Kaskus

Story

pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Kelakuan Anak Kuliah

Takut mati? Jangan hidup ~
Takut hidup? Mati saja... - Anak kostan

Quote:

Quote:

Buat ngobrol santai
(click!)Kamar 3A

Quote:


emoticon-rainbow----------------------------------------------------------------------------------emoticon-rainbow

emoticon-rainbow========================================emoticon-rainbow


pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
faeyzarbnAvatar border
hllowrld23Avatar border
yusrillllllAvatar border
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
#1249
A night at club 3
emoticon-Ngacir2


Apa yang lebih ganteng daripada lelaki muda yang sedang patah hati dan mengarungi jalanan Jogja disinari matahari senja? Tidak ada. Abang ganteng ini sedang berada diatas motor barunya yang kece tapi dengan suasana hati hitam bak bayangan. Semua kegundahan gue tadi siang tiba-tiba sirna. Kata-kata Una tadi menghilangkan semua kebimbangan dihati gue, tapi mengisinya dengan sebuah kenyataan pahit hingga penuh.

Kasian banget sih kisah gue. Dulu gue suka satu cewek ketika SMA. Gue suka dia sejak kelas 1. Baru kelas 2 gue bisa dekat dengannya karena kita duduk sebelahan. Gue nembak dia waktu perpisahan kelas dua*. Gue ditolak karena alasan doi gak mau pacaran gulu. Sejak kejadian itu, kita layaknya orang yang tidak saling mengenal. Bertemu dijalan pun tidak ada yang menyapa. Bahkan seutas senyum pun tidak. emoticon-breakheart

*zaman gue dulu kelas 3 ada pembagian IPA dan IPS. Walaupun gue dan cewek ini sama-sama IPA, tapi kita beda kelas.

Awal kuliah, gue merasakan lagi indahnya cinta. Gue jatuh hati sama Widya. Tapi apa mau dikata, ternyata gue dan sohib gue menyukai wanita yang sama. Terpaksa gue pendam perasaan gue, semata-mata untuk menjaga persahabatan. Lagipula, biarlah indahnya cinta ini gue nikmati sendiri dari sisi yang "lain". emoticon-breakheartemoticon-breakheart

Tiba-tiba gue merasa kehadiran cinta itu lagi. Dia hadir terlambat. Kali ini wanita itu namanya Una. Sikapnya yang manis dan care membuat gue (mau tak mau) menyukainya pelan-pelan. Ketika gue sadar rasa ini sudah menyentuh ambang batas yang bisa gue toleril, gue dikejutkan pada pernyataan bahwa sikapnya tadi terhadap gue hanyalah sebatas bercanda. Harusnya gue tertawa karena candaan ini, nyatanya gue malah emoticon-breakheart emoticon-breakheart emoticon-breakheart

***
Gue sampai depan kost dengan wajah lesu. Gue parkir motor gue dihalaman. Lalu gue lihat pintu kamar bang Din terbuka. Gue masuk ke kamarnya.

" emoticon-Kagets " Bang Dino terkejut
" emoticon-Kagets " Gue juga terkejut

"Elu ngapain jek?! Tiba-tiba nongol dari pintu, gak ada suara pula" Kata bang Din
"Stress bang, minta rokok lah"
"Nih" sebungkus rokok disodorkan ke gue

"Fuuuuuh" asap gue kepulkan dari mulut
"Gua juga lagi stress nih, entar malam clubbing yok" Tawar bang Din
" emoticon-EEK! "
"Berdua aja kita, ato ajak Artur juga"

"hemmmm" Gue bergumam
"Mau gak lu?"
"Hayuklah bang" Gue mengiyakan

***
Tiga orang lelaki tampan ini sedang berada dalam satu mobil untuk pergi menikmati malam. Dua dari mereka sedang stress. Yang satu gundah gulana karena kenyataan kisah cintanya. Yang satu lagi gak tau stress karena apa.

Saat tiba di lokasi..

"Gua pesan dua paket martel" Kata bang Din ke meja depan
" emoticon-Kagets " Gue dan bang Artur terkejut

Satu paket itu isinya dua botol dan satu mixer (bisa lemon tea ato soda). Kalo dua paket ya artinya 4 botol emoticon-Hammer

"Siapa yg minum bang? Cuman bertiga" Tanya bang Artur
"Tenang, aku lagi stress, kau temani lah minum dikit hahaha" Kata bang Din
" emoticon-Nohope "

Bisa-bisa gue mabok ini hari..
emoticon-linux2

Saat duduk pun kita jarang ngobrol. Gue cuman ngeliat bang Dino yang uda kayak kesurupan minumnya. Gelas uda habis bukannya nunggu turun dulu alkoholnya, uda langsung diminum gelas kedua. Gue dan bang Artur gak berani nanya.

Guess what? Kita nyampe lokasi jam stgh 12 malam. ketika hampir jam 1 malam. Dua botol uda habis, padahal gue sama bang Artur kalo digabungin paling ngabisin setengah botol doank. Orang didepan gue ini kayaknya lagi punya masalah berat.

Suasana malam ini lumayan rame. Padahal bukan weekend. Tapi meja dan sofa kayaknya full semua. Belum lagi orang-orang yang dateng cuman modal sekaleng heineken doank. Bisa ditebak lah kalo rame gini sih pasti banyak yang bening-bening. Sebenarnya bukan cuman bening sih, yang menor juga banyak. Campur aduk lah.

Tiba-tiba bang Din bersuara selain minum dan mengepulkan asap

"Jek, menurut lu, cewek baju hitam itu cantik gak?" Tanya bang Din
"hemmm"

Gue mengalihkan pandangan ke wanita yang ditunjuk bang Din. Gue gak bisa menilai cakep atau ngak. Karena ya dandanannya uda menutupi wajahnya yang asli. Kalo gue bilang cakep, tapi seandainya aslinya tidak secakep itu, kan jadi gimana gitu loh.

"Gak tau bang" Jawab gue
"Payah kau Jek" Kata bang Artur
" emoticon-Nohope "

"Kau lihat "atas" sama "bawahnya", sekel gitu, pasti bagus bentuknya" Lanjut bang Artur
"swt..."

Gak perlu lah gue jelasin. Kalian pasti ngerti apa yang dimaksud bang Artur. Tapi yang mau gue tekankan disini, ternyata cara pandang gue dan bang Artur (termasuk bang Din) soal cewek itu berbeda. Kalo gue butuh proses yang lama baru bisa menggoyang hati gue. Kalo mereka, ceweknya goyang dikit, uda tergoyang mulai dari iman, hati, sampe selangkangan. Manusia itu emang beda-beda emoticon-Nohope emoticon-Nohope emoticon-Nohope

"Nah cewek itu kalo cuman diliat, gak akan jadi.." Kata bang Din
" emoticon-Confused "
"Liat gua Jek, gua bawa pulang dia hahaha" Lanjut bang Din

Bang Din membawa sebotol martel yang isinya uda habis setengah. Gue sama bang Artur cuman bisa memandang. Padahal kalo gue liat cewek itu lagi sama temen-temennya. Ada cowok, ada cewek juga. Tapi gue yakin yang dipeluk cewek itu adalah pacarnya. Jadi sekarang maksud bang Din itu, dia mau ngerebut cewek itu dari cowoknya? Tiba-tiba bang Artur ngomong sesuatu ke gue.

"Kalo aku bilang hajar, kau ikut aku Jek"
" emoticon-Belo "

Kronologisnya gak usah gue ceritain. Tiba-tiba suara kaca yang pecah terdengar. Bang Din terlihat membanting botol yang dipegangnya ke meja. Cowok-cowok dimeja itu mulai mengerumui bang Din dan tangannya dikunci hingga pecahan botol tadi jatuh ke lantai.

"Hajar jek!"

Gue dan bang Artur beranjak dari kursi kita ke arah bang Din yang tidak jauh dari meja kita. Bang Artur memukul satu orang. Gue curi-curi kesempatan memberi bogem mentah ke wajah salah satu yang terlihat mengunci bang Din. Perkelahian tidak lama terjadi, karena kita didatangin sekuriti setempat.

Gue heran disini. Sekuriti itu ngunci tangan orang-orang yang mau mukul bang Din, tapi bang Din sendiri cuman ditahan salah satu sekuriti. Dan mereka terlihat ngobrol coba. Gue gak dengar pasti apa obrolan mereka.

Yang pasti.

"Kita selesaiin diluar! Ngent*t lo!"
Teriak orang itu ke bang Din sambil meringis kesakitan krna perutnya dihantam sekuriti

Bang Din sempat melihat ke bang Artur dan gue.

"Jangan banyak bacod lo angj*ng! Gua tunggu didepan" Teriak bang Din.

***
Setelah urusan bayar membayar, lalu gak tau gimana caranya, gue, bang Artur, sama bang Din mengikuti dari belakang mobil orang yang dicariin masalahnya sama bang Din. Mereka deal buat berantem diluar tempat clubbing karena bakal diganggu sama orang-orang ato sekuriti.

Kita sampe disalah satu lapangan yang lumayan luas setelah melewati gang. Gue rahasiakan tempatnya ya, takutnya disalah gunakan entar.

"Kalian tinggal disini aja, biar aku yang turun" Kata bang Din
" emoticon-Confused "

"Jangan bang, aku bantuin. Jeki tunggu dimobil aja" Kata bang Artur
" emoticon-Belo "

"Lah? Aku gak bisa nyetir bang, kalo kau bonyok, gimana kita pulang? Aku aja yang bantuin bang Din" Gue menawarkan diri
" emoticon-Nohope "

"Uda gak usah, aku sendiri aja" Kata bang Din lagi

Setelah proses tawar-menawar yang alot. Baru kali ini ada orang berantem tapi masih ngomong panjang lebar dulu emoticon-Nohope. Gue dan bang Din yang turun karena bang Artur yang bakal anterin kita ke rumah sakit kalo babak belur entar. Lawan kita sbnrnya tiga orang, dan cewek itu kayaknya tinggal dimobil.

"Cewek lo gak ikut?" Kata bang Din
"Jaga mulut lo!" Kata orang itu
"Buat gue aja cewek lo, daripada sama lo, kasian kont*lnya kecil" Lanjut bang Din
" emoticon-Nohope "

Gue heran, uda panas gini, masih aja bang Din sempat bercanda. Ya kena bogem mentahlah si Bang Din. Gue yang gak tinggal diam langsung mukulin orang itu. Eh gue malah dipukul sama temannya. Bang Din yang baru kena bogem tiba-tiba memberi perlawanan lagi.

Bak bik buk emoticon-Paw

Setelah agak lama bertukar kepalan tangan tapi belum ada yang terkapar. Tiba-tiba gue melihat sorot lampu mobil yang datang. Gue pikir cuman orang yang lewat. Sialnya ternyata mereka dapat bantuan 4 orang, karena dateng-dateng, muka gue uda ditonjok sama salah satu dari mereka yang turun duluan dan gue gak memperhatikannya. Tiga orang yang lainnya nyusul.

Pusing euy dipukul pas dimuka gitu. Suer deh. Mesti ngerasain sendiri. Jadi sekarang kondisinya dua lawan tujuh. Kalo gini sih salah satu dari kita miminal patah kaki ato tangan emoticon-Nohope

***
Dari kecil, gue selalu diberikan paradigma bahwa superhero itu datang menyelamatkan yang lemah. Ternyata disaat gue yang berumur hampir dua puluh tahun ini, gue baru didatangi seorang superhero. Bedanya kali ini superheronya megang besi emoticon-Hammer

Ituloh besi panjang untuk mengunci stir dan pedal gas mobil kalo diparkir. Bang Artur turun sambil membawa besi itu. Dihantamnya orang-orang yang ada didepan matanya. Lo pikir aja sendiri gimana rasanya kepala diadu sama besi. Gue yang melihat ada balok kayu disekitar itu juga gak mau kalah. Konyol lah gue pikir kalo 3 lawan 7 pake tangan kosong.

Bak bik buk emoticon-Paw

Huahahahahahaha, puas gue melihat kalo ada orang yang terkapar ditanah. Darahnya keluar dari hidung ato kepala. Bisa jadi bocor kepalanya mungkin? Sampe satu orang yang terlihat bangun lagi dari terkapar. Siku bajunya dicengkram bang Din.

"Kau masih mau ngelawan ato kau yang mau anterin mereka ke rumah sakit?" Tanya bang Din
"Ampun mas.. ampun"

Orang itu meminta ampun dengan memelas. Gue liat bang Din berjalan ke arah wanita tadi yang ada dimobil. Doi terlihat ketakutan. Dan apa yang terjadi? Doi keluar dan menampar bang Din.

" emoticon-Belo "

***
Kita sedang dalam perjalanan menuju ke sebuah burjo karena kelaparan.
Walaupun keliatannya konyol karena berantem gak jelas gini, tapi malam ini gue belajar sesuatu.
Seandainya cowok uda berusaha sekeras tenaganya, tapi kalo si ceweknya gak suka sama si cowok. Semua yang dilakukan cowok bakal sia-sia emoticon-Thinking
Diubah oleh pujangga1000 14-02-2015 04:34
yudi30
itkgid
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.