Kaskus

Story

mikhaellafezyAvatar border
TS
mikhaellafezy
when its too late to regret
when its too late to regret
Quote:


Quote:


Quote:


Quote:




when its too late to regret


when its too late to regret


Quote:


Quote:


Quote:
Diubah oleh mikhaellafezy 15-04-2015 16:38
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
35.7K
327
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
mikhaellafezyAvatar border
TS
mikhaellafezy
#37
here up on the attic
Aku segera mungkin memacu motorku ke rumah Yudha, rasa kesal bercampur sakit hati membuatku meneteskan air mata. sampai disana mama yudha belum pulang, kata pembantunya, sedang ambil roti, aku langsung masuk ke kamar Tiara dan menitipkan cupcakes tadi ke Tiara. Tiara menanyakan kenapa mataku merah, aku cuma menjawab kalau tadi di jalan banyak debu, tapi Tiara tidak percaya. Dia menanyakan kemana kakaknya kenapa tidak pulang bersamaku, dan dia mulai curiga kalau aku menangis, hanya saja aku tetap mengelak dan segera pamit pulang dengan alasan ada acara mendadak dirumah. Sesampainya dirumah kulihat Hpku yang dipenuhi pesan dan Missed Calls dari Yudha, aku sudah tidak berminat mengangkat dan menghubunginya kembali, bahkan membaca pesannya pun tidak, hatiku serasa tidak karuan hari itu. Aku segera sms mama Yudha, bahwa aku ada acara mendadak dan aku menitipkan cupcakes ke Tiara. Setelah itu HP kumatikan, aku lelah melihat apa yang kulihat tadi, aku memilih tidur dan menutup pintu kamarku.

Suara lembut itu mambangkitkanku dari mimpi, yudha membangunkanku,aku masih sedikit sebal, jadi aku langsung keluar dan naik ke balkon rumah, Yudha mendapat kode dari ibuku untuk menyusul, dan kemudian kami berdua duduk di balkon rumah. Dia sangat tampan malam itu, wangi, rapi dan sementara aku muka bantal dengan seragam sekolah yang udah lusuh kebawa tidur. Bahkan sampai sekarang aku masih sangat ingat parfum apa yang ia gunakan malam itu, aku masih ingat warna bajunya, biru, warna kesukaanku. Dia yang biasa tampil berantakan apa adanya hari ini tampil menawan dengan rambut di spike dan memakai kacamata. seandainya hari itu aku tidak marah, pasti sudah ku puji penampilannya sejak awal dia datang.

“ kan aku suruh dandan cantik tadi,”

“.......”
aku Cuma diam

“kamu marah ya, Cha.Gara gara Tadi ? Atau gara aku ngga ngajak ikut makan tadi ?” lagi lagi aku Cuma diam “Cha, aku pulang lhoo”

“apa sih yang kamu sembunyiin dari aku Yud ?, maksud kamu apa kayak gini ? kamu malu pacaran sama aku apa karena pengen bisa punya pacar lagi ? bete ah Yud”
jawabku sambil menangis, cengengnya aku malam itu

Yudha langsung tertawa kecil sambil memelukku “ my rainbow turn into grey, she got jealous”. Dia masih memelukku lalu menjelaskan semuanya,” Cha, maaf aku belum sempet bilang, aku bukannya mau nyembunyiin, tapi tadi pagi setelah kamu telpon, anin telpon, ucapin selamat ultah dan bilang suka sama aku,” belum selesai dia bilang nangislah aku, bagaimana tidak, anin yang diceritakan Yudha, cewe yang tadi siang memberikannya pelukan selamat ulang tahun jauh lebih cantik dariku, dia juga terkenal sebegai model. jelas aku cemburu, takut kalau Yudha lebih memilihnya daripada aku, saat itu aku benar benar merasakan cemburu yang paling besar selama aku aku berpacaran dengan Yudha.

“ tapi tunggu dulu Cha, aku bilang sama dia aku punya pacar, tapi ternyata tadi siang malah kayak gitu, maaf ya, aku gamau kamu ikut karena disitu ada anin, aku takut anin kan agresif, anin gimana gimana nanti kamu sakit ati, maaf ya Cha” dia masih memelukku, aku mulai melunak, “tadi mama marah sama aku, dia bilang kamu kerumah, dan tiara liat kamu abis nangis, mama marah terus aku langsung kesini deh, maaf ya my rainbow, jangan nangis, nanti warnanya luntur, maaf ya” dia masih memelukku,dan kemudian, dia cium keningku untuk pertama kali, dia mencium keningku.

“o iya td aku dibawain apa? Masih berlaku ngga nih ? tiup bareng yuk” kemudian dia mengeluarkan cupcakes yang kubawa tadi, kupasangkan lilinya dan ia bersiap meniup “ Ya Tuhan, semoga Pelangiku maafin aku dan selamanya bersamaku, kalo dia bukan jodohku, pikirkan ulang Tuhan, taruhlah dia di sisku dan jadikanlah dia jodohku” ditiuplah lilin itu, aku mulai luluh dan kupeluk dia, kuucapkan selamat dan mengamini doanya. Dan hari itu dibawah kerlip bintang aku merasa lebih mencintainya lagi, senyumnya tak lepas, dan hari itu pula, rembulan jadi saksi, untuk pertama kali aku mendapatkan ciuman dari seorang lelaki yang menyayangiku, sekaligus tiga, kening, pipi dan bibir, yah, its my first kiss emoticon-Malu (S) .What a nice night
I feel love you more Yud.

sesaat aku teringat apa yang kulakukan ke Putra, 3 bulan kita pacaran, dan dia juga mengatakan hal yang sama tentang jodoh kepada Tuhan, namun kemudian kami berakhir, aku takut karma akan berbalik padaku atas apa yang ku perbuat. aku cuma bisa menyesali dan sangat merasa bersalah atas atas apa yang pernah kulakukan. Ya Tuhan, untuk yang satu ini, aku mohon jangan berakhir.


Diubah oleh mikhaellafezy 16-02-2015 09:29
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.