- Beranda
- Stories from the Heart
ILLUSI
...
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.4KAnggota
Tampilkan semua post
TS
open.minded
#1234
School Again
Gw tundukan pandangan gw keatas, terlihat banyak anak anak memakai putih-abu abu berkliaran di atas sana, ada yang sedang berkumpul dengan teman temannya, dan ada juga yang sedang menikmati pertandingan futsal kelas yang sedang berlangsung tepat di depan gw pada jam olahraga ini dari dinding pembatas sana. Haah, hari ini hari senin dan aneh rasanya jika harus merasakan suasana sekolah setelah sebulan lamanya gw merasakan lingkungan kerja yang nostalgia itu, tambah lagi dengan rasa aneh yang gw rasakan saat menjelaskan kenapa gw ga masuk minggu kemarin, padahal minggu kemarin adalah minggu pertama semester akhir di sekolah ini dimulai. Siapa sangka bualan yang dipersiapkan oleh Timur kalau gw dan dia mengikuti lomba CS diterima oleh sekolah? Membuat gw senyum senyum sendiri waktu mengingat kesuksesan itu, melupakan bahwa gw sedang ditengan pelajaran olahraga.
Ngomong ngomong tentang anak cewek yang emang kerjanya buat memberi semangat, tumben sekali saat ini kursi pinggil lapangan sangat sepi oleh anak cewek dari kedua belah kelas yang biasanya ramai mendominasi bangku penonton ini, sampai gw ingat bahwa tinggal 6 bulan lagi mendekati ujian nasional, mungkin anak cewek lebih memilih untuk belajar daripada menghabiskan waktunya untuk ngeumpi disini, pilihan yang bagus.
Fuuuh hampir aja kedok gw ketawan, selain Nina ada dua orang lainnya yang udah melancarkan pertanyaan yang sama, pertama Lena waktu gw baru dateng pagi tadi, lalu Disti yang memang duduk disebelah gw, dan dengan cara yang udah disiapkan Timur gw bisa lolos tanpa ketahuan dan diinterogasi. Timur mempunyai cara aneh untuk berbohong, untuk menghindari dosa berbohong, kemarin Timur dan Gw benar benar mengajak orang bermain CS disana, 2 vs 2, dan tentu saja kita menang dimana dari situ gw mendapatkan foto Gw, Timur dan dua orang asing sedang memegangi piala kecil yang Timur buat itu.
Bel pulang pun berbunyi, waktu yang gw tunggu tunggu pun tiba, pulang, tapi disaat gw sedang bersenang hati memasukan buku gw kedalam tas, tiba tiba ada guru Biologi masuk kedalam kelas, aneh, bukan itu saja, tapi seluruh anak kelas juga ikut berdiri setelah dikomandoi ketua kelas untuk memberi hormat. Gw pun cuman terpaku, apa yang sebenarnya terjadi di dunia ini? bukankah ini sudah waktunya untuk pulang?
Sial! Udah gw duga ada yang aneh hari ini. harusnya gw mengikuti kata hati gw untuk langsung cabut seperti biasa, tapi gw malah terlena oleh ajakan Lena yang menawari membelikan gw nasi goreng di Mami tadi. Gw pun melirik Lena yang sudah tertunduk sambil tertawa dengan sinis, Lena pun membalas pandangan gw dengan tampang lebih nyebelin sambil menunjukan dua jari menandakan ‘peace’ dari tangannya. Gw yakin dari melihat cara senyum Disti dan Lena yang licik itu pasti merek berdua udah bersekongkol untuk menjebak gw mengikuti PM ini. Gw heran, gak cukup apa 8 jam pelajaran tiap hari untuk menjalani 2-3 jam ujian nasional? Gila!
Seperti biasa, sebelum pulang bareng pasti gw dan Lena melewati kantin hanya sekedar untuk menemani Lena membeli segelas air mineral. Disaat gw dan Lena sedang berjalan menyusuri kantin, disitu gw berpapasan dengan Disti dan Gurun yang terlihat sedang serius berbicara, entah apa yang dibicarakan, tanpa sengaja tatapan gw dan Gurun pun bertemu, dan saat itu juga Gurun berdiri dari posisi duduknya lalu berjalan menuju motor besarnya tanpa berkata satu katapun terhadap lawan bicaranya, Disti. Disti sejenak membalikan pandangannya ke arah gw, menatap mata gw sejenak, lalu tersenyum, setelah itu Disti pun berdiri dan mengikuti Gurun memboncengi motornya lalu pergi.
Gw pun berjalan bareng Lena menyusuri lorong sekolah menuju gerbang depan, terlihat mobil Lena sudah menunggu didepan sana. Saat itu banyak pertanyaan yang berkecamuk di kepala gw, Disti dan Gurun balik lagi? setelah apa yang Gurun lakuin ke gw, Disti memilih Gurun lagi? apa maksud senyum dia tadi? apa Disti gak tau Gurun punya pengaruh yang tidak baik? Gw pun sejenak terdiam, lalu mengucapkan istighfar, mengingat gw sudah hampir ikut campur dalam urusan orang lagi, bahakn lebih parah, gw hampir menilai orang yang enggak enggak. Gw lupa, bahwa terakhir kali gw ikut campur dalam urusan orang lain, gw dikhianati, gw kambuh lagi.
Quote:
Ngomong ngomong tentang anak cewek yang emang kerjanya buat memberi semangat, tumben sekali saat ini kursi pinggil lapangan sangat sepi oleh anak cewek dari kedua belah kelas yang biasanya ramai mendominasi bangku penonton ini, sampai gw ingat bahwa tinggal 6 bulan lagi mendekati ujian nasional, mungkin anak cewek lebih memilih untuk belajar daripada menghabiskan waktunya untuk ngeumpi disini, pilihan yang bagus.
Quote:
Fuuuh hampir aja kedok gw ketawan, selain Nina ada dua orang lainnya yang udah melancarkan pertanyaan yang sama, pertama Lena waktu gw baru dateng pagi tadi, lalu Disti yang memang duduk disebelah gw, dan dengan cara yang udah disiapkan Timur gw bisa lolos tanpa ketahuan dan diinterogasi. Timur mempunyai cara aneh untuk berbohong, untuk menghindari dosa berbohong, kemarin Timur dan Gw benar benar mengajak orang bermain CS disana, 2 vs 2, dan tentu saja kita menang dimana dari situ gw mendapatkan foto Gw, Timur dan dua orang asing sedang memegangi piala kecil yang Timur buat itu.
Bel pulang pun berbunyi, waktu yang gw tunggu tunggu pun tiba, pulang, tapi disaat gw sedang bersenang hati memasukan buku gw kedalam tas, tiba tiba ada guru Biologi masuk kedalam kelas, aneh, bukan itu saja, tapi seluruh anak kelas juga ikut berdiri setelah dikomandoi ketua kelas untuk memberi hormat. Gw pun cuman terpaku, apa yang sebenarnya terjadi di dunia ini? bukankah ini sudah waktunya untuk pulang?
Quote:
Sial! Udah gw duga ada yang aneh hari ini. harusnya gw mengikuti kata hati gw untuk langsung cabut seperti biasa, tapi gw malah terlena oleh ajakan Lena yang menawari membelikan gw nasi goreng di Mami tadi. Gw pun melirik Lena yang sudah tertunduk sambil tertawa dengan sinis, Lena pun membalas pandangan gw dengan tampang lebih nyebelin sambil menunjukan dua jari menandakan ‘peace’ dari tangannya. Gw yakin dari melihat cara senyum Disti dan Lena yang licik itu pasti merek berdua udah bersekongkol untuk menjebak gw mengikuti PM ini. Gw heran, gak cukup apa 8 jam pelajaran tiap hari untuk menjalani 2-3 jam ujian nasional? Gila!
Quote:
Seperti biasa, sebelum pulang bareng pasti gw dan Lena melewati kantin hanya sekedar untuk menemani Lena membeli segelas air mineral. Disaat gw dan Lena sedang berjalan menyusuri kantin, disitu gw berpapasan dengan Disti dan Gurun yang terlihat sedang serius berbicara, entah apa yang dibicarakan, tanpa sengaja tatapan gw dan Gurun pun bertemu, dan saat itu juga Gurun berdiri dari posisi duduknya lalu berjalan menuju motor besarnya tanpa berkata satu katapun terhadap lawan bicaranya, Disti. Disti sejenak membalikan pandangannya ke arah gw, menatap mata gw sejenak, lalu tersenyum, setelah itu Disti pun berdiri dan mengikuti Gurun memboncengi motornya lalu pergi.
Quote:
Gw pun berjalan bareng Lena menyusuri lorong sekolah menuju gerbang depan, terlihat mobil Lena sudah menunggu didepan sana. Saat itu banyak pertanyaan yang berkecamuk di kepala gw, Disti dan Gurun balik lagi? setelah apa yang Gurun lakuin ke gw, Disti memilih Gurun lagi? apa maksud senyum dia tadi? apa Disti gak tau Gurun punya pengaruh yang tidak baik? Gw pun sejenak terdiam, lalu mengucapkan istighfar, mengingat gw sudah hampir ikut campur dalam urusan orang lagi, bahakn lebih parah, gw hampir menilai orang yang enggak enggak. Gw lupa, bahwa terakhir kali gw ikut campur dalam urusan orang lain, gw dikhianati, gw kambuh lagi.
itkgid dan 16 lainnya memberi reputasi
17
