Kaskus

Story

pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Kelakuan Anak Kuliah

Takut mati? Jangan hidup ~
Takut hidup? Mati saja... - Anak kostan

Quote:

Quote:

Buat ngobrol santai
(click!)Kamar 3A

Quote:


emoticon-rainbow----------------------------------------------------------------------------------emoticon-rainbow

emoticon-rainbow========================================emoticon-rainbow


pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
faeyzarbnAvatar border
hllowrld23Avatar border
yusrillllllAvatar border
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
#1526
Valentine's Day 3
Gue berasumsi emang gue yang keterlaluan hingga terjadi kontak fisik yang tidak perlu. Gue cari informasi soal siapa cowok yang bernama "Anton" ini. Ternyata dia adalah kakak angkatan gue, satu tahun diatas. Dia jadi asisten dosen untuk salah satu mata kuliah di kelas yang diambil Una. Dalam pikiran gue tiba-tiba terlintas kalo mereka pasti sudah berhubungan sejak semester ini dimulai. Mungkin terjadi sesuatu sehingga Una mempertahankan bunga yang diberikan Anton.

Tapi buru-buru gue hapus pikiran itu. Una pernah bilang kalo dia gak suka dikejar-kejar sama kakak angkatan. Karena itu lah sekarang gue jatuh ke dalam permainan yang buat Una sendiri. Lalu kenapa Anton bisa berani memberikan Una bunga kalo dia tau gue dan Una punya hubungan? Jawaban terbaik yang bisa gue dapat adalah dia nekat.

***
Gue sedang melihat diri gue sendiri didepan cermin. Kayaknya cukup deh, gue gak mau terlihat berlebihan untuk malam ini. Gue pakai baju terbaik gue, celana jeans paling bagus dan sepatu. Gue siap menjemput first lady gue.

Sebelum itu, gue sempatkan diri dulu muter ke kotabaru buat beli bunga mawar. Setelah milih-milih kuntum mawar yang paling bagus, gue minta penjualnya buat dirangkai sedemikian rupa agar terlihat bagus. Lalu gue minta plastik cukup gede untuk membungkusnya dan gue cantolin di dashbor depan motor. Gue mau ngasih ketika gue antar Una pulang ke rumah. Dikantong jaket gue juga uda ada coklat yang dipita. Gue gagal beli boneka karena gue bingung mesti beli yang mana.

"uda didepan neng" emoticon-mail to Una

Seorang wanita yang sempurna banget buat gue, sedang membuka pintu pagar rumahnya. Doi hari ini tampil feminim. Pakai baju cewek warna putih dengan rok biru. Rambutnya tetap diikat ekor kuda, tapi gue bisa melihat antingnya berbeda dari hari-hari biasa. Dilehernya juga tergantung sebuah kalung dengan liontin kecil tapi terlihat bagus dipakai Una. Una is majestically elegant tonight. emoticon-heart

"Cakep bener neng, mau ngelenong dimana?" Goda gue
" (tangan gue dicubit Una) "
"Buruan naik hehe" Kata gue
"Kita mau kemana bang?"
"Surprise donk emoticon-Big Grin " Jawab gue

Diperjalanan, kita diem-dieman aja. Sebenarnya gue pengen nanya soal Anton, tapi gue pikir, entar aja pas uda sampe. Biar gue bisa sekaligus liat ekspresi Una ketika menjawab. Ketika kita uda sampai

"Disini bang?" Tanya Una
"Iya"
"Emang enak makanannya?" Tanya dia lagi
"Gak tau juga sih"
"Gimana sih bang??"
"Udah ah, ayuk masuk" Ajak gue

Setelah gue minta table yang uda gue reservasi di meja depan, gue diantar ke lantai paling atas oleh waitressnya. Gue liat disitu uda ramai aja pasangan muda-mudi lainnya. Semua meja emang sengaja cuman bisa diisi oleh dua orang. Lalu ada band akustik yang juga lagi perform. Suasana juga tambah romantis karena kita berada tepat dibawah langit malam yang sangat mendukung.

Gue bisik sesuatu ke Una,

"Gak penting enak apa ngak makanannya neng, yang penting romantis" Kata gue
" emoticon-Embarrassment " Una tersenyum malu

Gue dan Una berjalan ke meja kami sambil bergandengan tangan. Lalu gue dengar suara dari penyanyi yang kebetulan juga baru habis nyanyi satu lagu,

"Selamat datang masnya yang kompak pakai baju putih, selamat menikmati malam valentine ini. Mungkin masnya atau mbaknya mau menyanyikan sebuah lagu untuk pasangannya, boleh request ke kami. Yang lain juga kalo mau nyanyi, sangat dipersilahkan. Sekarang uda gak zamannya lagi malu-malu. Semakin berani, semakin berkesan malam anda"

Gue tertawa geli dengan kalimat terakhir dari penyanyi tadi. Apa coba maksudnya? Kalo diartikan negatif kan jadi bahaya. You know what I mean.

Setelah gue dan Una mesan makanannya. Akhirnya gue beranikan diri buat nanya Una soal Anton.

"Itu mas Anton uda lama deketin kamu?" Tanya gue
"Deketin apaan bang?"
"Ya pedekate sama kamu?"
"Gak tau bang"

"Lah masa gak tau, berarti uda lama donk sampe berani ngasih bunga segala" Tembak gue
" (raut wajah Una berubah) "

"Itu urusan aku, Jek" Kata Una tegas
" emoticon-Kagets "

Gue terkejut dengan ucapan Una barusan. Dia gak manggil gue dengan panggilan "bang", tapi langsung dengan nama gue. Itu artinya Una sedang serius. Gue pun gak terima dengan jawaban seperti itu. Gue kembali mengajukan pertanyaan, tapi Una lagi-lagi mengalihkan jawabannya. Sampai Una ngomong,

"Jek, itu urusan aku, bisa gak kita ngomongin yang lain?"
" emoticon-Shutup "

Sikap Una mendadak berubah sejak mengatakan ini. Gue coba mengalihkan pembicaraan ke hal lain, tapi kayaknya gue terlambat. Una nampaknya acuh tak acuh dengan obrolan kita malam ini. Gue gak mau malam ini berakhir seperti ini.

Gue mendengar suara tepuk tangan dari pengunjung yang lain. Ternyata ada seorang cowok yang menyanyikan lagu cinta buat pasangannya. Ahh, gue tiba-tiba terpikir ide untuk menyanyi juga didepan buat Una. Suara gue gak bagus-bagus amat sih, tapi ya gak jelek-jelek banget. Gue permisi ke toilet.

Gue mencari salah satu waitress yang lewat setelah gue yakin Una gak bisa ngeliat gue. Gue request supaya bisa nyanyi didepan. Tapi ternyata gue harus ngasih tau dulu lagu apa yang mesti gue nyanyikan. Kalo bandnya bisa ngiringin, nanti nama gue dipanggil. Itu pun gue harus ngantri dulu sama pengunjung lain.

Gue ambil selembar duit 100ribu dari dompet. Gue bilang ini buat orang bandnya. Lalu gue ambil selembar dua puluh ribu buat waitress tersebut. Harapan gue sih semoga gue gak nunggu terlalu lama. Keburu Una bete lalu ngajak pulang toh? Bisa berabe rencana awal gue.

Ketika gue balik, Una tetap tidak berubah. Masih acuh tak acuh dengan obrolan kita. Ternyata modal yang gue keluarin berbuah hasil juga. Tiba-tiba penyanyi didepan mengatakan,

"Selanjutkan bakal ada lagi tamu yang akan nanyi lagu cinta disini buat kekasih hatinya atau mungkin gebetannya malam ini. Silahkan kepada Mas Jeki. Yang mana orangnya?"

Sontak gue mengangkat tangan dan tersenyum tipis ke arah penyanyi tadi. Una terlihat terkejut dengan nama gue yang disebut.

"Ini buat kamu neng"
Kata gue sebelum berjalan menuju band.

"Lagu ini pastinya dipersembahkan untuk mba nya yang lagi duduk disana donk? Iya kan mas?" Kata penyanyi itu
" (gue senyum aja) "

"Selamat malam semuanya, gue minta maaf kalo seandainya suara gue jelek atau gak enak didenger. Tapi gue pikir, lewat lagu gue ini, mungkin bakal terlukiskan apa yang gue rasain selama ini." kata pembuka dari gue

Tepuk tangan para pengunjung mengiringi hentakan keyboard yang mulai memainkan opening lagunya. Gue menyanyikan lagu ini,



Daniel Sahuleka - You Make My World So Colourful

Morning sunshine in our room
Now that room is back in tune
Autumn start this day with a smile
And laugh at my beautiful love one
Who's lying besides me

You so far away in your sleep
Who can tell what dream you may dream
You dont know that I was drawing
With my finger on your sweet young face
Figures and meaning words

You make my world so colorful
I've never had it so good
My love I thank you for all the love
You gave to me

Like a summer breeze so soft
Like a rose you bring me near
And I kiss your lips so sweet
Soft like the rain and gentle as
The morning dew in may

Though they said that I was wrong
But thank god my will so strong
I got you in the palm of my hand
Everyday they tried to put me on
But I laugh at those who tried to hurt our love


Saat chorus terakhir, gue sengaja cuman merhatiin Una doank tanpa mengalihkan pandangan gue ke arah lain. Una yang ada disana juga membalas tatapan mata gue. Kontak mata ini, gue serasa bebas masuk ke dalam hati Una. Gue dapat merasakan bahwa Una juga mempunyai perasaan yang sama ke gue. Perasaan dan keyakinan gue semakin mantap untuk Una.

Saat dentuman nada terakhir, para pengunjung tampak riuh memberi gue tepuk tangan. Gue liat penyanyi yang tadi mendadak jadi backing vocal gue tertegun memandangin gue. Gue lalu berdiri dan membungkukkan kepala serta mengucapkan terima kasih. Gue berjalan kembali ke meja gue dan Una.

Una memberi gue senyumannya yang terbaik. Gue balas senyum dari Una itu. Gue lihat tangan Una sedang diletakkannya diatas meja. Gue pikir inilah waktunya. Gue pegang tangan kirinya dengan tangan kanan gue.

"Na...." Suara gue bergetar
Jantung gue berpacu sangat kencang.

"Na, lagu tadi.. suara hati aku."
Mata gue lurus menatap Una.
Berusaha menembus ruang hati terdalamnya
Wajah Una tampak terkejut dan menyadari maksud dari kata-kata gue.
Dia mengalihkan wajah cantiknya sekian derajat menjauhi gue.

"Na, tolong liat aku"
Suara gue semakin bergetar.
Tangannya semakin erat gue genggam.
Una menatap gue kosong.

"Entah sejak kapan"
"Mungkin awalnya cuman main-main"

Gue menarik nafas sejenak

"Aku larut dalam permainan ini"
"Tapi aku gak bercanda"
"Aku suka sama kamu"

Tangannya kini gue genggam dengan kedua tangan gue.
Mata gue menatap lurus tajam ke depan.
Gundah yang selama ini gue rasakan, tiba-tiba lenyap hilang menguap
Gue merasa hati gue bahagia karena sudah mengungkapkannya..
Diubah oleh pujangga1000 25-02-2015 06:17
khodzimzz
itkgid
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.