Kaskus

Story

open.mindedAvatar border
TS
open.minded
ILLUSI
Quote:


Quote:


Quote:
Polling
0 suara
menurut penghuni kos disini.. kalian mau kisah gw kaya gimana? (bisa milih banyak!!)
Diubah oleh open.minded 08-01-2022 18:27
andristyle20Avatar border
vargubo86498Avatar border
nuryadiariAvatar border
nuryadiari dan 210 lainnya memberi reputasi
199
2M
5.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.6KAnggota
Tampilkan semua post
open.mindedAvatar border
TS
open.minded
#1221
One day, Two nations, and Three Man in Black
Quote:


Ucap gw tertawa sambil meneguk satu gelas cola yang sudah tersedia di meja ini, gw gerakan kepala gw ke kiri dan ke kanan mencari cari Vania yang sejak tadi menghilang entah kemana, membuat gw merasa risih dan gak nyaman di antara orang orang banyak ini. Gw teguk lagi cola yang ada di gelas ini sampai habis, emang minuman paling soda adalah obat ampuh menghilangkan kegelisahan.

Quote:

Terlihat pupil Tali melebar begitu juga dengan raut mukanya yang berubah melukiskan betapa kagetnya dia mendengar jawaban gw. Normal. Pikir gw saat itu. Seperti orang orang lain yang mendengar pernyataan gw untuk pertama kalinya reaksi Tali termasuk yang paling sering gw lihat, terkejut. Gw pun tersenyum melihat reaksi Tali saat itu dan bermaksud untuk melanjutkan jawaban gw tadi, sampai tiba tiba pundak gw ditepuk oleh seseorang dan terdengar suara kursi disebelah gw terseret, menandakan ada orang yang baru duduk.

Quote:

Gw pun menepuk jidat gw dengan tangan gw mendengar ucapan kedua orang geblek disebelah gw ini, ya dua orang yang suaranya familiar di telinga gw, Timur dan Ion. Gw tolehkan kepala gw ke sisi kiri gw, terlihat muka mesum mereka berdua sedang tersenyum geli melihat reaksi Tali yang sekarang hanya menganga terkejut mendengar ucapan dua orang asing aneh yang tiba tiba nimbrung diantara obrolan kita berdua tadi.

Quote:


Dan suasana yang tadinya sempat membeku karena kedatangan ga jelas kedua mahluk asing ini pun mencair, membuat kita berempat terlarut dalam obrolan dan candaan tentang pekerja dan bos bos disini. Entah sudah berapa lama kita terlarut dalam obrolan ini, terlihat keramaian sudah mulai berkurang menandakan orang orang sudah mulai keluar dan pulang dari pesta ini membuat Timur berdiri dari posisi duduknya.

Quote:


Gw, Ion, dan timur pun menaiki kapal boat yang sudah disiapkan untuk mengangkut pegawai pegawai yang pulang dari pesta ini. Gw tertegun melihat pemandangan di depan gw ini, terlihat puluhan titik lampu dari kapal boat yang sedang berlayar mengelilingi kapal kita, seperti kapal perang yang sedang bersiap menyerang dari balik gelapnya malam. Lagi asyik gw menikmati pemandangan di sekitar tiba tiba Timour menempelkan sesuatu di pipi gw, sesuatu berwarna silver, sesuatu seperti piala.

Quote:


Empat puluh lima menit kita mengambang di tengha laut akhirnya kita pun sampai di Tarempa, gw, Ion dan Timur pun langsung berjalan ke arah asrama pegawai tepatnya ke kamar gw. Disaat kita membuka kamar gw, terlihat sesosok perempuan sudah terlelap di kasur gw, ya siapa lagi kalau bukan Vania. Sial nih orang, maksa gw dateng ke pesta dianya sendiri pulang ga ngasih tau gw.

Quote:


Gw pun tersenyum mendengar ucpaan Timur itu, begitu juga Ion. Gw, Ion dan Timur pun langsung keluar kamar meninggalkan Vania yang sudah terlelap di kasur itu, dan menuruni tangga lalu berjalan ke bagian belakang asrama dimana ada sebuah halaman luas pas untuk sparing. Terlihat Ion dengan antusias nya membuka baju nya menyisakan hanya kulitnya untuk menahan dinginnya angin darat ini. Timur terlihat melepaskan kemejanya dan melipatnya dengan rapih lalu menaruh nya di sebuah meja tepat dimana Ion meletakan bajunya, hanya menyisakan kaus berwarna putih di badannya. Sedangkan gw sebaliknya, ge mengencangkan dasi yang gw kenakan lalu merenggangkan leher gw ke kanan dan kekiri. Terlihat Timur dan ion berjalan menghampiri gw.

Quote:


===================================


*Brrrmmmmmmmmmmmmmmm*

Suara mesin bising dibelakang membuat gw terbangun, melalui jendela disebelah kiri gw samar samar gw melihat pemandangan laut yang terbelah oleh cepatnya kapal boat yang kita naiki ini. Ya, Gw, Timur, Ion dan Vania ada di dalam kapar boat yang menuju ke singapore, sarana transportasi tercepat dan termurah di bandingkan dengan kita harus naik pesawat lagi.

Quote:


Setelah melewati urusan perbatasan yang agak ribet itu, kita pun akhirny sampai di Singapore. Gak pake lama kita berempat langsung masuk kedalam taksi yang tersedia dan menyebut orchard road sebagai tujuan kami, sekitar setengah jam akhirnya kita sampai di tempat yang paling terkenal di singapore, ya orchard road, dimana banyak hotel dan mall mall berkumpul disana. Terlihat kemerlap mata Vania mulai bersinar, gw tau banget nih, pasti dia pingin belanja, tapi tumben dia terus berjalan mengikuti kita. Entah sudah berapa blok kita lewati sejak kita turund ari taksi tadi, dan jejak Timur berhenti tepat di sebuah Hotel megah yang gw lupa namanya. Gw mengikuti Timur berjalan ke arah receptionist yang terletak di lobby itu dan berkata “ Mr. Denniz guest have arrived”. Tanpa banyak tanya receptionist tersebut langsung mengangkat telefon yang ada di mejanya lalu tersenyum “Restaurant, Downstairs sir”. Timour pun membalas senyuman itu lalu menarik gw ke arah WC laki laki.

Quote:


Gw pun langsung beregas memakai jas yang dibawa Timur itu. Sejenak gw berkaca di cermin dan melemaskan muka gw untuk bertemu orang yang akan mewawancarai gw. Setelah semua gw pikir sudah rapi gw pun keluar dari WC lalu bergegas menuju lift ke lantai bawah di mana restaurant berada, di dalam lift Vania, terus membetulkan dan merapihkan kerah kemeja gw, sambil terus berkata “jangan gugup”. Sampai akhirnya gw di lantai bawah, terlihat restaurant sangat sepi sekali untuk ukuran hotel sebesar ini di jam makan siang. Terlihat orang berkulit putih yang berjaga di depan pintu masuk restaurant tersenyum lalu mempersilahkan gw masuk terus ke tempat VVIP. Gw pun terus melangkahkan kaki gw menyusuri seisi restaurant yang kosong ini dan memasuki ruangan berbeda dari ruangan sebelumnya, terlihat 2 orang sedang mengobrol di meja paling tengah itu. salah satu orang itu pun langsung terdiam melihat gw masuk dan berdiri, diikuti dengan lawan biicaranya tadi.

Quote:


Gw pun dengan bingungnya makan siang bareng mereka, dengan dua orang tua yang gw gak tau apakah gw diterima atau tidak oleh mereka. Satu setengah jam lamanya gw makan siang barang mereka, sampai gw harus pamit untuk pulang ke Indonesia sore itu, Mr. Denniz pun berkata bahwa detail nya akan segera dikirim ke email gw, gw pun hanya tersenyum dan mengiyakannya saja.

Quote:

sormin180
junti27
itkgid
itkgid dan 19 lainnya memberi reputasi
20
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.