Sedetik setelah pesan terkirim, diriku serasa menyesal. Mirip banget deh sama sales es krim, seakan-akan aku ini sedang dikejar target untuk promosi penjualan es krim secara besar-besaran. Seakan ini semua adalah sebuah konspirasi untuk mengirimkan subliminal message kepada Wandany untuk belanja Conello. Oh no, apakah ini termasuk sebuah conspiracy theory? Oh, saya lebay.

Ini soal iklan Conello yang aku terobsesi padanya. Diriku ini ternyata sudah berevolusi, bertransformasi seperti optimus prime. Dulu aku si culun genius bagai Einstein, sekarang? Playboy melankolia bagai Romeo menanti Juliet. Dan jiwa penuh cintaku ini benar-benar terpesona pada iklan Conello itu.

Hal itu berawal ketika sore aku menonton mtv. Ada iklan baru dari Conello. Aku tak terlalu ingat seperti apa, tapi yang pasti itu iklan sebelum yang ada gita gutawanya. Zaman baheula. Disitu ada cowok ganteng tingkat dewa macam diriku yang main basket, terus entah bagaimana aku juga amnesia, ada cewek yang manis pula. Dan inti ceritanya mereka jatuh cinta karena conello pula. And I fell in love.

Ya, seperti itulah. Somehow, menontonnya seakan membuatku merasa seperti ikut jatuh hati.

My dear Riyani,
Menit berganti jam, tak ada balasan darinya. Ah, mungkin dipikirnya itu hanya sms teror sama seperti mama minta pulsa. Kalau yang ini mama iklan conello. Ah, aku berbaring malas di ranjang. Tak sampai dua menit, aku tertidur...



Adzan maghrib berkumandang ketika aku terbangun. Hp nokiyemku masih tergenggam di tangan, hidungku masih ada, kakiku masih dua. Oh, aku selamat dari serangan para zombie! Tidak kisanak, kau hanya bermimpi. Oh iya.

Ketika aku check di hp, ada satu sms masuk. Dari dia kah? Sejenak adrenalinku seperti terpompa deras, aku melompat dari kasur seperti gerakan air jordan.



Apakah aku berada pada mimpi tingkat dua seperti di film inception??