- Beranda
- Sejarah & Xenology
۩ Rumah Filsafat Kaskus ۩ - ipse se nihil scire id unum sciat
...
TS
philia.sophia
۩ Rumah Filsafat Kaskus ۩ - ipse se nihil scire id unum sciat

Apa itu Filsafat?
Quote:
Tujuan belajar filsafat ?
Secara garis besar.
Manfaat belajar manfaat belajar filsafat adalah sebagi berikut:
• Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa adanya.
• Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita
• Filsafat membuat kita lebih kritis
• Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam:
- menalar secara jelas
- membedakan argumen yang baik dan yang buruk
- menyampaikan pendapat secara jelas
- melihat sesuatu melalui kacamata yang lebih luas
- melihat dan mempertimbangkan pendapat dan pandangan yang berbeda.
• Filsafat dapat memberi bekal dan kemampulan pada kita untuk memperhatikan cara pandangan kita sendiri dan pandangan orang lain dengan kritis
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa studi filsafat semakin menjadikan orang mampu untuk menangani pertanyaan mendasar manusia yang tidak terletak dalam wewenang metodis ilmu-ilmu khusus. Jadi filsafat membantu untuk mendalami pertanyaan-pertanyaan asasi manusia tentang realitas (filsafat teoritis) dan lingkup tanggung jawabnya (filsafat praktis). Kemampuan itu dipelajarinya dari luar jalur secara sisitematik dan secara historis.
Nah, sekian dulu. Pembahasan lebih lanjut menunggu update ya
Nah, sekian dulu. Pembahasan lebih lanjut menunggu update ya


Diubah oleh samanosuke20 30-09-2014 10:15
annisarsp15522 dan 18 lainnya memberi reputasi
17
192.7K
1.5K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
6.5KThread•11.5KAnggota
Tampilkan semua post
Maksudtem
#630
Quote:
Makasih masgan :toas
baru cek kulkas

Nih rekues ente, monggo dilanjut masgan

SESAT PIKIR (FALLACY)
Sesat pikir adalah penalaran yang salah arah atau tidak logis, suatu pengambilan kesimpulan/argumen yang salah karena pemaksaan prinsip logika sehingga terjadi kegagalan argumen. Kesalahan dalam penalaran tersebut terjadi karena kesalahan dalam pemilihan kata (AMBIGUITAS) ataupun karena tidak adanya relevansi antara premis dengan argumen (KEKELIRUAN RELEVANSI).
Hingga saat ini para ahli belum menyepakati klasifikasi kesesatan yang dianggap baku.
KEKELIRUAN RELEVANSI
1. Argumentum ad Hominem
Biasanya dibagi menjadi dua yaitu argumentum ad hominem I dan argumentum ad hominem II. Argumentum ad hominem I biasanya digunakan untuk melecehkan karakter pribadi individu (gender, fisik, sifat, psikologi) sedangkan argumentum ad hominem II menitikberatkan pada isu SARA namun pada dasarnya tujuan Argumentum ad hominem adalah untuk menyerang lawan bicara secara langsung.
Contoh:
Argumentum ad hominem I
“Eh cowok jelek kaya elu mana mungkin dapat cewek yang cantik.”
“Pria selalu memimpin.”
Argumentum ad hominem II
Warga muslim dilarang mencoblos Jokowi-Ahok karena Ahok adalah etnis Cina nonmuslim
2. Argumentum ad Baculum
Pembenaran argumen karena kekuasaan.
Contoh:
Senior selalu benar
Bupati yang seenak udelnya ngeluarin surat sakti
3. Argumentum ad Misericordiam
Pembenaran argumen karena belas kasihan/memanfaatkan belas kasih untuk memperoleh tujuannya.
Contoh:
Ente kagak ujian skripsi padahal ente adalah legend di kampus ente, akhirnya karena kasihan bagaimanapun bentuk skripsi ente tetap aja ente bisa ikut ujian.
4. Argumentum ad Verecundiam
Pembenaran argumen karena di “iyakan” oleh para ahli.
Contoh:
Sudah lolos uji di ITB dan IPB
5. Ignoratio Elenchi
Kesesatan berpikir karena pengambilan kesimpulan/argumen yang pada awalnya dimaksudkan untuk menjelaskan kesimpulan lain tapi malah berbeda dengan kesimpulan yang dimaksud.
Contoh:
Waktu itu di kelas ane sedang terjadi debat antara dosen dan teman ane (katakan si A). Mereka memperdebatkan tentang bagaimana cara menghasilkan gambar yang baik secara manual, karena debat lama-lama menjadi depat kusir yang tidak bermutu tiba-tiba temen ane yang lain (katakan si B) tiba-tiba mengangkat tangan dan berargumen “Ngapain kalian susah-susah bikin sketsa semalaman, mewarna pake pensil warna/spidol padahal sekarang jaman sudah maju, kenapa ndak di print saja?”
6. Complex Question
Jika ada pertanyaan yang sulit dijawab dan yang ditanya hanya disuruh menjawab ya atau tidak.
Contoh:
Seorang polisi menembak seorang penjahat sebagai bentuk perlindungan. Pada sebuah persidangan si pengacara penjahat bertanya pada polisi “Jadi kamu menembak klien saya? Jawab ya atau tidak!”
7. Argumentum ad populum
Sesat pikir karena menganggap benar apa yang diamini oleh masyarakat kebanyakan atau bahasa mudahnya “salah kaprah.”
Contoh:
Bagi masyarakat Indonesia orang komunis sama dengan ateis.
KEKELIRUAN KARENA PILIHAN KATA (AMBIGUITAS)
1. Kesesatan karena komposisi dan divisi
Terjadi bila menganggap apa yang berlaku bagi seseorang individu atau beberapa individu dalam suatu kelompok pasti berlaku bagi semua kelompok.
Contoh:
Karena beberapa kelompok Islam radikal melakukan terorisme maka seluruh umat Islam di dunia mendapat cap Teroris.
2. Accent
Sesat pikir karena pernyataan yang bersifat menipu.
Contoh:
Anas Urbaningrum pernah berkata “Kami tidak korupsi sebanyak itu.”
3. Amphiboly
Sesat pikir karena struktur bahasa yang mudah diubah sesuai keadaan.
Contoh:
The most Epic Quote from Anas Urbaningrum “Jika saya ketahuan korupsi, gantung saya di Monas.”
0

