- Beranda
- Stories from the Heart
Kelakuan Anak Kuliah
...
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Quote:
Quote:
Quote:
----------------------------------------------------------------------------------
========================================
pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
pujangga1000
#923
Widya 3
Kehidupan kampus gue terbilang adem ayem, tidak ada masalah berarti. Sejak insiden pemukulan bang Din, tersiar gosip kalo ada anak cowok kampus gue yang menghamili cewek. Gue yakin 100% gosip ini beredar dari tragedi "perawan" yang hilang. Gue gak ngerti gimana bocah yang sempat mukulin gue kemarin itu bakal menghadapi kabar burung ini terhadap dirinya. I don't care at all. Secara ini bukan urusan gue. Gue yakin imej dirinya yang buruk itu lebih kejam daripada sekedar gue balas nonjok dia. Kalo kata pepatah dari pujangga lama sih, "Fitnah lebih kejam dari membunuh". 
Bicara soal imej, sekarang gue lumayan terkenal di kampus. Pertama karena hubungan gue dengan Una yang notabene cuman "pura-pura", tapi berdampak besar buat gue. Anak-anak lain sih melihat kita pasangan yang serasi. Yang cowok itu ganteng, yang cewek itu cantik. Jadi klop deh
. Kerugiannya paling karena hubungan ini, gak ada cewek-cewek yang mau kenalan sama gue. Soalnya mereka juga pada sadar diri, kalo tampang mereka gak bisa ngalahin Una, jadi gimana bisa merebut hati gue?
(setidaknya ini asumsi gue) (biarkan gue membuat diri sendiri bangga)
Lalu yang kedua, gue mulai disegani. Dalam sejarah gedung kampus gue, gak pernah ada insiden berantem. Paling juga 10 tahun sekali baru muncul mahasiswa yang doyan berantem kayak gue. Secara isi kampusnya kebanyakan cewek (ngertilah jurusan mana yang banyak cewek kecenya). Ditambah lagi pengakuan dari orang-orang yang ngeliat gue bareng anak-anak kostan gebukin Icung dkk. Streotipe gue dikampus itu jadi semacam jagoan. Punya cewek cakep nan seksi, terus punya temen preman
.

*Okeh! Gue janji gak bakal narsis lagi

***
Skip dulu sampai menjelang tahun baru. Una ngundang kita buat nginep dirumahnya. Kakaknya bakal menghabiskan malam tahun baru di kaliurang bareng temen-temennya. So, rumah dia bakal kosong dan dia minta gue, Wawan, sama Widya buat bikin bbq-an. Kita sih setuju-setuju.
Oh iya, gue lupa cerita, setelah pertama kali gue ke rumah Una, doi selalu make celana training panjang kalo gue dateng. Dia gak pernah lagi make celana imutnya itu. Gue terpaksa deh nelan akibat dari ulah konyol gue. You knowlah, cewek itu paling cakep cuman pas dua momen doank. Pertama itu pas bangun tidur, kedua pas make pakaian mini-mini. Ini menurut gue!
Pas kita semua uda nyampe rumah doi, kita keluar lagi ke supermarket buat beli bahan-bahan. Pas di TKP, Wawan sama Widya jalan didepan gue sama Una. Mereka gandengan tangan gitu. Trus gue juga iseng-iseng aja megang tangan Una. Eh ternyata doi gak marah, yauda deh gue lanjut
. Padahal biasanya juga gak marah sih 
"Bang, cocok ya mereka berdua" Kata Una tiba-tiba
"
"
"ituuu" sambil nunjuk Wawan dan Widya
"ohhh"
"Cuman gitu reaksinya??" Kata Una
"
"
"Masih suka gitu sama Widya ya Bang?"
"
"
Pernah ngak lo ngerasain gimana rasanya ngeliat orang yang lo suka jalan gandengan tangan sama cowok lain didepan mata lo dan elu juga harus pura-pura tidak terjadi apa-apa saat itu? Gue pernah. Gue ngerasainnya sekarang. Gue gak tau gimana mendeskripsikannya.
Rasa yang gue punya emang uda gak segede dulu lagi. Tapi rasa itu tetep ada. Sekecil apapun rasa itu, tetap akan terasa mengganggu. Walaupun hanya sedikit, tapi sakit tetap sakit kan? Ibarat luka yang uda hampir sembuh, tapi bekas lukanya sobek lagi. Gitu-gitu terus sampai lo kebal sama yang namanya sakit. Elo sampe gak ngerasain sakit itu padahal intensitas sakit itu sama seperti saat lo mendapatkannya pertama kali (atau bahkan lebih?)
Gue gak bisa menjawab pertanyaan Una
"Widya gak pernah pacaran. Ini pertama kalinya dia pacaran" Kata Una
" ? "
"Semoga aja mereka langgeng ya bang" Lanjut Una
"Neng, ngomongin yang lain aja gimana?
"
"
"
"
"Oke deh bang" Kata Una
"Hehe"
Gak banyak yang gue dan Una omongin. Mood gue berubah jelek setelah Una ngomong hal barusan tadi. Tapi gimana pun, gue gak mau merusak malam ini. Setidaknya ini Old and New night. Seharusnya kita hepi
Pas uda balik ke rumah Una, bertepatan dengan Adzan Magrib. Wawan permisi buat ke Masjid terdekat untuk ibadah. Tapi yang gue heran disini adalah Widya ditinggal aja, gak ikut dibawa. Lah gue bingung donk.
Pas kita uda didapur. Iseng-iseng gue tanya Widya
"Dya, kamu gak Sholat apa?"
"Ngak Jek"
"Halangan gitu?" Tanya gue lagi penasaran
"Gak kok, emang ngak aja"
Ah! Gue mengerti. Mereka beda keyakinan. Tiba-tiba gue ngerasa ada harapan buat gue
"loh???" Gue pura-pura terkejut
"
" Widya senyum
"Sori ya, terus kenapa kalian jadian?" Gue beranikan diri bertanya
"
" Una menatap gue
"Jek! Ngomong opo to koe ki?!" Una menegur gue
"Gpp kok hehe" Kata Widya
"Ya emang kenapa Jek?" Widya balik nanya ke gue
"Bukannya bakal susah buat kedepan kalo beda gitu?"
"
" Una emosi
"Kalo emang aku sama Wawan jodoh, aku mau kok pindah. Kalau emang suratan takdirnya gitu, dijalani aja Jek. Yang terbaik pasti diberikan kepada kita
" Kata Widya
Kalimat barusan serasa menampar gue. Didepan gue berdiri orang yang begitu menghargai yang namanya cinta. Dia berani memperjuangannya dengan segala cara.
Bandingkan dengan gue? Bahkan barusan gue mendapat ide kotor untuk menghasutnya. Gue gak sebanding dengannya. Gue gak pantas berdiri bersamanya...

Bicara soal imej, sekarang gue lumayan terkenal di kampus. Pertama karena hubungan gue dengan Una yang notabene cuman "pura-pura", tapi berdampak besar buat gue. Anak-anak lain sih melihat kita pasangan yang serasi. Yang cowok itu ganteng, yang cewek itu cantik. Jadi klop deh
. Kerugiannya paling karena hubungan ini, gak ada cewek-cewek yang mau kenalan sama gue. Soalnya mereka juga pada sadar diri, kalo tampang mereka gak bisa ngalahin Una, jadi gimana bisa merebut hati gue?
(setidaknya ini asumsi gue) (biarkan gue membuat diri sendiri bangga)Lalu yang kedua, gue mulai disegani. Dalam sejarah gedung kampus gue, gak pernah ada insiden berantem. Paling juga 10 tahun sekali baru muncul mahasiswa yang doyan berantem kayak gue. Secara isi kampusnya kebanyakan cewek (ngertilah jurusan mana yang banyak cewek kecenya). Ditambah lagi pengakuan dari orang-orang yang ngeliat gue bareng anak-anak kostan gebukin Icung dkk. Streotipe gue dikampus itu jadi semacam jagoan. Punya cewek cakep nan seksi, terus punya temen preman
.
*Okeh! Gue janji gak bakal narsis lagi

***
Skip dulu sampai menjelang tahun baru. Una ngundang kita buat nginep dirumahnya. Kakaknya bakal menghabiskan malam tahun baru di kaliurang bareng temen-temennya. So, rumah dia bakal kosong dan dia minta gue, Wawan, sama Widya buat bikin bbq-an. Kita sih setuju-setuju.
Oh iya, gue lupa cerita, setelah pertama kali gue ke rumah Una, doi selalu make celana training panjang kalo gue dateng. Dia gak pernah lagi make celana imutnya itu. Gue terpaksa deh nelan akibat dari ulah konyol gue. You knowlah, cewek itu paling cakep cuman pas dua momen doank. Pertama itu pas bangun tidur, kedua pas make pakaian mini-mini. Ini menurut gue!
Pas kita semua uda nyampe rumah doi, kita keluar lagi ke supermarket buat beli bahan-bahan. Pas di TKP, Wawan sama Widya jalan didepan gue sama Una. Mereka gandengan tangan gitu. Trus gue juga iseng-iseng aja megang tangan Una. Eh ternyata doi gak marah, yauda deh gue lanjut
. Padahal biasanya juga gak marah sih 
"Bang, cocok ya mereka berdua" Kata Una tiba-tiba
"
""ituuu" sambil nunjuk Wawan dan Widya
"ohhh"
"Cuman gitu reaksinya??" Kata Una
"
""Masih suka gitu sama Widya ya Bang?"
"
"Pernah ngak lo ngerasain gimana rasanya ngeliat orang yang lo suka jalan gandengan tangan sama cowok lain didepan mata lo dan elu juga harus pura-pura tidak terjadi apa-apa saat itu? Gue pernah. Gue ngerasainnya sekarang. Gue gak tau gimana mendeskripsikannya.
Rasa yang gue punya emang uda gak segede dulu lagi. Tapi rasa itu tetep ada. Sekecil apapun rasa itu, tetap akan terasa mengganggu. Walaupun hanya sedikit, tapi sakit tetap sakit kan? Ibarat luka yang uda hampir sembuh, tapi bekas lukanya sobek lagi. Gitu-gitu terus sampai lo kebal sama yang namanya sakit. Elo sampe gak ngerasain sakit itu padahal intensitas sakit itu sama seperti saat lo mendapatkannya pertama kali (atau bahkan lebih?)
Gue gak bisa menjawab pertanyaan Una
"Widya gak pernah pacaran. Ini pertama kalinya dia pacaran" Kata Una
" ? "
"Semoga aja mereka langgeng ya bang" Lanjut Una
"Neng, ngomongin yang lain aja gimana?
"
""
""Oke deh bang" Kata Una
"Hehe"
Gak banyak yang gue dan Una omongin. Mood gue berubah jelek setelah Una ngomong hal barusan tadi. Tapi gimana pun, gue gak mau merusak malam ini. Setidaknya ini Old and New night. Seharusnya kita hepi

Pas uda balik ke rumah Una, bertepatan dengan Adzan Magrib. Wawan permisi buat ke Masjid terdekat untuk ibadah. Tapi yang gue heran disini adalah Widya ditinggal aja, gak ikut dibawa. Lah gue bingung donk.
Pas kita uda didapur. Iseng-iseng gue tanya Widya
"Dya, kamu gak Sholat apa?"
"Ngak Jek"
"Halangan gitu?" Tanya gue lagi penasaran
"Gak kok, emang ngak aja"
Ah! Gue mengerti. Mereka beda keyakinan. Tiba-tiba gue ngerasa ada harapan buat gue

"loh???" Gue pura-pura terkejut
"
" Widya senyum"Sori ya, terus kenapa kalian jadian?" Gue beranikan diri bertanya
"
" Una menatap gue"Jek! Ngomong opo to koe ki?!" Una menegur gue
"Gpp kok hehe" Kata Widya
"Ya emang kenapa Jek?" Widya balik nanya ke gue
"Bukannya bakal susah buat kedepan kalo beda gitu?"
"
" Una emosi"Kalo emang aku sama Wawan jodoh, aku mau kok pindah. Kalau emang suratan takdirnya gitu, dijalani aja Jek. Yang terbaik pasti diberikan kepada kita
" Kata WidyaKalimat barusan serasa menampar gue. Didepan gue berdiri orang yang begitu menghargai yang namanya cinta. Dia berani memperjuangannya dengan segala cara.
Bandingkan dengan gue? Bahkan barusan gue mendapat ide kotor untuk menghasutnya. Gue gak sebanding dengannya. Gue gak pantas berdiri bersamanya...
Spoiler for fyi:
jenggalasunyi dan 7 lainnya memberi reputasi
8
