Kaskus

Story

pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Kelakuan Anak Kuliah

Takut mati? Jangan hidup ~
Takut hidup? Mati saja... - Anak kostan

Quote:

Quote:

Buat ngobrol santai
(click!)Kamar 3A

Quote:


emoticon-rainbow----------------------------------------------------------------------------------emoticon-rainbow

emoticon-rainbow========================================emoticon-rainbow


pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
faeyzarbnAvatar border
hllowrld23Avatar border
yusrillllllAvatar border
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
#1575
Valentine's Day 4
Rasanya dunia disekitar gue hening, tanpa suara. Tidak ada suara keramaian. Tidak ada suara dari meja sebelah. Tidak ada suara detak jam. Semua tidak ada! Gue sedang menajamkan indera pendengaran. Gue menantikan apa respon Una. Gue menunggu gerak bibirnya untuk memberi gue tanggapan.

Tangan gue masih menggenggam tangannya. Tatapan mata kami bertemu. Sampai gue rasa kalau gue sudah menunggu terlalu lama, tapi hening tetap tak terpecah antara kita berdua. Pelan-pelan gue tarik tangan gue karena gue rasa kedua tangan gue sudah terlalu basah karena keringat.

Una mengalihkan pandangannya dari gue. Gue mengelap telapak tangan gue dicelana. Lalu sedotan yang tergantung bebas didepan, gue raih, dan gue minum lemon tea yang terasa masam itu. Tetap tidak ada tanggapan dari Una.

Gue ambil garpu dan sendok. Gue lanjutkan memakan santapan malam gue yang sempat terputus karena gue harus nyanyi tadi. Dentingan sendok dan piring lebih dominan daripada suara jantung kami masing-masing. Gue sengaja diam, karena gue ingin mendengar tanggapan dari Una. Tapi gue gak menyangka kalau dia akan diam juga setelahnya...

***
Gue kembali tepat diposisi beberapa minggu yang lalu. Duduk diatas motor gue sendiri dipinggir jalan. Hanya ada sebatang rokok yang menemani gue. Itupun tidak gue rasakan kehadirannya karena hambar.

Suara Una terakhir yang gue dengar malam ini adalah ketika kami berebut untuk membayar. Una ingin agar kita membayar masing-masing. Tapi gue kekeuh kalo gue yang traktir. Tidak biasanya Una mengalah. Dia tidak bersuara, jadi gue anggap dia mengalah.

Gue buang plastik kosong yang gue pakai untuk membungkus mawar tadi.

emoticon-clock
***
"Neng.."
Panggil gue ketika Una sudah turun dari motor untuk membuka pintu pagarnya.

Gue sibuk membuka plastik hitam ini.
Akhirnya terbuka juga..

"Buat kamu emoticon-rose "
Kata gue sambil menyerahkan mawar yang terlihat indah buat gue.

Tangannya menerima bunga tersebut. Dia menatap bunga itu.
Cukup lama gue menunggu, untuk setidaknya mendengar suaranya.
Gue pikir, mungkin akan ada sesuatu yang ingin disampaikannya sekarang.
Karena daritadi, dia hanya diam.

Ternyata harapan gue sia-sia.
Una hanya tersenyum tipis ke arah gue.
Itupun kalau gue tidak salah melihatnya,
malam menutup raut wajahnya.

"Aku balik dulu ya"
Senyum masam terpaksa gue berikan.
Gue kecewa karena sama sekali tidak ditanggapi.

Gue membalikkan motor. Gue berharap dia memanggil nama gue.
Gue sengaja bergerak pelan. Tapi tetap tidak ada.
Sampai gue sudah memasukkan gigi pertama dan motor gue siap melaju.
Dia malah membalikkan badannya dan berjalan menuju pintu rumahnya.

***
Lamunan gue buyar karena ada getar dari hp gue.

"Makasih ya emoticon-Smilie " emoticon-mail dari Una.

Ketika gue merogoh kantong jaket gue mencari hp, gue lupa kalo masih ada coklat yang harusnya gue berikan kepada Una. Coklat itu gue pandang, lalu gue balas sms dari Una

"Sama-sama.. Ternyata masih ada coklat nih aku lupa ngasih hehe" emoticon-mail to Una.

Sms delivered.
Satu menit
Dua menit
Lima menit
Gue bakar batang rokok kedua
Sepuluh menit

Tidak ada balasan dari Una. Apa gue harusnya balik ke rumah Una untuk memberikan coklat ini? Tapi bisa jadi dia sudah tidur, karena tidak ada balasan dari sms gue yang terakhir.

Aneh.. Biasanya kami masih smsan sampai larut malam. Padahal sekarang belum juga jam 11 malam. Aneh saja kalau dia sudah tidur. Apa gue telpon saja? Tapi untuk apa? Cuman untuk memberi tahu kalo gue masih punya coklat? Cuman untuk mengecek apakah dia sudah tidur atau belum?

Rasanya tidak usah. Gue hidupkan motor, gue pacu balik ke kostan.

Hal pertama yang gue lakukan ketika sudah sampai kostan adalah mengecek hp. Ternyata masih belum ada sms balasan dari Una. Akhirnya gue kirim sebuah sms lagi ke Una.

"Aku uda sampai kostan ya" emoticon-mail to Una

Tetap tidak ada balasan. Sepanjang malam gue menunggu. Hp gue tetap tidak berdering. Mungkin dia benar-benar tertidur. Tapi alasan ini tidak bisa mengusir kegelisahan gue. Setiap gerak-gerik Una tadi seakan-akan berputar dalam pikiran gue. Sejujurnya gue tidak mau berpikir negatif, gue berusaha untuk meyakinkan diri gue kalau Una baik-baik saja setelah kejadian tadi.

Tapi gak bisa dipungkiri, dengan tidak ada tanggapan dari dia, gue kecewa...
emoticon-norose
khodzimzz
itkgid
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.