- Beranda
- Stories from the Heart
-Catatan Untuk Riyani-
...
TS
azelfaith
-Catatan Untuk Riyani-
CATATAN UNTUK RIYANI

Sebuah Skripsi

Quote:

(dengerin lagunya dulu ya biar meleleh)

Prologue
Sebut saja namaku Boy, 23 tahun. Penulis? Jelas bukan. Aku hanyalah seorang anak laki-laki yang tumbuh tegak ke atas bersama waktu, soalnya kalau melebar kesamping berarti tidak sesuai kayak iklan Boneto. Dilecut dalam romantika kehidupan labil (bahkan sampai sekarang.
-Editor).Tulisan ini kupersembahkan untuk seorang gadis, sebut saja Bunga. Eh, jangan. Nama Bunga sudah terlalu mainstream dan negatif, Sebut saja Riyani, itu lebih indah dibaca dan tanpa konotasi negatif berita kriminal. (iya gimana sih..
- Editor)Ya, Riyani itu kamu. Bukan Riyani yang lain. (Emang Riyani ada berapa gan?
- Editor) Aku menulis ini karena aku tak punya harta materi (Hiks..kasihan
- Editor). Karena aku tak punya apapun. Karena aku bahkan tak ingat apa yang jadi favoritmu. Aku hanya tahu kau suka membaca, maka aku hanya bisa mempersembahkan tulisan ini sebagai ungkapan terima kasihku untukmu Riyani, seseorang yang akan kunikahi nanti. (Ciyyeeee.. suit-suit dah mau kimpoi nih..
- Editor)Dan kau Riyani, perhatikanlah bagaimana kuceritakan masa-masa dimana aku tumbuh dewasa hingga kutitipkan kepingan hati terakhirku padamu. Masa-masa dimana aku belajar, ditempa, jatuh remuk, dan kembali bangkit karenamu.. (Ceiileee romantisnyaaa...
- Editor).
DAFTAR ISI
Quote:
INTERLUDE
Quote:

RULES
Quote:

Q & A
Quote:

Jangan lupa komen, rates, dan subscribe.
Ijo-ijo belakangan mah gak masalah.

Diubah oleh azelfaith 04-07-2016 15:20
septyanto memberi reputasi
2
110.5K
623
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
azelfaith
#495
7.4. Catatan 4: Tentang Dia 2
Jamanku SMA dulu, TV negeri ini masih bebas dari generasi kealayan. Bibit-bibit kehancuran mungkin sudah tampak, namun wujudnya belum kentara. Aku masih ingat jelas dulu sepulang sekolah sekitar jam setengah tiga sore, diriku sudah anteng nungguin klip-klip terbaru dari MTV. Dan jangan salah, jam-jam segitu biasanya yang disetel adalah lagu-lagu luar yang cukup keren abis dan bebas dari menye-menye alias galau tiada ujung. Dan jaman segitu aku belum terlalu paham aliran-aliran band, semuanya aku pukul rata. Lagu slow berarti pop, lagu keras berarti rock, as easy as a pie. Salah satu lagu yang sedang aku demen adalah Helena dari My Chemical Romance. Bisa dibilang ini lagu ada chemistrynya dengan hatiku.
My Chemical Romance buatku adalah suatu aliran mainstream tersendiri. Karena ketika teman-temanku masih sibuk dengan Peter Pan, ST12, dan Kangen Band, diriku ini sudah melakukan lompatan kuantum menuju MCR. Namun, dengan lompatan yang jauh, ada pula konsekuensi yang besar. Tidak ada yang paham dengan apa seleraku. Lagu apaan tuh, berisik ih, wah gak paham ane gan, itulah kata-kata yang kudapat dari temanku. Sudah macam kaskuser yang sedang ngejunk. Walhasil, terdamparlah aku dalam lembah kesendirian menjadi seorang Smeagol yang berbisik, “antiiii mainstreeee….aaaamm…”
Bicara anti mainstream, kita juga bicara tentang Wandany Anastasia. Wandany Ananstasia, standar muka dia sama persisnya dengan cewek-cewek kece di sekolahku. Apa yang membedakannya adalah style. I really love how she tied her hair. Ya, satu hal yang mempesonaku adalah cewek berambut panjang (tapi bukan yang bolong punggungnya ya). Rambut Wandany panjang sepunggung, dengan ikatan yang sebenarnya sulit kugambarkan. Ikatannya berbentuk seperti di anime-anime jepang, itu lho semacam kunoichi atau ninja cewek. Ya gitu deh, yang pasti aku belum pernah melihat cewek lain berpenampilan seperti itu.
Setiap pagi aku sering melihatnya lewat. Tingginya standar, bukan jangkung macam supermodel tapi juga tidak pendek macam Ucil. Rambut panjang hitam dan muka manis seperti Zooey Deschanel. Dia selalu memakai tas hitam dengan gantungan kunci berbentuk makibao. Bersepatu sneakers hitam putih yang memang sedang booming-boomingnya kala itu. Gelang ditangannya pun hitam, berlingkar-lingkar banyak. Everything were black. Hitam, misterius, unik, antimainstream, and rock n roll. Dia bagai sebuah kopi hitam yang hangat di pagi hari yang sedang diseduh oleh tetangga kosku, mencium baunya saja sudah membuat kita bersemangat. Holyshit keren amiiir aku menggambarkannya, apa bedanya aku dengan seorang secret admirer.
My dear Riyani,
Mungkin tinggal sebentar lagi cerita ini berakhir. Karena pada akhirnya setelah itu kita akan bertemu. Tapi izinkanlah aku sejenak menceritakan kepadamu bagaimana dulu kisah cintaku berjalan sebelum kau. Bukan untuk membuatmu cemburu, bukan pula karena aku masih mencintai mereka. Aku menulisnya agar kelak kau tahu, betapa berat jalanku untuk menemukanmu. Haiyaah…
Siang itu aku menimang-nimang hp. Nomor Wandany sudah aku kantongi, tinggal mengajak kenalan saja pastilah bisa. Namun, sepertinya aku kehabisan ide bagaimana memulai semua. Detik berlalu, menit berganti. Akhirnya dengan modal nekat kuputuskan mulai mengetik beberapa kata. Setelah selesai kupencet tombol send.
My Chemical Romance buatku adalah suatu aliran mainstream tersendiri. Karena ketika teman-temanku masih sibuk dengan Peter Pan, ST12, dan Kangen Band, diriku ini sudah melakukan lompatan kuantum menuju MCR. Namun, dengan lompatan yang jauh, ada pula konsekuensi yang besar. Tidak ada yang paham dengan apa seleraku. Lagu apaan tuh, berisik ih, wah gak paham ane gan, itulah kata-kata yang kudapat dari temanku. Sudah macam kaskuser yang sedang ngejunk. Walhasil, terdamparlah aku dalam lembah kesendirian menjadi seorang Smeagol yang berbisik, “antiiii mainstreeee….aaaamm…”
Bicara anti mainstream, kita juga bicara tentang Wandany Anastasia. Wandany Ananstasia, standar muka dia sama persisnya dengan cewek-cewek kece di sekolahku. Apa yang membedakannya adalah style. I really love how she tied her hair. Ya, satu hal yang mempesonaku adalah cewek berambut panjang (tapi bukan yang bolong punggungnya ya). Rambut Wandany panjang sepunggung, dengan ikatan yang sebenarnya sulit kugambarkan. Ikatannya berbentuk seperti di anime-anime jepang, itu lho semacam kunoichi atau ninja cewek. Ya gitu deh, yang pasti aku belum pernah melihat cewek lain berpenampilan seperti itu.
Setiap pagi aku sering melihatnya lewat. Tingginya standar, bukan jangkung macam supermodel tapi juga tidak pendek macam Ucil. Rambut panjang hitam dan muka manis seperti Zooey Deschanel. Dia selalu memakai tas hitam dengan gantungan kunci berbentuk makibao. Bersepatu sneakers hitam putih yang memang sedang booming-boomingnya kala itu. Gelang ditangannya pun hitam, berlingkar-lingkar banyak. Everything were black. Hitam, misterius, unik, antimainstream, and rock n roll. Dia bagai sebuah kopi hitam yang hangat di pagi hari yang sedang diseduh oleh tetangga kosku, mencium baunya saja sudah membuat kita bersemangat. Holyshit keren amiiir aku menggambarkannya, apa bedanya aku dengan seorang secret admirer.
My dear Riyani,
Mungkin tinggal sebentar lagi cerita ini berakhir. Karena pada akhirnya setelah itu kita akan bertemu. Tapi izinkanlah aku sejenak menceritakan kepadamu bagaimana dulu kisah cintaku berjalan sebelum kau. Bukan untuk membuatmu cemburu, bukan pula karena aku masih mencintai mereka. Aku menulisnya agar kelak kau tahu, betapa berat jalanku untuk menemukanmu. Haiyaah…
Siang itu aku menimang-nimang hp. Nomor Wandany sudah aku kantongi, tinggal mengajak kenalan saja pastilah bisa. Namun, sepertinya aku kehabisan ide bagaimana memulai semua. Detik berlalu, menit berganti. Akhirnya dengan modal nekat kuputuskan mulai mengetik beberapa kata. Setelah selesai kupencet tombol send.
Quote:
Diubah oleh azelfaith 15-02-2015 11:21
0
