- Beranda
- Berita dan Politik
[JOGJA SEMAKIN MEN-JAKARTA] Mal Terbesar Se-Jawa Bagian Tengah Beroperasi Mei 2015
...
TS
Jatafest
[JOGJA SEMAKIN MEN-JAKARTA] Mal Terbesar Se-Jawa Bagian Tengah Beroperasi Mei 2015
![[JOGJA SEMAKIN MEN-JAKARTA] Mal Terbesar Se-Jawa Bagian Tengah Beroperasi Mei 2015](https://s.kaskus.id/images/2015/02/07/1748589_20150207064017.jpg)
#jogjaoradidol
pasang ini di Twitter mu
#jogjaoradidol
(jogja tidak dijual)
Quote:
CEK SUMBER AIRNYA!!!
Di RT 14/RW 04, Miliran, Tepat 30 meter timur Hotel Fave Miliran akan dibangun Hotel Adonara 9 lantai
![[JOGJA SEMAKIN MEN-JAKARTA] Mal Terbesar Se-Jawa Bagian Tengah Beroperasi Mei 2015](https://dl.kaskus.id/pbs.twimg.com/media/B-w0U7jUAAAh91f.jpg)
Quote:
BOCORAN MALL BARU
(JOGJA DARURAT MALL !!!);
1. Jogja Icon Mall,
2. Sun Premira Shopping Arcade,
3. Mall Sinduadi (selatan taman melati sinduadi),
4. Borobudur Plaza by lippo,
5. Malioboro Mall 2,
6. Mall dipalagan (3 buah) tapi yg 1 dicancel jadi apartement 9 Tower dengan 1 towernya diatas 20 fl.
7. blm lagi Amplaz 2 (lokasi dirahasiakan).
8. ada juga di kemetiran dan jakal
.9. tambahan: summarecon mulai melirik jogja, kemungkinan besar ada mallnya juga.
...
...
Quote:
sahid j-walk mall opening 19 juni 2015
Lippo plaza opening 21 mei 2015
Hartono mall opening mei 2015 (by website official)
Jogja one mall opening mid 2016 (by website official)
jadi untuk tahun ini, dalam 2 bulan bakal tambah 3 mall baru. dan ketiganya ada bioskopnya semua, 2 blitzmegaplex dan 1 cinemaxx
Lippo plaza opening 21 mei 2015
Hartono mall opening mei 2015 (by website official)
Jogja one mall opening mid 2016 (by website official)
jadi untuk tahun ini, dalam 2 bulan bakal tambah 3 mall baru. dan ketiganya ada bioskopnya semua, 2 blitzmegaplex dan 1 cinemaxx
![[JOGJA SEMAKIN MEN-JAKARTA] Mal Terbesar Se-Jawa Bagian Tengah Beroperasi Mei 2015](https://s.kaskus.id/images/2015/02/01/1748589_20150201021349.jpg)
Quote:
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Hartono Mall Yogyakarta, di Yogyakarta, akan beroperasi dan dibuka untuk publik pada awal Mei 2015. Kepastian tersebut disampaikan General Manager Hartono Mall Yogyakarta, Samuel Khristianto, kepada Kompas.com, Minggu (1/2/2015).
"Kami akan buka awal Mei tahun ini dengan beberapa peritel yang sudah berkomitmen untuk buka antara lain peritel besar (major anchor), dan beberapa peritel lainnya (mini anchor)," tutur Samuel.
sumber :
Dia menjelaskan, pekerjaan fisik bangunan dan desain sudah mencapai 100 persen, sementara pekerjaan mekanikal dan elektrikal 80 persen, dan pekerjaan interior lima hingga sepuluh persen.
"Saat ini kami sedang menggenjot pekerjaan interior dan detail dekorasi agar sesuai dengan konsep mal. Sehingga seluruhnya siap seratus persen pada saat pembukaan (soft opening) nanti, sebelum Lebaran 2015," tambah Samuel.
Samuel menambahkan, dari sisi peritel dan merek-merek yang akan hadir pun berbeda dari pusat-pusat belanja yang sudah ada dan terbilang baru. Dia mencontohkan, terdapat Parkson Department Store, bioskop Blitz dengan tujuh teater berikut kelas velvet, kelas satin, dan kelas 4DX, House of Wok, dan Tou Les Jours.
Sedangkan merek-merek lainnya adalah Starbucks Coffee, Coffee Bean and Tea Leaf Coffee, Baskin Robins, Sushi Tei, My Kopi O, Aldo, Frank & Co, Kidz Station, Funworld, Payless, dan lain-lain. Dengan demikian, dari total NLA yang tersedia, 80 persen di antaranya sudah tersewa dengan rentang harga sewa Rp 250.000 hingga Rp 300.000 per meter persegi.
"Untuk mengejar okupansi seratus persen, kami tengah menggenjot proses letter of offer bersama Mitra Adi Perkasa Group untuk merek-merek semacam Berskha, Stradivarius, dan Marks & Spencer. Kami berharap merek street wear untuk anak muda bakal hadir di Hartono Mall Yogyakarta," tandas Samuel.
Hartono Mall Yogyakarta yang berlokasi di kawasan Ring Road Utara ini dikembangkan PT Delta Merlin Dunia Properti (DMDP) di atas lahan seluas 6,2 hektar. Dimensi luasan sewanya (nett leasable area atau NLA) mencapai 80.000 meter persegi dari total gross floor area (GFA) 220.000 meter persegi.
Dengan demikian, luas Hartono Mall Yogyakarta mengalahkan mal-mal lainnya yang ada di Yogyakarta dan Jawa Tengah seperti Paragon City Semarang (120.000 meter persegi), Plaza Ambarrukmo (120.000 meter persegi), dan Solo Paragon Mall (60.000 meter persegi).
Selain mal, DMDP melengkapinya dengan hotel berklasifikasi bintang lima sebanyak 413 kamar. Sebagai pengelola, DMDP menggandeng rantai operator internasional yakni JW Marriott. Merek ini diyakini dapat meraup tamu-tamu ekspatriat dan wisatawan mancanegara serta kelas menengah atas di Yogyakarta.
"Kami akan buka awal Mei tahun ini dengan beberapa peritel yang sudah berkomitmen untuk buka antara lain peritel besar (major anchor), dan beberapa peritel lainnya (mini anchor)," tutur Samuel.
sumber :
Dia menjelaskan, pekerjaan fisik bangunan dan desain sudah mencapai 100 persen, sementara pekerjaan mekanikal dan elektrikal 80 persen, dan pekerjaan interior lima hingga sepuluh persen.
"Saat ini kami sedang menggenjot pekerjaan interior dan detail dekorasi agar sesuai dengan konsep mal. Sehingga seluruhnya siap seratus persen pada saat pembukaan (soft opening) nanti, sebelum Lebaran 2015," tambah Samuel.
Samuel menambahkan, dari sisi peritel dan merek-merek yang akan hadir pun berbeda dari pusat-pusat belanja yang sudah ada dan terbilang baru. Dia mencontohkan, terdapat Parkson Department Store, bioskop Blitz dengan tujuh teater berikut kelas velvet, kelas satin, dan kelas 4DX, House of Wok, dan Tou Les Jours.
Sedangkan merek-merek lainnya adalah Starbucks Coffee, Coffee Bean and Tea Leaf Coffee, Baskin Robins, Sushi Tei, My Kopi O, Aldo, Frank & Co, Kidz Station, Funworld, Payless, dan lain-lain. Dengan demikian, dari total NLA yang tersedia, 80 persen di antaranya sudah tersewa dengan rentang harga sewa Rp 250.000 hingga Rp 300.000 per meter persegi.
"Untuk mengejar okupansi seratus persen, kami tengah menggenjot proses letter of offer bersama Mitra Adi Perkasa Group untuk merek-merek semacam Berskha, Stradivarius, dan Marks & Spencer. Kami berharap merek street wear untuk anak muda bakal hadir di Hartono Mall Yogyakarta," tandas Samuel.
Hartono Mall Yogyakarta yang berlokasi di kawasan Ring Road Utara ini dikembangkan PT Delta Merlin Dunia Properti (DMDP) di atas lahan seluas 6,2 hektar. Dimensi luasan sewanya (nett leasable area atau NLA) mencapai 80.000 meter persegi dari total gross floor area (GFA) 220.000 meter persegi.
Dengan demikian, luas Hartono Mall Yogyakarta mengalahkan mal-mal lainnya yang ada di Yogyakarta dan Jawa Tengah seperti Paragon City Semarang (120.000 meter persegi), Plaza Ambarrukmo (120.000 meter persegi), dan Solo Paragon Mall (60.000 meter persegi).
Selain mal, DMDP melengkapinya dengan hotel berklasifikasi bintang lima sebanyak 413 kamar. Sebagai pengelola, DMDP menggandeng rantai operator internasional yakni JW Marriott. Merek ini diyakini dapat meraup tamu-tamu ekspatriat dan wisatawan mancanegara serta kelas menengah atas di Yogyakarta.
http://properti.kompas.com/read/2015...erasi.Mei.2015
=====================================================================================================
Supermarket Merusak Omzet Pedagang Pasar Tradisional di Jogja
Quote:
Jogja (sorotjogja.com) -- Menjamurnya supermarket di kota Jogja memberikan dampak yang sangat signifikan kepada para pedagang pasar tradisional. Bahkan pasar Beringharjo yang terkenal juga sebagai pasar tradisional yang cukum sentral di Jogja juga tak luput dari imbas negatif menjamurnya minimarket dan supermarket di kota gudeg. Para pedagang mengeluh dengan menurunnya omset penjualan mereka.
“Sangat berpengaruh sekali, kalau supermarket sudah mengadakan promo langsung hancur penjualan saya. Mau gimana lagi, mereka juga orang-orang bermodal. Mereka juga bukan orang jogja pula, jadi kami mungkin hanya bisa memperbaiki pelayanan saja,”ujar salah seorang pedagang pasar Beringharjo, Subarniyat, Senin (8/9/2014).
Subarniyat yang sehari-hari berdagang sembako tersebut juga mengaku, semenjak ada supermarket yang berdiri berdekatan dengan pasar tradisional maka akan menjadi kendala yang cukup besar. “Untuk mempertahankan pelanggan kami terus memperbaiki pelayanan. Ya dengan keramahan, menata barang dagangan lebih rapih dan jangan sampai mengecewakan pembeli,”ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, para pedagang sampai rela memperbolehkan para pelanggan untuk berhutang. Meski hanya diperbolehkan dengan nominal yang tidak cukup besar saja. Selain itu, para pedagang juga mengusulkan agar pengelola Pasar Beringharjo dapat menambah akses jalan masuk ke pasar, khususnya jalan akses di sebelah timur pasar,
“Kami tidak bisa mengambil laba yang terlalu besar. Promosi pemerintah kota juga kami rasakan bisa membantu kami,”paparnya.
Serupa diungkapkan oleh seorang pedagang jeruk, Tris. Dirinya mengaku, omset penjualannya akan turun drastis bahkan lebih dari 50 persen jika supermarket-supermarket di Jogja sudah melakukan promo. Yakni, yang biasanya mencapai Rp. 1 juta hanya menjadi Rp. 400 ribu hingga Rp. 500 ribu saja.
“Kalau mereka sudah mulai promo, otomatis harga jeruk saya langsung anjlok. Ya gimana lagi, para pembeli biasanya lebih memilih untuk ke supermarket atau minimarket,”tandasnya.
sumber: http://scriptsweet.com/sorotjogja.co...-di-jogja.html
“Sangat berpengaruh sekali, kalau supermarket sudah mengadakan promo langsung hancur penjualan saya. Mau gimana lagi, mereka juga orang-orang bermodal. Mereka juga bukan orang jogja pula, jadi kami mungkin hanya bisa memperbaiki pelayanan saja,”ujar salah seorang pedagang pasar Beringharjo, Subarniyat, Senin (8/9/2014).
Subarniyat yang sehari-hari berdagang sembako tersebut juga mengaku, semenjak ada supermarket yang berdiri berdekatan dengan pasar tradisional maka akan menjadi kendala yang cukup besar. “Untuk mempertahankan pelanggan kami terus memperbaiki pelayanan. Ya dengan keramahan, menata barang dagangan lebih rapih dan jangan sampai mengecewakan pembeli,”ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, para pedagang sampai rela memperbolehkan para pelanggan untuk berhutang. Meski hanya diperbolehkan dengan nominal yang tidak cukup besar saja. Selain itu, para pedagang juga mengusulkan agar pengelola Pasar Beringharjo dapat menambah akses jalan masuk ke pasar, khususnya jalan akses di sebelah timur pasar,
“Kami tidak bisa mengambil laba yang terlalu besar. Promosi pemerintah kota juga kami rasakan bisa membantu kami,”paparnya.
Serupa diungkapkan oleh seorang pedagang jeruk, Tris. Dirinya mengaku, omset penjualannya akan turun drastis bahkan lebih dari 50 persen jika supermarket-supermarket di Jogja sudah melakukan promo. Yakni, yang biasanya mencapai Rp. 1 juta hanya menjadi Rp. 400 ribu hingga Rp. 500 ribu saja.
“Kalau mereka sudah mulai promo, otomatis harga jeruk saya langsung anjlok. Ya gimana lagi, para pembeli biasanya lebih memilih untuk ke supermarket atau minimarket,”tandasnya.
sumber: http://scriptsweet.com/sorotjogja.co...-di-jogja.html
Mengingatkan ini :
Untuk Warga Jogja - Selamat yaaa
Jojga sudah Semakin MEN-JAKARTA
Quote:
Wajah Yogyakarta yang eksotik penuh nuansa budaya dan sejarah boleh jadi akan semakin redup dan digantikan wajah-wajah urban yang serba seragam dan membosankan jika gedung-gedung kekar itu memenuhi kota ini. Pergeseran nilai sosial dan berubahnya kearifan lokal masyarakat Yogyakarta serta generasi mudanya juga dipastikan terancam secara perlahan jika kota ini terlena dengan arus modernisasi dan rayuan gaya hidur urban yang tak tertahankan.
Semoga Yogyakarta segera menyadari wajahnya yang sedang sayu saat ini dan tak memilih untuk membuang wajah sahajanya meski modernisasi adalah sebuah keniscayaan. Yogyakarta tak pernah akan bisa digantikan dengan Malioboro City atau diwakili oleh Mataram City.
Hendra Wardhana
Semoga Yogyakarta segera menyadari wajahnya yang sedang sayu saat ini dan tak memilih untuk membuang wajah sahajanya meski modernisasi adalah sebuah keniscayaan. Yogyakarta tak pernah akan bisa digantikan dengan Malioboro City atau diwakili oleh Mataram City.
Hendra Wardhana
kutip dari http://regional.kompasiana.com/2013/...ah-564128.html
satu cara menghentikan perusakan ini adalah gerakan cinta jogja tanpa kekerasan:
"DENGAN TIDAK MENGUNJUNGI & TIDAK MEMBELI"
"DENGAN TIDAK MENGUNJUNGI & TIDAK MEMBELI"
jogja saiki, jogja today, jogja sekarang
Polling
0 suara
Saya adalah ........ dengan pembangunan jogja saat ini
Diubah oleh Jatafest 21-03-2015 21:20
0
194.9K
Kutip
1.5K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
691.4KThread•56.7KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Jatafest
#3
OOT TAPI MENARIK UNTUK DISIMAK
Quote:
1. PEMILIK HARTONO MALL PERNAH JADI BURONAN POLISI (DPO) - BERITA KELANJUTANNYA BELUM ANE DITEMUIN
Kasus Hak Cipta Kain, Polisi Tetapkan Satu DPO Lagi
![kaskus-image]()
![kaskus-image]()
SEMARANG, KOMPAS.com -Setelah menetapkan Presiden Komisaris PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT) Sumitro (44) masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) pada 23 Januari lalu, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah kembali menetapkan satu orang dalam DPO. Dia adalah Komisaris Utama perusahaan tersebut Indriati (65), yang resmi ditetapkan masuk DPO sejak 2 Februari 2013.
Keduanya merupakan tersangka dalam kasus dugaan pelanggaran hak cipta kain. Perusahaan tersebut memproduksi kain kode benang kuning yang sebenarnya merupakan milik PT Sritex. Kode benang kuning merupakan istilah yang dipakai untuk melabeli kain dengan kualitas bagus. Hak cipta atas kain tersebut dipegang oleh PT Sritex.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Djihartono mengatakan penetapan DPO untuk Indriati tersebut dikarenakan saat dilakukan penjemputan pada Jumat (1/2/2013), tersangka tidak ditemukan. "Tim kami Jumat kemarin (1/2/2013) melakukan penjemputan di rumahnya di Kecamatan Jebres, Kota Surakarta tapi ternyata sudah kosong," ujarnya, Senin (4/2/2013).
Terkait dengan penetapan DPO tersebut, Polda Jateng, ungkap Djihartono, segera menggandeng Direktorat Jenderal Imigrasi Republik Indonesia dan Interpol untuk melakukan perburuan. "Secepatnya kami berkoordinasi dengan Imigrasi untuk mencegah mereka kabur ke luar negeri," ujarnya.
Sedangkan dengan Interpol, pihaknya akan segera memberikan data jika dua orang tersebut merupakan DPO. Sehingga jika memang keduanya diketahui sudah berada di luar negeri tetap bisa ditangkap.
Djihartono mengaku akan terus berupaya untuk segera menemukan kedua buronan itu. Djihartono menambahkan, kasus ini bermula saat PT Sritex melaporkan adanya pemalsuan kain oleh PT DMDT pada Juli 2011 lalu di Polres setempat. Kasus ini kemudian diambil alih Ditreskrimsus Polda Jateng.
Pada Oktober 2011 Ditreskrimsus sudah menahan dua tersangka yakni Direktur PT DMDT Jau Tau Kwan serta distributor kain Ratu Modern di Tanah Abang, Jakarta, Lie Lay Hok sebagai pemesan kain di PT DMDT. Pada 22 Maret 2012, Jau Tau Kwan mendapatkan vonis bebas oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Karanganyar. Namun pada Agustus 2012, Mahkamah Agung (MA) justru menjatuhi hukuman satu tahun penjara dengan denda Rp1 miliar.
Sayangnya, keberadaan terdakwa juga tidak diketahui. Djihartono mengatakan, dalam kasus tersebut para tersangka dijerat dengan Pasal 72 ayat 1 atau ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta juncto Pasal 55 KUHP dan atau Pasal 56 KUHP.
Editor : Glori K. Wadrianto
sumber: http://lipsus.kompas.com/gebrakan-jo....Satu.DPO.Lagi
Kasus Hak Cipta Kain, Polisi Tetapkan Satu DPO Lagi


SEMARANG, KOMPAS.com -Setelah menetapkan Presiden Komisaris PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT) Sumitro (44) masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) pada 23 Januari lalu, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah kembali menetapkan satu orang dalam DPO. Dia adalah Komisaris Utama perusahaan tersebut Indriati (65), yang resmi ditetapkan masuk DPO sejak 2 Februari 2013.
Keduanya merupakan tersangka dalam kasus dugaan pelanggaran hak cipta kain. Perusahaan tersebut memproduksi kain kode benang kuning yang sebenarnya merupakan milik PT Sritex. Kode benang kuning merupakan istilah yang dipakai untuk melabeli kain dengan kualitas bagus. Hak cipta atas kain tersebut dipegang oleh PT Sritex.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Djihartono mengatakan penetapan DPO untuk Indriati tersebut dikarenakan saat dilakukan penjemputan pada Jumat (1/2/2013), tersangka tidak ditemukan. "Tim kami Jumat kemarin (1/2/2013) melakukan penjemputan di rumahnya di Kecamatan Jebres, Kota Surakarta tapi ternyata sudah kosong," ujarnya, Senin (4/2/2013).
Terkait dengan penetapan DPO tersebut, Polda Jateng, ungkap Djihartono, segera menggandeng Direktorat Jenderal Imigrasi Republik Indonesia dan Interpol untuk melakukan perburuan. "Secepatnya kami berkoordinasi dengan Imigrasi untuk mencegah mereka kabur ke luar negeri," ujarnya.
Sedangkan dengan Interpol, pihaknya akan segera memberikan data jika dua orang tersebut merupakan DPO. Sehingga jika memang keduanya diketahui sudah berada di luar negeri tetap bisa ditangkap.
Djihartono mengaku akan terus berupaya untuk segera menemukan kedua buronan itu. Djihartono menambahkan, kasus ini bermula saat PT Sritex melaporkan adanya pemalsuan kain oleh PT DMDT pada Juli 2011 lalu di Polres setempat. Kasus ini kemudian diambil alih Ditreskrimsus Polda Jateng.
Pada Oktober 2011 Ditreskrimsus sudah menahan dua tersangka yakni Direktur PT DMDT Jau Tau Kwan serta distributor kain Ratu Modern di Tanah Abang, Jakarta, Lie Lay Hok sebagai pemesan kain di PT DMDT. Pada 22 Maret 2012, Jau Tau Kwan mendapatkan vonis bebas oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Karanganyar. Namun pada Agustus 2012, Mahkamah Agung (MA) justru menjatuhi hukuman satu tahun penjara dengan denda Rp1 miliar.
Sayangnya, keberadaan terdakwa juga tidak diketahui. Djihartono mengatakan, dalam kasus tersebut para tersangka dijerat dengan Pasal 72 ayat 1 atau ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta juncto Pasal 55 KUHP dan atau Pasal 56 KUHP.
Editor : Glori K. Wadrianto
sumber: http://lipsus.kompas.com/gebrakan-jo....Satu.DPO.Lagi
=========================================================================================
SUARA MASYARAKAT JOGJA
Quote:
Original Posted By digimonster►sedih gan klo bahas topik ini...
ini sekarang actual terjadi di kampung ane gan gondolayu, biarpun udah 11th ane ninggalin kampung ane buat kerja di tangerang tapi tetep aja sedih klo bayangin bahwa suatu saat itu kampung ane bakalan lenyap. biar gmn pun disitu tempat ane lahir sampai besar, bahkan msh ada saudara2 ane yg tinggal disitu apalagi temen2 ane semasa kecil dl .. msh banyak yg tinggal di kampung itu.
jd ceritanya kampung ane itu (RW 11 ada 4 RT klo nga salah) diborong sama pengembang gan .. nga tau jg mau dijadiin apa. yg pasti krn kampung ane itu sangat strategis gan makanya jadi sasaran pengembang. kampung ane ada di tengah kota gan .. klo yg pernah ke jogja mungking tau yg namanya jembatan kali code/ jembatan gondolayu.. nah kampung ane dibantaran kali code itu gan, masuk dr jln jend sudirman.
kehadiran pengembang ini (yg mmg kerja sama dg oknum orang asli kampung ane) bnr2 bikin resah. masyarakat jd nga guyub lagi, jadi lebih individualis, semakin lama yg mungkin dibilang kearifan lokal itu hilang.
semua krn pengaruh uang ... gila !
sekumpulan pemuda (adik2 ane ini gan dulunya ..) yg sadar dan khawatir bahwa suatu saat identitas kampung nya akan hilang ngumpul bikin perlawanan...
dilema pembangunan kli ini namanya ya .... bisa nga ya pembangunan tapi tanpa menghilangkan identitas budaya asli nya ?
penampakan kampung ane sekarang gan :




ini sekarang actual terjadi di kampung ane gan gondolayu, biarpun udah 11th ane ninggalin kampung ane buat kerja di tangerang tapi tetep aja sedih klo bayangin bahwa suatu saat itu kampung ane bakalan lenyap. biar gmn pun disitu tempat ane lahir sampai besar, bahkan msh ada saudara2 ane yg tinggal disitu apalagi temen2 ane semasa kecil dl .. msh banyak yg tinggal di kampung itu.
jd ceritanya kampung ane itu (RW 11 ada 4 RT klo nga salah) diborong sama pengembang gan .. nga tau jg mau dijadiin apa. yg pasti krn kampung ane itu sangat strategis gan makanya jadi sasaran pengembang. kampung ane ada di tengah kota gan .. klo yg pernah ke jogja mungking tau yg namanya jembatan kali code/ jembatan gondolayu.. nah kampung ane dibantaran kali code itu gan, masuk dr jln jend sudirman.
kehadiran pengembang ini (yg mmg kerja sama dg oknum orang asli kampung ane) bnr2 bikin resah. masyarakat jd nga guyub lagi, jadi lebih individualis, semakin lama yg mungkin dibilang kearifan lokal itu hilang.
semua krn pengaruh uang ... gila !
sekumpulan pemuda (adik2 ane ini gan dulunya ..) yg sadar dan khawatir bahwa suatu saat identitas kampung nya akan hilang ngumpul bikin perlawanan...
dilema pembangunan kli ini namanya ya .... bisa nga ya pembangunan tapi tanpa menghilangkan identitas budaya asli nya ?
penampakan kampung ane sekarang gan :




Quote:
Original Posted By eliminachi►salam damai sedulur kabeh....
JOGJA berubah??? JELAS...
JOGJA jd banyak Perumahan dan Apartement??? PASTI...
JOGJA kehilangan pasar tradisional??? GAK SUWI NEH....
JOGJA kehilangan kebudayaannya??? Soon...
tanya kenapa???
sebagus2nya kebudayaan yg di bawa pendatang gak akan ngaruh kalau masyarakatnya slalu memegang teguh nilai2 luhur kebudayaan asli.
Orang jogja sekarang rata2 pendatang. dan oknum pendatang itu yg memanfaatkan oknum penduduk asli, untuk mengambil keuntungan. karena warga yogjo itu kadang terlalu baik. sampai gak sadar kalo sedang di manfaatkan....
Kemudian beberapa dusun di yogjo kadang susah untuk di ajak maju untuk mengolah lahan desanya. agar memiliki nilai yg lebih dan warganya lebih rasa memiliki tanah air mereka....
Lemahnya pengawasan dan kurangnya perhatian kepada generasi muda sekarang, saiki cah smp we gayane wes do seng wedok koyo kimcil, seng lanang koyo bandit. neng gak kabeh, gur luwih okeh seng koyo kui. bolos skolah do minggat neng kali urang, ngentis.... pie gak bobrok? semoga bukan anak2 muda itu yg bakal jd penerus kita...
perumahan apartement hotel???
kalo warganya gak mau jual tanah mereka dengan mudah di jamin gak sebanyak sekarang tuh apartement,hotel,perumahan..... soale kebanyakan berpikiran tinimbang ngarap sawah mending di dol ae entuk dit okeh... biasanya yg jual ahli warisnya.
dari sisi pemerintahan, ijin yg terlalu mudah,pengawasan dari pemerintahan yg terlalu longgar. gila aja banyak bangunan yg kalo di cek pasti ga lulus AMDAL tapi tetap terus aja berjalan bahkan sudah beroperasi. SUDAH TAU KAN KOK BISA GITU KENAPA? ya jelas ada bau busuk lah di balik itu.... takono dukuhmu takono lurahmu takono camatmu sopo begundal seng ngei ijin ngono kui di bayar piro???
pasare do ilang????
pie ra ilang kui delok alf*** ind*** mini ngapret moll2 do ting tleltep dimana mana ada. gimana kok bisa gitu? lagi2 balik ke perijinan yg terlalu mudah. sejatinya jarak mini market dgn pasar tradisional
sudah ada aturanya tapi ya liat aja sendiri apa yg terjadi dilapangan!!!
jogja kehilangan kebudayaanya???
event tradisonal sudah gak menarik bagi pemuda-pemudi di jogja...... lebih asik yg moderen2, sexy dancer, club malam lebih asik, xxi , bilyard, karoke, dll dari pada nonton wayang, tari bedoyo, kirab sekaten, jamasan, jatilan. karena pengaruh pendatang yg lebih kenceng dari pada penduduk asli, padahal turis luar negeri datang ke jogja mereka belajar budaya kita.ckckckck tinggal tunggu waktu aja budaya kita bakalan berubah....
solusine????
1.benahke mental pemuda sikik.
2.warga jogja yg punya pendidikan tinggi bagikan ilmu kalian ke warga agar ngerti masalah jual beli tanah, hukum, dan informasi teknologi yg berguna untuk mengembangkan desanya.
3.Awasi pemerintahan yg memberikan perijinan.desak agar pemerintah harus lebih ketat dalam memberi ijin dan selektif.
4.Giatkan lagi acara2 budaya di desa masing2 agar ga ilang kebudyaan kita.
" OJO NGASI KELANGAN TANAH NEH NEMBE KOAR2 JOGJA ORA DIDOL "
"NJAGANI KUI LUWIH BECIK TINIMBANG NGUBATI"
JOGJA berubah??? JELAS...
JOGJA jd banyak Perumahan dan Apartement??? PASTI...
JOGJA kehilangan pasar tradisional??? GAK SUWI NEH....
JOGJA kehilangan kebudayaannya??? Soon...
tanya kenapa???
sebagus2nya kebudayaan yg di bawa pendatang gak akan ngaruh kalau masyarakatnya slalu memegang teguh nilai2 luhur kebudayaan asli.
Orang jogja sekarang rata2 pendatang. dan oknum pendatang itu yg memanfaatkan oknum penduduk asli, untuk mengambil keuntungan. karena warga yogjo itu kadang terlalu baik. sampai gak sadar kalo sedang di manfaatkan....
Kemudian beberapa dusun di yogjo kadang susah untuk di ajak maju untuk mengolah lahan desanya. agar memiliki nilai yg lebih dan warganya lebih rasa memiliki tanah air mereka....
Lemahnya pengawasan dan kurangnya perhatian kepada generasi muda sekarang, saiki cah smp we gayane wes do seng wedok koyo kimcil, seng lanang koyo bandit. neng gak kabeh, gur luwih okeh seng koyo kui. bolos skolah do minggat neng kali urang, ngentis.... pie gak bobrok? semoga bukan anak2 muda itu yg bakal jd penerus kita...
perumahan apartement hotel???
kalo warganya gak mau jual tanah mereka dengan mudah di jamin gak sebanyak sekarang tuh apartement,hotel,perumahan..... soale kebanyakan berpikiran tinimbang ngarap sawah mending di dol ae entuk dit okeh... biasanya yg jual ahli warisnya.
dari sisi pemerintahan, ijin yg terlalu mudah,pengawasan dari pemerintahan yg terlalu longgar. gila aja banyak bangunan yg kalo di cek pasti ga lulus AMDAL tapi tetap terus aja berjalan bahkan sudah beroperasi. SUDAH TAU KAN KOK BISA GITU KENAPA? ya jelas ada bau busuk lah di balik itu.... takono dukuhmu takono lurahmu takono camatmu sopo begundal seng ngei ijin ngono kui di bayar piro???
pasare do ilang????
pie ra ilang kui delok alf*** ind*** mini ngapret moll2 do ting tleltep dimana mana ada. gimana kok bisa gitu? lagi2 balik ke perijinan yg terlalu mudah. sejatinya jarak mini market dgn pasar tradisional
sudah ada aturanya tapi ya liat aja sendiri apa yg terjadi dilapangan!!!
jogja kehilangan kebudayaanya???
event tradisonal sudah gak menarik bagi pemuda-pemudi di jogja...... lebih asik yg moderen2, sexy dancer, club malam lebih asik, xxi , bilyard, karoke, dll dari pada nonton wayang, tari bedoyo, kirab sekaten, jamasan, jatilan. karena pengaruh pendatang yg lebih kenceng dari pada penduduk asli, padahal turis luar negeri datang ke jogja mereka belajar budaya kita.ckckckck tinggal tunggu waktu aja budaya kita bakalan berubah....
solusine????
1.benahke mental pemuda sikik.
2.warga jogja yg punya pendidikan tinggi bagikan ilmu kalian ke warga agar ngerti masalah jual beli tanah, hukum, dan informasi teknologi yg berguna untuk mengembangkan desanya.
3.Awasi pemerintahan yg memberikan perijinan.desak agar pemerintah harus lebih ketat dalam memberi ijin dan selektif.
4.Giatkan lagi acara2 budaya di desa masing2 agar ga ilang kebudyaan kita.
" OJO NGASI KELANGAN TANAH NEH NEMBE KOAR2 JOGJA ORA DIDOL "
"NJAGANI KUI LUWIH BECIK TINIMBANG NGUBATI"
Quote:
Original Posted By t.o.m.z►jogja wis kakean "turis sinau" asal jakarta lan kalimantan timur,
sing uripe serba "oraiso",
oraiso lungo nek ora numpak mobil,
oraiso refreshing nek ora neng diskotik,
oraiso klamben nek ora ono kain tipis,
oraiso lulus nek ora ngepek,
oraiso blonjo nek ora neng mol,
oraiso mangan nek ora nguntal stik.
oraiso ngombe nek ora nyruput starbuk.
oraiso ngemil nek ora ngemut jeko.
oraiso ngomah nek ora neng apartemen.
oraiso ngekos nek ora neng hotel,
delok dewe mesti omonganku 100% rasalah.
nganti bosen urip neng daerah jogja utara,
isine mung "turis sinau" sing kemayu lan kemaki.
minggato kono ris, klakuanmu marai bapakmu gawe mol, apartemen, lan hotel.
sing uripe serba "oraiso",
oraiso lungo nek ora numpak mobil,
oraiso refreshing nek ora neng diskotik,
oraiso klamben nek ora ono kain tipis,
oraiso lulus nek ora ngepek,
oraiso blonjo nek ora neng mol,
oraiso mangan nek ora nguntal stik.
oraiso ngombe nek ora nyruput starbuk.
oraiso ngemil nek ora ngemut jeko.
oraiso ngomah nek ora neng apartemen.
oraiso ngekos nek ora neng hotel,
delok dewe mesti omonganku 100% rasalah.
nganti bosen urip neng daerah jogja utara,
isine mung "turis sinau" sing kemayu lan kemaki.
minggato kono ris, klakuanmu marai bapakmu gawe mol, apartemen, lan hotel.
Quote:
Original Posted By kurniawanhp►Sedih ngelihat JOGJAku yang saat ini sudah banyak crane yang terbenam di tanah.
Baru keliatan crane aja sudah kebayang besoknya pasti ada bangunan yang tinggi.
JOGJA ORA DIDOL.
Semoga lahan bermain anak2 masih tersedia, tuh sebelahnya juga sudah mulai dibangun perumahan mewah. Kita masih perlu makan nasi yang dibuat dari sawah alami.


Baru keliatan crane aja sudah kebayang besoknya pasti ada bangunan yang tinggi.
JOGJA ORA DIDOL.
Semoga lahan bermain anak2 masih tersedia, tuh sebelahnya juga sudah mulai dibangun perumahan mewah. Kita masih perlu makan nasi yang dibuat dari sawah alami.


Quote:
Original Posted By yudsky►Jogja sekarang emang jadi magnet 3 besar selain Jakarta dan Bali. Pembangunan makin liar atas alasan perkembangan ekonomi. Terutama pembangunan liar apartemen dan hotel serta mall (kata teman saya yang developer, cuma sekitar 30% yang ijinnya beres). Walikota pun tidak bertindak nyata (kabarnya sang istri juga bergerak di bidang developer). Gurbernur? Mungkin beliau tidak bersinggungan langsung, tapi keluarganya banyak punya lahan yang disewakan jadi hotel dan apartemen.
Di cebongan, kampung temen saya, jelas ada pembangunan perumahan yang berdiri di belakang papan peringatan pelarangan pembangunan bangunan (jalur hijau). Saat warga menanyakan hal tersebut, malah diintimidasi pihak pengembang. Mengadu ke badan pertanian (selaku "pemilik" sah lahan pertanian/jalur hijau) pun gak direspon, bahkan ada beberapa warga terancam dipolisikan. Ada lagi tante istri saya, udah beli rumah di perumahan mewah, udah bayar mahal, ternyata ijinnya palsu (jalur hijau juga). Jadi kalo suatu saat mau digusur ya gak bisa protes, karena memang gak beres ijinnya.
Yang bikin gara gara juga warga luar jogja yang membeli rumah di jogja cuma buat koleksi atau tempat transit, bukannya tinggal dan menetap di sana. Hal ini berakibat pada naiknya harga tanah dan perumahan dengan tingginya. Baru tahun 2014 kemaren dibuat peraturan kalo mau beli tanah/rumah harus punya KTP+KK setempat/Jogja.

yang beginian banyak terjadi gan, itu kos ekslusif udah jadi dan tinggal pakai aja.
Di cebongan, kampung temen saya, jelas ada pembangunan perumahan yang berdiri di belakang papan peringatan pelarangan pembangunan bangunan (jalur hijau). Saat warga menanyakan hal tersebut, malah diintimidasi pihak pengembang. Mengadu ke badan pertanian (selaku "pemilik" sah lahan pertanian/jalur hijau) pun gak direspon, bahkan ada beberapa warga terancam dipolisikan. Ada lagi tante istri saya, udah beli rumah di perumahan mewah, udah bayar mahal, ternyata ijinnya palsu (jalur hijau juga). Jadi kalo suatu saat mau digusur ya gak bisa protes, karena memang gak beres ijinnya.
Yang bikin gara gara juga warga luar jogja yang membeli rumah di jogja cuma buat koleksi atau tempat transit, bukannya tinggal dan menetap di sana. Hal ini berakibat pada naiknya harga tanah dan perumahan dengan tingginya. Baru tahun 2014 kemaren dibuat peraturan kalo mau beli tanah/rumah harus punya KTP+KK setempat/Jogja.

yang beginian banyak terjadi gan, itu kos ekslusif udah jadi dan tinggal pakai aja.
Quote:
Original Posted By darazha►
Ane asli orang Jakarta.
Ngerasain banget gimana rasanya tinggal di kampung halaman sendiri tapi seperti dijajah.
Jogjakarta itu kota spesial buat ane, punya temen disana (di daerah Kaliurang KM 9.5) yang udah ane anggap kaya sodara sendiri. Mbah Uti-nya juga deket sama ane. penduduk sekitar juga ramah same ane. Itu yang membuat Jogja itu istimewa, bukan dengan Mall-nya!
Ane aja yg orang Jakarta prihatin sm Jogja yg sekarang, apalagi temen ane yg dari brojol udeh tinggal disitu.
Tolong jangan buat Jogja seperti itu. Cukup Jakarta aja!!
Kita boleh menjadi modern, tapi kita tidak boleh meninggalkan identitas kita.
saking ane cinta sm Jogja, ane bikin video pendek tentang indahnya Jogja.
Tentang indahnya Alam & Kearifan lokal, bukan tentang gedung2 tingginya!
Nih video ane gan..
Jujur ane tetep dukung warga Jogjakarta!
Cukup Jakarta!
#JogjaOraDidol
klo berkenan taro pejwan gan...
Ane asli orang Jakarta.
Ngerasain banget gimana rasanya tinggal di kampung halaman sendiri tapi seperti dijajah.
Jogjakarta itu kota spesial buat ane, punya temen disana (di daerah Kaliurang KM 9.5) yang udah ane anggap kaya sodara sendiri. Mbah Uti-nya juga deket sama ane. penduduk sekitar juga ramah same ane. Itu yang membuat Jogja itu istimewa, bukan dengan Mall-nya!
Ane aja yg orang Jakarta prihatin sm Jogja yg sekarang, apalagi temen ane yg dari brojol udeh tinggal disitu.
Tolong jangan buat Jogja seperti itu. Cukup Jakarta aja!!
Kita boleh menjadi modern, tapi kita tidak boleh meninggalkan identitas kita.
saking ane cinta sm Jogja, ane bikin video pendek tentang indahnya Jogja.
Tentang indahnya Alam & Kearifan lokal, bukan tentang gedung2 tingginya!
Nih video ane gan..
Jujur ane tetep dukung warga Jogjakarta!
Cukup Jakarta!
#JogjaOraDidol
klo berkenan taro pejwan gan...
Quote:
Original Posted By youthcollection►Ane warga asli JOGJA, dah dari kecil disini 
iya, jogja dah mulai berubah...
Rindu lingkungannya yang asri khas JOGJA ayem tentrem nyaman...
Hiruk Pikuk penduduk nya slowmo... berasa naik sepeda santai..
Warganya yang guyub ramah, sopaan dan beretika..
Senyum sapa, "Monggo","Nderek Langkung", , ,
Jajanannya yg murah...
Nuansa yg tak tergantikan...
apa kelak akan berubah mjd
Lingkungan yang bising, polusi, gedung" tinggi, macet
penduduk yang mulai berubah individualis krn pergeseran tatanan sosial
etika yang mulai hilang krn demi persaingan materialistis
keramahan dan kearifan lokal yg luntur krn diinjak" modernisasi
jajanan yg mahal krn semua demi profit profit, shg hilang ciri khas kota ini
kota yg dulunya bila dipijak, penat- beban hilang, semua mengalir begitu santai bagai air.. berubah jadi kota yg penuh pilu, tingkat stres tinggi..
hiruk pikuk yg biasa orang jalan santai seperti putri solo... mendadak bergerak cepat semua seperti dikejar" waktu...
JGN BIAR KAN JOGJA MJD TINGGAL KENANGAN

iya, jogja dah mulai berubah...
Rindu lingkungannya yang asri khas JOGJA ayem tentrem nyaman...
Hiruk Pikuk penduduk nya slowmo... berasa naik sepeda santai..
Warganya yang guyub ramah, sopaan dan beretika..
Senyum sapa, "Monggo","Nderek Langkung", , ,
Jajanannya yg murah...
Nuansa yg tak tergantikan...

apa kelak akan berubah mjd
Lingkungan yang bising, polusi, gedung" tinggi, macet
penduduk yang mulai berubah individualis krn pergeseran tatanan sosial
etika yang mulai hilang krn demi persaingan materialistis
keramahan dan kearifan lokal yg luntur krn diinjak" modernisasi
jajanan yg mahal krn semua demi profit profit, shg hilang ciri khas kota ini
kota yg dulunya bila dipijak, penat- beban hilang, semua mengalir begitu santai bagai air.. berubah jadi kota yg penuh pilu, tingkat stres tinggi..
hiruk pikuk yg biasa orang jalan santai seperti putri solo... mendadak bergerak cepat semua seperti dikejar" waktu...
JGN BIAR KAN JOGJA MJD TINGGAL KENANGAN

Quote:
Original Posted By GadoGadoRsaAyam►pertahankan tanahmu...
jangan seperti bali...
rata rata masyarakat bali terbuai investor.. shg menjual tanahnya untuk dibangun villa, hotel, condotel, dsb..
tingkat hunian bali udah overcapacity ditambah rencana mengurug teluk untuk dijadikan tourism spot dgn membangun lebih banyak hotel serta tempat hiburan lain
jalanan macet...
penduduk penuh dari luar kota bahkan bule yang ga punya kerjaan di negara asalnya bisa hidup murah di bali dgn "ngekos" di apartemen murah....
biarkan jogja tetap istimewa
#jogjaOraDidol #BaliTolakReklamasi
jangan seperti bali...
rata rata masyarakat bali terbuai investor.. shg menjual tanahnya untuk dibangun villa, hotel, condotel, dsb..
tingkat hunian bali udah overcapacity ditambah rencana mengurug teluk untuk dijadikan tourism spot dgn membangun lebih banyak hotel serta tempat hiburan lain
jalanan macet...
penduduk penuh dari luar kota bahkan bule yang ga punya kerjaan di negara asalnya bisa hidup murah di bali dgn "ngekos" di apartemen murah....
biarkan jogja tetap istimewa
#jogjaOraDidol #BaliTolakReklamasi
Quote:
Original Posted By vinci1661►Ada film dokumenter yang membahas semakin maraknya hotel di Jogja. Dengan perspektif yang baik dari orang-orang disekitar hotel.
Judulnya "BELAKANG HOTEL"

Judulnya "BELAKANG HOTEL"

Quote:
Original Posted By jcsf►Gue bkn warga asli Yogya gan, gue alumni 2003 Arsitektur salah satu universitas swasta di Yogya. 2011 gue balik pulang ke daerah asal, tahun 2014 gue balik ke Yogya untk urusan pribadi.
Yg gue sesalin knapa pemerintah daerah Yogya bs dgn gampangnya ngeluarin ijin bt bangunan komersial tanpa survey terlebih dahulu tentang dampak lingkungan. Gue bkn warga asli Yogya tapi gue marah gan, soalnya banyk bangunan Heritage yg harusnya di lindungi malah di gusur untuk kepentingan komersial semata.
Terakhir buseet bnyk amat Hotel di Yogya, blm lg Mall, Mini Market, tu yg matiin usaha masyarakat kecil gan. Buat gue Yogya itu terkenal krna kearifan masyarakat lokalnya gan, bkn karena monumen atau tempat tujuan wisata lainnya.
Love U Yogya
Yg gue sesalin knapa pemerintah daerah Yogya bs dgn gampangnya ngeluarin ijin bt bangunan komersial tanpa survey terlebih dahulu tentang dampak lingkungan. Gue bkn warga asli Yogya tapi gue marah gan, soalnya banyk bangunan Heritage yg harusnya di lindungi malah di gusur untuk kepentingan komersial semata.
Terakhir buseet bnyk amat Hotel di Yogya, blm lg Mall, Mini Market, tu yg matiin usaha masyarakat kecil gan. Buat gue Yogya itu terkenal krna kearifan masyarakat lokalnya gan, bkn karena monumen atau tempat tujuan wisata lainnya.
Love U Yogya
Quote:
Original Posted By azgalors►Melu nimbrung nggih masdap....
Saya besar di Solo, cuma bapak asli Bantul, Jogja
Dulu 4tahun yg lalu saat mulai kuliah, sebenarnya sudah mulai terasa agak sumpek, (mungkin karena saya biasa tinggal di pinggiran Solo yg rata2 masih longgar), hingga saat ini rasanya jauh lebih sumpek, keluar kos-kosan macet, gang sempit depan kos macet... edan opo piye?
Berbagai mall dan hotel dibangun, Ring road utara udah gak layak disebut "road", tapi "street" karena saking banyaknya bangunan.... Sekarang depan Polda ada mall guedhe buanget, belum JCM. Selokan mataram wis amit-amit ramenya.
Macet di berbagai tempat sudah tak terelakkan, saya lihat plat AB ditambah plat AD yg sering wara wiri jogja udah kalah sama jumlah plat B ditambah KB/KT... masih ada plat2 lain. Macet dikarenakan tak mau mengalah sudah biasa disini, jadi heran... "ini jogja apa jakarta? Jowonipun sampun dibucal teng pundi kangmas?"
Pernah 2x bertanya orang di Kotagedhe dengan b. Kromo, "Nuwun sewu pak, ajeng tanglet..." (permisi pak, mau bertanya...)
Eh, dijawab apa yg pertama "Maaf mas saya pendatang"
Yang kedua malah lebih parah "Wah saya orang jogja tapi gak bisa basa jawa mas..."
Saya cinta kota ini, jangan sampai hilang jawanya, jangan sampai hilang ramahnya, jangan sampai macet merajalela, moga2 saja pemerintah memperhatikan rakyat kecil di kota ini... Sudah banyak kenangan, dan aku berharap Jogja jangan sampai hilang keistimewaannya
Saya besar di Solo, cuma bapak asli Bantul, Jogja
Dulu 4tahun yg lalu saat mulai kuliah, sebenarnya sudah mulai terasa agak sumpek, (mungkin karena saya biasa tinggal di pinggiran Solo yg rata2 masih longgar), hingga saat ini rasanya jauh lebih sumpek, keluar kos-kosan macet, gang sempit depan kos macet... edan opo piye?
Berbagai mall dan hotel dibangun, Ring road utara udah gak layak disebut "road", tapi "street" karena saking banyaknya bangunan.... Sekarang depan Polda ada mall guedhe buanget, belum JCM. Selokan mataram wis amit-amit ramenya.
Macet di berbagai tempat sudah tak terelakkan, saya lihat plat AB ditambah plat AD yg sering wara wiri jogja udah kalah sama jumlah plat B ditambah KB/KT... masih ada plat2 lain. Macet dikarenakan tak mau mengalah sudah biasa disini, jadi heran... "ini jogja apa jakarta? Jowonipun sampun dibucal teng pundi kangmas?"
Pernah 2x bertanya orang di Kotagedhe dengan b. Kromo, "Nuwun sewu pak, ajeng tanglet..." (permisi pak, mau bertanya...)
Eh, dijawab apa yg pertama "Maaf mas saya pendatang"
Yang kedua malah lebih parah "Wah saya orang jogja tapi gak bisa basa jawa mas..."
Saya cinta kota ini, jangan sampai hilang jawanya, jangan sampai hilang ramahnya, jangan sampai macet merajalela, moga2 saja pemerintah memperhatikan rakyat kecil di kota ini... Sudah banyak kenangan, dan aku berharap Jogja jangan sampai hilang keistimewaannya
Quote:
Original Posted By Pepsodent►Investor dimana2 sama hanya sedikit yang mau repot repot mikir budaya lokal, mau rusak mau antjur mau sumpek mau macet peduli apa mereka, wong mereka juga nga ikut tinggal di bantaran kali.
Nga di Jogja ga di Bali, amit amit jangan sampe di Surabaya. Tol tengah Surabaya sudah ada yang mau maksa lagi dgn alasan sudah diagendakan di RPJMN sama Provinsi tapi terganjal di RTRW pemkot sengaja di tahan sama Bu Risma. Mudah mudahan Bu Risma bisa lanjut supaya rencana Gobl*k Tol Tengah Surabaya ga terwujud selamanya. Wong sudah disiapin frontage sm Public Transport kok maksa Tol Tengah, Investore As*.
Ngapunten Dab, rada oot tapi nampaknya penyakit dibanyak kota saat ini hampir sama, Investor setan yang ga peduli sama kearifan lokal dan kepentingan masyarakat banyak, asal proyek dia jalan aja. Saya juga pernah lama di Jogja, terakhir jalan di Jogja wes banyak berubah.. Sayang berubah makin buruk soyo ra nyaman, mobil berjubel soyo sumpek, tambah panas Jogja istimewa.. Macetnya Jiann, Kutha muu Daabb..
Nga di Jogja ga di Bali, amit amit jangan sampe di Surabaya. Tol tengah Surabaya sudah ada yang mau maksa lagi dgn alasan sudah diagendakan di RPJMN sama Provinsi tapi terganjal di RTRW pemkot sengaja di tahan sama Bu Risma. Mudah mudahan Bu Risma bisa lanjut supaya rencana Gobl*k Tol Tengah Surabaya ga terwujud selamanya. Wong sudah disiapin frontage sm Public Transport kok maksa Tol Tengah, Investore As*.
Ngapunten Dab, rada oot tapi nampaknya penyakit dibanyak kota saat ini hampir sama, Investor setan yang ga peduli sama kearifan lokal dan kepentingan masyarakat banyak, asal proyek dia jalan aja. Saya juga pernah lama di Jogja, terakhir jalan di Jogja wes banyak berubah.. Sayang berubah makin buruk soyo ra nyaman, mobil berjubel soyo sumpek, tambah panas Jogja istimewa.. Macetnya Jiann, Kutha muu Daabb..
Quote:
Original Posted By perardua►Been here for 6 years, penuh kenangan indah, makanan murah, penduduk ramah, aman , gak macet...trakhir 3 tahun lalu ke jogja, macet kian parah, preman merajalela, begal di mana-mana
....
inget cerita paman2 ane dulu , mahasiswa era 70an, saat itu ngekos di rumah2 warga, bukan kamar2 kos sperti sekarang,hidup benar2 prihatin & benar2 niatnya utk belajar, cari penghasilan sampingan dgn ngajar les, dgn induk semang/pemilik kos bagai saudara sendiri, bahkan sampai puluhan tahun hubungan baik dgn pemilik kos & keluarganya tetap terjalin,
sekarang? Yang ada banyakan mahasiswa borju yg saban malem ngedugem, atau indehoy dgn pacar (makanya iklan aborsi byk ditemui)...
kembalikan jogja sperti dulu
....inget cerita paman2 ane dulu , mahasiswa era 70an, saat itu ngekos di rumah2 warga, bukan kamar2 kos sperti sekarang,hidup benar2 prihatin & benar2 niatnya utk belajar, cari penghasilan sampingan dgn ngajar les, dgn induk semang/pemilik kos bagai saudara sendiri, bahkan sampai puluhan tahun hubungan baik dgn pemilik kos & keluarganya tetap terjalin,
sekarang? Yang ada banyakan mahasiswa borju yg saban malem ngedugem, atau indehoy dgn pacar (makanya iklan aborsi byk ditemui)...
kembalikan jogja sperti dulu
Quote:
Original Posted By ferdibanget►
Manusia bilang kami membangun,
tapi alam berkata tidak.. kamu merusak!
Manusia bilang kami memperbaiki,
tapi alam berkata tidak.. kamu membinasakan kaummu sendiri..
Manusia bilang kami ingin hidup lebih baik,
tapi alam berkehendak lain.
Janganlah kamu hidup seperti meminum air laut, semakin banyak kau minum maka semakin haus..
Untuk warga Yogyakarta yang hidupnya semakin sulit, Kami mendoakan semoga ada pemimpin yang bijak disana.
Hiduplah berdampingan dengan alam yang harmonis..
Salam Ngayogyakartahadiningrat !
tapi alam berkata tidak.. kamu merusak!
Manusia bilang kami memperbaiki,
tapi alam berkata tidak.. kamu membinasakan kaummu sendiri..
Manusia bilang kami ingin hidup lebih baik,
tapi alam berkehendak lain.
Janganlah kamu hidup seperti meminum air laut, semakin banyak kau minum maka semakin haus..
Untuk warga Yogyakarta yang hidupnya semakin sulit, Kami mendoakan semoga ada pemimpin yang bijak disana.
Hiduplah berdampingan dengan alam yang harmonis..
Salam Ngayogyakartahadiningrat !
Diubah oleh Jatafest 11-02-2015 18:28
0
Kutip
Balas