebat sama andin tempo hari di kampus, dia tidak pernah menegurku saat kami bertemu di kampus. Padahal esoknya aku sudah minta maaf dan menjelaskan alasanku mengapa waktu itu menghindarinya tapi nampaknya andin sudah marah sekali padaku.
Keadaan di kampus pun benar-benar berubah, aku yang biasanya selalu duduk berdua dengan andin kini kami duduk bahkan berjauhan. Banyak teman kelasku yang bertanya kenapa kami sekarang tak pernah terlihat bersama lagi bahkan ada yang terang-terangan menyimpulkan kalau aku dan andin jauh sekarang karena semenjak pacaran dengan doni aku melupakan andin. Sakit rasanya tapi aku juga tidak bisa membela diriku, biarlah orang menilai sesuka hati mereka.
Sekarang aku lebih sering bergabung dengan mbak diah dengan genk nya. Mba diah lah yang sekarang selalu mencoba menghiburku karena hanya dia yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Semenjak ada pacebuk berita apapun cepat sekali menyebarnya tak terkecuali kabar putusnya aku dengan doni. Banyak temanku yang menyayangkan tapi lebih banyak lagi yang kepo ingin tahu masalah kami.
Sejak putus dua minggu yang lalu doni mulai bolos kuliah lagi, sebenarnya aku tak ingin memikirkannya tapi aku merasa bersalah kalau itu karena aku. Walaupun sebenarnya sejak beberapa minggu yang lalu doni memang sudah mulai bekerja part time di sebuah restoran, jadi aku berfikir positif kalau dia tidak masuk kuliah karena sibuk kerja tapi rasanya tak mungkin karena dia hanya kerja part time
. Akhirnya daripada penasaran aku memutuskan untuk sms doni. Quote:
A : Don, kok sekarang gak pernah masuk kuliah. Ini banyak tugas kuliah?
Semenit, duamenit tak ada balasan dari doni namun sepuluh menit kemudian malah bunyi dering telepon, saat aku lihat munculah nama doni dan aku biarkan saja karena aku masih malas sekali berbicara padanya.
Quote:
Doni : vi, akhirnya kamu mau sms aku lagi. aku pengen ngomong sama kamu angkat telponnya dong.
A : sms aja don, aku lagi sibuk kerja gak bisa angkat telpon (*bohong). Lagian aku cuma mau tanya kenapa kamu gak pernah masuk kuliah? Tugas kuliah banyak tuh.
Doni : aku udah gak semangat kuliah vi karena yang buat aku semangat untuk kuliah udah pergi ninggalin aku, jadi kamu gak usah khawatir.
A : ohh gitu, jadi mau berhenti gitu aja?
Doni : Iya.
A : oh ya udah deh kalau maunya gitu.
Doni : vi, aku minta kesempatan sekali lagi. aku bener-bener sayang kamu vi.
Permintaan itu lagi gak capek apa ya dia minta balikan terus, dah jelas-jelas aku cuekin dah gitu pake jurus andalannya lagi untuk buatku luluh.
Esoknya doni masuk kuliah dengan sikap yang tak seperti biasanya. Doni yang biasanya banyak tingkah, hari itu dia hanya diam dipojokan kelas dengan muka yang murung. Saat istirahat mas anto menghampiriku dia bertanya apa yang sebenarnya terjadi denganku dan doni.
Aku ceritakan semua yang terjadi termasuk masalahku dengan andin, mas anto sempat kaget namun justru karena cerita ke dia aku jadi tahu sesuatu.
Quote:
Mas Anto : oalahhh pantesan kamu sekarang sama andin gak pernah bareng lagi, dia malah bareng sama rani terus.
A : Ya gitu deh mas, aku udah minta maaf sama dia. cuma kayaknya dia beneran marah sama aku jadi gini deh hubungannya.
Mas Anto : Sebenarnya aku juga tahu kok waktu sebelum deket sama kamu doni emang sempet suka sama rani tapi karena rani orangnya agak tertutup jadi doni takut ditolak. Tapi yang aku lihat sih kayaknya rani sebenarnya ada rasa juga sama doni.
A : Nah itu dia mas aku juga berfikiran yang sama karena pas aku jadian sama doni, rani sikapnya jadi beda sama aku. Trus juga karena aku lihat sms rani ke doni yang menurutku agak aneh.
Mas Anto : Aku juga aneh sih waktu kamu certain rani sms begitu ke doni kayak ada yang spesial gitu ya.
A : hooh mas, seandainya aku tau dari awal kalau mereka saling suka. Aku gak akan nerima doni mas.
Mas Anto : Iya vi, aku ngerti kok kamu di posisi yang gak enak. Kasihan kamu udah disakitin jadi pihak yang disalahin juga.
A : gak apa-apa mas biar aja, aku tau kok anak-anak pada nyalahin aku.
Mas Anto : yang sabar ya vi.
Aku juga menceritakan ke mas anto tentang doni yang masih terus minta kembali padaku sekalipun aku selalu menjawab dengan hal yang sama. Aku makin bingung dengannya sebenarnya maunya apa sih? Aku sudah berikan kesempatan dia untuk mengejar rani, eh sekarang malah minta balik ke aku lagi?
. Dia selalu bilang kalau sekarang hanya aku yang dia cinta. Aku juga cerita tentang doni yang mengancam tidak akan kuliah lagi kalau aku tetap tak mau menerimanya. Mas anto sempat bilang untuk memberikan doni kesempatan lagi karena menurutnya doni memang benar-benar mencintaiku. Aku terus memikirkan apa yang mas anto katakan walaupun tetap saja aku masih belum berani untuk memulai mempercayainya lagi. Aku takut kalau dia hanya akan mengecewakan aku lagi. Tapi apa iya aku tega membiarkan dia mengorbankan kuliahnya? Arghhhhhhhhh bikin pusinggggg deh…Kalau tahu bakalan kayak gini mending jomblo aja kalau gitu..
Diubah oleh viraajha 28-02-2015 16:42
0