- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang
...
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu
18 +++ (Adult Only)
18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrohmanirrohim..
Dengan segala kelapangan hati, keikhlasan dan ketulusan.
Aku minta maaf kepada semua agan & aganwati, mas & mbak, pak & ibu, mimin & momod, dan khususnya Kaum Hawa (Perempuan & Wanita) yang sengaja atau tidak sengaja berkenan membaca kisah hidupku ini.
Bukan bermaksud menjatuhkan, memojokkan, atau menganggap remeh salah satu Gender. Tapi, memang benar-benar kisah nyata yang pengen aku bagi. Agar semua mengerti kalau hidup ini tak mudah, hidup ini tak segampang yang kita bayangkan. Mengapa, dikisahku yang sudah aku post disini banyak sekali objeknya adalah "Perempuan", karena memang seperti itu adanya. Dan, mengapa gag aku tutupi atau sematkan sama sekali?? Karena memang sejatinya seperti itu.
Ini hanya masa laluku yang sayang untuk dilupakan, ini hanya sebuah Rintihan dari dasar hati yang terdalam. Andai diberi sebuah pilihan, tentu pilihan itu lebih baik mati. Tapi, hidup ini terlalu Indah bagiku, jadi aku ingin terus hidup dan berusaha menjadi lebih baik. Yang tersisa hanyalah penyesalan dibeberapa titik hidup, dan semua itu hanya kenangan yang hanya bisa dikenang.
Aku harap jangan pernah sakit hati. Karena semua itu masa laluku. Aku harap semua mengerti, sebenernya sangat berat menceritakannya. Tapi harus aku ceritakan. Dan, semoga tidak ada orang seperti AKU. Jadi, mohon maaf apabila kisah ini terlalu GILA .
Aku hanya seorang laki-laki biasa, dengan hidup yang sangat biasa. Namun, jalan hidup ini terlalu luar biasa (bagiku), dan aku sering merasakan hal yang sangat luar biasa selama aku mengenal perempuan (cewek). Ya, awal cerita ini saya mulai.. . . . .
27 Tahun yang lalu aku dilahirkan. Aku hidup diantara keluarga yang jauh dari urusan Dunia, keluarga yang jauh dari hingar bingar kemewahan dan hiruk pikuk kekayaan. Keluarga sederhana yang mengedepankan Adab dan Syari'at. Sejak kecil, dididik dibalik Tembok Pesantren, (seingatku) Sejak Umur 3 Tahun aku sudah belajar mengaji,dan kelas 1 SD sudah khatam Qur'an lebih dari 8 kali. Tahun 1993 sebagai tahun pertama Aku bersekolah di kelas 1 SD (kebetulan aku tidak TK). Aku bersekolah di sekolah yang ditunjuk Bapakku yaitu sekolah dengan mondok menjadi satu dengan Pesantren. 6 Tahun berlalu dari kelas 1 sampai kelas 6 terlewati begitu saja dengan prestasi yang memuaskan. Prestasi kelas hampir selalu kuraih setiap Catur Wulan dengan peringkat 1 (kadang 2), peringkat di pesantrenpun juga lumayan ya masuk 10 besar terus. Kebetulan banyak hafizh-hafizh yang lebih pinter dikelas mengaji.
Tahun 1999 aku lulus UN SD di angkatan sekolah (waktu itu namanya EBTA/EBTANAS), bersamaan pula dengan lulusan di Pondok Pesantren. Masih dibulan yang sama, aku bimbang waktu mau melanjutkan ke jenjang SMP. Hanya ada 2 pilihan yang diberikan orangtuaku waktu itu, SMP biasa (Negeri) berarti di Kotaku saja atau SMP + dengan Pondok Pesantren di salah satu Kabupaten di Jawa Timur. 3 hari berpikir dan shalat istikhoroh, akhirnya aku mendapat jawaban. Ya, aku memilih dengan mantap untuk meneruskan ke jenjang SMP biasa waktu itu namanya SLTP. Aku mendaftar di salah satu SMP Favorit di Kota Lawet KEBUMEN Jawa Tengah. Hasilnya, aku diterima dan masuk waktu itu. Juni 1999 MOS (Masa Orientasi Siswa) atau istilahnya OSPEK kalau di Universitas di Mulai.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamithariq
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Di Antara Bintang-bintang #2
Polling
863 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
astri.beloved
#1732
Jogja #8 -2
Gak terasa memang, gue semakin deket sama Sitaa, diapun mulai nyaman n cocok, kadang perhatian sama gue lah mulai dari hal sepele, mungkin sih anggepan dia gue itu target, biar mau gabung ke agama mereka, soalnya banyak kasus yang kejebak., ahhh gue kok gak khawatir, gak dapet Sitaapun gue gak rugi kok,, hehehe tapi sayang kan karena dia udah baik, cantik, sexy, haha..
Quote:
Sitaa: "Gue masih gak percaya loh kalau lo itu jomblo" 
mulai berani..
Gue: "gak percayanya dimana?"
gue grogi,,
Sitaa: "tampang2nya lo itu sih Playboy, cara ngomongnya suka merayu, terus kalau ngobrol soal pacaran kayaknya jago banget,,"
Gue: "haha bisa aja lo ini, tapi gue cakep gak sih Taa??", pede gile gue nih
Sitaa: "Ahaha, lumayan sih, gue sedikit tertarik sih, kalau gak tertarik mana gue mau ladenin lo abis nolongin pad motorku mogok di RS itu, hehehe,"
Gue: "terus, kesan pertama lo lihat gue gimana, Taa..??"
Sitaa: "kesan pertama, lo pinter ngomong, terus percaya diri kalau sama cewek, suka menatap..hehe, terus baik lah,, ehh malah jadi deket yaaa"
Gue: "hehe, jadi malu sama lo, hmm lo juga baik, pede, cantik lagi, ahaha,, terus pinter.., aku suka sama kamu Taa,,"
Sitaa: "apaa Val?, gak salah denger??"
Gue: "Ehhh, enggak enggak, hehehe, salah ngomong,," :asuuu gue keceplosan.
mulai berani..Gue: "gak percayanya dimana?"
gue grogi,,Sitaa: "tampang2nya lo itu sih Playboy, cara ngomongnya suka merayu, terus kalau ngobrol soal pacaran kayaknya jago banget,,"
Gue: "haha bisa aja lo ini, tapi gue cakep gak sih Taa??", pede gile gue nih
Sitaa: "Ahaha, lumayan sih, gue sedikit tertarik sih, kalau gak tertarik mana gue mau ladenin lo abis nolongin pad motorku mogok di RS itu, hehehe,"
Gue: "terus, kesan pertama lo lihat gue gimana, Taa..??"
Sitaa: "kesan pertama, lo pinter ngomong, terus percaya diri kalau sama cewek, suka menatap..hehe, terus baik lah,, ehh malah jadi deket yaaa"
Gue: "hehe, jadi malu sama lo, hmm lo juga baik, pede, cantik lagi, ahaha,, terus pinter.., aku suka sama kamu Taa,,"
Sitaa: "apaa Val?, gak salah denger??"
Gue: "Ehhh, enggak enggak, hehehe, salah ngomong,," :asuuu gue keceplosan.
Sejenak diem dieman, temen Sitaapun ikut bingung,,karena dia adik sama HPnya.. ada rasa grogi, malu, gak enak, lucu, malah senyum2 pandang memandang, ahaha suka sama Sitaa, mungkin dia juga suka sama gue,.. Tapi ini gak lama, kita cabut, karena Sitaa bilangnya ada perlu, yang jelas temennya yang ngajak cabut, Sitaanya sama aja dia malu apa gimana, soal gue bilang suka. Hmmmm... gak apa2 lah, semoga dia gak marah..
Gue lanjut pulang, malam di kost aja sama Cahaya, berdua seperti biasa kita ngeBlog, gal bakalan kalau berdua sama Dia kok ML, hahaha,, tapi gue gak konsen gara2 chatting sama Sitaa, dia juga lagi sendiri di kostnyaa, gue mulai lebih tau soal Sita... Ah semua ini membuatku memburunya, aku ingin memiliki Sitaa...
-----
Sabtu, 21 Maret 2009
Pulang ngampus ada telpon dari Chandra temen gue yang aktif di Partai Politik, hahaa gue biarin sih dia sejak pagi juga sms, ngasih tau aja kalau sore ini ada kumpul.. Geliat menghadapi Pemilu 9 April 2009 mendatang udah semakin memanas, ahhhh tapi gue gak urusan sama Negeri ini.. Mau dibawa kemana gue sih ngikut aja, Hancur, Maju, Mundur gak ada pengaruh buatku, gue cuma memanfaatkan aja biar gue masih bisa makan.. Ayaa ngajak makan, siap deh makan dulu di Kantin seperti biasa n kita ini memang udah digosipin di Kampus terutama teman sejurusan kalau gue sama Cahaya pacaran..
Ini gak jadi masalah kok, yang penting kitanya cuma deket, balas aja pertanyaan dengan bilang “Iya” kan beres, gue belum pernah sedikitpun menyentuh Cahaya, hanya bersalaman saja, sebatas itu.. Sebenernya sore ini ada rencana sama Ayaa, mau jalan sama dia ke Toko Buku,, tapi kan gue ada janji sama Chandra. Gue milih sama Chandra aja jelas banyak duit karena dia kan Anak Buah Mas Budhi yang mau jadi Caleg..
Quote:
Gue: “Yaa, gue gak bisa, gak apa2 yaa, ada penting sama temen yang mau jadi Caleg nih..”
Cahaya: “Wihhhh, suka parTAI Val???? Tumben??”
:
Gue: “gak begitu suka, tapi ini temen sihh, gak apa2 yaaa..”
Cahaya: “Iyaaa, katanya mau ke Bandung juga, jadinya kapan?”:
Gue: “belum tau Yaa.. hehhee"
Cahaya: “Wihhhh, suka parTAI Val???? Tumben??”
:Gue: “gak begitu suka, tapi ini temen sihh, gak apa2 yaaa..”
Cahaya: “Iyaaa, katanya mau ke Bandung juga, jadinya kapan?”
:Gue: “belum tau Yaa.. hehhee"
Sampai kita pulang ke kost masing2 n Chandra udah dikamarku beberapa waktu yang lalu.. Sampai sore berlalu hanya curhat2an sama dia, ngerokok2 n lanjut cabut ke rumah Mas Budhi… Sampai sana, udah banyak massa, wooo acaranya biasa lah rerembugan, alias meeting… Oke deh gue gak bakalan NYOBLOS,, salah gak salah, tetep gak bakalan noblos, meski ada parTai yang gue sedikit suka.. Sampai acara selesai menjelang maghrib udah kenyang juga..
Quote:
Mas Budhi: Val, gimana sama Chandra”, sambil ngajak ngerokok,
Gue: “Siap BOS!!!”, : banyak duit nih, haha
Chandra: “santai Bos, Insya Alloh semua bisa dihandle,,,”
Mas Budhi: “Ini, sekedar buat beli rokok, terserah lo mau bagi berapa sama Oval…”, ngasih duit banyak pula
Gue: “Makasih mas..”
Mas Budhi: “Oiyaaa, tanggal 26 hari kamis pada sibuk gak,, kesini sore yaaa, malamnya gue ajak jalan..”
Gue: “Kemana mas?”
Mas Budhi: “Makan2,, santai yaa Val,, ya udah enakin,, banyak Tamu tuh,, “
Gue: “Siap BOS!!!”, : banyak duit nih, haha
Chandra: “santai Bos, Insya Alloh semua bisa dihandle,,,”
Mas Budhi: “Ini, sekedar buat beli rokok, terserah lo mau bagi berapa sama Oval…”, ngasih duit banyak pula
Gue: “Makasih mas..”
Mas Budhi: “Oiyaaa, tanggal 26 hari kamis pada sibuk gak,, kesini sore yaaa, malamnya gue ajak jalan..”
Gue: “Kemana mas?”
Mas Budhi: “Makan2,, santai yaa Val,, ya udah enakin,, banyak Tamu tuh,, “
Sampai jam 7 malem gue disini sama Chandra, lumayan sedikit rupiah, padahal gue gak ngapa2in cuma ikut berpartisipasi sedikit banget… Pulang kost, gue telpon2nan sama Mbak Mutia,, sampai beberapa saat kedepan, setelah itu Posting blog sampai pagi, mengoptimalkan aktifitas ini menjadi pundi Dollar, semoga berkah…
Paginya minggu menjelang siang sepulang dari kost Merry, gue ke Stasiun lempuyangan.. Mendadak gak ada rencana mau ke Bandung siang ini juga, kangen banget sama anak lanang si Bintang.. Cusssss, udah nitip kost juga sama Cahaya.. jam 12 siang kereta Pasundan berangkat,, sepanjang jalan cuma BBMan sama Sitaa, makin deket n deket banget sih sama dia, sebatas teman curhat n perbandingan agama.. Gara2 kemaren ikut acaranya dia pula sih jadi deket,, n guepun jadi kenal sama cewek yang seiman sama Sitaa, tapi gak kenal sama Sitaa, yang namanya Vega…
Jam 9 malam gue sampai di Kiara Condong, tapi karena gue gak ngabari sebelumnya ke Mbak Mutia, gue mau ngeluyur dulu nih malam, masih ingat kan dengan Mang Eno’? yang waktu itu bantuin gue biar bisa menikahi si Astri,, gue lagi mau kesana, ke tempat dia nongkrong.. Sampai sana dia ada n dengan beberapa anak buahnya. Sekedar ngabari saja sama Mitha tapi dia gak bisa, ketemu sama dianya besok aja.. Sampai jam 2 subuh gue minum2 sama mereka semua.. Gue lanjut cabut setengah 3, n dianter sama anak buahnya si Mang Eno’ sampai depan rumah Mbak Mutia..
Ketok pintu, pencet Bell..
Quote:
Mbak Mutia: “Huh,, kamu kesini gak bilang2.. Amit2 mulutnya bau minuman… Gimana sih dateng2 mabok!” :mukanya ngantuk mecicil,, 
Gue: “Boleh masuk apa enggak, mbak iki Rewel!!!”, nadaku sedikit tinggi
Mbak Mutia: “Hah, cah Edan!!, masuk-masuk.. tidur.. Jam 3 subuh malah dateng..”
Gue: “Cerewet ah mbak..”
Gue: “Boleh masuk apa enggak, mbak iki Rewel!!!”, nadaku sedikit tinggi
Mbak Mutia: “Hah, cah Edan!!, masuk-masuk.. tidur.. Jam 3 subuh malah dateng..”
Gue: “Cerewet ah mbak..”
Gue langsung tidur, di ruang tamu.. Pusing n capek sih…
Pagi dateng gue dibangunin Bintang yang masih juga malu2 tapi deket kok ke gue.. Udah makin mengenal n makin tau Bapaknya… Gue siap2, n ngelihatin dia yang belajar Makan, hehehe lucu yaaa.. Lagi2 memoryku kembali ke Ceci yang kayak Tai… Gue ajak dia ngobrol, n sampai siang hanya berdua bersamanya,,
Quote:
Mbak Mutia: “Mas, nanti jalan-jalan sama bapak mau apa enggak?”
Bintang: “mau pak,, Bu eDhe, bintang di ajak jalan2 sama Bapak..”
Mbak Mutia: “Iya udah sana,, senengnya.. Val,, sama Mitha yaa?, ati2 yaaa..”
Gue: “Iya mbak.. “
Mbak Mutia: “Jangan pulang malam2 yaa, ada banyak yang pengen mbak Omongin sama kamu..”
Gue: “………..”:
Bintang: “mau pak,, Bu eDhe, bintang di ajak jalan2 sama Bapak..”
Mbak Mutia: “Iya udah sana,, senengnya.. Val,, sama Mitha yaa?, ati2 yaaa..”
Gue: “Iya mbak.. “
Mbak Mutia: “Jangan pulang malam2 yaa, ada banyak yang pengen mbak Omongin sama kamu..”
Gue: “………..”
:Setelah dzuhur Mitha dateng dengan Mobilnya yang mulus semulus Pahanya
. Mengajakku makan di salah satu Restoran.. Setelah itu ke Mall, n lanjut ke seputaran Distro2, sekedar membelikan Bintang Baju, lagi2 dibeliin sama Mitha, utang gue aja belum Lunas nih anak kok..Quote:
Mitha: “Val, utang kan urusan gue sama Lo, urusan gue Beliin Bintang baju atau apa kan gak ada sambungannya sama Utang, lo ini lucu..” 
:
Gue: “terserah lo Mith..gue bingung jawab apa..”
Mitha: “Rese’ lo , hahaha. Val, ntar malem Disko yaa, “
Gue: “Oke Mitha, “
Mitha: “jam 11an gue jemput Lo di gang depan yaaa..”
Gue: “Oke,,”
:Gue: “terserah lo Mith..gue bingung jawab apa..”
Mitha: “Rese’ lo , hahaha. Val, ntar malem Disko yaa, “
Gue: “Oke Mitha, “
Mitha: “jam 11an gue jemput Lo di gang depan yaaa..”
Gue: “Oke,,”
Sampai mejelang sore, udah puas nih, jelasnya bintang sampai kekenyangan n kebingungan.. Kita pulang kerumah, sampai rumah hanya mandiin Bintang, terus nyantai sama keluarga... Sampai menjelang malam, A’ Dadang seperti biasa selalu di kamar n ini tanda dia ngasih Waktu buatku n Mbak Mutia ngobrol serius.. Beneran kan siang tadi dia juga bilang mau banyak ngobrol sama gue, perlahan smua unek2 diobrolin, guepun curhat seperti biasanya masalah keseharian di jogja.. Ada satu hal yang masih berat untukku soal permintaan Mbak Mutia.
Quote:
Mbak Mutia: “Val, kapan kamu mau bawa Bintang, dia anak nurut kok, mudah deket sama orang, mungkin gak rewel kalau pisah sama aku”,
Gue: “Duh, mbak,, gue kan kuliah, terus Bintang sama siapa??, apa gak repot kalau aku mengajaknya ke kampus??”
Mbak Mutia: “Bukannya mbak gak mau terus merawat Bintang,, tapi mbak pengen Istirahat, terus mbak ada planning lagi, kasihan n kesepian si Ece’ gak ada temen selain Bintang, hehehe”
Gue: “Hahaha mbak mau bikin anak lagi yaaa?”
Mbak Mutia: “Husssss, hehehe... Ya bahasa kasarnya begitu...”
Gue: “Mbak, belum sekarang gue putusin yaaa, Insya Alloh secepatnya aku kabari, sambil berpikir juga..”
Mbak Mutia: “Soal biaya ntar sedikit2 mbak bantu.. Nih Val, harusnya lo pulang ke rumah, deketin Bapak n Ibu lagi.. Gimana caramu berusaha biar Bintang n anak2mu yang lain bisa diterima ditengah2 mereka.. Kalau kamu terus2an kayak gini, terus mau sampai kapan??”
Gue: “Iyaa sih mbak, tapi enggak buat Pulang kerumah, lebih baik aku ke Jogja bawa Bintang, hidup berdua dengannya..”
Mbak Mutia: “Owalah Val, mbak itu sering kepikiran Astri, daripada kamu.. Dia itu gimana sih ya, terlalu tega ninggalin Bintang..”
Gue: “Udah lah mbak, ngapain kamu pikir, masih cintapun aku sama dia, udah berusaha ikhlas banget kok, nyesel rasanya dengan semua ini..”
Gue: “Duh, mbak,, gue kan kuliah, terus Bintang sama siapa??, apa gak repot kalau aku mengajaknya ke kampus??”
Mbak Mutia: “Bukannya mbak gak mau terus merawat Bintang,, tapi mbak pengen Istirahat, terus mbak ada planning lagi, kasihan n kesepian si Ece’ gak ada temen selain Bintang, hehehe”
Gue: “Hahaha mbak mau bikin anak lagi yaaa?”
Mbak Mutia: “Husssss, hehehe... Ya bahasa kasarnya begitu...”
Gue: “Mbak, belum sekarang gue putusin yaaa, Insya Alloh secepatnya aku kabari, sambil berpikir juga..”
Mbak Mutia: “Soal biaya ntar sedikit2 mbak bantu.. Nih Val, harusnya lo pulang ke rumah, deketin Bapak n Ibu lagi.. Gimana caramu berusaha biar Bintang n anak2mu yang lain bisa diterima ditengah2 mereka.. Kalau kamu terus2an kayak gini, terus mau sampai kapan??”
Gue: “Iyaa sih mbak, tapi enggak buat Pulang kerumah, lebih baik aku ke Jogja bawa Bintang, hidup berdua dengannya..”
Mbak Mutia: “Owalah Val, mbak itu sering kepikiran Astri, daripada kamu.. Dia itu gimana sih ya, terlalu tega ninggalin Bintang..”
Gue: “Udah lah mbak, ngapain kamu pikir, masih cintapun aku sama dia, udah berusaha ikhlas banget kok, nyesel rasanya dengan semua ini..”
Masih berlanjut ngobrol masalah Bintang, iyaa sih gue perlahan ngerti, selama ini udah hampir 3 Tahunan gue bikin Repot ke Mbak Mutia..
Quote:
Mbak Mutia: “Biar bagaimanapun, Bintang itu darah dagingmu Val... Sedeket apapun sama aku, perasaaan dia tetaplah ke kamu, pengen deketnya sama kamu, Ini udah naluri dan kodrat.. Harusnya ada Astri juga, karena setau dia kehidupan itu hanya ada Ayah dan Ibunya.. Apa kamu gak kasihan sama Bintang, masa depannya, semua tergantung didikanmu, n mbak masrahin dia ke kamu.. Gak berani kalau masrahinnya ke Bapak Ibumu.. Ya udah Val, lo pikir cepet yaa, “
Gue: “Iyaa mbak, makasih atas semuanya selama ini. Nanti aku pikir2,, semoga secepatnya gue bisa bawa Bintang bersamaku..”
Gue: “Iyaa mbak, makasih atas semuanya selama ini. Nanti aku pikir2,, semoga secepatnya gue bisa bawa Bintang bersamaku..”
Sampai larut, itu keinginan Mbak Mutia, memang benar sih mau dibolak-balik kayak apa juga Bintang tetaplah anakku, gue harus bertanggung jawab dengannyaa.. Hmm, Bbm Mitha...
Quote:
Mitha: “Gue mau kesitu, siap2 n di gang depan yaa. Kita Disko, lo udah ditunggu Niken+ Helen katanya kangen sama Anumu, hahaha”
Gue:“Hahaha, iyaa deh.. Gue juga kangen Jepitan itunya Niken
”Mitha: “Sialan... Hahahaa...”
Hmm, Niken,, udah lama banget gak ketemu dia.. Masih saja menjalani profesi itu, gak urusan lah yang penting pada seneng aja.. Gue siap2 rapi aja sih..
Quote:
Mbak Mutia: “Mau kemana udah malam kok”
Gue: “Keluar bentar Mbak, pulang kok”
Mbak Mutia: “Kamu pasti mau Dunia Gemblung (dugem) yaa?”:
Gue: “Ahhh, enggak..”
Mbak Mutia: “Gak usah macem2, Val,, inget Bintang”
Gue: “Cerewet ahhh...”
Mbak Mutia: “Dasar, stresss lo!!”
Gue: “hahaha, mbaknya yang Stresss..”
Mbak Mutia: :, plaakkkkk "
Gue: “Keluar bentar Mbak, pulang kok”
Mbak Mutia: “Kamu pasti mau Dunia Gemblung (dugem) yaa?”
:Gue: “Ahhh, enggak..”
Mbak Mutia: “Gak usah macem2, Val,, inget Bintang”
Gue: “Cerewet ahhh...”
Mbak Mutia: “Dasar, stresss lo!!”
Gue: “hahaha, mbaknya yang Stresss..”
Mbak Mutia: :
, plaakkkkk "Setengah jam berlalu Mitha udah di gang depan, guepun juga udah nunggu dia beberapa saat yang lalu. Kita langsung cabut ke salah satu Club di kota ini.. Uang, uang, uang.. Iya yang namanya uang gak ada habisnya dilingkaran ini.. Sampai sana biasa lah di table cuma berempat sama Mitha, Helen, n Niken.. Gue udah kayak orang US aja nih, ketemu cewek langsung cipak baik gini.. Hmm, sengaja memang gue deketin Niken kan kangennya sama dia juga.. Disko sepi......
Martell mulai dibuka, musikpun mulai berdegub.. Tapi gue sendiri lebih asik duduk, sambil menikmati suasana daripada harus jalan2 atau pecicilan.. Sampai dini hari udah mabuk n gue ajak Niken check in di Hotel.. Mitha n Helen asik berdua di kamar sebelah pula, gue yakin Mitha lagi pesta daun atau apa lah... Sejam bersama Niken, Mitha hubungi gue ngasih tau mau pulang apa enggak karena udah jam 2 subuh.. Gu nurut sama Niken aja sih, ehh dianya juga pengen pulang.. Ahhh padahal gue masih pengen jepitan dia
...Pulang deh, gue dianter sama cewek2 cantik keadaan udah mabuk, mendekati parah nih alias udah gak kuat jalan.. Mereka lanjut cabut ke rumah Mithaa.. Sampai rumah sambutan Mbak Mutia seperti biasa marah2 kecil lah karena gue pulang subuh n mabuk.. Tidur ......... Dan pagipun dateng, masih ngantuk kepala berat udah dibangunin sama Bintang, gak bisa marah lah kalau sama anak ini.. Kalau orang lain yang bangunin malah udah tak pukul.. Hahahaha...
Hari2ku lagi nyenengin banget, kedekatanku dengan Bintang gue jadi seneng. Meski kurang satu gak ada Astri, kamu dimana sih Sayang???
, semoga kamu sehat, lagi seneng, Bintang baik2 aja sama gue, tapi gue ikut ngerasa kalau dia kangen sama ibunya, ibunya tuh kamu, Ci!!!!! ----------
Bersambung dulu...
0