Kaskus

Story

kevinadr04Avatar border
TS
kevinadr04
Claudya.
haloo.. kali ini ane mau nulis cerita baru, dan dengan gaya tulisan yang baruemoticon-Big Grinsetelah sebelumnya dengan cerita DIALOGUE (DIA, LO, GUE) yang nggak kelar, karena ada sesuatu, bukan bermasalah sama tokohnya tapi karena ane udah agak lupa cerita dan kisahnya, makanya nggak ane terusinemoticon-Ngakak (S) insyaAllah, kali ane tulis sampe kelar sambil ngisi liburan kuliah dan belajar nulis. Heheemoticon-Big Grin

PROLOG:

Spoiler for :


INDEX

Spoiler for :

Diubah oleh kevinadr04 01-10-2015 04:14
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
9.5K
61
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
kevinadr04Avatar border
TS
kevinadr04
#13
Minggu di BSD (Part 1)
Hari minggu ini aku sangat bosan dirumah, yang kulakukan dari pagi hanya tiduran dikasur dan mendengarkan lagu di laptop yang kucolokkan di speaker kamarku. Segera aku sms dimas, menanyakan apakah anak-anak siang ini berkumpul.

Send message to Dimas: “dim, hari ini pada kemana anak-anak?”

Sambil menunggu balasan dimas, aku beranjak ke kamar mandi karena daritadi pagi aku belum mandi dan badan pun terasa sangat lengket. Lagipula kalau anak-anak pergi aku tidak perlu bersiap-siap lagi, langsung berangkat. Selesainya aku mandi, aku melihat handphoneku kembali dan sudah ada balasan dari dimas.

“anak-anak hari ini pada ke bsd vin, lo kesana nggak? Kalo kesana ayok bareng sama gue sama yoka juga.” balas dimas.

“yaudah tunggu.”

Tak lama aku membalas sms dari dimas, aku langsung berangkat menuju rumah dimas. Karena yang ku tahu, memang selama ini sebelum berangkat ke suatu tempat, pasti lebih sering berkumpul dirumah dimas dahulu.

“mahh.. kevin mau pergi dulu, ke bsd.” Ucapku pada ibuku meminta izin.

“mau ngapain kesana?” tanya ibuku dari arah dapur.

“biasa. Hehe mau main dulu mahh.” Aku memakai sepatu.

“nggak makan dulu?”

“tadi pagi kan udah sarapan pake bubur, nanti kevin beli aja, lagi juga nggak sempet mah, buru-buru. Yaudah kevin berangkat dulu yaah.” aku mencium tangan ibuku dan bergegas keluar.

“mau kemana vin?” tanya ayahku yang sedang memandikan burung.

“mau ke BSD.” Jawabku singkat sambil menstarter motor.

“ohh.. yaudah, hati-hati.”

“minta uang dong. Hehe” aku menadangkan tangan.

“hzz.. yaudah nih.” Ayah mengeluarkan uang lima puluh ribu.

“kok banyak banget?” tanyaku heran.

“udah, pegang aja. Lagi juga nggak ada bensin kan itu, sekalian beli bensin.” Ucap ayahku sambil menunjuk jarum bensin motorku.

“yaudah, kevin berangkat dulu ya, pak.” Aku mencium tangan ayahku.

“assalamualaikum..” aku menjalankan motor.

“wallaikumsalam.” Jawab ayahku.


Sesampainya dirumah Dimas, aku heran, karena yang kulihat hanya Dimas sedang membersihkan sepatu. “perasaan tadi dia bilang ada yoka, mana dia yokanya” pikirku.


“yoka mana dim?” tanyaku sambil melepas helm.

“yoka lagi jemput Audrey dulu, nanti juga kesini.” Jawab dimas masih membersihkan sepatu.

“kita berempat doang kesana?” tanyaku lagi.

“yang lain pada nyusul kesana. nanti adi juga kesini, gue bonceng sama dia. Males gue bawa motor, kagak ada bensin. Haha” ucap dimas.

“gue ajak Claudya ahh.” Ucapku sambil mengeluarkan handphone.

“ajak aja kalo lu mau, tadi juga kata Audrey dia mau ikut, tapi nggak ada barengan. mumpung belom berangkat nih.”

“yaudah, gue coba bbm nihh.”


Aku segera BBM Claudya, untuk mengajaknya ke BSD. Kebetulan memang aku naik motor hanya sendiri, daripada aku naik motor sendiri layaknya orang kesepian, lebih baik aku mengajak Claudya.

BBM:

“claudyaaa… lagi dimana?”

“lagi dirumah vin, kenapa?”

“ikut ke bsd, yuk!”

“hmm.. yaudah iya, gue siap-siap nih yaa.”

“yaudah, cepet yaa. Mumpung belum berangkat nih.”

Sambil menunggu Claudya, aku membakar sebatang rokok dahulu. Karena ku tahu, perempuan pasti lama berdandannya. Ku lihat dimas daritadi belum selesai juga membersihkan sepatu. “ini orang bersihin sepatu apa bersihin lemari sih, lama bener.” Ucapku dalam hati.
Sudah setengah batang rokok ini terbakar, tapi claudya masih belum mengabarkan juga kalau dia sudah selesai.

Wett.. wettt..

Terdengar suara motor yoka mendekat.

“nahh.. ini dia nih yang gue cariin daritadi, ajak Claudya sono. Tadi katanya mau ikut tuh.” Ucap yoka menghampiriku senyum-senyum sendiri.

“lagi dangdan dulu yok, kayak nggak tau perempuan aja luh. Haha” jawabku tertawa.

“lahh.. emang lu udah kabarin dia?” tanya yoka heran.

“udah, barusan. Haha”

“ciyee.. kevin.” Ucap Audrey dari arah belakang yoka.

“auu amat.” Ucapku singkat.

Sampai sudah habis sebatang rokok yang ku hisap daritadi, Claudya belum selesai juga. Aku begitu heran mengapa lama sekali anak ini. Sementara aku, Yoka, Audrey dan Dimas hanya tinggal menunggu Adi datang, kita langsung berangkat.

BBM:

Claudya : “dimana vin?”

Kevin : “lagi dirumah dimas ini, udah selesai belum?”

Claudya : “udah nih vin.”

Kevin : “yaudah, gue kesana nih yaa. Jangan lupa bawa helm dy.”


Aku menuju ke tempat biasa aku berkumpul dengan anak-anak, yang kebetulan tidak begitu jauh dengan rumahnya. aku menunggu diwarung tempat biasa ku berkumpul, cukup lama aku menunggunya. Kira-kira 10 menitan aku menunggunya, kalau untuk menunggu, 10 menitpun terasa sejam. Selain menunggu, yang membuatku tambah bete menunggu Claudya, aku hanya seorang diri. Tak lama aku uring-uringan di warung, kulihat Claudya keluar dari gang rumahnya dengan helm di tangannya.

“lama yaa? Hehe” tanya Claudya serasa tak punya salah.

“enggak, nggak lama. Cuma sampe lumutan gue disini.” Sindirku.

“hehe. yaa maap.” Ucap Claudya sambil menyengir dengan giginya yang berbehel.

“lama banget sih dy, ngapain dulu sih lu?” tanyaku menggerutu.

“tadi gue mandi dulu vin. Hehe”

“hett.. lama banget mandi doang, kecebur WC luh yaa?” ledekku.

“haha. enak aja!”

“haha. yaudah, berangkat yuk! Udah pada nunggu tuh.” Ajakku pada Claudya untuk segera naik ke motor.

Aku menuju rumah Dimas, sepanjang jalan menuju rumah dimas, aku bertanya-tanya seputar kelakuan dia kalau di sekolah, ternyata dia orang yang sangat jahil kalau sedang di kelas. Tak ku sangka, orang secantik dia ternyata sangat iseng kepada teman-temannya. Padahal saat aku dengannya, dia sangat pendiam dan kalem.
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.