Suatu malam disaat tiyan sedang menelponku tiba-tiba perut kiri bawahku sakit sekali bahkan aku sampai menangis karna tak kuat menahan rasa sakitnya, tiyan ikut panik dan memaksaku untuk ke dokter. Akhirnya karena rasa sakit yang semakin menjadi papa mengantarku ke klinik, dokter langsung memberikanku suntikan untuk menghilangkan rasa sakit pada perutku. Dokter bilang aku sakit karena aku kurang minum air putih dan kecapekan. Sesampainya di rumah aku langsung mengabari tiyan tentang kondisiku,setelah itu aku langsung letakkan hpku di meja karena aku sudah merasakan ngantuk yang teramat mungkin obat yang aku minum sudah bekerja.

Esok paginya aku membaca balasan sms dari Tiyan yang membuatku sedikit kaget.



Setelah membaca sms tiyan tadi pikiranku mulai menerka-nerka maksud sms tiyan, apa maksudnya dia takut kehilanganku? Apa ini semua berkaitan dengan puisi-puisi yang suka dia kirim kepadaku akhir-akhir ini? Selama ini aku berfikir kalau itu semua hanya sms iseng tiyan saja tanpa ada maksud apa-apa kepadaku.

Aku tidak pernah menganggap berlebihan semua perhatian dari tiyan, karena aku fikir tiyan melakukan itu karena dia mau menghiburku yang waktu itu sedang patah hati. Tapi akhir-akhir ini aku merasakan kalau perhatian tiyan ada yang berbeda. Biarlah hanya dia yang tahu karena kalaupun tiyan berharap yang lebih padaku aku masih belum berani untuk menjalin hubungan yang lebih dari sekedar teman. Aku masih dibayangi trauma akan kisahku dengan asta.

Sebenarnya aku merasa nyaman bila berada di dekat tiyan, aku bahagia dia selalu perhatian padaku dan juga sikapnya yang menurutku bisa dibilang aneh dari yang lain. Dia bukan termasuk orang yang romantis namun ada saat-saat tertentu dia melakukan hal yang manis. Seperti yang satu ini, hari itu bukanlah hari ulang tahunku ataupun hari valentine, siang itu dia sms menanyakan aku ada di rumah atau tidak dan setelah aku bilang kalau aku di rumah sejam kemudian tiyan datang dan dia memberikanku satu bucket bunga yang berisi 6 tangkai mawar dan kemudian pulang tanpa mengucapkan sepatah katapun. Aku hanya bisa diam terkejut seperti orang terhipnotis dan menatapnya pergi. Setelah dia pergi aku baru menyadari dan mengambil hp untuk sms tiyan.



Saat itu aku hanya bisa bengong sambil menatap bunga yang tiyan berikan. “ini anaknya maunya apa ya???” karena asyik melamun aku sampai tak sadar kalau kakakku sudah duduk di sampingku.



Perkataan mba tia barusan membuatku makin bingung karena aku juga tidak tahu hubungan apa yang aku jalani sekarang. Aku mengganggap tiyan hanya sebagai sahabat tapi aku tidak tahu tiyan menganggapku seperti apa. Sejujurnya aku juga takut kalau tiyan berharap lebih padaku. Banyak faktor yang membuatku hatiku meragukan dia.