- Beranda
- Stories from the Heart
Kelakuan Anak Kuliah
...
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Quote:
Quote:
Quote:
----------------------------------------------------------------------------------
========================================
pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
pujangga1000
#1663
Berantem (lagi) 1
Pelan-pelan gue mulai menjaga jarak dengan Una. Kita uda mulai jarang telponan. Awal-awal kita masih smsan, itu pun Una yang memulai pembicaraan, yang mulai gue anggap benar-benar gak penting. Oleh karena itu, gue balasnya juga setengah hati atau kadang cenderung acuh. Gue pikir Una juga mengerti perubahan dari gue. Lama-lama dia juga menyesuaikan diri dengan perubahan gue. Dari yang smsan paling cuman sejam dua jam hingga sama sekali gak ada seperti sedia kala.
Kalo ketemuan juga kita juga mulai biasa aja. Dulu yang mesra-mesraan, kadang bisa megang tangan, pinggang, atau bahu, sekarang sama sekali gak ada kontak fisik. Lambat laun, kita mulai saling memanggil nama, bukan lagi "bang" dan "neng".
Sudah benarkah keputusan gue? Cuman waktu yang akan menjawab.
***
(settingan waktu lain sebelum kisah valentine dan gue yang mulai menjaga sikap dengan Una)
Gue mulai merasa aneh gara-gara ban motor gue yang selalu bocor kalo gue hendak pulang dari kampus. Awalnya gue pikir biasa aja. Dua hari berturut-turut gue mendapati ban depan gue bocor karena paku payung. Di hari ketiga, gue mulai hati-hati dan memandangi setiap sudut jalan yang gue lalui di rute kostan-kampus.
Gue perhatiin jalanan apa ada paku yang disebar atau ngak. Tapi ternyata sama sekali gak ada. Jadi gue pikir, emang gue lagi sial aja. Eh ternyata pas pulangnya dihari itu, ban gue bocor lagi kena paku.
Besoknya, gue coba cari jalan memutar, yang gak ngelewati rute yang biasa gue lalui. Eh ternyata ban gue tetep aja bocor kena paku payung! Bodohnya gue, kenapa gue gak mikirin kalo sebenarnya ini kerjaan orang yang gak senang sama gue.
Suatu siang, gue yang sengaja langsung pulang setelah kelas selesai untuk ngehindar dari Una, mendapati ada dua orang disekitar motor gue. Gilanya lagi, orang-orang itu megangi ban depan gue! Sontak gue hadang orang-orang itu,
"Ngapain kalian?!" Teriak gue
"
"
"Kalian yang bocorin ban gue?!"
"
"
"Anj*ng!" Bentak gue
Sebuah kepalan tangan gue layangkan ke salah satu dari mereka. Yang lainnya terkejut ngeliat gue uda main fisik. Orang yang gue gebuk tadi, gue lanjut pukul secara brutal. Tiba-tiba dari belakang, punggung gue didorong hingga gue kehilangan keseimbangan. Gue liat kebelakang, ternyata...
Yang dorong gue itu temannya Icung.
"Baj*ngan, ini kerjaan elo!" Teriak gue
"Jaga mulut lo, kamp*ng!" Balas orang itu
(Kamp*ng itu artinya anak haram, bahasa Palembang kalo gak salah #CMIIW)Gue kepalkan tinju menuju ke muka orang itu. Tapi ditepis dan perut gue dipukul keras. Gue menahan sakit, lalu batok kepala gue dipukul lagi oleh Icung. Gue sempat jatuh dan bersandar disalah satu motor.
Gue liat disitu ada helm. Gue ambil dan gue ayunkan membabi buta. Kena sih, tapi gue gak puas dan gak tau juga kena siapa, karena suasana menjadi ramai dan kami lerai oleh satpam parkiran.
"Ada apa ini?" Tanya satpam
"Ban saya dipaku sama mereka Pak!" Kata gue
"
"
Gue liat sekilas, orang yang tadi bocorin ban gue dan Icung uda pergi entah kemana, mungkin bersembunyi dibalik keramaian orang-orang yang ngeliat. Tinggal gue sama orang yang kemarin digebukin bang Din.
"Dia mukul saya duluan Pak" Kata orang itu gak kalah sengit
"
"
Satpam tersebut tampaknya kebingungan. Lalu beliau bertanya yang mana motor gue. Setelah gue jawab dan diperiksa satpam itu, memang ada paku payung yang menancap di ban depan motor gue. Akhirnya satpam itu percaya gue dan menggiring orang itu kedalam, entah kemana, mungkin ke bagian kemahasiswaan. Sedangkan gue dibantu oleh Wawan, yang kebetulan ada ngeliat kejadian ini, untuk menambal ban gue.
Disitu gue sekilas ngeliat Widya sama Una. Awalnya Una yang mau nolongin gue, tapi gue tolak. #sikap
Kalo ketemuan juga kita juga mulai biasa aja. Dulu yang mesra-mesraan, kadang bisa megang tangan, pinggang, atau bahu, sekarang sama sekali gak ada kontak fisik. Lambat laun, kita mulai saling memanggil nama, bukan lagi "bang" dan "neng".
Sudah benarkah keputusan gue? Cuman waktu yang akan menjawab.
***
(settingan waktu lain sebelum kisah valentine dan gue yang mulai menjaga sikap dengan Una)
Gue mulai merasa aneh gara-gara ban motor gue yang selalu bocor kalo gue hendak pulang dari kampus. Awalnya gue pikir biasa aja. Dua hari berturut-turut gue mendapati ban depan gue bocor karena paku payung. Di hari ketiga, gue mulai hati-hati dan memandangi setiap sudut jalan yang gue lalui di rute kostan-kampus.
Gue perhatiin jalanan apa ada paku yang disebar atau ngak. Tapi ternyata sama sekali gak ada. Jadi gue pikir, emang gue lagi sial aja. Eh ternyata pas pulangnya dihari itu, ban gue bocor lagi kena paku.
Besoknya, gue coba cari jalan memutar, yang gak ngelewati rute yang biasa gue lalui. Eh ternyata ban gue tetep aja bocor kena paku payung! Bodohnya gue, kenapa gue gak mikirin kalo sebenarnya ini kerjaan orang yang gak senang sama gue.
Suatu siang, gue yang sengaja langsung pulang setelah kelas selesai untuk ngehindar dari Una, mendapati ada dua orang disekitar motor gue. Gilanya lagi, orang-orang itu megangi ban depan gue! Sontak gue hadang orang-orang itu,
"Ngapain kalian?!" Teriak gue
"
""Kalian yang bocorin ban gue?!"
"
""Anj*ng!" Bentak gue
Sebuah kepalan tangan gue layangkan ke salah satu dari mereka. Yang lainnya terkejut ngeliat gue uda main fisik. Orang yang gue gebuk tadi, gue lanjut pukul secara brutal. Tiba-tiba dari belakang, punggung gue didorong hingga gue kehilangan keseimbangan. Gue liat kebelakang, ternyata...
Spoiler for :
Yang dorong gue itu temannya Icung.
"Baj*ngan, ini kerjaan elo!" Teriak gue
"Jaga mulut lo, kamp*ng!" Balas orang itu
(Kamp*ng itu artinya anak haram, bahasa Palembang kalo gak salah #CMIIW)Gue kepalkan tinju menuju ke muka orang itu. Tapi ditepis dan perut gue dipukul keras. Gue menahan sakit, lalu batok kepala gue dipukul lagi oleh Icung. Gue sempat jatuh dan bersandar disalah satu motor.
Gue liat disitu ada helm. Gue ambil dan gue ayunkan membabi buta. Kena sih, tapi gue gak puas dan gak tau juga kena siapa, karena suasana menjadi ramai dan kami lerai oleh satpam parkiran.
"Ada apa ini?" Tanya satpam
"Ban saya dipaku sama mereka Pak!" Kata gue
"
"Gue liat sekilas, orang yang tadi bocorin ban gue dan Icung uda pergi entah kemana, mungkin bersembunyi dibalik keramaian orang-orang yang ngeliat. Tinggal gue sama orang yang kemarin digebukin bang Din.
"Dia mukul saya duluan Pak" Kata orang itu gak kalah sengit
"
"Satpam tersebut tampaknya kebingungan. Lalu beliau bertanya yang mana motor gue. Setelah gue jawab dan diperiksa satpam itu, memang ada paku payung yang menancap di ban depan motor gue. Akhirnya satpam itu percaya gue dan menggiring orang itu kedalam, entah kemana, mungkin ke bagian kemahasiswaan. Sedangkan gue dibantu oleh Wawan, yang kebetulan ada ngeliat kejadian ini, untuk menambal ban gue.
Disitu gue sekilas ngeliat Widya sama Una. Awalnya Una yang mau nolongin gue, tapi gue tolak. #sikap
jenggalasunyi dan 3 lainnya memberi reputasi
4
