Kaskus

Story

pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Kelakuan Anak Kuliah

Takut mati? Jangan hidup ~
Takut hidup? Mati saja... - Anak kostan

Quote:

Quote:

Buat ngobrol santai
(click!)Kamar 3A

Quote:


emoticon-rainbow----------------------------------------------------------------------------------emoticon-rainbow

emoticon-rainbow========================================emoticon-rainbow


pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
faeyzarbnAvatar border
hllowrld23Avatar border
yusrillllllAvatar border
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
#984
Brothers talk
Kenapa ya, walaupun gue dekat dengan Una, gue gak punya feeling apapun ke dia. Gue membayangkan diri gue berada di toko perhiasan. Gue melihat etalasenya. Indah. Semuanya indah. Siapa yang tidak suka dengan kilauan emas? Tapi tidak semua bisa anda beli bukan? Ada kategori perhiasan yang harganya tidak cocok dengan kantong. Disisi lain, ada juga yang cocok dikantong. Lalu anda akan memilih satu yang paling cocok dengan selera, kemauan, serta harganya masuk dikantong. Simple like that. Una itu masuk dikategori yang tidak cocok dengan kantong. Gue merasa Una terlalu "lebih" untuk gue. Walaupun gue bisa memilikinya, tapi dia tetap tidak cocok dengan selera dan kemauan gue.

Jahat ya gue. Uda jelas-jelas si cewek menyukai si cowok. Tapi si cowok malah gak menanggapi sama sekali. Malah mengibaratkannya sebagai sebuah "benda". Siapa gue? Lagipula, apa betul Una menyukai gue? Atas dasar apa gue menarik kesimpulan seperti itu? Hanya karena dia minta bantuan gue pura-pura jadi pacarnya? Cuman itu? Itu gak lebih dari sebatas minta tolong. Lalu? Karena sikap dia terhadap gue? Hei! Gue baru kenal dia gak lebih dari setengah tahun. Gue gak kenal dia sebelum ini. Gue gak tau apa sikapnya emang seperti itu atau emang cuman untuk gue. Pikiran gue melayang jauh entah kemana. Menerawang semua kemungkinan jawaban dari setiap pertanyaan-pertanyaan gue.

***
Raga gue emang sedang menikmati acara pergantian tahun ini, tapi pikiran gue gak menikmatinya sama sekali. Suara dentuman kembang api dilangit malam begitu Cumiakkan telinga, tapi gak sanggup membalikkan pikiran kedalam raga gue. Riuh ricuh bunyi terompet hilang ditelan waktu. Kilat-kilat cahaya berlalu begitu saja. Pandangan mata gue tertuju pada genggaman tangan itu. Dua tangan dari sahabat gue dengan wanita yang gue kagumi sedang menyatu.

Hangat. Pasti hangat. Gejolak cinta yang bergebu dari kedua insan ini semakin mempereratnya.

Gue juga merasakannya. Gue hapal betapa lembutnya tangan halus Una dipermukaan telapak tangan gue. Dia sempurna! Tapi terlalu sempurna buat gue. Gue takut gak bisa menjaganya. Gue takut suatu saat nanti gue akan kehilangan lembut ini karena ada orang lain yang lebih pantas mendapat kesempurnaannya.

Nyali gue kecil ya?

***
Jam 3 pagi.

Gue masih terjaga diruang tamu dengan suara keramaian dari tv. Anak cewek uda tidur dikamar atas. Wawan sedang masak mie di dapur. Pikiran gue tetap melayang tanpa tau tujuan. Gue kehabisan rokok. Gue beranjak dari kursi, menuju dapur.

"Boy, gue pinjem motor lo donk"
"Ngapain emoticon-Confused " Tanya Wawan bingung
"Rokok gue habis"
"Ehh, gue ikut donk"

"Lo ngudut emang? emoticon-EEK! " Tanya gue terkejut
"Kagak lah, mau cari angin aja, bareng ya"
"Yaudah cepetan"
"Sip, gue habisin dulu mienya"

***
Kita sedang berada di mini market K dalam lingkaran emoticon-Big Grin
Gue liat kaleng bir di kulkas. Ahhh, gue pengen ngebir. Pasti enak rasanya kalo lagi galau gini. Gue ambil dua kaleng.

"Ngebir bro?" Kata Wawan
"Yoyooi"
"Gue juga ah"

Wawan mengambil satu kaleng. Kita putuskan untuk minum ditempat aja. Karena kalo kita bawa pulang, terus entar ketauan sama mbaknya Una kalo kita ngebir di rumah, kan gak sopan.

Kita berdua menikmatinya dalam hening.

"Boy, cewek lo cakep ya?" Kata Wawan memecah hening
"Cewe lo juga"
"Iya donk, toss dulu boy"
" emoticon-Angkat Beer "

Ah iya, mungkin ini waktu yang tepat untuk bertanya.

"Lo tau gak kalo gue sama Una cuman pura-pura pacaran?" Kata gue menghembuskan asap
" emoticon-Kagets "
"Lah?"
" emoticon-Nohope "

"Lo gak tau?" Tanya gue memastikan
"Lo serius? Gak lagi mabok kan?" Tanya Wawan
"Yeee, gue serius"
"Kok bisa?"

Gue cerita kalo ini ide dari Una ketika makrab untuk menjauhkan doi dari kakak kelas yang mau mendekati doi. Tapi gak tau kenapa, gak ada kata berhenti dari dia, lalu keterusan sampe sekarang. Tapi dengan status yang tidak jelas. Karena gue ataupun Una gak pernah menyatakan perasaan.

"Ya gitu ceritanya" Kata gue menutup cerita panjang gue
"Hm..."
"Kenapa boy? Tanya gue terhadap respon Wawan
"Lo gak ngerasa aneh?"

"Aneh sih emang hubungan kayak gini" Kata gue
"Bukan itu"
"Terus???" Gue penasaran

Wawan menarik nafas panjang

"Kenapa dia cerita ke gue kalo kalian beneran pacaran? Maksud gue, kalian beneran punya status. Buat apa dia gitu? Cewe gue juga ngomong kalo kalian uda jadian, tanpa ada pura-pura ya." Kata Wawan.

"Alasannya gak logis" Wawan melanjutkan
"Bagian mananya?

"Kalo dia ngomong buat menjauhi kakak kelas pas makrab, buat apa sampe pura-pura jadiin lo pacarnya? Dia nongkrong aja sama anak-anak cewe angkatan kita? Beres kan? Siapa juga yang berani deketin dia? Orang itu harus mendekat ke kerumunan cewek-cewek bro! Gue waktu pdkt sama cewe gue aja, gue nunggu dia sendirian, baru gue berani deketin, kalo dia lagi sama temen-temennya, malu lah gue deketin." Jelas Wawan panjang lebar.

" emoticon-Belo "

Gue gak pernah memikirkan apa yang dikatakan Wawan barusan. Menurut gue, apa yang barusan dikatakannya itu 100% masuk di logika gue dan kebanyakan orang normal lainnya. Kemudian terlintas dalam benak gue. Apa benar emang Una suka sama gue?

"Terus, dulu kenapa lo bilang kalo lo sama Widya mau ngejodohin gue sama Una?" Tanya gue memastikan.

"Simple aja. Lo sohib gue, Una sohibnya cewek gue. Kalo ngak kenapa kalian berdua yang gue traktir pertama kali waktu gue baru jadian dulu. Ya kita mau jodohin lo berdua aja. Kalian sama-sama jomblo."

"Lah, Una gak bilang gitu kalo dia suka gue?" Ceplos gue yang sudah terlalu penasaran.

"Kepedean lo bro! emoticon-Ngakak (S) " Wawan ngakak

"Gue serius cuuy"

"Kagak, dia gak ada bilang apa-apa tentang lo. Gue pikir kalian jadian pas makrab. Gue aja gak tau gimana kalian jadian. Tiba-tiba uda gandengan tangan aja setelah turun dari bus" Kata Wawan

"Ehh, minta cewe lo tanyain Una gih. Gue penasaran bener sama tuh bocah. Tapi pura-pura aja, ceritanya Widya gak tau kalo gue pura-pura jadian sama Una. Tanyain aja gimana cara gue nembak dia, terus sbnrnya perasaan dia dulu ke gue gimana." Gue gagal menutupi rasa penasaran dan malu gue.

"Siap deh, entar gue ngomong ke cewe gue"

"Elo emang my brother lah! Bagi dua lah ini masih ada satu kaleng lagi, habis itu cabut kita" Kata gue sambil membuka kaleng bir kedua.

"Sip emoticon-thumbsup "
Diubah oleh pujangga1000 02-09-2015 04:22
sormin180
itkgid
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 7 lainnya memberi reputasi
6
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.